Inilah pesan untuk para Orangtua
Kalau Anda dititipi anak
Presiden, kira-kira bagaimana mengasuh dan menjaganya…?
Beranikah Anda membentaknya
sekali saja…?
Pasti enggak, kan…?
Nah, yang sekarang menitip bukan
Presiden, tapi yang jauh lebih berkuasa dari Presiden, yaitu Allah.
Beranikah Anda membentak,
memarahi, mencubit, menyentil, bahkan memukul…?
Jika Anda pernah melakukannya,
kira-kira nanti di hari akhir, apa yang Anda jawab ketika ditanya Pemiliknya…?
Jiwa anakmu lebih mahal dari susu
termahal yang ditumpahkannya.
Jaga lisanmu, duhai orangtua.
Jangan pernah engkau memarahi
anakmu hanya gara-gara ia menumpahkan susunya atau karena ia melakukan hal yang
menurutmu salah.
Anakmu tidak tahu kalau apa yang
ia lakukan adalah kesalahan.
Otaknya belum mempunyai konsep
itu.
Jaga Jiwa Anakmu.
Lihatlah tatapan mata anakmu yang
tidak berdosa itu ketika engkau marah-marah.
Ia diam dan mencoba mencerna apa
yang engkau katakan.
Apakah ia mengerti…?
Mungkin iya, tapi cobalah perhatikan
apa yang ia lakukan, setelah engkau pukul dan engkau marahi.
Anakmu tetap memelukmu, masih
ingin engkau belai.
Bukankah inilah tanda si anak
memaafkanmu…?
Namun, jika engkau terus-menerus
mengumbar kata-kata kasarmu kepadanya, otak anakmu akan merekamnya dan
akhirnya, cadangan ‘maaf’ di otaknya hilang.
Apa yang akan terjadi
selanjutnya, duhai orangtua…?
Anakmu akan tumbuh menjadi anak
yang ‘ganas’ dan ia pun akan membencimu sedikit demi sedikit hingga tidak tahan
hidup bersamamu.
Jiwa anak yang terluka itu akan
mendendam.
Pernahkah engkau saksikan
anak-anak yang ‘ malas “ merawat orangtuanya ketika tua…?
Jangan salahkan anak-anaknya.
Cobalah memahami apa yang sudah
dilakukan oleh orangtua itu kepada anak-anaknya ketika mereka masih kecil.
Orangtua.., anakmu itu bukan
kaset yang bisa kau rekam untuk kata-kata kasarmu.
Bersabarlah.
Jagalah kata-katamu agar anak
hanya tahu bahwa ayah ibunya adalah contoh yang baik, yang bisa menahan
amarahnya.
Duhai orangtua, engkau pasti
kesal kalau anakmu nakal.
Tapi pernahkan engkau berpikir
bahwa kenakalannya mungkin adalah efek rusaknya jiwa anakmu karena
kesalahanmu...
Kau pukul & kau cubit anakmu
hanya karena melakukan hal-hal sepele.
Kau hina dina anakmu hanya karena
ia tidak mau melakukan hal-hal yang engkau perintahkan.
Cobalah duduk dan merenungi apa
saja yang telah engkau lakukan kepada anakmu.
Apakah engkau lebih sayang pada
susu paling mahal yang tertumpah….?
Anakmu pasti menyadari dan tahu
ketika kemarahan itu selalu hadir di depan matanya.
Jiwanya pun menjadi memerah bagai
bara api.
Apa yang mungkin terjadi ketika
jiwa anak sudah terusik…?
Anak tidak hormat pada orangtua.
Anak menjadi musuh orangtua.
Anak menjadi sumber kekesalan
orangtua.
Anak tidak bermimpi hidup bersama
dengan orangtua.
Hal-hal inikah yang engkau
inginkan, duhai orangtua…?
Ingatlah, jiwa anakmu lebih mahal
dari apa pun termahal yang ada di dunia
Jaga lisan dan perlakukanmu
kepada anakmu.
Untuk saya dan bapak ibu semua..
Share buat para orang tua...☺
No comments:
Post a Comment