Oleh Al Habib Munzir Bin Fuad Al
Musawa
Peristiwa Tsunami Demi Allah
bukanlah Azab, tetapi Rahmat dan Kasih sayang Allah swt atas Ummat Muhammad
saw, mengapa…?
Berapa ratus ribu Jiwa pendosa
bertebaran dimuka bumi dengan lidah penuh dosa, telinga penuh dosa, pandangan
penuh dosa, perbuatan penuh dosa dan hati yang membusuk dengan dosa, dan setiap
dosa membutuhkan Istighfar dan taubat,....
Maka Genggaman Takdir seakan
muncul dari dasar laut merenggut ratusan ribu tubuh penuh dosa, melemparkan
tubuh mereka menjadi bangkai busuk, dan lalu tergenggamlah ruh ruh mereka dalam
kelompok Syuhada yang terang benderang dengan Keridhoan Nya,....
Dan Berbahagialah mereka dengan
Nasib 1000x mujur.
Demi Allah bila mereka dihidupkan
kembali dan disuruh memilih antara kembali kepada keluarganya dengan kekayaan
di dunia, atau meninggalkan keluarga mereka menuju Kelompok Syuhada, maka Demi
Allah mereka tak ada satupun yang memilih kembali ke muka Bumi.
Dalam Shahih Muslim, hadits no :
1914 dan 1915 dan beberapa hadits lainnya, menjelaskan dengan gamblang bahwa
orang yang mati tenggelam ( dari Ummat Muhammad saw ) adalah syuhada. Dan pada
kitab Jawahirul Bukhari di jelaskan bahwa semua orang yang ditimpa bencana Alam
wafat sebagai syuhada.
Namun Jenazah mereka tetap
dimandikan ( bila memungkinkan ), lalu dishalatkan lalu dikuburkan, karena
mereka dikategorikan bersama syuhada namun bukan dalam perang fii sabilillah.
orang yang wafat dalam peperangan fii sabilillah maka mereka tak perlu
dimandikan dan tak pula perlu dikafani, karena telah disucikan sesuci”nya oleh
Allah swt.
Dan untuk mereka yang masih
hidup, lalu kehilangan harta, kehilangan keluarga, kehilangan nafkah dan lain
sebagainya ah… betapa Luhurnya Balasan Allah swt kelak, karena lebih dari 12
hadist shahih didalam HR Muslim ( hadist no. 2572 dan lainnya ) dan masih
puluhan hadits lagi terpencar di Shahih Bukhari, Nasai dan Ibn Majah dan
lainnya, bahwa setiap kesedihan merupakan penghapusan dosa, setiap musibah
adalah pengangkatan derajat dan penghapusan dosa, bahkan Rasul saw menjelaskan
dalam riwayat Aisyah Ummul mukminin ra :
" Setiap duri kecil yang tanpa disengaja menusuk tubuh pun
merupakan penghapusan dosa dan pengangkatan derajat " ( HR Muslim )
" Musibah " dikenal
juga sebagai gunung gunung pahala, tanpa perlu beramal.
Dan Rasul saw pernah ditanya : "siapakah orang orang yang paling kaya
raya dan senang di hari kiamat wahai Rasulullah…?
Rasul saw menjawab : " Orang
yang paling banyak ditimpa musibah dimuka bumi, mereka kelak dipanggil oleh
Allah dalam kelompok mulia, lalu Allah swt berkata : " Wahai hamba hamba
Ku, telah kusempitkan rizki kalian dimuka Bumi, kusulitkan kehidupan kalian
sehingga kalian menderita dan mengemis pada orang orang kaya, maka kini kalian
kumuliakan semulia mulianya, dan saat ini orang orang kaya akan menderita dan
mengemis pada kalian.... " Maka saat itu ketika seluruh manusia melihat
betapa agung nya derajat orang yang ditimpa musibah, maka mereka berharap
alangkah indahnya bila seluruh hidup mereka adalah musibah dan tak merasakan
nikmat sebutirpun...”.
Namun Rasul saw menengahi hal
ini, ketika seorang sahabat sakit keras dan Rasul saw menjenguknya, dan
bertanya sebab penyakitnya, maka sahabat yang sudah bagaikan daun kering dari
parahnya penyakit yang menimpanya itu menjawab : " aku berdoa kepada Allah agar menumpahkan
penyakit kepadaku di Bumi, agar aku tak merasakan siksa di akhirat kelak, maka
datanglah penyakit ini…"
Maka Rasul saw Menjawab dengan
serta merta : " Tidak.. engkau tak akan mampu menanggungnya, jangan berdoa
seperti itu, berdoalah dengan doa yang diajarkan Allah, Wahai Allah berilah
kami dunia yang baik, dan akhirat yang baik pula, dan bebaskan kami dari neraka
" ( rabbana aatina fiddunya hasanah... hingga akhir ayat ).
Betapa Maha Indah Nya setiap
Ketentuan Allah, dan Betapa Agung dan luhurnya derajat ummat Muhammad saw.
Namun Tsunami bagi mereka yang
diluar Islam, maka berupa azab dan peringatan.
Sumber : Habib Munzir Al Musawwa
No comments:
Post a Comment