Photo

Photo

Wednesday 1 November 2017

Fatwa Para Ulama Tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Imam jalaluddin As-suyuty ra menjelaskan dalam risalahnya yang berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid :
"orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil ( suatu tempat di Iraq sebelah timur / selatan kota mausil ).

Peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan orang-orang sholeh dari kaum sufi. Tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar, atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir An-Nazdir".

Kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui kebaikannya oleh para ulama pada masa itu.

اقوال العلماء في احتفال المولد النبويالشریف
١. قال ابن تیمیة رحمھ لله تعالي " فتعظیم المولدواتخاذه موسما قد یفعلھ بعض الناس ویكون لھ فیھ
اجر عظیم لحسن قصده وتعظیمھ لرسول لله صلىلله علیھ وسلم
٨٤ ،وذكره ابن تیمیة في كتابھ اقتضاء الصراطالمستقیم -١/ .السیرة الحلبیة لعلي بن برھان الدین الحلبي ٨٣

1. Berkata ibn taimiyah rahimahullah: "mengagungkan maulid dan menjadikanya acara musiman sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang maka didalamya akan mendapatkan pahala yang besar karena mempunyai tujuan yang baik dalam rangka membesarkan dan memuliakan Nabi Muhammad SAW" ( Rujuk Kitab Siroh Al Halabiyah juz 1 hal 83-84, juga disebut dalam kitab Ibn Taimiyah "iqtidho' as shirotul mustaqim " )


٢ .قال ابن حجر الھیثمي رحمھ لله تعالى :والحاصلان البدعة الحسنة متفق علي ندبھا،وعمل المولد
.واجتماع الناس لھ كذلك،اي بدعة حسنة


2. Ibn Hajar Al Haitaami Rahimahullah: "alhasil bahwa bid'ah hasanah adalah sebuah kesepakatan yang muttafak untuk kebolehanya, mengamalkan maulid dan kumpulnya orang didalamnya termasuk daripada hal yg dibolehkan dan termasuk bid'ah yang hasanah"

٣. قال ابو شامة شیخ الامام النواوي رحمھا للهتعالي :" ومن احسن ماابتدع في زماننا ما یفعل كل عام فيالیوم الموافق لیوم مولده صلى لله علیھ وسلم منالصدقات
والمعروف واظھار الزینة والسرور،فإن ذلكمع ما فیھ من الاحسان للفقراء مشعربمحبتھ صلى
" لله علیھ وسلم وتعظیمھ في قلب فاعل ذلك وشكرلله علي ما من بھ من ایجاد رسولھ صلى لله علیھوسلم الذي ارسلھ رحمة للعالمین

3. Syaikh Abu Saamah ( guru dari imam nawawi ) rahimaallah:
"sesungguhnya sebaik baik bid'ah hasanah yang dilakukan di zaman ini adalah mengadakan acara maulid dihari peristiwa bertepatan dengan kelahiran nabi saw, yang di dalamya ada amalan sodaqoh kepada alfuqoro', amal baik, menampilkan suasana gembira diiringi dengan mensyiarkan kecintaan dan memulyakan kpd nabi saw kepada pelakunya sbgai bentuk rasa syukur kpd ALLAH atas pemberiaNYA kepada ummat ini yaitu wujudnya nabi muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta

٤ .السخاوي : لم یفعلھ السلف في القرن الثلاثة،وانماحدث بعد،ثم لا یزال اھل الاسلام من سائر الاقطار
.والمدن یعملون المولد ویتصدقون في لیالیھ بأنواعالصدقات ویعتنون بقراءة مولده الكریم،ویظھرعلیھم من بركاتھ كل فضل عمیم
( ٨٤- ٨٣ / ( سیرة الحلبیة ١

4. AsSakhowy : tidak dilakukan oleh para salaf dalam abad ke-3, adapun pengamalanya adalah sesudahnya, senantiasa ahlul islam disetiap penjuru dunia melaksanakan peringatan acara maulid nabi saw, diiringi dengan amalan shodaqoh, serta membaca daripada siroh kehidupan nabi saw yg senantiasa akan tampak keberkahan bagi mereka dengan rahmat dari ALLAH yang merata bagi mereka. ( siroh alhalabiyah juz 1/83-84 )

٨٤ -٨٣ / ٥.قال ابن جوزي رحمھ لله تعالى ":من خواصھ انھامان فى ذلك العام،وبشري عاجلة بنیل البغیةوالمرا(" السیرة للحلبیة ١ ).

5. Berkata Ibn Jauzi RA: "barang siapa yg mengkhususkan bulan kelahiran nabi saw dengan merayakan maulid, maka dia akan mendapatkan rasa aman di tahun itu, dan akan mendapatkan kegembiraan yang segera serta tercapai keinginan dan tujuan. ( siroh al halabiyah juz 1 / 83-84 ).

