Photo

Photo

Thursday, 29 November 2018

Kaji Makan Bagian 5


Bolehkah ketika makan niatnya diarahkan untuk safar / traveling….?

Sejauh yang saya dapat dari beberapa guru yang rasikh, bahwa aktifitas makan yang diarahkan niatnya untuk safar adalah sesuatu hal yang utama karena memang ada dalil yang mendukungnya dan juga terdapat banyak hikmah yang akan didapat.

Hal sifat khilafiyyah ( berbeda pendapat ) sudah pasti ada tapi hendaknya apa yang ada dithread post ini jangan dijadikan sebagai mufaroqoh.

Bila tidak sependapat maka tinggalkan dan bila sependapat maka bisa dijadikan sebagai khazanah pengetahuan.

Berikut beberapa dalil bab mengenai berniat makan untuk diarahkan safar.

- Rasulullah SAW bersabda :

" Pada hari kiamat bumi bagaikan sekeping roti, Allah Al Jabbar memutar-mutarnya dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar rotinya dalam SAFAR sebagai kabar gembira penghuni surga."

Selanjutnya ada seorang yahudi dan berujar:

Kiranya Allah Ar Rahman memberkatimu wahai Abul Qasim, maukah kamu kuberitahu kabar gembira penghuni surga dihari kiamat nanti…?

" Baik " Jawab Nabi.

lanjut si yahudi : bumi ketika itu bagaikan sekeping roti sebagaimana disabdakan Nabi SAW.

Lantas Nabi SAW memandang kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya, kemudian Nabi berujar :

Maukah kamu kuberitahu lauk penghuni surge…?

Lanjut beliau ; " lauk mereka adalah bal-am ( banteng ) dan nun ( ikan paus ). "

Mereka bertanya ; apa keistimewaan daging ini…?

Nabi menjawab : " sobekan hati ikan nun dan bal-am itu, bisa disantap untuk tujuh puluh ribu orang. " ( Bukhari )

- Rasulullah SAW bersabda :

" Pada hari kiamat bumi itu akan seperti satu potong roti yang akan di ratakan oleh Allah dengan tangan-Nya hingga menjadi seimbang, sebagaimana roti yang diratakan oleh salah seorang dari kalian dalam SAFAR sebagai hidangan bagi penghuni surga.

Kemudian seorang laki-laki dari yahudi datang, ia berkata kepada Nabi SAW :

" Semoga Allah memberkahi kepadamu wahai Abu Qasim.

Dia berkata kepada Nabi SAW : maukah kamu kuberitahu tentang hidangan penghuni surga pada hari kiamat…?

Nabi SAW menjawab ; ' Ya. '

Dia berkata : bumi akan menjadi satu potong roti sebagaimana sabda Rasulullah SAW tadi.

Maka Rasulullah SAW melihat kepada kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya.

Nabi SAW bertanya; maukah kuberitahukan kepadamu tentang lauk pauk mereka, lauknya adalah bal-am dan nun. para sahabat bertanya; apakah itu…?

Beliau menjawab; yaitu seekor banteng sedangkan nun adalah daging yang paling baik dari hatinya yang akan dimakan oleh tujuh puluh ribu penghuni surga yang masuk tanpa hisab. (Muslim)

- Rasulullah SAW bersabda:

“ Sesungguhnya Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Baik dan Allah SWT tidaklah menerima amalan kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kaum mukminin sebagaimana perintah-Nya kepada segenap Rasul:

“ Wahai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ ( Al-Mu’minun : 51 )

Allah SWT juga berfirman:

‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu’.” (Al-Baqarah: 172)

Setelah itu Rasulullah SAW menceritakan keadaan seseorang yang telah lama safar, rambutnya kusut penuh dengan debu.

Dia menengadahkan kedua tangannya ke arah langit sembari berdoa, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” padahal makanannya haram, minumannya pun haram, pakaiannya juga haram, serta ia dibesarkan dari yang haram. Lantas bagaimana mungkin doa yang ia panjatkan akan dikabulkan….? ”

ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ

Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, ( QS. 68 : 1 )

Ibn Abbas berkata :

Yang berkenaan, "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah Al Qolam dan Ia perintahkan untuk menulis.

Al Qolam itu bertanya, "Apa yang mesti saya tulis…? "

Allah berkata, "Tuliskan takdir semuanya ", Al Qolam menulis semua yang ada di saat itu hingga hari kiamat.

Kemudian Allah menciptakan " nun " dan Ia buat uap terangkat yang mana para langit diciptakan dan bumi diletakan pada punggung nun, kemudian nun menjadi gelisah dan sebagai hasilnya bumi mulai goncang, namun (Allah) mengencangkan (bumi) dengan gunung-gunung agar bumi tidak bergerak.

Ibnu Abbas berkata :

Allah bersumpah demi Nun, yang adalah Ikan paus yang membawa bumi di punggungnya ketika di air dan di bawah itu adalah banteng, dibawah banteng adalah bebatuan.

Nama Ikan paus itu adalah Liwash, dan dikatakan bahwa namanya adalah Lutiaya'; nama dari banteng itu adalah Bahamut, dan beberapa mengatakan namanya adalah Talhut atau Liyona.

Ikan paus itu ada di laut yang dinamakan 'Adwad dan itu bagaikan banteng kecil di lautan yang sangat luas, lautan itu ada di bebatuan cekung dengan 4,000 celah dan dari tiap celah itu air keluar ke bumi.

Guruku pernah berkata kepadaku : tulis dan ceritakan padaku hasil dari travelingmu ( safar ) itu.....

No comments:

Post a Comment

Bill Gates Jelaskan Mengapa Anaknya Tidak Bisa Menikah Dengan Orang Miskin

Sambil nunggu update terbaru yang masih tertutup formasi ilusi  --------- "Beberapa tahun yang lalu saya menghadiri konferensi di Ameri...