Photo

Photo

Thursday 29 November 2018

Kaji Makan Bagian 8


Sering acapkali dalam laku olah ilmu terkadang sering kita berjumpa dengan adanya beberapa macam laku puasa untuk memperoleh sebuah keilmuan itu, seperti puasa mutih, ngrowot, ngebleng, pati geni dan juga bentuk puasa yang lain nya.

Terapan sarana laku-laku puasa tersebut dianggap seperti sebagai sebuah keharusan dalam formalitas pencapaian meraih keilmuan.

Biar pun bisa dibilang dan tidak dipungkiri pula, bahwasanya banyak juga orang yang tidak dapat merasakan hasilnya secara langsung dari olah laku tersebut.

Adalah memang benar sekali, jika mempelajari sebuah keilmuan akan terasa lebih menyenangkan, bila bisa dapat segera dilihat hasilnya dan bisa dipraktek kan atau dipertunjuk kan kepada orang lain.

Mengenai hal tersebut, para pengkaji nafsu atau orang yang telah mengenal nafsunya mengatakan :

Bahwasanya terapan sarana laku-laku puasa diberlakukan dalam memperoleh sebuah keilmuan adalah supaya para penggiat ilmu itu, bisa mengingat kembali tentang sejarah jati diri nafsunya sewaktu dahulu dihukum oleh allah.

Dihukum sewaktu dimasuk kan kedalam neraka dan dihukum dengan dahaga dan lapar.

Dari hukuman tersebut, nafsu akhirnya bertaqwa dan bermakrifat kepada Allah.

Perlu diketahui bersama bahwasanya nafsu itu, dahulunya adalah sudah bertaqwa kepada Allah, walau pun sebelum bertaqwa, dia pernah membangkang kepada robnya.

Jadi terapan sarana laku puasa diberlakukan supaya para penggiat ilmu bisa mengenang kembali sejarah jati diri nafsunya.

Makanya ada ayat yang mengatakan " kutiba 'alaikumush shiyyam kama kutiba 'alal ladzina min qoblikum la'allakum tattaqun"

Min qoblikum itu adalah nafsumu.

Perlu diketahui lagi, bahwasanya Allah sering mengingatkan kita agar supaya nafsu kita bisa mengingat kembali tentang ketaqwaan nya terhadap allah.

" ittaqullah haqqo tuqotih wa la tamutunna illa wa antum muslimun "

Bila dalam terjemahan yang terjun bebas artinya yaitu ingatlah ketaqwaan mu yang pada waktu dahulu wahai nafsu, sebagaimana kamu pernah mati hancur lebur dalam neraka dan berserah diri setelah dihukum dahaga dan lapar.

"wa fi anfusikum afala tubshirun"

Juga bila dalam terjemahan yang terjun bebas artinya yaitu dan didalam nafsumu mengapa kamu tidak perhatikan.

Apa yang harus diperhatikan…?

Didalam nafsumu itu ada ketaqwaan dan sesungguhnya didalam ketaqwaan nafsumu ada ilmu laduni dan karomah.

" wattaqullah wa yu'allimukumullah"

Dan bertaqwalah kepada allah dan allah akan mengajarkan ilmu kepada kalian. (al-baqarah: 282)

“inna akromakum `indallahi atqokum"

Sesungguhnya yang paling berkaromah di sisi allah adalah orang paling bertaqwa di antara kalian” (qs. Al-hujurat: 13).

Maka adalah laku puasa itu, seharusnya dilakukan bukan untuk mencari ilmu tapi supaya untuk mengingat kembali tentang ketaqwaan nya nafsu terhadap allah.

Salah besar bila laku puasa diperuntuk kan mencari ilmu, karena sesungguhnya nafsu telah memperoleh ilmu-ilmu langsung dan karomah-karomah dari allah.

Istiqomahilah ketaqwaan mu kepada allah, wahai nafsu, karena 1000 karomah itu, berasal dari dirimu.

Barang siapa mengenal nafsunya maka akan mengenal robnya.

Guruku berkata : Bagi orang yang ingin mengenal nafsunya maka kajilah juga mengenai tentang ilmu makan, karena nafsu akan mengenalkan dirinya kepada orang yang mengerti tentang ilmu makan.

Tak kenal maka tak sayang, jika kita tak mengetahui ilmu makan maka kita tak akan mengenal nafsu dan jika tak mengenal nafsu maka tak akan mengenal tuhan secara paripurna.

Kaji Makan Bagian 7


Dalam islam memberi tip setelah makan ( bersedekah setelah makan ) memiliki makna yang sangat fundamental, selain berkaitan erat dengan aspek-aspek ketuhanan, juga ekonomi dan sosial.

Bagi orang mukmin menyadari sepenuhnya bahwa harta yang ada adalah milik allah swt, manusia hanyalah pemegang amanat sementara yang diberi tugas untuk mengelola.

Seorang hamba sebagai pemegang amanat melaksanakan kewajiban tersebut dapat dipandang sebagai pemenuhan terhadap hak-hak allah atau sebagai pernyataan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya, ia tidak dapat hidup sebagai manusia tanpa bantuan masyarakatnya.

“ Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramiya, maka hujan gerimis ( pun memadai ). Dan Allah maha melihat apa yang kamu perbuat.

Ayat di atas menggambarkan orang yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah bagaikan menanam di sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi, ia akan memperoleh hasilnya dua kali lipat dalam setahun, kebun tersebut mendapatkan curah hujan yang cukup atau hujan memadai.

Demikian pula halnya orang yang mengeluarkan memberi tip setelah makan, ia akan memetik hasilnya berlipat ganda, memperoleh pahala dan memperoleh keberkahan harta yang dizakati.

Adapun besar dan kecilnya pahala dan berkah yang akan dipetik, tentu sesuai dengan amal yang diberikan, tapi yang jelas adalah besaran uang tip yang dikeluarkan menunjukkan siapa dirimu.

Ada kiat tersendiri yang bisa kita lakukan supaya uang tip yang kita keluarkan dipandang terbilang besar dihadapan Allah swt, caranya yaitu uang tipnya dibacakan surat al fatihah 4x, ( konon katanya surat al fatihah adalah ayat 1000 dinar yang sebenarnya ).

Mungkin kiat itu merujuk pada kisah berikut :

Suatu hari rasulullah saw pernah bersabda kepada sayyidina ali ( r.a. ) :

Wahai ali, lakukanlah 5 perkara ini sebelum kamu tidur.

- Berikan sedekah 4000 dinar, kemudian tidurlah.

- Khatamkan al quran, lalu tidurlah.

- Belilah surga, lalu tidurlah.

- Perbaikilah hubungan dua orang yang tengah berselisih, kemudian kamu tidurlah.

- Tunaikanlah satu kali haji, lalu tidurlah.

Sayyidina ali ( r.a.) pun menjawab, " ya Rasulallah Saw mana mungkin aku bisa melakukan semuanya itu…?

Lalu nabi ( saw ) pun menjawab :

- 4x membaca al fatihah adalah sama nilai dengan sedekah 4,000 dinar.

