AudzubiLlahi minasy syaithanir rajiim
BismiLlahir Rahmanir Rahiim
Allaahumma Sholli ‘Alaa Sayyidina Muhammad Sholallaahu ‘Alayhi
wa aalihii wa sallaam,
Maddad yaa Haqqani Hazrat Mawlana Syaikh Nazim
Maddad yaa Sultan Mawlanaa Syaikh Mehmet… maddad…maddad…
Suatu hari Nabi SAW sedang duduk didalam masjid Beliau SAW,
ketika itu tampak dua orang yang berpenampilan bersih dan rupa yang tampan
datang menghampiri. Mereka memberi Salaam.
“ Dari mana kalian berasal…? ” tanya Nabi SAW
“ Kami berasal dari masa yang sudah lama berlalu ”, jawab
mereka. “ Sudah lama kami menyembah Allah dan kami telah mendengar untaian
kata-kata yang lebih indah dari segala kata yang pernah ada. Dari seluruh Kitab
Allah yang ada, untaian kata-kata ini disebutkan sebagai yang terindah, dan
untaian kata-kata ini hanya akan muncul di akhir zaman, didalam Kitab yang
paling akhir muncul ( yakni Al Qur’an Karim, ).
Jadi kami kemudian beribadah selama seribu tahun hingga Allah
bertanya kepada kami berdua karunia apa yang bisa diberikan-Nya kepada kami.
Kami memohon agar bisa mendengar untaian kata-kata indah itu, yakni surah
Al-Faatihah.” Allah tidak menjawab mereka. Lalu mereka berdua kembali berdoa
selama seribu tahun. Baru Allah menjawab mereka. DIA berkata, “ Surah ini hanya
KU-peruntukkan bagi Kekasih-KU Tercinta Muhammad SAWS dan umatnya. ”
Kedua lelaki itu berdoa selama seribu tahun lagi hingga Allah
kembali bertanya kepada mereka karunia apa yang bisa DIA berikan kepada mereka.
Mereka menjawab, “ Karena kami tak bisa dikaruniai Al-Faatihah mohon agar
ijinkan kami berdua hidup berusia
panjang agar bisa menjadi bagian dari Umat Beliau SAW, menyalami Beliau SAW,
dan mendengar pembacaan surah Al-Faatihah, walau hanya sekali saja. Sehingga
kami kemudian wafat dalam keadaan puas / ridho. ”
Kedua lelaki ini adalah Khidir AS dan Ilyas AS. Mereka
kemudian ber-Syahadah kepada Nabi SAW yang dengannya mereka merasa puas. Mereka
tidak lagi menjadi Nabi tapi “ hanyalah ” bagian dari Umat Muhammad SAW. Mereka
memohon agar Nabi SAW berkenan membacakan Al-Faatihah untuk mereka. Beliau SAW
kemudian membacakan surah Al-Faatihah untuk mereka berdua dan kemudian mereka
berdua membacanya bersama Beliau SAW Lalu mereka semua bersama-sama mengucapkan
“ Aamiin ” yang artinya “ Duhai Allah, mohon terimalah doa kami…”
Mereka kemudian bertanya, “ Duhai Rassulullah, apakah
balasannya membaca Al-Faatihah…? ”
“ Jika saja Allah mengaruniaiku kehidupan hingga akhir masa,
maka tidaklah cukup untuk mengatakan kepadamu semua manfaatnya ( semua kebaikan
yang akan kita terima karena membaca surah Al-Faatihah, ) ”, jawab Nabi SAW. “ Jadi,
aku akan mengatakan kepadamu manfaat dari mengucapkan “ Aamiin..”
“ Alif tertulis pada Arsy Allah.
Mim ada pada kaki dari Kursi-NYA.
Yaa ada pada Lawhul Mahfudz.
Nun ada pada Pena ( Kalam ). ”
“ Mohon ceritakan lebih banyak lagi ”, kata kedua lelaki itu.
“ Alif tertulis di kening Israfil AS.
Mim tertulis di kening Mikail AS.
Yaa tertulis di kening Jibril AS.
Nun tertulis di kening Izrail AS.
Siapa saja yang mengucapkan “ Aamiin ” akan mendapat manfaat
dari keempat Malaikat ini
“ Mohon ceritakan lebih
banyak lagi ”, kata mereka berdua.
“Alif tertulis didalam Taurat.
Mim tertulis didalam Zabur.
Yaa tertulis didalam Injil.
Nun tertulis didalam Qur’an.
Siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam mengucapkan “ Aamiin ”
setelah pembacaan al-Faatihah, maka seolah-olah dia telah membaca Keempat Kitab
Suci itu.
“Kalian mau yang lebih lagi…? ”
“ Ya…” jawab mereka.
“ Alif tertulis di kening Sayyidina Abu Bakar RA.
Mim tertulis di kening Sayyidina Umar RA.
Yaa tertulis di kening Sayyidina Utsman RA.
Nun tertulis di kening Sayyidina Ali RA.
Siapa saja yang mengucapkan “Aamiin” akan mendapat manfaat
dari Keempat Sahabat ini.
Kedua lelaki baru saja akan berdoa memohon agar Allah mencabut
nyawa mereka sebagaimana yang mereka kehendaki apabila keinginan mereka sudah
mereka peroleh, ketika Nabi SAW menghentikan maksud mereka. Beliau SAW berkata
“ Allah telah mengaruniai kalian usia yang panjang dan kekuatan khusus. Umatku
lemah dan mereka membutuhkan kalian. ”
Kemudian Allah mengaruniai mereka usia yang panjang untuk
berkhidmat kepada Umat Sayyidina Muhammad SAW.
Ilyas AS di daratan, Khidir AS di lautan
Ditulis oleh Hajjah Anne Aminah Adil al-Haqqani. Istri dari
maulana syaikh Naziem Adil al Haqqoni.
Wallahu'alam
Allaahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aalihii
wa shohbihii wa sallaam,
No comments:
Post a Comment