Al-Habib Muhammad bin Alwi
Al-Maliki Al-Hasani
Alkisah ada seorang Fakir Miskin
melewati jalan Madinah. Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang
makan Daging. Diapun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan Daging. Dia
pulang ke rumahnya dengan hati mendongkol.
Sesampai di rumah, istrinya
menyuguhkan kedelai rebus. Dengan hati terpaksa, dia memakan Kedelai itu seraya
membuang kupasan Kulitnya ke luar jendela. Dia sangat bosan dengan Kedelai. Dia
bilang kepada istrinya " Bagaimana hidup kita ini...? “, Orang-orang makan
Daging, kita masih makan Kedelai "
Tak lama kemudian, dia keluar ke
jalan di pinggir rumahnya. Alangkah Terkejut, dia melihat seorang Lelaki Tua
duduk di bawah jendela rumahnya sambil memungut Kulit-Kulit Kedelai yang tadi
ia buang dan memakannya seraya bergumam :
الحمدلله الذي رزقني من غير حول مني ولا قوة
" Segala Puji bagi Allah SWT
yang telah memberiku Rezeki tanpa harus mengeluarkan Tenaga "
Mendengar Ucapan Lelaki Tua itu,
dia menitikkan Air Mata, seraya bergumam :
رضيت يا رب
" Sejak Detik ini, aku Rela
dengan apapun yang Engkau berikan, ya Allah.."
Rejeki itu yang penting Mengalir…
Besar Kecil yang penting ada
Alirannya…
Jangan harap mengalir seperti
banjir…
Kalau tak bisa berenang bisa
tenggelam..
ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻰ ﺃﻧﺖ ﺑﺎﻟﻠﺬﺍﺕ ﻣﺸﻐﻮﻝ#
ﻭﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻗﺪﻣﺖ ﻣﺴﺌﻮﻝ.
Sampai kapan engkau Sibuk dengan
Kelezatan,
Sedangkan engkau akan di tanya
tentang semua yang kau lakukan.
Kalam Sayyidina Ali bin Abi
Thalib K.W.A:
ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﻤّﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﻛﺎﻧﺖ ﻗﻴﻤﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ
" Barang Siapa perhatiannya
hanya pada apa yang masuk ke perutnya, maka nilai seseorang itu tidak lebih
dari apa yang keluar dari perutnya "
Semoga Bermanfaat & Selamat
Beraktifitas
No comments:
Post a Comment