٦. وقال السیوطي رحمھ لله تعالى " ھو البدع الحسنةالتي یثاب علیھا صاحبھا،لما فیھ من تعظیم قدر
النبي صلى لله علیھ وسلم واظھارالفرح والاستبشار
٢٩٢ / ( بمولده الشریف. ( الحاوي للفتاوى ١

6. Berkata AsSuyuti ra:"adapun maulid adalah bid'ah yang baik yang akan diberi pahala bagi pelakunya, karena di dalam acara maulid ada bentuk memuliakan kedudukan Nabi SAW, dengan perasaan gembira dan senang atas kelahiran nabi saw.(al hawi lilfatawa 1/292).

وقال ایضا "یستحب لنا اظھار الشكر بمولده صلىلله علیھ وسلم والاجتماع واطعام الطعام ونحو ذلكمن وجوه القربات واظھار المسرا
الحاوي للفتاوى
١٩٦/ ١

Beliau AsSuyuti ra berkata pula bahwa "sangat dianjurkan untuk menampakkan rasa syukur kita atas kelahiran nabi saw, dengan berkumpul dalam sebuah majelis, memberi makanan, atau semacam itu dalam bentuk amalan yang mendekatkan diri kepada ALLAH serta menampakkan rasa gembira atas kelahiran nabi saw. berkata pula ra:

ما من بیت او محل او مسجد قرئ فیھ مولد النبىصلى لله علیھ وسلم الا حفت الملائكة اھل ذلكالمكان وعمھم لله تعالى بالرحمة والرضوان )الوسائل
( فى شرح المسائل للسیوطي

tidaklah sebuah rumah, tempat, atau masjid yang dibacakan didalamnya maulid Nabi SAW, terkecuali tempat itu akan dipenuhi malaikat-malaikat rahmat, dan ALLAH akan memenuhi tempat-tempat tersebut dengan kucuran rahmat dan keridloa-NYA.

٧ .وقال ابن الحاج رحمھ لله تعالى : فكان یجب اننزداد یوم الاثنین الثاني عشر في ربیع الاول منالعبادات والخیر والشكر للمولى علي ما اولانا منھذه النعم
٣٦١ / ( العظیمة واعظمھا میلاد المصطفى صلىلله علیھ وسلم ( المدخل ١

7. Ibn Hajr ra berkata: wajib bagi kita untuk menambah amalan ibadah di hari senin pada tanggal 12, bulan rabiul awwal dengan amalan ibadah dan kebaikan sebagai wujud syukur kita kepada ALLAH atas karunia nikmat yang diberikan olehNYA,dan paling besar nikmat tersebut adalah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

٨ .وقال الشیخ احمد زیني دحلان رحمھ لله تعالى :ومن تعظیمھ صلى لله علیھ وسلم الفرح بلیلةولادتھ وقراءة المولد (الدرر السنیة ١٩٠ )

8.Syaikh Ahmad Zaini Dahlan ra:
diantara bentuk mengagungkan untuk nabi saw adalah bentuk kegembiraan dimalam kelahiran beliau dengan membaca maulid Nabi SAW.

٩. الحافظ العراقي رحمھ لله تعالي : ان اتخاذ الولیمةواطعام الطعام مستحب في كل وقت،فكیف اذا
انضم الي ذلك الفرح والسرور بظھو رنور النبى صلىلله في ھذا الشھر الشریف،ولا یلزم من كونھ بدعة
.من كونھ مكروھا،فكم من بدعة مستحبة بل قدتكون واجبة
( شرح المواھب اللدنیة للزرقاني )

9. Al Hafidz Al Iraqy ra : bahwa mengadakan jamuan makanan dalam sebuah acara adalah perbuatan yg dianjurkan, maka bagaimana rasa gembira dan senang tersebut terkumpul di saat lahirnya nur Nabi SAW di bulan ini ( rabiul awal ), dan bukan sebuah hal yang dikatakan sebuah bid'ah yang tercela, berapa banyak hal yang bid'ah mustahab (dianjurkan) menjadi sebuah bid'ah yang wajib.

Tokoh Salafi Indonesia " Disemprot " Menteri Bidang Dakwah Arab Saudi Karena Kata Bid'ah

Didepan Da’i Salafi, Pejabat Kemenag Saudi Ingatkan agar Hati-Hati Keluarkan Kata Bid’ah

Deputi Menteri bidang Da’wah pada Kementerian Urusan Keislaman, Da’wah dan Penyuluhan Arab Saudi Dr. Ahmad Jiilan berbincang dengan sejumlah aktivis media dan da’i Salafi.

