Dalam sebuah majelis dzikir
ataupun majelis Maulid terkadang ada tradisi pembakaran dupa ( bukhur ).
Tradisi semacam itu bukan sesuatu yang tanpa dasar, berikut penjelasannya :
ﻛﺎﻥ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺇﺫﺍ ﺍﺳﺘﺠﻤﺮ ﺍﺳﺘﺠﻤﺮ ﺑﺎﻟﻮﺓ ﻏﻴﺮ ﻣﻄﺮﺍﺓ ﺃﻭ ﺑﻜﺄﻓﻮﺭ ﻳﻄﺮﺣﻪ ﻣﻊ ﺍﻷﻟﻮﺓ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﻫﻜﺬﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺘﺠﻤﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Apabila Ibnu Umar beristijmar ( membakar
dupa ) maka beliau beristijmar dengan uluwah yang tidak ada campurannya, dan
dengan kafur yang di campur dengan uluwah, kemudian beliau berkata; " Seperti
inilah Rasululloh SAW, beristijmar ". ( HR. Nasa'i No seri Hadits : 5152 )
Imam Nawawi mensyarahi hadits ini
sebagai berikut :
ﺍﻻﺳﺘﺠﻤﺎﺭ ﻫﻨﺎ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﻭﺍﻟﺘﺒﺨﺮ ﺑﻪ ﻭﻫﻮ ﻣﺄﺧﻮﺫ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺠﻤﺮ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺒﺨﻮﺭ ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻷﻟﻮﺓ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻻﺻﻤﻌﻲ ﻭﺃﺑﻮ ﻋﺒﻴﺪ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﻭﺍﻟﻐﺮﻳﺐ ﻫﻲ ﺍﻟﻌﻮﺩ ﻳﺘﺒﺨﺮ ﺑﻪ
Yang di maksud dengan istijmar di
sini ialah memakai wewangian dan berbukhur " berdupa " dengannya.
Lafadz istijmar itu di ambil dari kalimat Al majmar yang bermakna al bukhur
" dupa " adapun Uluwah itu menurut Al Ashmu'i dan Abu Ubaid dan
seluruh pakar bahasa arab bermakna kayu dupa yang di buat dupa. ( Syarh Nawawi
ala Muslim : 15 / 10. )
No comments:
Post a Comment