Sebuah Pelajaran Berharga untuk
orang tua / walil murid
Dulu, saat kita “ nakal ” atau
tidak disiplin, guru biasa menghukum kita. Bahkan mungkin pernah " memukul
" kita. Saat kita mengadu kepada orang tua, mereka lalu menasehati agar
kita berubah. Hampir tidak ada orangtua yang menyalahkan guru karena mereka
percaya, itu adalah bagian dari proses pendidikan yang harus kita jalani.
Buahnya, kita menjadi mengerti sopan santun, memahami adab, menjadi lebih disiplin.
Kita tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang hormat kepada guru dan orang tua.
Lalu saat kita menjadi orangtua
di zaman sekarang… tak sedikit berita orangtua melaporkan guru karena telah
mencubit atau menghukum anaknya di sekolah. Hingga menjadi sebuah fenomena,
seperti dirilis di Kabar Sumatera, guru-guru terkesan membiarkan siswanya. Fungsi mereka tinggal
mengajar saja; menyampaikan pelajaran, selesai. Bukan mendidik...... Fungsi
pendidikan sudah hilang karna tidak adanya kerjasama antara guru, orang tua dan
masyarakat.
Jangan salahkan guru jika murid
sekarang kurang mengerti ahlak dan hasil pendidikanya tidak seperti yang
diharapkan orang tua.
Bukannya tidak mau mendidik
muridnya lebih baik, mereka takut dilaporkan oleh wali murid seperti yang dialami
teman-temannya.
Sudah beberapa guru di Sumatera
Selatan dilaporkan wali murid hingga harus berurusan dengan polisi.
Di bantaeng guru disel.... di
jawa tengah guru SD mencubit siswanya dipidanakan...s emuanya atas nama HAM...
undang” perlindungan Anak.... tapi ketika moralitas hancur akhlak generasi
bobrok pernahkan HAM dan dedengkotnya membuat aksi nyata menuntut perbaikan
moral & akhlak anak bangsa….?.
Semoga tulisan ini, bagi kita
para orangtua atau walimurid, bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan
guru. Kita bersinergi untuk menyiapkan sebuah generasi masa depan. Bukan
hubungan atas dasar transaksi yang rentan lapor-melaporkan.
Kasus Guru Budi yang meninggal
dunia dianiaya muridnya sendiri adalah puncak gunung es gagalnya pendidikan
tanpa cubitan, masa di mana guru membiarkan apapun kesalahan muridnya, karena
nggak mau dilaporkan oleh wali murid yang nggak tau hakikat mendidik.
No comments:
Post a Comment