Photo

Photo

Monday 5 June 2017

BERTAPA DI ATAS TAPE SINGKONG

Seorang anak muda ingin mendekatkan diri kepada Sang Penciptanya mencari ilmu kesana kemari, tanya sana - tanya sini dicarinya orang pinter, pinter dalam segala hal. sudah beberapa orang pinter menyarankan untuk membaca dan mengerti isi segala kitab, mulai kitab yang tebal sampai kitab yang terbuat dari daun lontar semua telah dibaca dan dikupas bersama orang-orang pinter.

Selama sepuluh tahun lebih orang ini tidak pernah keluar dari "padepokannya" semua waktu tercurahkan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. mengupas tuntas semua ajaran dan ayat-ayat suci. digembleng sesuai dengan tuntunan yang tertulis dalam kitab.

Setelah sepuluh tahun lebih berguru dan mengurung diri saatnya anak muda ini pergi keluar untuk mengamalkan segala ajaran dan tuntunan yang telah didapat. Ketika bertemu orang lain dia bingung dengan keadaan orang yang ditemuinya. situasi dan kondisinya lain dengan apa yang dipelajari di padepokan. dan itu terjadi berulangkali. akhirnya orang ini merasa resah dan bingung.

Ketika orang ini duduk di pinggir sungai di bawah pohon rindang, datanglah bapak tua. banyak yang diomongkan . akhirnya keluarlah keluhan dari mulut si anak padepokan bahwa segala kitab dan buku sudah dipelajarinya ..... tetapi kok tidak mendapatkan kehidupan seperti yang telah tercatat di buku suci.

" Nak setelah aku mendengarkan ceritamu. kamu ini hidup persis seperti pertapa yang bertapa selama 5 tahun duduk di atas tape singkong. " kata sang bapak.

Si anak muda ini tidak mengerti apa yang dimaksud oleh pak tua ini. dia melihat mata pak tua yang duduk di hadapannya yang menyedot rokok klobot di bibirnya sehingga nampak pipinya yang kempong karena berusaha untuk mendapatkan asap kenikmatan dari si klobot.

" Begini maksudku nak, orang yang bertapa selama 5 tahun duduk di atas tape singkong memang telah bertekat untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, khusuk sekali sampai - sampai dia tidak mau tahu dengan keadaan tape singkong itu. tapenya jadi hancur ... baunya tambah badheg tapi dia tak perduli. itulah gambaran hidupmu di padepokan. kamu mempelajari segala ilmu tetapi kamu tidak mau tahu dengan sekitarmu, kamu tidak mengerti apa - apa di kehidupan masyarakat. kamu tidak mau perduli dengan mereka. sepertinya hidupmu bak katak dalam tempurung yang kamu pelajari hanya tulisan bukan kehidupan " tegas pak tua sambil mengisap dalam-dalam rokok klobotnya.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...