- 3x membaca surah al ikhlas adalah sama nilainya dengan menamatkan bacaan satu al-qur'an.

- 3x membaca shalawat adalah sama nilai dengan harga surga.

- 10x membaca istighfar adalah sama nilainya dengan menyambung silaturahmi dua orang yang berselisih.

- 4x membaca subhanallah, alhamdulillah, laa ilaaha ilallah, allahu akbar" adalah sama dengan menunaikan satu kali haji.

Lalu sayyidina ali (r.a.) pun berkata, " ya Rasulallah saw…! Kini aku akan menjalankan semua nasihatmu itu sebelum aku masuk tidur.

Guruku berkata : jadikan aktifitas makanmu sebagai aktifitas yang mewah dan berkelas dan dirimu sedang berada didalamnya.

Kaji Makan Bagian 6


Memberi tip setelah selesai makan di restoran atau kepada bell captain dan house keeper hotel merupakan bagian dari nilai-nilai penghargaan kepada para pekerja keras yang melayani anda.

Ada unsur kemanusiaan di sana, ada juga unsur pemasaran dan pricing di sana, ada unsur personal finance dan book keeping dan ada juga unsur fiskalnya.

Bagaimana sebenarnya budaya tipping berkembang di seluruh dunia, termasuk di amerika serikat dan Indonesia…?

Apa implikasinya bagi roda ekonomi…?

Secara historis budaya tipping telah lama eksis dalam peradaban manusia, namun mulai tercatat di dalam berbagai literatur terhitung sejak zaman pertengahan di mana para aristokrat memberikan beberapa keping uang logam untuk “membeli jalan.”

Di era Tudor, para aristokrat memberikan uang ekstra untuk servis-servis ekstra selama mereka menginap di suatu penginapan.

Konsep “tip” atau “gratuitas” (gratuity) mempunyai definisi yang longgar, artinya bisa dilanggar karena pemberian tip bersifat “suka rela” hingga batas-batas tertentu sesuai norma-norma sosial.

Berbeda dengan biaya-biaya lain yang biasanya berdasarkan perjanjian dan transaksi “jual beli.”

Bentuk dari akibat sosial ini mungkin tidak seberapa berarti secara ekonomis, namun dapat mempengaruhi keputusan memberikan servis berkualitas (bagi penerima tip) dan mengulangi pembelian (bagi pemberi tip).

Yang menarik, tidak semua negara mengagung-agungkan tip alias “tirani gratuitas” tersebut, ada alasan filosofis di belakangnya.

Di singapura yang mengutamakan “clean living (hidup bersih)” dan “zero tolerance toward corruption,” tipping sangat tidak dianjurkan.

Filsafat “clean living (hidup bersih)” dan super disiplin sangat mendarah daging. tradisi tipping mempunyai “wilayah abu-abu” sehingga sebaiknya dihindari.

Di jepang misalnya, ada norma keras yang membatasi bahkan melarang pemberian tip, sumbernya adalah filsafat hidup bahwa “pemberian dari seorang asing merupakan hutang yang harus dibalas.” ini juga menimbulkan antipati terhadap konsep tipping.

Dalam kultur negara matahari terbit ini, pemberian tip dari seorang yang tidak dikenal (termasuk konsumen), men-trigger nosi mental bahwa ini adalah “hutang yang harus dibayar.”

Mental bushido Jepang yang tidak mau berhutang kepada siapapun apabila tidak dalam keadaan terpaksa. Maka, mereka menolak konsep “tipping” ini.

Bagi pemilik bisnis, tip dari konsumen bagi pekerja mempengaruhi skema remunerasi (gaji) yang merupakan bagian dari budget operasional. selain itu, tipping juga mempengaruhi strategi bisnis, karena berarti harga jual bisa diturunkan agar lebih menarik pembeli.

Di kota Seattle, negara bagian Washington, gaji minimum mencapai USD 15 per jam, yang merupakan tertinggi di seluruh AS.

Ini mengubah struktur pricing di bisnis-bisnis yang mempunyai tradisi menerima tip, seperti restoran-restoran dan salon-salon.

Harga-harga “terpaksa” dinaikkan secara formal, namun tipping disarankan untuk dihentikan. ini dilakukan agar konsumen tidak merasa membayar terlalu tinggi untuk servis yang sama.

Sebaliknya, di kota-kota bergaji minimum rendah seperti USD 8,25 per jam, tradisi tipping masih sangat dihargai bahkan menjadi “konsensus umum.”

Tanpa tip, para pekerja hanya menerima gaji pas-pasan yang seringkali kurang memadai, baik gaji resmi maupun tip yang diterima pekerja wajib dilaporkan sebagai penghasilan yang kena pajak.

Di AS, tradisi pemberian tip berkisar antara 10 hingga 20 persen dari harga final pembayaran, memang cukup tinggi dibandingkan dengan di Indonesia.

Di Indonesia, budaya tipping cukup populer dan bisa ditelurusi sejak era kolonial, hingga hari ini, bahkan untuk membelokkan kendaraan seringkali pengemudi perlu membayar uang receh kepada “Pak Ogah” sebesar beberapa ratus hingga beberapa ribu Rupiah.

Bisa saja budaya ini berasal dari era war lord di masa kerajaan-kerajaan Nusantara, ketika setiap orang yang hendak melewati jalan tertentu perlu membayar “uang jalan.”

Para office boy di kantor-kantor dan pelayan di restoran seringkali diberikan tip sekedarnya tanpa ada batasan minimum. sedangkan di restoran-restoran dan hotel-hotel berbintang di Indonesia, tradisi penambahan 10 persen (atau bahkan lebih) “service charge” di dalam bon pembayaran telah diterapkan.

Akhir kata, budaya tipping di mancanegara ini menunjukkan bahwa ada saja “loophole” dalam penerapan harga (pricing) dan penghematan biaya-biaya operasional (operational costs) dalam bentuk remunerasi yang dibebankan kepada konsumen.

Sedikit ekstra sebagai tanda terima kasih kepada mereka yang telah melayani kita dengan baik, mempunyai ripple effect bagi kesehatan ekonomi lokal dan dunia.

Guruku berpesan kepadaku :

" Saat kamu menjalani berniat makan untuk traveling (safar) ke beberapa negara maka hendaknya dirimu membiasakan, apabila dirimu telah selesai setiap makan maka bersedekahlah (memberi tip), karena dermawan itu dekat kepada Allah, dekat kepada surga, dekat kepada manusia dan jauh dari neraka."

Kaji Makan Bagian 5


Bolehkah ketika makan niatnya diarahkan untuk safar / traveling….?

Sejauh yang saya dapat dari beberapa guru yang rasikh, bahwa aktifitas makan yang diarahkan niatnya untuk safar adalah sesuatu hal yang utama karena memang ada dalil yang mendukungnya dan juga terdapat banyak hikmah yang akan didapat.

Hal sifat khilafiyyah ( berbeda pendapat ) sudah pasti ada tapi hendaknya apa yang ada dithread post ini jangan dijadikan sebagai mufaroqoh.

Bila tidak sependapat maka tinggalkan dan bila sependapat maka bisa dijadikan sebagai khazanah pengetahuan.

Berikut beberapa dalil bab mengenai berniat makan untuk diarahkan safar.

- Rasulullah SAW bersabda :

" Pada hari kiamat bumi bagaikan sekeping roti, Allah Al Jabbar memutar-mutarnya dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar rotinya dalam SAFAR sebagai kabar gembira penghuni surga."

Selanjutnya ada seorang yahudi dan berujar:

Kiranya Allah Ar Rahman memberkatimu wahai Abul Qasim, maukah kamu kuberitahu kabar gembira penghuni surga dihari kiamat nanti…?

" Baik " Jawab Nabi.

lanjut si yahudi : bumi ketika itu bagaikan sekeping roti sebagaimana disabdakan Nabi SAW.

Lantas Nabi SAW memandang kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya, kemudian Nabi berujar :

Maukah kamu kuberitahu lauk penghuni surge…?

Lanjut beliau ; " lauk mereka adalah bal-am ( banteng ) dan nun ( ikan paus ). "

Mereka bertanya ; apa keistimewaan daging ini…?

Nabi menjawab : " sobekan hati ikan nun dan bal-am itu, bisa disantap untuk tujuh puluh ribu orang. " ( Bukhari )

- Rasulullah SAW bersabda :

" Pada hari kiamat bumi itu akan seperti satu potong roti yang akan di ratakan oleh Allah dengan tangan-Nya hingga menjadi seimbang, sebagaimana roti yang diratakan oleh salah seorang dari kalian dalam SAFAR sebagai hidangan bagi penghuni surga.

Kemudian seorang laki-laki dari yahudi datang, ia berkata kepada Nabi SAW :

" Semoga Allah memberkahi kepadamu wahai Abu Qasim.

Dia berkata kepada Nabi SAW : maukah kamu kuberitahu tentang hidangan penghuni surga pada hari kiamat…?

Nabi SAW menjawab ; ' Ya. '

Dia berkata : bumi akan menjadi satu potong roti sebagaimana sabda Rasulullah SAW tadi.

Maka Rasulullah SAW melihat kepada kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya.

Nabi SAW bertanya; maukah kuberitahukan kepadamu tentang lauk pauk mereka, lauknya adalah bal-am dan nun. para sahabat bertanya; apakah itu…?

Beliau menjawab; yaitu seekor banteng sedangkan nun adalah daging yang paling baik dari hatinya yang akan dimakan oleh tujuh puluh ribu penghuni surga yang masuk tanpa hisab. (Muslim)

- Rasulullah SAW bersabda:

“ Sesungguhnya Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Baik dan Allah SWT tidaklah menerima amalan kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kaum mukminin sebagaimana perintah-Nya kepada segenap Rasul:

“ Wahai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ ( Al-Mu’minun : 51 )

Allah SWT juga berfirman:

‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu’.” (Al-Baqarah: 172)

Setelah itu Rasulullah SAW menceritakan keadaan seseorang yang telah lama safar, rambutnya kusut penuh dengan debu.

Dia menengadahkan kedua tangannya ke arah langit sembari berdoa, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” padahal makanannya haram, minumannya pun haram, pakaiannya juga haram, serta ia dibesarkan dari yang haram. Lantas bagaimana mungkin doa yang ia panjatkan akan dikabulkan….? ”

ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ

Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, ( QS. 68 : 1 )

Ibn Abbas berkata :

Yang berkenaan, "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah Al Qolam dan Ia perintahkan untuk menulis.

Al Qolam itu bertanya, "Apa yang mesti saya tulis…? "

Allah berkata, "Tuliskan takdir semuanya ", Al Qolam menulis semua yang ada di saat itu hingga hari kiamat.

Kemudian Allah menciptakan " nun " dan Ia buat uap terangkat yang mana para langit diciptakan dan bumi diletakan pada punggung nun, kemudian nun menjadi gelisah dan sebagai hasilnya bumi mulai goncang, namun (Allah) mengencangkan (bumi) dengan gunung-gunung agar bumi tidak bergerak.

Ibnu Abbas berkata :

Allah bersumpah demi Nun, yang adalah Ikan paus yang membawa bumi di punggungnya ketika di air dan di bawah itu adalah banteng, dibawah banteng adalah bebatuan.

Nama Ikan paus itu adalah Liwash, dan dikatakan bahwa namanya adalah Lutiaya'; nama dari banteng itu adalah Bahamut, dan beberapa mengatakan namanya adalah Talhut atau Liyona.

Ikan paus itu ada di laut yang dinamakan 'Adwad dan itu bagaikan banteng kecil di lautan yang sangat luas, lautan itu ada di bebatuan cekung dengan 4,000 celah dan dari tiap celah itu air keluar ke bumi.

Guruku pernah berkata kepadaku : tulis dan ceritakan padaku hasil dari travelingmu ( safar ) itu.....

Wednesday 28 November 2018

Kaji Makan, Bagian 4


Safar atau bepergian adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Saat seorang mengadakan sebuah perjalanan, banyak hal yang bisa ia dapatkan. Berbeda halnya dengan mereka yang hanya diam tanpa mengenal dunia di sekitarnya.

Bagi seorang muslim, safar tentunya memiliki hikmah-hikmah tersendiri, berbagai hal pun dapat ia lakukan meskipun ketika berada dalam sebuah perjalanan.

Buah dari safar itu sendiri sangat nyata, sebagaimana penuturan Rasulullah SAW, bahwa kondisi safar memungkinkan terkabulnya doa yang ia panjatkan.

Rasulullah SAW bersabda : Tiga doa yang pasti dikabulkan dan tidak ada keraguan lagi tentang-nya, doanya seorang yang dizhalimi, doanya musafir, do’a buruk orang tua terhadap anaknya. ’” ( HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi )

Adapun hal-hal lain yang bisa diperoleh dari safar di antaranya berikut ini :

- Safar sebagai sebuah tradisi

Ekspansi ideologi maupun wilayah tidak lain terikat oleh sebuah perjalanan, belum lagi dengan usaha seseorang dalam menuntut ilmu.

Para ulama terdahulu seringkali memberi contoh, melakukan safar ke berbagai daerah demi mendapatkan ilmu atau sebuah hadits.

Imam Bukhari telah mengadakan perjalanan mencari hadits hingga wilayah asia barat.

- Safar untuk meningkatkan ruhiyyah

Mengadakan sebuah perjalanan ke sebuah wilayah atau mengembara, membuat seorang Muslim mengetahui hakekat dari dunia yang fana, Ia dapat merasakan pengalaman-pengalaman yang berbeda dari saat ia hanya berdiam diri di tempatnya. Ia akan mengetahui dunia ini begitu luas, dengan segala hakekatnya. hal tersebut dapat membuatnya ingat kepada Sang Pencipta, bahwa dunia ini tidak hadir dengan sendirinya dan akan ada kehidupan lain dari dunia ini setelah semuanya sirna yaitu kehidupan akhirat nan abadi.

