Imam jalaluddin As-suyuty ra menjelaskan dalam risalahnya yang
berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid :
"orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid
Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil ( suatu tempat di Iraq
sebelah timur / selatan kota mausil ).
Peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan
orang-orang sholeh dari kaum sufi. Tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya
sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub
kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang
saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah
peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar,
atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus
mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir
An-Nazdir".
Kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui
kebaikannya oleh para ulama pada masa itu.
اقوال العلماء في احتفال المولد النبويالشریف
١. قال ابن تیمیة رحمھ لله تعالي " فتعظیم المولدواتخاذه موسما قد یفعلھ بعض الناس ویكون لھ فیھ
اجر عظیم لحسن قصده وتعظیمھ لرسول لله صلىلله علیھ وسلم
٨٤ ،وذكره ابن تیمیة في كتابھ اقتضاء الصراطالمستقیم -١/ .السیرة الحلبیة لعلي بن برھان الدین الحلبي ٨٣
1. Berkata ibn taimiyah rahimahullah: "mengagungkan
maulid dan menjadikanya acara musiman sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian
orang maka didalamya akan mendapatkan pahala yang besar karena mempunyai tujuan
yang baik dalam rangka membesarkan dan memuliakan Nabi Muhammad SAW" ( Rujuk
Kitab Siroh Al Halabiyah juz 1 hal 83-84, juga disebut dalam kitab Ibn Taimiyah
"iqtidho' as shirotul mustaqim " )
٢ .قال ابن حجر الھیثمي رحمھ لله تعالى :والحاصلان البدعة الحسنة متفق علي ندبھا،وعمل المولد
.واجتماع الناس لھ كذلك،اي بدعة حسنة
2. Ibn Hajar Al Haitaami Rahimahullah: "alhasil bahwa
bid'ah hasanah adalah sebuah kesepakatan yang muttafak untuk kebolehanya,
mengamalkan maulid dan kumpulnya orang didalamnya termasuk daripada hal yg
dibolehkan dan termasuk bid'ah yang hasanah"
٣. قال ابو شامة شیخ الامام النواوي رحمھا للهتعالي :" ومن احسن ماابتدع في زماننا ما یفعل كل عام فيالیوم الموافق لیوم مولده صلى لله علیھ وسلم منالصدقات
والمعروف واظھار الزینة والسرور،فإن ذلكمع ما فیھ من الاحسان للفقراء مشعربمحبتھ صلى
" لله علیھ وسلم وتعظیمھ في قلب فاعل ذلك وشكرلله علي ما من بھ من ایجاد رسولھ صلى لله علیھوسلم الذي ارسلھ رحمة للعالمین
3. Syaikh Abu Saamah ( guru dari imam nawawi ) rahimaallah:
"sesungguhnya sebaik baik bid'ah hasanah yang dilakukan
di zaman ini adalah mengadakan acara maulid dihari peristiwa bertepatan dengan kelahiran
nabi saw, yang di dalamya ada amalan sodaqoh kepada alfuqoro', amal baik,
menampilkan suasana gembira diiringi dengan mensyiarkan kecintaan dan
memulyakan kpd nabi saw kepada pelakunya sbgai bentuk rasa syukur kpd ALLAH
atas pemberiaNYA kepada ummat ini yaitu wujudnya nabi muhammad saw sebagai
rahmat bagi alam semesta
٤ .السخاوي : لم یفعلھ السلف في القرن الثلاثة،وانماحدث بعد،ثم لا یزال اھل الاسلام من سائر الاقطار
.والمدن یعملون المولد ویتصدقون في لیالیھ بأنواعالصدقات ویعتنون بقراءة مولده الكریم،ویظھرعلیھم من بركاتھ كل فضل عمیم
( ٨٤- ٨٣ / ( سیرة الحلبیة ١
4. AsSakhowy : tidak dilakukan oleh para salaf dalam abad
ke-3, adapun pengamalanya adalah sesudahnya, senantiasa ahlul islam disetiap
penjuru dunia melaksanakan peringatan acara maulid nabi saw, diiringi dengan amalan
shodaqoh, serta membaca daripada siroh kehidupan nabi saw yg senantiasa akan
tampak keberkahan bagi mereka dengan rahmat dari ALLAH yang merata bagi mereka.
( siroh alhalabiyah juz 1/83-84 )
٨٤ -٨٣ / ٥.قال ابن جوزي رحمھ لله تعالى ":من خواصھ انھامان فى ذلك العام،وبشري عاجلة بنیل البغیةوالمرا(" السیرة للحلبیة ١ ).
5. Berkata Ibn Jauzi RA: "barang siapa yg mengkhususkan
bulan kelahiran nabi saw dengan merayakan maulid, maka dia akan mendapatkan
rasa aman di tahun itu, dan akan mendapatkan kegembiraan yang segera serta tercapai
keinginan dan tujuan. ( siroh al halabiyah juz 1 / 83-84 ).
