Nasihat-nasihat bijak dari kiai
atau tokoh yang paham agama harus disebarkan kepada masyarakat luas agar pesan
yang disampaikan lebih masif mengingat di era digital ini sudah banyak terjadi kekeringan
adab dan spiritual di kalangan umat Islam Indonesia. Berikut ini adalah
pesan-pesan kiai sepuh ( masyayikh ) atau pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo
yang patut Anda renungkan untuk disebarkan demi mencegah terjadi krisis adab
negeri ini.
Para masyayikh Lirboyo yang
sempat dikumpulkan dawuh-dawuhnya oleh para santri dari Muhammad Khoiron ini
antara lain adalah KH Abdul Karim, KH Marzuki Dahlan, KH Mahru Ali, KH Maksum
Jauhari, KH Imam Yahya Mahrus, KH Amda Idris Marzuki, KH Abdul Aziz Manshur, KH
Anwar Manshur, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, KH Habibullah Zaini, KH Ma'ruf
Zainuddin dan KH Rofi'i Ya'kub. Silakan disebarkan…
Yang penting ngaji. Walaupun anak
seorang tukang ngarit tapi kalau mau ngaji, ya akan pinter. Anaknya orang alim
tapi tidak mau ngaji, ya tidak akan pintar. Yang penting ngaji sing tenanan ( K.H
Abdul Karim ).
Hasil Bahtsul Masail, Ceramah
Abdul Doakan aku supaya jangan dulu meninggal sebelum bisa puasa selama 9 tahun
seperti Mbah Khalil. Dan doakan aku juga supaya diakui santrinya Mbah Khalil. (
K.H Abdul Karim )
Yang dinamakan santri yang
manfaat ilmunya adalah santri yang ilmunya bisa menuntun mereka meraih ridho
Allah. Masalah keadaan tiap-tiap santri di rumahnya kelak, terserah gusti
Allah. ( K.H Marzuqi Dahlan )
Jangan sekali-kali kalian
menyakiti hati orang tua, terlebih-lebih ibu. Karena menyebabkan ilmunya tidak
bermanfaat. ( KH. Marzuqi Dahlan )
Jika ingin tujuanmu tercapai,
jangan makan nasi alias ngerowot. ( K.H Marzuqi Dahlan )
Banyak dan sedikitnya ilmu itu
sebuah amanat jadi harus disebarkan. (K.H Marzuqi Dahlan)
Ingat kalau kamu jadi pemimpin,
tolong hindari 2 masalah. Pertama, jangan sampai mata duitan. Kedua, jangan
tergoda perempuan. Kalau bisa bertahan dari dua hal ini insya Allah selamat.
(K.H Mahrus Ali)
Ngajarlah ngaji…! Kalau nanti
kamu tidak bisa makan, kethoken kupingku. ( K.H Mahrus Ali )
Nabi Sulaiman itu sukses dalam 90
tahun dan Nabi Nuh sukses dalam waktu 900 tahun. Tetapi di dalam Al Quran, yang
disebut ulul 'azmi adalah Nabi Nuh. Ini menunjukkan perjuangan dilihat dari
kesulitan, bukan dari jumlah murid. ( K.H Mahrus Ali )
Saya dulu waktu di pondok tidak
pernah membayangkan akan jadi kiai, tidak pernah membayangkan akan menjadi
orang kaya. Akhirnya menjadi orang mulia seperti ini saya takut. Jangan-jangan
bagian saya cuma ini saja, di akhirat tidak dapat bagian apa-apa. ( K.H Mahrus
Ali )
Kalau ingin hidup mulia hormati
orang tua, khususnya ibu. ( K.H Mahrus Ali )
Orang yang mempunyai ilmu sambil diriyadlohi dibanding dengan yang
tidak diriyadlohi, itu hasilnya beda. Riyadloh yang paling utama adalah
istiqamah. ( K.H Mahrus Ali )
Orang ingin sukses itu kuncinya
menghormati istri. ( K.H Mahrus Ali )
Barang siapa yang tidak mati
karena pedang, maka ia akan mati dengan sebab musabab lain. Sebab musabab
kematian itu banyak, namun mati cuma sekali. ( K.H Maksum Jauhari )
Banyak orang yang ilmunya
sedang-sedang saja Tapi betapa hebat manfaat dan barokahnya karena ditunjangi
oleh sifat tawadhu’ dan banyak khidmah tholabul ‘ilmi. ( KH. Makshum Jauhari )
Menghormati guru harus
menghormati apa yang dimiliki guru. ( K.H Maksum Jauhari )
Empat perkara untuk menjadi hamba
Allah yang haqiqi adalah adab, ilmu, sidqu, dan amanah. ( K.H Imam Yahya Mahrus
)
Santri kok pacaran berarti santri
gadungan. Pernikahan yang berangkat dari pacaran biasanya tidak bahagia, karena
saat pacaran yang di perhatikan hanya kebaikannya saja. Dan yang jelas menurut
Islam pacaran itu dilarang. ( K.H Ahmad Idris Marzuqi)
Walaupun dirumah sudah menjadi
tokoh masyarakat, bahkan menjadi wali. Kalau belum mengajar, masih kurang
disenangi oleh mbah Abdul Karim. ( KH. Ahmad Idris Marzuqi )
Orang yang ahli baca shalawat,
dzuriah dan anaknya akan gampang menjadi orang alim. Shaleh akhlaq dan tingkah
lakunya. Kecerdasannya itu lain. ( K.H Ahmad Idris Marzuqi )
Ketika belajar di lirboyo jangan
pernah putus asa apapun yang terjadi. ( K.H Ahmad Idris Marzuqi )
Santri kalau pulang harus bisa
menjadi seperti paku yang bisa menyatukan berbagai lapisan masyarakat, meskipun
dirinya tak terlihat. ( K.H Abdul Aziz Manshur )
Lisan hanya wasilah, dakwah
sebenarnya ( dengan ) hati. ( KH. Abdul Aziz Manshur )
Jangan dikira umat islam benci
dengan orang budha, tapi maksudnya.yang dibenci adalah agamanya. ( KH. Abdul
Aziz Manshur )
Berbuatah kebaikan sesuai dengan
keahlianmu. ( KH. Abdul Aziz Manshur )
Kekuatan manusia terbatas.
kewajiban kita, ikhlas dan berdoa. jangan cuma, " Saya harus bisa begini ".
( KH. Abdul Aziz Manshur)
Puncak dari segala kenikmatan
adalah meninggal dalam keadaan menetapi iman dan Islam. ( KH. Abdul Aziz
Manshur )
Birrul walidain itu caranya bukan
berarti orangtua kok di gendong ke sana ke sini. Tapi yang terpenting jangan
menyakiti hati orangtua. ( K.H Anwar Manshur )
Hidup didunia ini kok terkena
cobaan, jangan heran. itu sudah menjadi ketentuannya. ( KH. Anwar Manshur )
Amalkanlah ilmu yang kalian
peroleh sambil tetap mencari ilmu. Karena mencari ilmu itu tetap diwajibkan
sampai akhir hayat. (KH. Anwar Manshur)
Kita harus benar-benar ikhlas
dalam berjuang. Jangan sampai mengharapkan pamrih dari segala sesuatu yang kita
sumbangkan kepada masyarakat dan bangsa. (KH. Anwar Manshur)
Harganya seseorang adalah ilmu
dan pengamalannya. (K.H Anwar Manshur)
Sebaik-baiknya orang itu, orang
diajak maling, malingnya malah sadar. Sejelek-jeleknya orang, orang diajak
maling malah ikut jadi maling. Jangan mudah terbawa zaman, sekarang sudah tidak
karuan. Jangan ikut-ikutan tidak karuan. (K.H Anwar Manshur)
Orang sukses dan alim tentu ada
hubungan dengan orangtua dan kakeknya. (KH Abdullah Kafabihi Mahrus)
Perjuangan membutuhkan
pengorbanan. Kejayaan membutuhkan perjuangan. (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)
Syaithon mengoda dengan cara
apapun. Kadang dengan pemikiran. Ini yang berbahaya, maka tafakkur harus
didasari ilmu. (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)
Yang bertanggung jawab terhadap
NU adalah santri, karena NU lahir dari kalangan pesantren. (KH Abdullah
Kafabihi Mahrus)
Yang serius belajarnya! Mumpung
masih muda. Kalau sudah tua pasti nambah repot, karena tidak ada orang tua yang
tidak repot. (KH Habibullah Zaini)
Jangan takut ketika tidak bisa
bekerja, tapi takutlah ketika hanya bisa bekerja. Pendidikan di Lirboyo bukan
untuk bekerja, tapi untuk dakwah. (KH Ma'ruf Zainuddin)
Harus punya tanggung jawab,
kewajiban orang yang mencari ilmu harus belajar. Kewajiban orang yang mempunyai
ilmu harus mengajar. (KH. Ma'ruf Zainuddin)
Ilmu itu amanah, harus dipegang
teguh dan disampaikan kepada yang berhak. (KH. Rofi'i Ya'kub)
Wejangan, petuah, atau maqalah
para kiai Lirboyo di atas bukan saja penting untuk kalangan santri tapi juga
untuk pembentukan karakter anak negeri ini yang makin ke sini kian terkikis
adab dan cara bergaul dengan sesama. Intinya, para kiai tetap mengajak selalu
kepada jalan dakwah dan kebenaran, bukan hanya hidup untuk bekerja. " Jangan
takut ketika tidak bisa bekerja, tapi takutlah ketika hanya bisa bekerja, "
demikian kata KH. Ma'ruf Zainuddin
Semoga kita mendapat asror
barokah madad ulum fuyudhot para kyai sepuh tersebut diatas aamiin
No comments:
Post a Comment