- Safar menambah kecintaan terhadap Allah SWT

Dengan melakukan safar, seorang Muslim dapat lebih mengenal Sang Maha Kuasa dengan segala ciptaan-Nya, terlebih saat dirinya melakukan perjalanan ke tempat-tempat bernuansa alam, semisal gunung, laut, bukit, danau, gurun, dan semisalnya.

Dari sini ia tentunya dapat senantiasa berucap “Subhanallah”, Maha Suci Allah yang telah menciptakan alam semesta ini.

- Safar menambah wawasan

Di zaman teknologi seperti saat ini, seseorang mungkin dapat melihat segala hal tanpa mendatanginya. meski demikian, lain halnya jika seseorang secara langsung datang ke tempat yang dilihatnya selain melihatnya via gambar atau video.

Hal-hal baru pastinya akan ia temukan ketika ia melihat secara langsung, pengetahuan terhadap sesuatu pastinya akan bertambah. selain itu, memberi kesadaran bahwa pengetahuan kita atas apa yang kita lihat berbeda jauh dari apa yang terjadi sebenarnya.

- Safar bisa membuat semakin mengenal diri sendiri

Cobalah bertanya kepada seseorang yang melakukan safar sendirian, suatu saat pastinya ia akan mendapati dirinya merasa benar-benar berada dalam sebuah kesendirian.

Saat hal itu terjadi, ia akan merasakan bahwa di kehidupan kelak hal itu pasti akan menjadi kenyataan, dimana ia akan mempertanggung jawabkan amal perbuatannya sendirian di hadapan Sang Ilahi, tidak ada yang dapat menjamin dirinya kecuali dirinya sendiri beserta amal perbuatannya.

- Safar bisa mendapatkan pengalaman yang baru

Dunia adalah tempat yang luas dengan segala keistimewaannya, saat seseorang berpetualang ke sebuah tempat, ia akan merasakan perbedaan dari apa yang sebelumnya ia bayangkan.

Saat berada di puncak gunung, ia akan mendapatkan sensasi menikmati sunset yang berkilauan.

Ketika ia berlayar, ia akan merasakan secara langsung luas dan dalamnya lautan, begitu pula saat ia merasakan tempat-tempat lainnya.

- Safar bisa menghantarkan pada menghargai apapun yang dimiliki dan bersyukur atasnya (qana’ah)

Sesuatu hal akan menjadi nikmat saat hilang dari hadapannya, ketika melakukan sebuah perjalanan, kenikmatan yang ia dapatkan saat bermukim tentunya akan hilang sejenak.

Sepulang dari perjalanan, hal itu baru akan dapat ia nikmati kembali, disitulah kenikmatan akan lebih terasa bahwa apa saja yang telah dimiliki sebelumnya adalah sebuah kenikmatan luar biasa yang jarang disadari.

- Safar bisa meningkatkan rasa solidaritas terhadap sesama

Saat berkunjung ke wilayah-wilayah yang sedang tertimpa bencana, secara tidak langsung seseorang akan merasakan kepedihan penduduk yang berada dalam wilayah tersebut.

Hal itu tentunya membuat diri seorang Muslim iba, terketuk hatinya untuk membantu sesama, selain itu, menyadarkan dirinya bahwa mungkin saja musibah yang pernah ia terima, jauh lebih ringan dari apa yang dirasakan saudaranya.

- Safar bisa mengetahui sejarah peradaban yang telah ada

Banyak sekali tempat-tempat bersejarah peninggalan masyarakat dahulu kala, dengan berkunjung ke tempat-tempat itu, seseorang akan mendapati pengetahuan lebih tentang hal itu serta bisa merasakan hakekat yang ada di dalamnya.

Hal tersebut menjadi sebuah pembelajaran bagi dirinya, selain menambah pengetahuan akan sejarah Islam di zamannya.

Mengenang sejarah itu sendiri adalah bagian dari proses meningkatkan keimanan yang ada dalam jiwa seorang Muslim.

Oleh karena begitu pentingnya mengenai manfaat safar ini. maka guruku mewasiatiku agar ketika saya makan, supaya berniat "saya makan untuk bisa jalan-jalan keluar negeri atau makan untuk safar keluar negeri."

Kaji Makan, Bagian 3



Bila kita mengkaji mengenai persoalan makan dan makanan sebetulnya tidak hanya akan berhenti pada masalah fisiologis saja, akan tetapi juga pada budaya.

Makan dan makanan menduduki tempat yang esensial di dalam pemikiran manusia karena dua alasan.

Pertama yaitu keberadaan insani dan segala atributnya dan hal ini dapat terdefinisikan melalui sarana memasak.

Kedua yaitu memasak dan menyantap makanan dan hal ini menandai transisi dari alam ( nature ) ke budaya ( culture ).

Luasnya kajian tentang makan dan makanan dapat dilihat dari beragamnya aspek yang dibahas, ada yang membahas peranan simbolik dari makanan serta hubungan makanan dengan perubahan sosial, ada pula yang membahas makanan sebagai pembentuk identitas, baik identitas suku bangsa maupun identitas lain seperti gender, ras, status dan kelas.

Selain memiliki makna simbolik, makan dan makanan ternyata juga memiliki peran-peran simbolik diantaranya yaitu:

1. Makan dan makanan sebagai pengungkap ikatan sosial. Hal ini terlihat pada kebiasaan saling mengirim makanan antar tetangga dalam suatu masyarakat.

Mengirim atau menawarkan makanan memiliki makna bahwa si pemberi menawarkan kasih sayang, perhatian dan persahabatan.

Bagi si penerima, dengan kesediaannya menerima makanan yang ditawarkan itu, berarti ia mengakui dan menerima perasaan yang diungkapkan oleh si pemberi dan membalasnya suatu saat.

Sebaliknya jika seseorang tidak atau lalai menawarkan makanan dalam konteks seperti diharapkan, berarti menolak uluran cinta atau persahabatan, bahkan juga menunjukkan rasa permusuhan.

Makan dan makanan sebagai pengungkap ikatan sosial juga terlihat dari rasa aman yang dirasakan jika seseorang dapat makan bersama teman-teman dan orang-orang yang disayangi, karena kebanyakan bagi siapa pun tidak akan membagi makanannya kepada musuhnya.

2. Makan dan makanan sebagai pengungkap kesetiakawanan kelompok. Hal ini diwujudkan dalam bentuk makan bersama anggota keluarga, karena tidak setiap hari hal itu bisa terlaksana, maka kesempatan tertentu seperti memperingati kejadian-kejadian penting dalam daur hidup seseorang ( ulang tahun kelahiran, pernikahan ) dan hari raya keagamaan dipilih sebagai saat yang tepat untuk mengungkapkan rasa solidaritas kelompok. biasanya makanan yang disajikan pada kesempatan itu adalah makanan khas keluarga atau suku bangsanya.