٦. وقال السیوطي رحمھ لله تعالى " ھو البدع الحسنةالتي یثاب علیھا صاحبھا،لما فیھ من تعظیم قدر
النبي صلى لله علیھ وسلم واظھارالفرح والاستبشار
٢٩٢ / ( بمولده الشریف. ( الحاوي للفتاوى ١
6. Berkata AsSuyuti ra:"adapun maulid adalah bid'ah yang
baik yang akan diberi pahala bagi pelakunya, karena di dalam acara maulid ada
bentuk memuliakan kedudukan Nabi SAW, dengan perasaan gembira dan senang atas kelahiran
nabi saw.(al hawi lilfatawa 1/292).
وقال ایضا "یستحب لنا اظھار الشكر بمولده صلىلله علیھ وسلم والاجتماع واطعام الطعام ونحو ذلكمن وجوه القربات واظھار المسرا
الحاوي للفتاوى
١٩٦/ ١
Beliau AsSuyuti ra berkata pula bahwa "sangat dianjurkan
untuk menampakkan rasa syukur kita atas kelahiran nabi saw, dengan berkumpul
dalam sebuah majelis, memberi makanan, atau semacam itu dalam bentuk amalan
yang mendekatkan diri kepada ALLAH serta menampakkan rasa gembira atas
kelahiran nabi saw. berkata pula ra:
ما من بیت او محل او مسجد قرئ فیھ مولد النبىصلى لله علیھ وسلم الا حفت الملائكة اھل ذلكالمكان وعمھم لله تعالى بالرحمة والرضوان )الوسائل
( فى شرح المسائل للسیوطي
tidaklah sebuah rumah, tempat, atau masjid yang dibacakan
didalamnya maulid Nabi SAW, terkecuali tempat itu akan dipenuhi
malaikat-malaikat rahmat, dan ALLAH akan memenuhi tempat-tempat tersebut dengan
kucuran rahmat dan keridloa-NYA.
٧ .وقال ابن الحاج رحمھ لله تعالى : فكان یجب اننزداد یوم الاثنین الثاني عشر في ربیع الاول منالعبادات والخیر والشكر للمولى علي ما اولانا منھذه النعم
٣٦١ / ( العظیمة واعظمھا میلاد المصطفى صلىلله علیھ وسلم ( المدخل ١
7. Ibn Hajr ra berkata: wajib bagi kita untuk menambah amalan
ibadah di hari senin pada tanggal 12, bulan rabiul awwal dengan amalan ibadah
dan kebaikan sebagai wujud syukur kita kepada ALLAH atas karunia nikmat yang diberikan
olehNYA,dan paling besar nikmat tersebut adalah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
٨ .وقال الشیخ احمد زیني دحلان رحمھ لله تعالى :ومن تعظیمھ صلى لله علیھ وسلم الفرح بلیلةولادتھ وقراءة المولد (الدرر السنیة ١٩٠ )
8.Syaikh Ahmad Zaini Dahlan ra:
diantara bentuk mengagungkan untuk nabi saw adalah bentuk
kegembiraan dimalam kelahiran beliau dengan membaca maulid Nabi SAW.
٩. الحافظ العراقي رحمھ لله تعالي : ان اتخاذ الولیمةواطعام الطعام مستحب في كل وقت،فكیف اذا
انضم الي ذلك الفرح والسرور بظھو رنور النبى صلىلله في ھذا الشھر الشریف،ولا یلزم من كونھ بدعة
.من كونھ مكروھا،فكم من بدعة مستحبة بل قدتكون واجبة
( شرح المواھب اللدنیة للزرقاني )
9. Al Hafidz Al Iraqy ra : bahwa mengadakan jamuan makanan
dalam sebuah acara adalah perbuatan yg dianjurkan, maka bagaimana rasa gembira
dan senang tersebut terkumpul di saat lahirnya nur Nabi SAW di bulan ini (
rabiul awal ), dan bukan sebuah hal yang dikatakan sebuah bid'ah yang tercela, berapa
banyak hal yang bid'ah mustahab (dianjurkan) menjadi sebuah bid'ah yang wajib.
Tokoh Salafi Indonesia " Disemprot " Menteri Bidang
Dakwah Arab Saudi Karena Kata Bid'ah
Didepan Da’i Salafi, Pejabat Kemenag Saudi Ingatkan agar
Hati-Hati Keluarkan Kata Bid’ah
Deputi Menteri bidang Da’wah pada Kementerian Urusan
Keislaman, Da’wah dan Penyuluhan Arab Saudi Dr. Ahmad Jiilan berbincang dengan
sejumlah aktivis media dan da’i Salafi.
