Alkisah, Ada sorang lelaki tua,
di zaman Nabi Musa A.S.
Dia selalu sibuk berzikir kepada Nya,
tetapi hatinya sering terganggu kerisauan soal rezekinya. Selama ini sehari²
dia selalu memperoleh rezeki hanya sebongkah roti.
Satu hari, Nabi Musa A.S lewat
ditempat orang tua itu. Orang tua itu lalu memohon Nabi Musa A.S agar
menanyakan Tuhan tentang rezekinya.
Maukah anda memohon pada Tuhan
meningkatkan rezeki saya…?
Dari dulu sampai sekarang, saya
dapat sebongkah roti setiap hari. Saya berharap ada perubahan. Bolehkah saya
dapat lebih daripada itu…?
Jika anda langsung yang bertanya
kepada-Nya, pasti Dia akan mengabulkan permintaanmu dan memberikan saya lebih
banyak lagi
Nabi Musa A.S bersedia dan Nabi
Musa A.S mendapat jawaban bahwa rezeki yang telah ditetapkan dan ditakdirkan
kepada orang tua ini memang hanya sebongkah roti setiap hari, sepanjang hayat
hidupnya.
Oleh nabi Musa A.S disampaikanlah
jawaban Tuhan tersebut.
Herannya, Orang tua itu justru
sangat gembira, dari mukanya terpancar kegembiraan tersebut.
Nabi Musa A.S. lalu bertanya
kenapa dia justru gembira…?
Lelaki itu menjawab...
" Karena sudah ditakdirkan,
maka sekarang saya tidak mempunyai kekuatiran apapun lagi, setidaknya saya
tidak akan kelaparan, karena memiliki sebongkah roti tiap hari untuk sepanjang
hidup saya…! "
Lalu dia kembali sibuk beribadah
memuja Tuhan.
Setelah beberapa bulan berlalu,
ketentraman lelaki itu semakin meningkat karena dia sudah mengetahui bahwa dia
tidak perlu risau dan bimbang untuk rezeki makannya, maka hidupnya semakin
rajin dan lurus hanya kepada ibadahnya.
Karena dia lebih sering ibadah,
menyebabkan perhatiannya pada makannya jadi berkurang, tidak seperti dulu.
Jadi, jika dulu dia memakan satu
bongkah roti sehari, setelah makin rajin beribadah hanya separuhnya saja roti
yang dimakannya.
Sisa roti itu kemudian diletakkan
di satu sudut ruangan hingga makin lama onggokan roti jadi satu timbunan roti
yang besar.
Pada satu hari, ada penggembala
lewat di kampung tersebut dan berhenti menanyakan pada lelaki tua tersebut,
bahwa dia sedang mencari rumput kering untuk ternaknya tetapi dia tidak
menjumpai apa² buat makan ternaknya.
Orang tua itu berkata kepadanya :
" Kalau mau bawa saja
timbunan roti saya itu, lembutkan semuanya dengan air dan berilah makan kepada
hewan anda "
Penggembala itu melakukannya, dan
ternaknya menyukai, memakan habis semua roti itu.
Sebagai tanda berterima kasih
kepada orang tua itu, pengembala memberikan sepasang kambing ternak yang bagus
lalu meneruskan perjalanan.
Masa berlalu bertahun², ketika
Nabi Musa A.S. lewat lagi di kawasan orang tua itu.
Dia sangat kagum, beliau
mendapati tempat tinggal orang tua itu telah berubah jauh. Jadi tempat yang
indah seperti sebuah taman.
Ada banyak pohon buah-buahan
tumbuh berjejer, dan hewan² ternak berkeliaran tidak jauh dari situ.
Terdapat ladang gandum yang luas,
suasana disana terlihat sejahtera dan bahagia.
Nabi Musa A.S. akhirnya tahu
bahwa semua ini adalah milik orang tua yang sama.
Ini membuat Nabi Musa A.S jadi
heran, karena dia tahu apa yang ditulis dalam takdir orang tua itu hanya
sebongkah roti sehari
Lalu Nabi Musa A.S. pergi untuk
mengetahui apa yang terjadi.
" Bagaimana kesejahteraan
ini bisa terjadi…? Sebongkah roti sehari adalah apa yang tertulis namun dia
memiliki begitu banyak rejeki² yang lainnya "
Rupanya :
Satu bongkah roti adalah rezeki
yang telah ditulis untuk orang tua itu
Sedangkan pohon buah-buahan,
binatang ternak dan ladang gandum adalah BAROKAH sebab penerimaan apa yang
telah tertulis untuk kehidupan dia dengan penuh ridha dan syukur.
Semua tu adalah ganjaran atas
kepercayaan sempurna pada Nya.
Dan juga hasil dari keikhlasan
pada apa yang sudah diberikan kepadanya lalu mensyukuri dan menikmati apa yang
dia miliki. Sehingga walau berapa banyakpun dia makan, seberapa banyak yang dia
mau, dia tetap memiliki sisa roti.
Keperluannya pada makannya
menjadi sangat kecil.
Melimpahnya barokah ini diberikan
dalam kehidupan orang tua itu disebabkan sifat pemurahnya dan kesediaan untuk
menolong dan berbagi dari apa yang dia miliki.
Jadi Rezeki memang ditakdirkan, tetapi BAROKAH datang apabila kita
bertaqwa kepada Nya
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment