Pikirkan kemampuan Allah, kuasa Allah.
Jangan membatasi diri dengan kemampuan diri. Pikirkan
kemampuan Allah, bukan ketidakmampuan diri sendiri. Ini penting, sebab kita
sering jadinya putus asa, manakala kita sadar bahwa tidak ada satupun yang kita
bisa lakukan untuk menutup hutang. Kalau Kuasa Allah kan tidak berbatas dan
tidak bertepi. Beda dengan kuasa kita, langkah kita, yang ada mentoknya. Yang harus kita
lakukan sementara kita tidak punya kemampuan, adalah kita secepatnya kembali
kepada Allah, dan meminta Kuasa-Nya hadir di dalam kehidupan kita. Urusan
hutang terlalu kecil bagi-Nya.
Kalau Dia sudah berkenan, bukan saja hutang kita akan lunas,
tapi juga kehidupan kita akan kembali dibangkitkan oleh Allah, usaha kita
kembali dijayakan, rumah tangga kembali diharmoniskan, pekerjaan kembali diberikan,
ketenangan kembali dihadirkan.
Dan mampukah Allah…? Pasti mampu. Diapasti mampu. Dan ini
pasti, tidak perlu diragukan lagi.
Yakinkan diri bahwa Allah Maha Menolong. Pikirkan Allah itu
Maha Menolong. Tinggal sekarang kita berupaya agar pertolongan Allah hadir
dalam kehidupan kita, dalam permasalahan kita.
Saudara, yang harus kita kuatirkan dalam setiap usaha kita
dalam membayar hutang dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan lain adalah
jangan-jangan pertolongan Allah tidak ada. Sebab tidak mungkin yang namanya
“susah” tidak mau pergi kalau Allah sudah berkenan menolong. Minimal, ketika
permasalahan masih ada, kalau Allah sudah berkenan menolong, Dia akan menghadirkan
ketenangan dan kedamaian di hati. Hidup kita tidak tegang, tidak panik. Percaya
bahwa Allah bakal menolong.
Usahakan menanamkan keyakinan bahwa Allah itu bakal menolong
kita. Dengan begini, kita akan merasa aman.
Sebab sudah ada sandaran. Kita pikirkan, kalau hutang kita ada
yang menjamin, bukankah kita bakal tenang?
Pikirkan, bila terhadap penyakit kita, ada yang bilang, ah,
penyakit ini sih penyakit biasa, insya Allah bisa sembuh; maka hati kita
langsung senang, langsung tenang? Demikianlah, kalau kita menyandarkan diri
kita kepada Allah, dan meyakini bahwa Dia Yang Maha Menolong mau menolong kita,
sungguh, ketenangan dan kedamaian akan hadir. Insya Allah.
Dan yang tidak kalah pentingnya, jaga sikap, jaga hati, jaga
pikiran. Ini kalau kita semua mau ditolong oleh Allah.
Maksudnya, jadikan diri kita pantas ditolong oleh Allah;
“Barangsiapa yang bertakwa (memelihara diri) kepada Allah, niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangkasangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal (menyerahkan diri dan
persoalan hidup) kepada Allah, niscaya Dia akan mengurusnya…” (ath Thalâq:
2-3).
"Yaa Ghoniyu Yaa Mughni yaa Fatahu yaa Rozak"
Diamalkan setiap selesai sholat 100 kali.
No comments:
Post a Comment