Syaikh Jiilan menekankan agar para aktivis dakwah lebih
melapangkan dada untuk saling menasihati dan tidak terjebak ke dalam fanatisme
kelompok. Salah satu wujudnya adalah membuka diri terhadap orang lain dan memperluas
referensi.
“Jangan membatasi diri dengan satu atau dua ulama; satu atau
dua buku saja (sebagai rujukan). Pakai juga yang lain…! Sehingga ketika ada
orang yang hendak mengkritik, mereka tidak mendapatkan celah,”
Syaikh Jiilan menegaskan agar umat Islam tidak mengambil
pendapat hanya dari beberapa ulama saja, tetapi ambillah dari ulama di berbagai
negeri.
“Saya tidak menyalahkan kalian memakai Syaikh Bin Baz, karena
beliau adalah ulama umat, bukan ulama Kerajaan. Tetapi saya ingin kalian juga
mengambil ulama Yaman, Mesir, Suriah, dan juga ulama Indonesia (sebagai
rujukan),” papar Dr. Ahmad Jiilan
Menurut Syaikh Jillan, sikap hormat harus diberikan kepada
ulama Indonesia karena mereka yang menjadi panutan umat.
“Sisi lain yang juga perlu diperhatikan, manusia itu mengikuti
ulama negerinya. Seiring dengan penghormatan kalian terhadap ulama Saudi dan
lainnya, kalian harus menghormati dan mengambil ilmu dari para panutan umat di
Indonesia,” tegas beliau.
Syaikh Jiilan berpendapat, bila ada seorang tokoh yang sudah
berjasa selama puluhan tahun dalam dakwah Islam, mereka harus dihormati. “Datangilah
mereka,” tandasnya. Belajar dari Sikap Ibnu Taimiyah
Sementara itu, Deputi bidang Media Kementerian Agama Arab
Saudi Dr Rasyid Az-Zahrani, yang juga hadir dalam perbincangan itu, menyebutkan
sikap mulia Ibnu Taimiyah yang dapat dicontoh. Dalam dakwah Islam, Ibnu
Taimiyah telah menghadapi pertentangan kuat dari seorang ahli kalam. Namun
ketika orang itu meninggal dunia, Ibnu Taimiyah menanggung biaya hidup istri
dan keluarganya. Ia tidak menjadikan orang yang berseberangan sebagai musuh
yang harus dibenci, tetapi sebagai peluang dakwah yang berpotensi menerima
jalan kebenaran.
Selain itu, penyebaran dakwah Islam juga dihambat oleh fenomena
sebagian da’i yang keras dalam bersikap dan menuduh setiap orang yang ia lihat
keliru sebagai ahli bid’ah. Selain mempersempit dakwah, tindakan ini
menurutnya, mirip dengan orang-orang yang berlebih-lebihan dalam takfir.
“Jangan terlalu mudah menuding; ini bid’ah, itu bid’ah. Bila
berlebihan, maka ini akan menjerumuskan ke dalam takfir serampangan ( mengkafirkan
orang yang tidak berdasar ),” ujar Dr. Ahmad Jiilan
Menurut beliau, orang yang banyak manfaat bagi umat selama
mereka bagian dari ahli Sunnah, perlu didekati dan dirangkul, bukan dijauhi.
Sebab, sempitnya pandangan sebagian da’i itu telah membuat mereka terpecah-pecah
dan tidak menyatu.
Maka ini harus dihindari, dan hendaknya berusaha untuk lebih
lapang dada dan terbuka. Ia berharap bila umur panjang, tidak lagi menyaksikan
perpecahan di antara mereka.
“Saya berharap bila umur panjang, dan kita bertemu lagi dua
atau tiga tahun lagi, saya tidak menjumpai lagi perpecahan di antara salafi,”
ujar beliau penuh harap
اقوال العلماء في احتفال المولد النبويالشریف
١. قال ابن تیمیة رحمھ لله تعالي " فتعظیم المولدواتخاذه موسما قد یفعلھ بعض الناس ویكون لھ فیھ
اجر عظیم لحسن قصده وتعظیمھ لرسول لله صلىلله علیھ وسلم
٨٤ ،وذكره ابن تیمیة في كتابھ اقتضاء الصراطالمستقیم -١/ .السیرة الحلبیة لعلي بن برھان الدین الحلبي ٨٣
Berkata ibn taimiyah rahimahullah: "mengagungkan maulid
dan menjadikanya acara musiman sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang
maka didalamya akan mendapatkan pahala yang besar karena mempunyai tujuan yang
baik dalam rangka membesarkan dan memuliakan Nabi Muhammad SAW"
( Rujuk Kitab Siroh Al Halabiyah juz 1 hal 83-84, juga disebut
dalam kitab Ibn Taimiyah "iqtidho' as shirotul mustaqim " )
No comments:
Post a Comment