3. Makan dan makanan sebagai pemberi rasa ketentraman dalam keadaan yang menyebabkan stres

Makanan tertentu yang menggambarkan identitas kelompok pada dasarnya dapat mengembalikan ketenangan jiwa orang yang sedang mengalami stres. Itulah sebabnya mengapa para imigran, dalam keadaan apapun akan selalu mempertahankan makanan tradisionalnya sehari-hari di tempat pemukimannya yang baru.

Orang Minang di Califonia, AS misalnya, akan berusaha untuk memasak rendang walaupun harga kelapa mahal di sana.

4. Makan dan makanan sebagai simbolisme bahasa.

Pada banyak bahasa di dunia, sifat suasana hati seseorang sering diibaratkan dengan kwalitas atau keadaan makanan, oleh karena itu makan dan makanan merupakan proses penting dari kehidupan manusia yang bisa menunjukkan hakikat identitas dirinya sebagai bagian dari kehidupan sosial manusia itu sendiri.

Siapakah nama malaikat yang diutus oleh Allah SWT untuk memberi makan kepada moyang kita yaitu Nabi Adam AS dan Siti Hawa, sewaktu moyang kita berada dibumi…?

Nabi Khidir AS dan Baluqiya pernah memakan apa yg telah pernah dimakan oleh moyang kita dari apa yg dibawa oleh malaikat tsb.

Kaji Makan, Bagian 2


Ats-Tsa’labi menghikayatkan, pada masa Bani Israil ada seorang lelaki bernama Isya. Dia adalah seorang Ulama Bani Israil. Setiap saat dia sering membolak-balikkan lembaran kitab-kitab kuno samawi untuk ditela’ahnya. Sampai suatu ketika, di lembaran-lembaran itu dia menemukan tulisan tentang sifat-sifatnya Nabi Muhammad SAW. Dia dengan sigap mencatat semua sifat-sifat tersebut yang tercecer dibeberapa lembaran. Kemudian dia mengumpulkan menjadi satu halaman. Dan pada akhirnya, ia sembunyikan lembaran itu ( yang didalamnya terdapat sifat-sifat Nabi Muhammad SAW ) kedalam sebuah peti. Selanjutnya, peti itu dikunci mati. Tidak ada seorang pun yang mengetahui dimana kunci peti itu disembunyikan, bahkan dia sendiri.

Isya ini mempunyai seorang anak kecil bernama Baluqiya. Menjelang akhir ajalnya, isya berwasiat pada anaknya Baluqiya agar meneruskan tugasnya yaitu menjadi hakim dikalangan Bani Isra’il. Setelah beberapa waktu lamanya Baluqiya menjadi hakim menggantikan ayahnya, suatu saat dia melihat sebuah peti terkunci dirumahnya. Peti itu membuat Baluqiya menjadi penasaran. Dia menanyakan isi peti itu pada ibunya. Ibunya malah menjawab, “ Aku tidak tahu apa yang ada didalam peti itu. Bahkan kunci-kuncinya pun aku belum pernah mengetahuinya ”.

Baluqiya semakin penasaran ingin mengetahui isi peti tersebut. Akhirnya, dengan keras ia menggedor kunci-kunci yang menutup rapat peti itu. Setelah dibukannya, ternyata didalamnya terdapat sebuah lembaran.

Lembaran itu berisi sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. Dan lembaran itu dikatakan bahwa Muhammad adalah penutup para Nabi dan Rasul. Surga diharamkan kepada para Nabi sebelum terlebih dahulu Muhammad dan Ummatnya masuk kedalamnya.

Seusai mambaca lembaran itu, Baluqiya keluar rumah, menemui kaum Bani Isra’il untuk menyampaikan apa yang tertera didalam lembaran AL-Kitab yang dibawanya. Ketika kaum Bani Isra’il dengan seksama menyimak penuturan Baluqiya, mereka berkata “ Beraninya ayahmu menyembunyikan yang diketahuinya sehingga dia tidak menyampaikannyakepada kami…? ” mereka marah, “ Jika Bukan karena kamu ( Sebagai Anaknya ), Kami akan membakar kuburannya. Sebab dia telah menyembunyikan berita tentang akan datangnya panutan para Rasul, Muhammad SAW ”. Demikian mereka menambahkan.

Kemudian Baluqiya pamitan kepada ibunya untuk melakukan sesuatu perjalanan panjang. “ Ibu, aku menemukan berita tentang akan diutusnya Nabi akhir zaman. Sekarang aku mau pergi dan dan tidak akan kembali sampai menemukan kabar tentang keberadaan Nabi tersebu t”.

Ibunya mendoakan “ Semoga Allah menjadikan Angan-angan mu tercapai ”. Setelah berpamitan dan berkemas, Baluqiya pergi meninggalkan Mesir dalam rangka mencari kabar tentang Muhammad SAW. Dia mengelilingi bumi dari ujung timur sampai ujung barat sehingga sampai dilaut tujuh. Disana, ia melihat beberapa keanehan yamg tidak dapat dilihat oleh orang lain. Diantaranya, dia melihat suatu pulau yang penghuninya adalah ikan hut ( sejenis Paus ). Ikan-ikan itu berkata “ Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah ” ( tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad itu utusan Allah ). Melihat hal itu, Baluqiya Menyapa mereka, “ Assalammualaikum ”. Tetapi mereka tidak menjawabnya. “ kami belum pernah mendengar sama sekali perkataan seperti itu, ” kata ikan-ikan hut itu. Baluqiya menjelaskan, “ Ungkapan tersebut adalah sunnah Nabi Adam. ” Ikan-ikan hut bertanya, “ Dari mana asal kamu…? ” “ Aku berasal dari kaum bani Isra’il, ” jawab Baluqiya. Akan tetapi meskipun mereka banyak bertanya, tetap saja mereka tidak mengenal Baluqiya. “ kami tidak tahu menahu Adam, tidak juga Bani Isra’il. ” Mendengar pengeakuan mereka Baluqiya Menjadi penasaran, “ Kenapa kalian mengenal Muhammad…? ” mereka menjawab, “ Sejak awal mula, Allah menciptakan kami seperti ini ( mengucapkan kalimah syahadah diatas ). ” Sebenarnya kami berasal dari ikan neraka Jahannam.

“ Bagaimana keadaan Neraka Jahanam…? ” Tanya Baluqiya pada ikan ikan-ikan hut. Akhirnya mereka menjelaskan tentang keadaan jahanam yang terkenal mengerikan. “ Ia adalah lembah hitam yang berbau busuk. Setiap tahunnya, ia bernafas hanya dua kali. Nafas pertama ketika musim panas. Maka nafasnya pun mengeluarkan hawa yang sangat panas. Dan nafas kedua ketika musim dingin. Maka nafasnya menyemburkan hawa yang sangat dingin. ” Ikan hut menjelaskan lebih detail.

