Menjawab seorang yang terus
menerus menyudutkan NU, dan mengolok-olok pimpinan NU, Proff. Dr. KH. Said Aqil
Siradj, serta sangat mendukung khilafah.
Masalahnya kita adalah negara
yang punya banyak perbedaan diantara masyarakatnya. Beda suku. Beda ras. Beda
agama dan keyakinan. Beda bahasa dan budaya.
Maka ada mekanisme dalam
berbangsa dan bernegara di sini. Memang belum sempurna. Tapi, betapapun dengan
segala kekurangsempurnaan-nya, itu lebih baik dibandingkan jika negara ini
tanpa aturan.
Maka, mengubah apapun harus
melalui lembaga-lembaga negara. Melalui musyawarah dan mekanisme yang sesuai
dengan aturan perundang-undangan. Karena semua punya " suara " di
negeri ini. Kita harus menghormati semuanya.
Kekalahan suara partai islam,
lebih-lebih yang mengusung ide khilafah, menunjukkan " ide khilafah "
belum menjadi keinginan mayoritas penduduk Indonesia. Mohon tahu diri. Itulah
kenyataannya. Bahkan, sebenarnya, hingga saat ini, tidak ada satupun negara
islam di dunia ini yang menerapkan konsep khilafah ini. Lucu kan, ide yang
tidak diterima di tempat asalnya, juga di semua negara Islam, malah harus kita
sanjung dan kultuskan, dan kita paksakan harus menjadi idenya negeri kita yang
sudah adem ayem tentrem penuh kemakmuran ini….?
Apakah anda ingin umat Islam
dicap suka memaksakan kehendak…? Jika suara-suara ngeyel " ide khilafah "
itu terus digelorakan, ya itulah yang namanya memaksakan diri. Sebab ide
khilafah ini tidak akan pernah diterima di negeri kita Indonesia ini kecuali
dengan cara paksa. Lalu akan jadi apa negara ini…? Perang saudara. Huru hara
dimana-mana. Masyarakat takut, sedih, dan merana. Ibadah jadi tidak tenang.
Hidup juga menyedihkan. Apakah begitu yang namanya rahmatan Lil 'alamin…?
Sudahlah, selama ini kita sudah
membuktikan, dengan sikap toleransi kita, justru kita bisa menerapkan
nilai-nilai substansial ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan indah
dan damai. Tanpa ada pihak manapun yang merasa terancam dan terganggu. Itulah
kedamaian. Pesan yang selalu dibawa agama " damai " ini, seharusnya.
Salam santun penuh damai...
NKRI harga mati…!
No comments:
Post a Comment