Habib Ali Al Jufri: Caci Maki
Bukan Ajaran
Intisari ajaran Islam adalah
menciptakan perdamaian dan menghargai keberagaman. Nilai-nilai toleransi dan
sopan santun adalah buah dari keindahan ajaran Islam.
Namun mutakhir ini, caci maki dan
bahasa kasar acap kali digunakan oleh pemuka agama terutama di mimbar-mimbar
keagamaan. Tentu saja hal ini sangat bertentangan dengan misi ajaran Nabi yang
ingin membawa Islam sebagai agama yang beradab dan penuh dengan kedamaian.
Habib Ali Al-Jufri menyayangkan
para pendakwah yang kerap membawa materi kebencian di mimbar agama tersebut.
Menurut Habib Ali AL-Jufri, pendakwah yang isinya selalu memprovokasi umat
untuk membenci sesama umat muslim dan umat agama lain adalah pendakwah yang
tidak patut diikuti, karena dakwah dengan kebencian sejatinya hanyalah hasutan
belaka.
Ulama asal Mekkah yang terkenal
karena kedalaman ilmunya itu bersyukur mengenal Islam bukan dengan cara
kekerasan.
Menurutnya, Islam yang diajarkan
secara keras akan berbuah konflik di tengah masyarakat. Jika dakwah disampaikan
dengan cara yang santun, maka masyarakat pun akan lebih menerima isi daripada
dakwah tersebut.
“ Ketika aku mendengar orang
bicara atas nama Islam dengan bahasa yang kasar dan caci maki, aku bersyukur kepada
Allah tidak memahami Islam lewat lisan mereka, ” terang Habib Ali.
Pesan yang dikemukakan oleh Habib
Ali mengandung makna Islam adalah agama yang damai dan toleran terhadap semua
perbedaan. Sifat yang kasar dan mencaci maki adalah sifat yang tidak diajarakan
oleh Nabi, bahkan Nabi tidak sepakat dengan Islam yang disampaikan secara keras
tersebut, dan tentu saja dakwah yang keras dan caci maki bukanlah ajaran Islam.
No comments:
Post a Comment