Photo

Photo

Thursday, 11 April 2019

Kisah Wayang Punakawan Kreasi Sunan Kalijaga, Asal Muasal Semar Gareng Petruk Dan Bagong



Tokoh wayang Punakawan

Wayang punakawan merupakan kisah empat tokoh pewayangan termasyhur di tlatah Jawa, diyakini merupakan kreasi Sunan Kalijaga.

Punakawan asal kata pana berarti paham dan kawan yang berarti teman.

Bisa diartikan juga sebagai kawan yang menyaksikan atau pengiring ( abdi ) .

Maksudnya, punakawan bukan sekadar abdi atau pengikut biasa.

Namun, mereka memahami segala sesuatu yang meinimpa majikannya.

Adakalanya juga mereka bertindak sebagai penasihat majikan.

Tokoh wayang punakawan adalah Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.

Mereka dikenal sebagai tokoh wayang yang jenaka tapi tetap religius.

Semar diyakini berasal dari bahasa Arab Simaar yang berarti paku.

Menjadi lambang bahwa kebenaran agama Islam adalah kokoh.

Simaaruddunya atau menyejahterakan, ibarat kokohnya paku yang tertancap.

Karakter Semar digambarkan bertubuh pendek, rambut pendek, wajah putih, bokong besar, dan perut buncit.

Gareng berasal dari kata Naala Qoriin, artinya memperoleh banyak kawan.

Naala qoriin diucapkan dalam lisan orang Jawa menjadi Nala Gareng.

Karakter Gareng memiliki hidung bulat, tubuh pendek, lengan kurus, berkuncir, kaki pincang, dan tangan ceko.

Petruk berasal dari kata Fatruk, artinya tinggalkanlah.

Kata fatruk diambil dari kalimat Fatruk Kullu Maa Siwallahi artinya tinggalkan segala yang dilarang Allah SWT.

Karakter Petruk memiliki hidung panjang dan berkulit hitam.

Bagong berasal dari kata Bagha, artiya lacut atau berontak.

Maksudnya berontak yaitu melawan terhadap sesuatu yang zalim.

Karakter Bagong digambarkan botak, bibir dower, dan perut buncit.

Banyak sumber menyebutkan lakon pewayangan punakawan merupakan kreasi Sunan Kalijaga sebagai media dakwah.

Seorang penyebar Islam di tanah Jawa yang dikenal dengan nama Wali Sanga.

Sunan Kalijaga bernama asli Raden Said.

Dia putra Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.

Nama lain Sunan Kalijaga antar lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.

Ia hidup pada masa kekuasaan Majapahit ( akhir ) dan Kesultanan Demak.

Empat lakon punakawan oleh Sunan Kalijaga digunakan sebagai media menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Salah satu cerita pewayangan yang paling terkenal mengenai Jamus Kalimasada.

Sebuah pustaka Kalimasada yang memiliki asal kata Kalimat Syahadat.

Syahadat dalam agama Islam merupakan pintu awal seseorang menjadi muslim.

Kalimat yang berisi pengakuan tentang adanya Tuhan yang Esa serta Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya.

Dalam cerita tersebut, putri dari Negara Imantaka yakni Dewi Mustakaweni berhasil mencuri Jamus Kalimasada.

Ia mencurinya dengan menyamar sebagai kerabat Pandawa.

Jamus Kalimasada kemudian menjadi rebutan antar negara.

Di tengah kekacauan yang terjadi, Petruk mengambil kesempatan menyembunyikan Kalimasada.

Karena kekuatan dan pengaruhnya yang ampuh, Petruk dapat menjadi raja menduduki singgasana Kerajaan Lojitengara.

Dia bergelar Prabu Welgeduwelbeh.

Kisah ini dikenal dengan judul Petruk Dadi Ratu ( Petruk Menjadi Raja ).

Hingga saat ini keempat lakon Punakawan masih sering digunakan dalam pentas pewayangan.

Lakon wayang Punakawan menjadi cerita jenaka yang menarik banyak tawa tapi tetap mengandung pesan-pesan hikmah.

No comments:

Post a Comment

Bill Gates Jelaskan Mengapa Anaknya Tidak Bisa Menikah Dengan Orang Miskin

Sambil nunggu update terbaru yang masih tertutup formasi ilusi  --------- "Beberapa tahun yang lalu saya menghadiri konferensi di Ameri...