Dulu agama menghancurkan berhala.
Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya.
Dulu orang berhenti membunuh
karena agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama.
Dulu orang saling mengasihi karena
beragama. Kini orang saling membenci karena beragama.
Ajaran agama tak pernah berubah
dari dulu, Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apa…?
MANUSIANYA……!!!
Dulu pemimpin agama dipilih
berdasarkan kepintarannya, yang paling cerdas diantara orang-orang lainnya.
Sekarang orang yang paling dungu yang tidak bisa bersaing dengan orang-orang
lainnya, dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama.
Dulu para siswa diajarkan untuk
harus belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh ujian. Sekarang siswa malas
belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling kencang, karena diajarkan
pemimpin agamanya untuk berdoa supaya lulus.
Dulu agama mempererat hubungan
manusia dengan Tuhan. Sekarang manusia jauh dari Tuhan karena terlalu sibuk
dengan urusan-urusan agama.
Dulu agama ditempuh untuk mencari
Wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.
Esensi beragama telah dilupakan.
Agama kini hanya komoditi yang menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama,
karena semua yang berbau agama telah didewa-dewakan, takkan pernah dianggap
salah, tak pernah ditolak, dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan,
papan. Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti
mengerjakan apa.
Agama kini diperTuhankan, sedang
Tuhan itu sendiri dikesampingkan. Agama dulu memuja Tuhan. Agama kini menghujat
Tuhan. Nama Tuhan dijual, diperdagangkan, dijaminkan, dijadikan murahan, oleh
orang-orang yang merusak, membunuh, sambil meneriakkan nama Tuhan.
Tuhan mana yang mengajarkan tuk
membunuh…? Tuhan mana yang mengajarkan tuk membenci….? Tapi manusia membunuh,
membenci, mengintimidasi, merusak, sambil dengan bangga meneriakkan nama Tuhan,
berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika ia menumpahkan darah manusia
lainnya.
Agama dijadikan senjata tuk
menghabisi manusia lainnya. Dan tanpa disadari manusia sedang merusak reputasi
Tuhan, dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam di balik gundukan ayat-ayat dan
aturan agama.
K.H. A. MUSTOFA BISR
No comments:
Post a Comment