Anjing dalam Masyarakat Arab :
Dipelihara Istri Nabi hingga
Menjadi Teman Sufi
Suatu hari, Malik bin Dinar - ia
seorang tokoh sufi masyhur - memelihara anjing di rumahnya. Murid - muridnya
dan masyarakat sekitar heran akan hal ini. Kemudian mereka bertanya kepada
Malik, “ Kenapa kau berteman dengan anjing ini…? ”
Dengan tenang Malik menjawab, “ Lebih
baik aku berteman dengan anjing sementara ia tak mengajak buruk ketimbang
berteman dengan orang yang selalu menjerumuskanku. ” Jawaban yang khas sufi.
Kisah yang ditulis Abu Nu’aim
dalam Hilyah-nya itu memberi gambaran apik tentang konstruksi sosial masyarakat
Arab klasik tentang anjing. Malik, yang hidup puluhan tahun setelah Nabi wafat,
hidup di tengah masyarakat yang menganggap anjing sebagai hewan yang
menjijikkan. Namun Malik mencoba membantah itu : Anjing tak pernah mengajak
kejelekkan, kawan yang mengajak kejelekkan jauh lebih buruk ketimbang anjing.
No comments:
Post a Comment