Selanjutnya Baluqiya melongokkan pandangannya kearah pulau lainnya. Disana ia melihat ikan hut yang ukurannya lebih besar dari yang pertama. Ikan tersebut bagaikan pelepah kurma. Diantara ikan-ikan hut itu terdapat seekor ikan hut yang berwarna kuning. Jika ia berjalan, maka ikan-ikan hut disekitarnya ikut berjalan. Ketika ikan-ikan hut merasa diperhatikan oleh Baluqiya, mereka bertanya. “ siapakah kamu…? ” Baluqiya menjawab “ Aku adalah Baluqiya dari Bani Isra’il. ” Perkataan Baluqiya itu asing ditelinga mereka. “ Kami belum pernah mendengar perkataan itu sebelumnya. Sebenarnya aku ditugaskan untuk mengusai semua ikan hut yang ada didunia. Jika tidak ada aku, maka ikan-ikan hut itu akan mengejar kaum Bani Israil dan memangsanya dalam satu hari.

Kemudian Baluqiya melanjutkan perjalanannya sampai kelaut ketujuh. Disana dia menjumpai beberapa keanehan yang panjang sekali untuk dapat disebutkan disini. Di antara keanehan-keanehan tersebut, Baluqiya melihat sebuah pulau yang di dalamnya terdapat sebuah pohon kurma dari emas. Jika pohon itu terkena sinar matahari pagi, maka akan kelihatan mencorong bagaikan kilat. Ketajaman sinarnya tidak dapat ditembus dengan pandangan mata. Selain pohon kurma, dipulau tersebut terdapat juga pohon yang besar. Ketika Baluqiya mencoba untuk mengambil salah satu dari pohon-pohon tersebut, maka ada suara yang menyerunya, “ Awas, jangan kau ganggu aku, wahai orang yang salah. ” Maka Baluqiya mengurungkan niatnya tadi. Dia akhirnya duduk beristirahat. Ditengah kesantaiannya, tiba-tiba dia dikejutkan dengan segerombongan orang yang turun dari langit. Masing-masing dari mereka turun dengan mengunuskan sebilah pedang. Begitu melihat Baluqiya, mereka bertanya “ bagaimana kamu bisa tiba ditempat ini. ” Baluqiya pun menjelaskan tentang dirinya, “ Aku berasal dari Bani Isra ‘il. Namaku adalah Baluqiya. Sekarang aku ingin tahu siapakah kalian sebenarnya….? ” , “ kami adalah kaum jin yang beriman. Allah mengirimkan kami dari langit untuk membunuh golongan jin kafir dimuka bumi. ” Akhirnya Baluqiya meninggalkan mereka.

Ditengah perjalanan, Baluqiya kembali dikagetkan dengan adanya seorang malaikat yang posturnya amat sangat besar. Malaikat itu berdiri tegak dengan tangan kananya di ujung timur dan tangan kirinya diujung barat. Dia senantiasa berucap, Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah ” ( tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad itu utusan Allah ). ” Setelah Baluqiya mengucapkan salam, dia ditanya dahulu oleh raja itu “ Siapakah anda…? ” Baluqiya menjawab “ Aku adalah Baluqiya, berasal dari Bani Isra ‘il. Aku melancong guna mencari Nabi akhir zaman. ”, “ sekarang siapakah anda…? ” tanyak Baluqiya ingin tahu. “ Aku adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengatur gelapnya malam dan terangnya siang.” Demikian malaikat itu menjelaskan. Baluqiya kembali bertanya, “ Apa maksudnya kedua garis yang ada dikeningmu…? ” dikening malaikat itu ada dua garis bertuliskan Panjang dan pendeknya siang dan malam. Malam tidak akan melebihi batasnya yang sudah ditetapkan. Selanjutnya Baluqiya meneruskan perjalanannya. Tiba-tiba ia bertemu dengan seorang malaikat yang badanya sangat amat besar. Malaikat itu senantiasa mengucapkan lafal, Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah ” ( tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad itu utusan Allah).” Setelah saling sapa dengan ungkapan salam, Baluqiya menanyakan siapa sosok yang amat besar itu sebenarnya. “Aku adalah malaikat yang ditugaskan untuk mengatur angin dan laut. Aku tidak sekali-kali menghembuskan angin kecuali jika ada instruksi dari Allah. Angin Aku kendalikan dengan tangan kananku. Sedangkan laut aku kemudikan dengan tangan kiriku. Jika tidak dengan demikian, maka oranng-orang yang ada dibumi ini akan semena-mena memanfaatkannya.” Demikian malaikat demi malaikat dilalui Baluqiya.

Perjalanan Baluqiya kembali diteruskan sampai akhirnya tiba di gunung Qaf. Gunung tersebut terdiri dari umpukan batu yaqut berwarna hijau. Besarnya gunung itu dapt menutupi dunia dan segala isinya. Diantara keistimewaan gunung itu, ia dapat melihat langit dunia yang bewarna biru. Allah telah menugaskan seorang malaikat untuk menempati gunung ini. Apabila Allah hendak menggempakan bagian salah satu bumi ini, Dia memerintahkan malaikat diatas untuk menggerakkan akar-akar yang ada ditempat gempa itu, kemudian dihubungkan kepada gunung Qaf. Maka terjadilah Gempa. Apabila Allah hendak menghancurkan satu kota, maka Allah mengintruksikan kepada Malaikat tersebut untuk memutuskan akar-akar (fondasi) kota itu dari bumi. Dengan dicabutnya paku bumi dari suatu kota, maka kota itu akan roboh. Selanjutnya Baluqiya bertanya, “Apa saja yang berada dibelakang Gunung Qaf ini ?” malaikat itu menjawab, “Ada 40.000 Kota. Semuannya bukan termasuk kota-kota yang ada di dunia. Karena, kota-kota ini terbuat dari emas dan perak. Siang dan malam tidak dapat menembusnya. Sedangkan penduduknya terdiri dari para malaikat. Mereka semua bertasbih kepada Allah. Tidak berbuat durhaka kepada-Nya.” Kemudian Baluqiya menanyakan apa saja yang ada dibelakang kota-kota tersebut. Malaikat itu kembali menjawab, “Di belakangnya ada 70.000 hijab. Setiap hijab besarnya seluas dunia. Adapaun dibelakang hijab-hijab itu tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.” Demikian malaikat penjaga gunung Qaf menjelaskan apa yang diketahuinya kepada Baluqiya.

Baluqiya meneruskan perjalanan dengan menelusuri Gunug Qaf sampai ujung. Disana ia melihat para malaikat yang kesemuanya itu berbentuk kijang. Baluqiya mengucapkan salam kepada mereka. Setelah mereka membalas salamnya, Baluqiya bertanya, “Siapakah kalian?” mereka menjawab, “kami adalah para malaikat Allah. Kami selalu menyembah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala disini, sejak pertama kali kami diciptakan.” Kemudian baluqiya menanyakan gunug yang amat besar yang ada dihapan mereka dengan mengeluarkan cahaya laksana matahari. Para malaikat itu menjawa “ itu adalah gunung dunia yang terdiri dari tumpukan emas. Semua barang tambang yang berada di perut bumi berasal dari gunung itu.” Setelah itu Baluqiya pergi meninggalkan mereka.

