Photo

Photo

Thursday 26 September 2019

Agar Negara Kita Tetap Merdeka Selamanya


Tulisan ini saya tulis untuk menjawab seorang anggota yang selalu menebarkan berita negatif. Yang di-posting itu ( dan selalu kopi-an orang lain ) isinya kehancuran Indonesia atau propaganda perang umat Islam dan yang lain. Terakhir, baru saja postingan berlebihan dan dibuat-buat soal penjajahan China di Indonesia. Katanya, NKRI sudah tamat. Inna lillahi wa inna ilaihi Raji'un.

Baca tanggapan saya di bawah ini. Semoga kita jadi orang yang positif. Maka kehidupan kita juga akan positif. Oke. Bismillahirrahmanirrahim. Silahkan dibaca semoga bermanfaat dan barokah.

Engkau tidak pernah dijajah siapapun selama melangkah dengan keyakinan diri.

Orang bisa saja dipenjarakan. Tapi pikiran, hati dan keyakinan tidak akan bisa.

Dulu, Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Din, Bung Karno dll semua pernah di penjara dan dibuang. Beberapa hingga wafat.

Tapi penjajah tidak akan bisa memenjarakan pikiran, hati serta keyakinan mereka. Hingga mereka bisa tetap menitipkan harapan dan cita-cita mereka melalui doa-doa mereka kepada Allah Yang Maha Mendengar.

Maka, kini, kemerdekaan bangsa kita adalah salah satu jawaban atas doa mereka.

Maka, mari selalu titipkan cita-cita dan harapan kita kepada Allah, agar negara kita tetap merdeka selamanya. Berdiri di atas kaki sendiri. Sambil selalu HUSNUDZON kepada Allah dan makhluk-Nya. Bersahabat dan bersilaturahmi dengan siapapun. Tanpa curiga dan buruk sangka.

Inna ba'dhodz dzonni itsmun. Sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Itu ayat Al Qur'an.

Lagi pula, jika kita ada dugaan apapun. Allah mengajarkan, FA TABAYYANUU, maka klarifikasi-lah dugaan itu.

Jangan pernah menjelek-jelekkan suatu kaum, bisa jadi mereka lebih baik dari pada yang engkau kira.

Damai itu indah. Selalu jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Maka masyarakat akan tenang dan tentram.

Omong-omong, kenapa kita tidak berfikir, Nabi bersabda, uthlubul ilma wa lau bish-shiin. Tuntutlah ilmu meskipun sampai ke negeri Cina. Pasti ada kelebihan juga di sana. Ambil yang baik. Tinggalkan yang buruk. Selalu baik sangka kepada siapapun. Lebih baik koreksi diri hingga tidak mengoreksi orang lain. Begitulah sikap para ulama besar dahulu. Selalu menyejukkan bagi siapapun. Bahkan bagi semua yang berbeda dengan dirinya.


No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...