Dakwah di antara kita memang lebih banyak mengajak orang yang
sudah baik menjadi lebih baik. Masih sedikit yang menyentuh dunia dakwah yang
lebih jauh, seperti orang-orang yang belum mengenal Islam sama sekali. Kita bersyukur
ada yang berdakwah ke arah itu, dan hasilnya memang terlihat. Biasanya
komunitas ini disebut " Hijrah ".
Hijrah itu ada 2 macam.
1. Hijrah tempat, dari 1 kota ke kota lain. Seperti Nabi
shalallahu alaihi wasallam hijrah dari Makkah ke Madinah.
ﻋَﻦِاﺑْﻦِﻋَﺒَّﺎﺱٍﺭَﺿِﻲَاﻟﻠَّﻪُﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ،ﻗَﺎﻝَ: ﻗَﺎﻝَاﻟﻨَّﺒِﻲُّﺻَﻠَّﻰاﻟﻠﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﻳَﻮْﻡَاﻓْﺘَﺘَﺢَﻣَﻜَّﺔَ: ﻻَﻫِﺠْﺮَﺓ،ﻭَﻟَﻜِﻦْﺟِﻬَﺎﺩٌﻭَﻧِﻴَّﺔٌ،ﻭَﺇِﺫَااﺳْﺘُﻨْﻔِﺮْﺗُﻢْ،ﻓَﺎﻧْﻔِﺮُﻭا
Ibnu Abbas - Radhiyallahu Anhuma - mengatakan bahwa saat
pembebasan Kota Makkah Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda : " Tidak
ada kewajiban hijrah lagi setelah pembebasan Kota Makkah. Yang ada adalah Jihad
dan niat. Jika kalian diperintah berangkat jihad maka berangkatlah " ( HR
Bukhari no. 1834 )
2. Hijrah perbuatan, dari yang buruk kepada yang baik.
ﻋَﻦْﻋَﺒْﺪِاﻟﻠَّﻪِﺑْﻦِﻋَﻤْﺮٍﻭﺭَﺿِﻲَاﻟﻠَّﻪُﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ،ﻋَﻦِاﻟﻨَّﺒِﻲِّﺻَﻠَّﻰاﻟﻠﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﻗَﺎﻝَ: «اﻟﻤُﺴْﻠِﻢُﻣَﻦْﺳَﻠِﻢَاﻟﻤُﺴْﻠِﻤُﻮﻥَﻣِﻦْﻟِﺴَﺎﻧِﻪِﻭَﻳَﺪِﻩِ،ﻭاﻟﻤُﻬﺎﺟِﺮﻣَﻦْﻫَﺠَﺮَﻣَﺎﻧَﻬَﻰاﻟﻠَّﻪُﻋَﻨْﻪُ»
Dari Abdullah bin Amr - Radhiyallahu Anhuma - bahwa Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam bersabda : " Seorang Muslim yang sempurna
adalah orang yang bisa menjaga tangan dan mulutnya untuk tidak menyakiti umat
Islam. Dan hakikat orang yang Hijrah adalah orang yang meninggalkan larangan
Allah " ( HR Bukhari no. 10 )
Jika ada orang hijrah dari kehidupan hitam menuju kehidupan
Islami, tapi merasa lebih baik dan merendahkan orang lain, ini namanya keluar
dari mulut macan tapi terperosok ke mulut buaya, sebab ia telah jatuh ke dalam
kesombongan. Dan sombong itu dilarang dalam Islam.
Jadi, hijrah itu bukan cuma berubah tampilan fisik, tapi juga
mengobati penyakit-penyakit hati seperti ujub ( bangga diri ), sombong, iri
hati, pemarah, suka pamer ibadah, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment