Dalam kisah lain, ada sekelumit kisah Ali bin Abi Thalib yang
ketika itu isterinya, Fatimah r.a. sedang sakit dan sangat menginginkan makan
buah delima. Fatimah berkata kepada suaminya : “Wahai suamiku, aku ingin sekali
makan buah delima”. Sebagai seorang suami, Ali bin Abi Thalib lalu mengusahakan
agar mendapatkan buah delima itu. Tetapi beliau tidak punya uang untuk membeli
delima, lalu pinjam uang kepada salah seorang tetangganya.
Setelah mendapat uang secukupnya ia lalu membeli sebuah delima
yang telah masak. Ketika berjalan pulang sambil membawa sebuah delima itu,
bertemulah Ali bin Abi Thalib dengan seorang tua renta yang miskin sedang duduk
di pinggir jalan, lalu Ali bertanya kepada orang itu : “Wahai saudaraku, apa
yang sedang engkau alami sehingga engkau duduk dipinggir jalan ini ?”.
Orang tua renta itu menjawab : “Aku sedang sakit dan saya
ingin sekali makan buah delima”. Mendengar jawaban orang itu Ali bin Abi Thalib
bingung. Akan diberikan buah delima kepada orang tua itu, tetapi ia teringat
dan kasihan kepada isterinya yang sedang sakit dan sedang menunggunya. Delima
hendak diberikan kepada isterinya Fatimah tetapi beliau kasihan dengan orang
tua yang sedang kelaparan dipinggir jalan itu.
Kemudian Ali bin Abi Thalib teringat apa yang diserukan dalam
Al-Qur’an Surat Adh Dhuha ayat 10 : Dan terhadap orang yang minta-minta,
janganlah kamu menghardiknya.
Maka Ali bin Abi Thalib lalu menyerahkan buah delima kepada
orang tua renta yang minta delimanya. Beliau lalu pulang dengan tangan kosong.
Sampai di rumah beliau tidak membawa buah delima, dan diceritakan bahwa delima sudah
dibeli tetapi diminta oleh seorang tua yang duduk dipinggir jalan. Mendengar itu
Fatimah tidak marah, bahkan Ali bin Abi Thalib disambut oleh isterinya, Fatimah
r.a. dengan sambutan yang menyenangkan. Fatimah r.a. kemudian berkata kepada
Ali bin Abi Thalib, suaminya : “Wahai suamiku, ketika engkau menyerahkan buah
delima itu kepada orang tua renta itu, tidak ada lagi seleraku untuk memakan
buah delima. Karena ketika engkau keluar rumah tadi, datang tamu saudara kita
Salman Al Farisi (salah seorang sahabat Nabi Saw) membawakan keranjang berisi
buah delima sembilah buah”.
Ketika itu Salman Al Farisi sudah duduk di muka rumah Ali bin
Abi Thalib, menunggu. Ali bertanya kepada Salman : “Wahai saudaraku, dari mana
delima ini ?”. Salman menjawab : “Dari Allah kepada Rasulullah dan dari
Rasulullah untuk keluarganya”.
Ali bin Abi Thalib bertanya lagi : “Saudaraku, kalau delima
ini benar dari Allah pasti berjumlah sepuluh buah, kenapa ini hanya sembilan,
karena Allah berjanji : Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh”.
Salman menjawab : “Benar engkau Ali, memang sepuluh buah,
tetapi yang sebuah aku simpan karena aku ingin menggoda engkau, sahabatku”.
Semoga kisah kisah diatas bermanfaat bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment