" Guru, kenapa proses itu
sendiri katanya lebih berharga dari pada hasilnya…? Bukankah proses tanpa hasil
adalah hal yang sia-sia…?"
" Anakku, bahkan sebuah
piala yang bisa kau beli dengan mudah, tidak akan lebih berharga dari piala
yang kau dapat dengan proses perjuangan berat dan panjang, bukan…? "
" Begitulah sebuah proses
akan memberi nilai yang pantas pada sebuah hasil. Proses itulah yang menjadikan
berharganya sebuah hasil pencapaian…."
" Jika kau memahami hal ini,
maka kau akan mengerti bagaimana menghargai dirimu sendiri dan diri orang lain.
Karena untuk sampai di titik saat ini, apa pun keadaannya, proses perjuangan
panjang melewati berbagai suka-duka kehidupan inilah yang telah menjadikanmu
seperti saat ini…."
" Hargailah tubuh dan pikiran yang telah
mengantarmu sampai disini. Hargai Jiwamu yang telah mencapai diriNya saat ini.
Dan hargai semua peristiwa yang telah menempamu hingga hidup sampai kini.
Itulah kesadaran akan proses kehidupan."
" Dan pahamilah bahwa tak
ada proses yang tanpa hasil, karena setiap titik dalam sebuah proses, adalah
pencapaian atau hasil itu sendiri. "
" Guru, kenapa perjalanan
dalam hidup ini mesti diisi berkah dan bencana…? Jika Tuhan maha penyayang, bukankah
mestinya hidup ini hanya berlimpah berkah….? "
Anakku, setiap peristiwa dalam
kehidupan itu sesungguhnya netral dan memang demikian adanya. Persepsi
pikiranmu kemudian menamainya berkah dan bencana, sesuai kepentinganmu…."
" Coba renungkan pilihan
ini. Manakah yag lebih baik, sehari tanpa kemarau ataukah sehari tanpa hujan...?
Lewat pertanyaan ini kau akan mengerti bagaimana kemarau dan hujan, kemudian
kau beri dua penilaian yang berbeda : berkah dan bencana, sesuai kepentinganmu…"
" Hanya saat batin seseorang
bebas dari kepentingan, saat itu ia bisa melihat netral terhadap sebuah
peristiwa..."
No comments:
Post a Comment