Syaikh Jiilan menekankan agar para aktivis dakwah lebih melapangkan dada untuk saling menasihati dan tidak terjebak ke dalam fanatisme kelompok. Salah satu wujudnya adalah membuka diri terhadap orang lain dan memperluas referensi.

“Jangan membatasi diri dengan satu atau dua ulama; satu atau dua buku saja (sebagai rujukan). Pakai juga yang lain…! Sehingga ketika ada orang yang hendak mengkritik, mereka tidak mendapatkan celah,”

Syaikh Jiilan menegaskan agar umat Islam tidak mengambil pendapat hanya dari beberapa ulama saja, tetapi ambillah dari ulama di berbagai negeri.

“Saya tidak menyalahkan kalian memakai Syaikh Bin Baz, karena beliau adalah ulama umat, bukan ulama Kerajaan. Tetapi saya ingin kalian juga mengambil ulama Yaman, Mesir, Suriah, dan juga ulama Indonesia (sebagai rujukan),” papar Dr. Ahmad Jiilan

Menurut Syaikh Jillan, sikap hormat harus diberikan kepada ulama Indonesia karena mereka yang menjadi panutan umat.

“Sisi lain yang juga perlu diperhatikan, manusia itu mengikuti ulama negerinya. Seiring dengan penghormatan kalian terhadap ulama Saudi dan lainnya, kalian harus menghormati dan mengambil ilmu dari para panutan umat di Indonesia,” tegas beliau.

Syaikh Jiilan berpendapat, bila ada seorang tokoh yang sudah berjasa selama puluhan tahun dalam dakwah Islam, mereka harus dihormati. “Datangilah mereka,” tandasnya. Belajar dari Sikap Ibnu Taimiyah

Sementara itu, Deputi bidang Media Kementerian Agama Arab Saudi Dr Rasyid Az-Zahrani, yang juga hadir dalam perbincangan itu, menyebutkan sikap mulia Ibnu Taimiyah yang dapat dicontoh. Dalam dakwah Islam, Ibnu Taimiyah telah menghadapi pertentangan kuat dari seorang ahli kalam. Namun ketika orang itu meninggal dunia, Ibnu Taimiyah menanggung biaya hidup istri dan keluarganya. Ia tidak menjadikan orang yang berseberangan sebagai musuh yang harus dibenci, tetapi sebagai peluang dakwah yang berpotensi menerima jalan kebenaran.

Selain itu, penyebaran dakwah Islam juga dihambat oleh fenomena sebagian da’i yang keras dalam bersikap dan menuduh setiap orang yang ia lihat keliru sebagai ahli bid’ah. Selain mempersempit dakwah, tindakan ini menurutnya, mirip dengan orang-orang yang berlebih-lebihan dalam takfir.

“Jangan terlalu mudah menuding; ini bid’ah, itu bid’ah. Bila berlebihan, maka ini akan menjerumuskan ke dalam takfir serampangan ( mengkafirkan orang yang tidak berdasar ),” ujar Dr. Ahmad Jiilan

Menurut beliau, orang yang banyak manfaat bagi umat selama mereka bagian dari ahli Sunnah, perlu didekati dan dirangkul, bukan dijauhi. Sebab, sempitnya pandangan sebagian da’i itu telah membuat mereka terpecah-pecah dan tidak menyatu.

Maka ini harus dihindari, dan hendaknya berusaha untuk lebih lapang dada dan terbuka. Ia berharap bila umur panjang, tidak lagi menyaksikan perpecahan di antara mereka.

“Saya berharap bila umur panjang, dan kita bertemu lagi dua atau tiga tahun lagi, saya tidak menjumpai lagi perpecahan di antara salafi,” ujar beliau penuh harap

اقوال العلماء في احتفال المولد النبويالشریف
١. قال ابن تیمیة رحمھ لله تعالي " فتعظیم المولدواتخاذه موسما قد یفعلھ بعض الناس ویكون لھ فیھ
اجر عظیم لحسن قصده وتعظیمھ لرسول لله صلىلله علیھ وسلم
٨٤ ،وذكره ابن تیمیة في كتابھ اقتضاء الصراطالمستقیم -١/ .السیرة الحلبیة لعلي بن برھان الدین الحلبي ٨٣

Berkata ibn taimiyah rahimahullah: "mengagungkan maulid dan menjadikanya acara musiman sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang maka didalamya akan mendapatkan pahala yang besar karena mempunyai tujuan yang baik dalam rangka membesarkan dan memuliakan Nabi Muhammad SAW"

( Rujuk Kitab Siroh Al Halabiyah juz 1 hal 83-84, juga disebut dalam kitab Ibn Taimiyah "iqtidho' as shirotul mustaqim " )

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...