Perjalan Baluqiya sampai disbuah lautan yang sangat luas. Di sana ia melihat dua ikan hut yang sangat besar. Baluqiya menyapa mereka dengan mengucapkan salam. Setelah menjawab salamnya, kedua ikan itu bertanya, “siapakah kamu, wahai makhluk Allah?” Baluqiya meenjawab, “ Aku adalah Baluqiya, berasal dari bani Isra’il. Kedantanganku kemari dalam rangka mencari Muhammad, penutup para Nabi.” Dan tak terasa perjalanan sebegitu jauh. Dia merasakan perutnya lapar, “Apakah kalian mempunyai makanan ?” ujar Baluqiya meminta belas kasihan dari ikan hut. Mereka pun mengeluarkan sepotong roti ( yang bersal dari pemberian Allah ). Baluqiya langsung menyantap roti itu dengan lahap. Setelah itu, dia tak lagi mersakan lapar lagi diperutnya.

Usai menelusuri pulau tersebut, Baluqiya melihat seekor burung besar terbang dengan bentuk yang sangat indah. Tingkah burung itu membuat ia heran melihatnya. Ia bertengger di sebuah dahan pohon. Dibawahnya terdapat hidangan makanan dengan ikan panggang sebagai pelengkapnya. Baluqiya mendekati burung tersebut. Seperti biasa, usai mengucapkan salam,dia bertanya, “siapakah anda?” burung itu menjawab “aku adalah salah satu malaikat dari surga. Allah mengutusku untuk membawa hidangan ini kepada Adam dan Hawa. Yaitu pada saat keduanya bertemu digunug Arafah. Setelah mereka berdua menyantapnya, Allah menyuruhku untuk menunggu hidangan tersebut sampai hari kiamat tiba. Allah juga menyuruhku untuk memberikan makanan bagi setiap orang yang datang kemari.” Maka Baluqiya menyatap makanan yang nada didepannya. Meskipun dia memakannya dengan sangat lahap, hidangan itu tidak berkurang sedikitpun, utuh seperti semula. Akhirnya ia menanyakan hal itu kepada burung yang tiada lain nadalah malaikat. Kemudian burung itu menjawab, “makanan yang ada didunia itu akan berkurang(jika dimakan), dan berubah jika (jika terlalu lama). Sedangkan makanan dari surga tidak seprti itu.” “apakah ada orang lain yang pernah memakan hidangan ini ?” Tanya Baluqiya kembali. Burung itu menjawab membenarkannya. “Orang biasa makan disini adalah Khiddir Abul ‘Abbas. Dia terkadang mampir kesini untuk makan, setelah itu dia pergi lagi,” ujar burung itu menutup pembicaraan. Ketika nama Khidhir disebutkan, Baluqiya langsung terperanjat. Dia ingin sekali bertemu dan berguru kepadanya.
Suatu hari, pada saat Baluqiya sedang duduk santai, tiba-tiba dikejutkan dengan adanya Khidhir ‘Alaihissalam. Baluqiya melihat khidhir berada di hadapannya dengan pakaian yang serba Putih. Dia berdiri Hormat dan mengucapkan salam kepadanya. Khidhir pun menjawab salam tersebut. Kemudian Baluqiya menjelaskan maksud perjalananya. “ Wahai Abul ‘Abbas ( Khidhir ), aku pergi dari rumah demi mencari seorang Nabi akhir zaman. Sehingga pencarianku sampai ketempat ini dan bertemu denganmu. Karenanya, sudilah kiranya, Anda memberitahukan kepadaku dimana Nabi itu berada.” Khidhir ‘alaihissalam menjawab, ‘sesungguhnya nabi akhir zaman tidak akan lahir pada masa sekarang ini. Kamu tidak mungkin dapat bertemu dengannya. Wahai Baluqiya! Tahukah kamu berapa jauh jarak perjalananmu dari rumah ibumu…? ”, “ aku tidak tahu…? ” kata Baluqiya terus terang. Khidhir kambali meneruskan, “kamu sudah meninggalkan ibumu sejauh perjalanan yang ditempuh selama lima puluh tahun. Apakah kamu mau aku mengembalikanmu kerumah ibumu…? ” Baluqiya mengiyakan. “ Jika demikian, pejamkan matamu…! ” pinta Khidhir. Ketika Baluqiya memejamkan kedua matanya, tiba-tiba tidak terasa dia sudah berada disamping ibunya.

Begitu Baluqiya membuka kedua matanya, dia melihat ibunya sudah berada disampingnya. Dia bertanya kepadanya, “ Bu, apakah engkau melihat siapakah orangnya yang telah membawaku kemari…? ” ibunya menjawab, “ aku melihat seekor burung putih membawamu dan meletakkanmu disampingku. Setelah itu ia segera terbang kembali. ”

Usai meluapkan rasa rindunya, Baluqiya menceritakan kisah petualangannya diatas kepada ibunya. Kemudian ia keluar untuk menemui kaumnya. Mereka pun menanyakan ketidakhadiran Baluqiya ditengah mereka beberapa waktu lamanya. Akhirnya Baluqiya menceritakan semua peristiwa-peristiwa aneh yang dilihatnya selama dalam petualangan mencari nabi akhir zaman. Mendengar isi kisah tersebut, kaum Bani Isra’il menulis semuanya. Tidak ada yang terlewat. Kegiatan menulis kisah dari petualangan Baluqiya ini tidak dapat diselesaikan selama kurun waktu empat puluh tahun. Konon, Baluqiya dikaruniakan umur untuk hidup didunia selama seribu tahun. Wallahu ‘Alam.

Kaji Makan, Bagian 1


Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ( Al – Hujurāt : 13 )

Dalam bab mengenai makan salah satu guruku pernah mewasiati diriku diantaranya yaitu : Hendaknya ketika dirimu berniat makan maka niatkanlah dalam makanmu itu untuk supaya bisa jalan-jalan keluar negeri sebagai pelaksanaan dalam menjalankan perintah yang ada dalam surat Al Hujurat ayat 13.

Mengenai bab hal makan ini, guruku menganjurkan untuk menghadiahkan suratul fatihah kepada BALUQIYA supaya niat dalam jalan jalan keluar negeri bisa terwujud.

Adalah tujuan utama diciptakannya manusia seperti yang disebutkan di atas, Tuhan juga memberikan informasi tentang diciptakannya manusia dengan berjenis dan bersuku serta berbangsa bangsa.

Artinya kenapa Tuhan menciptakan manusia itu berbeda dalam berbagai hal, seperti warna kulit, ras, suku, bangsa dan lainnya, kok tidak sama semua. Tentu Tuhan mempunyai tujuan lain selain dalam upaya untuk mengabdikan diri mereka kepada Tuhan, yakni agar dalam menjalani kehidupan di dunia ini, manusia dapat saling mengenal dan memahami berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia itu sendiri.

Dalam persoalan ini Tuhan memandang sama terhadap seluruh manusia yang diciptakan oleh Tuhan, meskipun jenis, suku, bangsa, ras dan lainnya jelas diciptakan Tuhan secara berbeda.

Jadi dalam pandangan Tuhan tidak ada bedanya antara manusia yang dilahirkan dan hidup sebagai bangsa Indonesia dan bersuku Jawa, misalnya dengan manusia yang dilahirkan dan hidup sebagai bangsa Amerika, Cina, Jepang, Belanda, atau lainnya.

Tuhan tidak memandang bentuk tubuh, warna kulit dan bangsa. Oleh karena itu sangat keliru kalau ada suatu suku atau bangsa yang merasa lebih baik dan unggul atau terhormat daripada suku atau bangsa lainnya. Tetapi justru yang dipandang oleh Tuhan ialah karena amal perbuatannya sebagai manifestasi dari keimanan dan ketaqwannya.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. ( Ar Rum : 22 )

Sunday 25 November 2018

Rezeki Mengalir Tiada Henti



Tahukah bahwa ternyata ada rezeki yang datangnya dadakan dan tidak disangka-sangka…? Caranya adalah dengan melakukan amalan-amalan yang mudah dilakukan berikut ini. Apa saja….? Berikut empat cara menjemput rezeki agar datang mendadak.

1. Memperbanyak Istighfar Kepada Allah
Dengan beristighfar, maka rejekimu akan dilancarkan oleh Allah.
Rasulullah SAW Bersabda, “ Barang siapa yang memperbanyak membaca istighfar maka Allah akan menjadikan segala kesusahan, menjadi kemudahan dan dari segala kesempitan Allah menjadikan jalan keluar dan Allah akan memberi rezeki untuknya dari yang dia sangka maupun yang tidak dia sangka. ” ( HR. Ahmad )

2. Memperbanyak Infaq Fiisabilillah
Dengan memperbanyak Infaq maka Allah akan melipatgandakan, bahkan sampai 700 kali lipat dari apa-apa yang di infaqkan, Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunianya lagi maha mengetahui”. Dan juga Allah berfirman dalam Hadist Qudsi yang artinya “ Allah yang Maha Mulya dan Maha Agung berfirman : infaqlah kalian maka Aku akan memberi nafkah untuk kalian. ”

3. Senang Menghormati Tamu
Ternyata menghormati tamu meluaskan rezeki seperti sabda Rasulullah SAW dalam Hadits Riwayat Abu Syaikh yang artinya : “ Tamu datang dengan membawa rezekinya dan dia pergi dengan menghilangkan dosa kaum, dan Allah menghapus dari dosanya dan juga dosa-dosa kaum ”, maka jika ada tamu yang datang hormatilah dan berikan suguhan jika ada.

4. Berusaha Menjadi Orang Yang Jujur Dan Amanah
Rasulullah SAW bersabda, “ Amanah bisa menarik rezeki mendatangkan pada rezeki sedangkan khianat dapat menarik mendatangkan kemelaratan ”. Seandainya semua manusia bisa mempunyai sifat yang jujur dan amanah, hidup akan penuh rasa kedamaian dan tidak ada rasa su’udhon persangkaan jelek kepada orang lain. ( HR. Dailami )

5. Meningkatkan Taqwa Kepada Allah
Taqwa kepada Allah berarti bisa mengerjakan semua perintah Allah sekaligus menjauhi semua larangan-Nya. Dengan demikian Allah akan memudahkan rezeki sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an Surat At Tholaq ayat 2-4, yang artinya : “ Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberi baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak di sangka-sangka. “

6. Membaca Surat Al Waqiah
Surah Al Waqiah juga dikenal sebagai surat pendatang kekayaan. Surat ke-56 ini berisi kandungan iman dan tauhid, bukti kekuasaan Allah SWT serta adanya hari kebangkitan.
“ Ajarkanlah Surat Al Waqiah kepada isteri-isterimu. Karena sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan. ” ( HR. Ibnu Ady )

Semoga Bermanfaat...

Kisah Syaichona Kholil Bangkalan Kedatangan Seorang Pengemis Dan Anjingnya


Suatu hari Almaghfullah Kyai Syaichona Kholil ( Bangkalan – Madura ) sedang menemui tamu tamunya di ruangan depan. Mbah Kholil yang juga  Ulama besar dan salah satu guru dari KH Hasyim Asy'ari ( pendiri NU / kakek Gus Dur ) duduk dengan salah satu lutut tertekuk di depan perut beliau sambil bercengkerama dengan para tamu tamunya di temani secangkir kopi yang ada di hadapan masing” .

Ketika sedang asyik mengobrol itu tiba” datang seorang " gembel " dengan pakaian lusuh sambil menuntun seekor anjing masuk ke ruangan, kontan saja semua tamu pada heran bercampur geram apalagi tanpa salam tanpa bicara dan tanpa ijin tiba” si pengemis ini menyeruput kopi milik Mbah Kholil hingga tinggal ampasnya, terlihat juga ingus yang keluar dari hidung pengemis tak di undang ini.

Marah kah mbah Kholil…?
Tidak…! Mbah Kholil tampak merubah posisi duduknya seperti orang posisi duduk orang sedang sholat, telapak  tangannya menyatu di atas paha, kepalanya menunduk tanpa berani menatap muka si pengemis.

Justru beberapa tamu bangkit bermaksud mengusir orang aneh ini, tapi segera di cegah oleh Mbah cholil dengan isyarat tangannya.

Beberapa saat suasana hening, Mbah cholil tetap menunduk, tamu yang ada di ruangan itu tak satupun ada yang berani bersuara sampai kemudian si pengemis berlalu tanpa sepatah katapun.

Selepas gelandangan itu pergi Mbah Kholil membuka suara : siapa yang mau meminum kopi bekas tamuku tadi…?

Tentu saja tak seorangpun yang mau, karena kopi itu bekas di minum seorang pengemis dengan ingus menempel di bawah idung…! Ngeri…!

" Baiklah, kalau begitu biar saya yang menghabiskan ", kata Mbah kholil sambil meminum sisa kopi di cangkir.

Semua tamu semakin  terheran heran, belum habis rasa penasaran para tamu kemudian Mbah Kholil menyambung kata lagi : " taukah sampeyan semua siapa tamu tadi, dia Nabi Khidir, beliau habis mengunjungi sahabatnya seorang wali di Yaman dan Sudan, kemudian melanjutkan perjalanan kesini untuk menemui sahabat”nya, para Waliyullah di tanah jawa. "

Kontan kemudian para tamu berebut sisa kopi yang tinggal cangkirnya itu, bahkan ada yang berebut untuk mencuci cangkirnya sekedar untuk " ngalab berkah " dari kesalehan Nabi Khidir Alaihissalam.

Mbah Kholil terkekeh dengan tingkah para tamunya ini, yah.. kebanyakan kita hanya melihat kulit, tanpa bisa melihat hati, karena mata kita sudah tertutup oleh gemerlap dunia.

Semoga kita bisa mengambil Hikmah di balik kisah ini, agar janganlah kita melihat & menilai pada sesama itu dari Segi Dhahir & fisiknya semata ...

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...