Hipnoterapi atau hipnosis sebagai
pengobatan cukup familiar, namun tak sedikit yang menyalah artikan.
Sejatinya,terapi ini sangat bermanfaat dan sudah dicoba kembangkan sejak 1734
oleh seorang dokter berkebangsaan Inggris. Diantaranya untuk mengatasi penyakit
kejiwaan,nyeri,melangsingkan tubuh hingga membantu konsentrasi dan
membangkitkan rasa percaya diri.
Di indonesia hipnosis sudah
diakui sebagai salah satu alternatif penyembuhan yang telah teruji manfaatnya.
Bahkan hinosis kedokteran sudah menjadi seminar resmi bagi calon psikiater di
FKUI. Di RSPAD Gatot Subroto menjadi pusat hipnosis kedokteran yang
pertama,dengan menerapkan hipnodonsi ( Dental Hypnosis – Red ) untuk mengatasi
ketakutan pasien dalam perawatan gigi. Jadi, anggapan keliru terhadap makna
hypnosis atau hipnotis sama sekali tidak beralasan. Hipnoterapi sama sekali
bukan metode gendam yang sering digunakan untuk praktik kejahatan,meski
keduanya memanfaatkan gelombang elektromagnetik dan energi di dalam tubuh
manusia. Perbedaan yang mendasar terletak pada cara penerapannya.
Dalam hipnoterapi,pasien
dijadikan subyek aktif yang dipandu secara sadar dan mau menerima apa yang
dilakukan terapis sehingga ia melakukan energinya sendiri untuk penyembuhan
dimaksud. Sedangkan pada gendam, yang terjadi adalah proses magnetisme. Si
korban atau sasaran yang dituju menjadi obyek pasif dan secara tidak sadar
dipengaruhi energi si pelaku kejahatan. Istilah hipnoterapi mengacu dari kata bahasa
Yunani ‘hypno’ berarti tidur. Penyembuhan melalui hipnoterapi diawali dengan
mengondisikan pasien dalam fase relaksasi, seperti orang tertidur sebelum
dilakukan terapi inti.
Hipnoterapi bekerja pada pikiran
bawah sadar (alpha state) manusia. Untuk membangkitkan pikiran bawah sadarnya,
pasien dibuat dalam kondisi relaksasi atau mengistirahatkan pikiran sadarnya.
Saat pikiran sadar beristirahat, maka pikiran bawah sadarnya akan muncul. Dalam
kondisi ini rekaman bawah sadarnya akan merekam gangguan kesehatan yang
dirasakan. Bila terdapat rekaman bawah sadar yang keliru,maka ‘database’ itu
akan diperbaharui dengan memberikan sugesti-sugesti positif melalui
hipnoterapi. Sugesti ini diberikan secara terus-menerus hingga rekaman bawah
sadar yang keliru itu hilang dan digantikan dengan sugesti positif. Jadi, cara
kerja hipnoterapi adalah di badan halus atau roh dalam tubuh manusia,” jelas
psikiater Dr Tb Erwin Kusuma,SpKJ (K).
Dari pengalaman praktiknya, tingkat
keberhasilan sugesti positif berbeda pada masing-masing pasien, tergantung
berat-ringan penyakit yang diderita dan kemauan sembuh si pasien. Hipnoterapi
tidak bisa langsung menyembuhkan dalam satu atau dua kali terapi, seperti dalam
kasus kecanduan narkoba atau merokok. Pada kasus kecanduan yang sudah sangat
berat,dibutuhkan terapi selama dua tahun untuk sembuh total. Untuk mempercepat
kesembuhan, pasien dituntut harus proaktif dan mempunyai kemauan yang kuat
untuk sembuh.
Dalam hipnoterapi,terapis hanya
berperan sebagai fasilitator,dan pasien dituntut kooperatif dan menjadi subyek
yang aktif. Agar proses terapi tepat sasaran, pasien harus benar-benar memahami
maksud dan tujuan hipnoterapi. “ Jadi, ada kesepakatan antara pasien dan
terapis, karena sebenarnya pasienlah yang paling tahu apa yang dideritanya,”
tambahnya.
SEMBUHKAN PENYAKIT KEJIWAAN &
KONSENTRASI
Hipnoterapi lebih efektif untuk
mengobati gangguan kesehatan yang bersifat kejiwaan. Gangguan kesehatan karena
defisiensi zat dari luar tubuh tidak bisa disembuhkan. Kekurangan zat gizi
tertentu,dehidrasi atau gangguan penyakit kulit harus diobati dengan pengobatan
medis, tidak dengan hipnoterapi. Begitu juga kasus trauma fisik seperti patah
tulang. Dalam praktiknya, Dr Erwin lebih banyak menangani penyakit akibat
gangguan neurosis, seperti stres, depresi, fobia, atau rasa cemas yang
berlebihan.
Gangguan kejiwaan seperti stres
lebih mudah disembuhkan dengan hipnoterapi, caranya memberikan sugesti agar
pasien merasa tenang. Kebanyakan orang melakukan tindakan fisik untuk mencegah
dan menyembuhkan penyakit kejiwaan. Penyakit jenis ini lebih tepat diobati
dengan hipnoterapi, karena yang sakit bukan fisiknya, melainkan jiwanya.
Gangguan bioplasmik yang ditandai dengan menurunnya ketahanan fisik dan mental,
hipnoterapi cukup terbukti keandalannya.
Hipnoterapi juga efektif membantu
anak-anak yang sulit dalam berkonsentrasi di pelajaran. Atau anak yang fobia
dan takut terhadap mata pelajaran tertentu seperti matematika. Di bawah
bimbingan terapis, anak akan ‘diteropong’ alam bawah sadarnya untuk diketahui penyebab
rasa takutnya terhadap matematika atau kenapa ia sulit berkonsentrasi. Dari
situ anak akan dibantu untuk menghipnosis diri sehingga ‘input’ yang keliru itu
bisa tergantikan dengan sugesti yang positif.
BISA DILAKUKAN SENDIRI
Selain dilakukan di bawah
bimbingan terapis, hipnoterapi bisa dilakukan sendiri atau disebut dengan self
hypnosis. Beberapa penyakit sesungguhnya bersumber pada pikiran yang kacau.
Ramalan diri sendiri atau sugesti hipnosis seringkali menjadi nyata karena
tanpa disadari kita yang memasukan sugesti ke dalam proses pikiran. Seperti
ketika kehujanan,miasalnya di dalam pikiran kita tersugesti bahwa kita akan
sakit, tubuh yang semula kuat akhirnya benar merasakan sakit kepala atau demam.
Padahal jika ditanamkan sugesti
sehat maka kita pun terbebas dari gangguan fisik tersebut.
Banyak penyakit bisa disembuhkan
dengan autohipnosis atau menghipnotis diri sendiri (self hypnosis). Berdasarkan
pengalaman praktik Dr Erwin, penyakit seperti ketergantungan narkoba, stres, vertigo,
insomnia, fobia, migrain hingga melangsingkan berat badan bisa disembuhkan
dengan autohipnosis.
Pada kondisi orang sehat, autohipnosis
bisa digunakan untuk menghindari rekaman negatif, mencegah timbulnya penyakit
dan meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika tercapai kondisi badan yang sehat, maka
daya tahan tubuh meningkat dan badan tidak mudah sakit. Kemampuan melakukan
autohipnosis bisa dipelajari dengan kursus hipnoterapi dalam 20 kali pertemuan.
Kelebihan hipnoterapi selain
biayanya murah,juga bisa dilakukan sendiri. Hipnoterapi relatif lebih efektif
menghilangkan rasa nyeri dibandingkan pengobatan analgesik, termasuk morfin
sekali pun. Hipnoterapi juga aman tanpa efek negatif seperti ketergantungan.
Walaupun aman, hipnoterapi mempunyai efek samping. Pada beberapa pasien bisa
menimbulkan abreaksi, yaitu suatu keadaan di mana pasien keluar dari rekaman
bawah sadarnya secara serentak. Akibatnya , ia bisa merasakan kekesalan atau
kesedihan secara berlebihan tanpa terkendali. Namun, kondisi ini biasanya tak
berlangsung lama dan bisa dikendalikan kembali oleh terapis.
Relaksasi juga bisa didapatkan
melalui aura healing, yaitu salah satu terapi dalam bidang kejiwaan yang
membantu seseorang mengoptimalkan fungsi aura ( medan energi elektromagnetik )
di tubuhnya. Cara kerjanya dengan memengaruhi secara sistematis dan terprogram
kehidupan sadar melalui aktivitas bawah sadar. Jadi, mirip dengan autohypnosis
atau self hypnosis, dengan diri sendiri bertindak sebagai programer yang
memasukkan program positif di dalam diri.
Dengan demikian,kita akan
merasakan manfaatnya dengan melindungi diri dari stres shingga menangkis
pengaruh negatif yang dipancarkan orang lain ke diri kita.
Metode ini selain mengusir stres,
juga meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki kualitas tidur bagi yang punya
masalah tidur, meredam emosi serta menetralisasi kebiasaan buruk akibat stres
yang berkepanjangan.
No comments:
Post a Comment