Selamat datang bulan mulia..
Bulan Allah.. bulan untuk memperbanyak istigfar permohonan Ampun.. bulan untuk
riyadhoh, bulan khalwat.. bulan penuh berkah..
Saat ini kita ada di bulan Haram
yaitu bulan Rajab, yang bertepatan dengan bulan Masehi dari tanggal 8 Maret
2019.
Allah Swt berfirman :
” Sesungguhnya bilangan bulan
pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (
QS At-Taubah : 36 )
Bulan-bulan haram memiliki
kedudukan yang agung, dan bulan rajab termasuk salah satu dari empat bulan
tersebut. Dinamakan bulan-bulan haram karena :
1. Diharamkannya berperang di
bulan-bulan itu kecuali musuh yang memulai.
2. Keharaman melakukan
perbuatan-perbuatan maksiat dibulan ini lebih besar di bandingkan bulan yang
lain. Sebagaimana Firman Allah :
" Wahai orang-orang yang
beriman janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan janganlah melanggar
kehormatan bulan-bulan haram " ( Al - Maidah 2 ).
Keutamaan Bulan Rajab :
Imam Musa bin Ja’far berkata, “ Barangsiapa
berpuasa satu hari di bulan Rajab, niscaya neraka menjauh darinya sejauh jarak
perjalanan satu tahun. Barangsiapa berpuasa tiga hari, maka surga ditetapkan
baginya. ”
Beliau juga berkata, “ Rajab
merupakan sungai di surga yang lebih putih dari susu dan lebih manis ketimbang
madu. Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, niscaya Allah Yang Maha
Mulia lagi Maha Agung menuangkan baginya minuman dari sungai itu.
” Imam Ja’far al-Shadiq –
meriwayatkan : Rasulullah saw bersabda, “ Rajab merupakan bulan mohon ampunan
bagi umatku. Maka, perbanyaklah mohon ampunan (Allah) di dalamnya…!
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Bulan Rajab di sebut dengan
al-Ashab ( yang mengalir dengan deras ), lantaran al-rahmah ( kasih sayang
Allah ) tercurah amat deras di dalamnya. Oleh karenanya, perbanyaklah kalian
mengucapkan : Astaghfirullaha wa as aluhu at-taubah ( Aku mohon ampunan
Allah dan minta taubat pada-Nya ). ”
Ibnu Babawaih meriwayatkan dengan
sanad otentik dari Salim yang berkata : Saya datang menemui Imam Ja’far
al-Shadiq pada ( akhir ) bulan Rajab dan masih tersisa tiga hari. Tatkala
melihatku, beliau bertanya, “ Wahai Salim, berpuasakah kamu di bulan ini…? ”
Saya menjawab, “ Tidak, demi
Allah, wahai putra Rasulullah…! ” Kemudian beliau berkata padaku, “ Telah luput
darimu pahala yang tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allah Yang Maha Mulia
lagi Maha Agung. Sesungguhnya Allah mengutamakan bulan ini, mengagungkan
kehormatannya, dan menetapkan kemuliaan-Nya bagi orang-orang yang berpuasa di
dalamnya. ”
Saya bertanya kepada beliau, “ Wahai
putra Rosulullah…! Apabila saya berpuasa pada hari yang masih tersisa di bulan
ini, maka dapatkah saya mencapai keberuntungan dari sebagian pahala orang-orang
yang berpuasa di dalamnya…? ”
Beliau menjawab, “ Wahai Salim…!
Barangsiapa berpuasa satu hari pada akhir bulan ini, maka hal itu menjadi
pelindung baginya dari ketakutan saat sakaratul maut ( menjelang kematian ),
serta perlindungan baginya dari bahaya mengerikan dan siksa kubur. Barangsiapa
berpuasa dua hari pada akhir bulan Rajab ini, maka dengan puasa itu dia berhak
mendapatkan surat ijin melintasi al-shirat. Barangsiapa berpuasa tiga hari pada
akhir bulan ini, niscaya pada hari kiamat dia aman dari bahaya mengerikan dan
bencana, serta dia diberi pembebasan dari api neraka. ”
Dari Abu Darda’ dari Nabi SAW.
sesungguhnya Beliau bersabda : Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan
rajab, maka seakan-akan telah beribadah kepada Allah SWT Seumur hidup dimana
pada siang harinya untuk puasa dan malam harinya untuk shalat,
Dan barang siapa berpuasa tiga
hari maka Allah SWT akan menjadikan orang yang berpuasa itu dengan neraka
sejauh satu khondaq. Satu khondaq dalam ditempuh dalam perjalanan satu tahun.
Maksudnya adalah orang itu akan dijauhkan dari siksa neraka.
No comments:
Post a Comment