Menjadi kaya adalah pilihan hidup, bukan kebetulan apalagi
takdir. Cerita sukses orang-orang yang kaya sebelum menginjak umur 40 tahun membuktikan
peribahasa tersebut benar belaka. Sebut saja nama pendiri Snapchat, Evan
Spiegel, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg atau pendiri Uber, Travis Kalanick.
Beberapa di antaranya sudah menggenggam uang triliunan bahkan
sebelum memasuki usia 30 tahun. Tapi Sebelum kita beranjak lebih jauh ada baiknya
menyamakan persepsi mengenai kekayaan. Definisi kekayaan yang dimaksud di sini
adalah kebebasan finansial. Artinya, orang yang sudah merdeka secara finansial
bisa menjalani hidup sesuai keinginan tanpa terhambat faktor keuangan. Nah,
jika kita sudah sepakat mengenai apa itu kaya, sekarang pertanyaannya adalah:
jika usia bukan lah syarat kemakmuran, lantas mengapa kamu yang sudah berada di
usia 30 tahun belum merdeka secara finansial…?
Kalau mau tau jawabannya lanjutkan membaca ulasan di bawah
ini:
Tidak punya ambisi
Kamu belum makmur di usia 30 tahun karena kamu tidak punya ambisi.
Pengertian ambisi di sini adalah merealisasikan tujuan yang luar biasa di dalam
hidup seperti punya rumah kedua, apartemen, mobil, naik gaji atau menjalankan
bisnis bernilai miliaran.
Jika kamu belum kaya di usia 30 tahun, jangan khawatir. Tidak
ada istilah terlambat untuk menjadi kaya. Tetapkan mimpimu setinggi langit dan
yakinkan diri bahwa tidak ada hal di dunia ini yang tidak dapat dilakukan.
Tidak punya rencana
Orang yang sangat berambisi namun tidak punya rencana tidak
akan pernah mencapai ambisinya tersebut. Untuk itu, segera definisikan rencana
hidupmu dari jangka pendek, menengah hingga jangka panjang. Jika rencanamu
terlalu banyak, buatlah prioritas dan tuliskan rencana tersebut.
Perencanaan yang baik adalah langkah paling dasar menuju kekayaan.
Sebab, seseorang yang gagal merencanakan sebenarnya sedang merencanakan
kegagalan dalam hidupnya.
Tidak punya relasi
Relasi adalah hal penting dalam dunia bisnis. Sebuah bisnis tidak
akan berkembang pesat jika hanya dikerjakan sendiri. Rumus serupa sebenarnya
juga berlaku untuk dunia profesional.
Jika kamu seorang karyawan yang ingin punya lompatan karier
dan gaji, kamu harus membangun relasi di komunitas profesional seluas- luasnya.
Tidak perlu memilih apakah mereka bisa menguntungkan atau tidak. Pasti ada
keuntungan yang kamu dapatkan suatu hari.
Berhenti melanjutkan sekolah
Pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup. Jika kamu menyia-nyiakan
kesempatan untuk melanjutkan tingkat pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
artinya kamu melewatkan satu peluang untuk lepas dari kemiskinan.
Salah satu contoh nyata yang dapat kita saksikan adalah riwayat
hidup Iwan Setyawan yang sempat ditulis dan diangkat ke layar lebar. Iwan
adalah anak sopir angkot dari kota Batu, malang yang sukses menjadi seorang
profesional di New York karena pendidikan.
Kecanduan belanja
Belanja adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Apalagi
barang yang dibeli berharga mahal.
Jika dilakukan sesuai kewajaran, belanja tidak membuat orang
menjadi miskin. Namun, jika belanja sudah menjadi kebiasaan hingga seseorang
bisa menguras isi dompet untuk membeli barang yang tidak terlalu penting, maka
belanja bisa membahayakan kesehatan finansial.
Tidak punya dana darurat
Setidaknya seseorang harus memiliki dana sebanyak enam bulan
pendapatan sebagai dana darurat. Dana ini berguna untuk melindungi kita dari
risiko yang bisa saja terjadi seperti jatuh sakit, kehilangan pekerjaan atau
saudara atau orang terdekat meninggal dunia.
Jika hal-hal ini terjadi sementara kamu tidak memiliki dana
darurat, situasinya bisa jauh lebih buruk lagi. Kamu bisa terlilit utang atau
menjual aset seperti kendaraan bahkan rumah.
Telat berinvestasi
Jika umur sudah 30 tahun namun belum merdeka secara finansial,
mungkin masalahnya kamu telat berinvestasi. Ingat ya, investasi ini beda dengan
tabungan meski sama-sama memiliki tujuan finansial. Investasi bisa ditanamkan
dalam banyak instrumen mulai dari emas, reksadana, saham hingga properti.
Jika kamu sudah berinvestasi pastikan untuk menanamkan uang
tidak hanya pada satu keranjang. Jangan ambil risiko dengan berjudi pada satu
instrumen investasi.
Doyan foya foya dan berpesta
Meski seseorang lahir dalam keadaan kaya sekalipun, tidak
tertutup kemungkinan untuk jatuh miskin apabila punya gaya hidup yang boros.
Patricia Kluge mungkin contoh yang tepat untuk menggambarkannya.
Istri seorang miliuner Amerika Serikat bernama John Kluge ini
pernah memiliki harta hingga US$100 juta. Meski akhirnya bercerai dengan sang
suami, Patricia tetap hidup dalam kemewahan dan selalu menghamburkan uang.
Kisah indah Patricia pun berakhir dengan hilangnya semua kekayaannya karena
terlilit banyak utang.
No comments:
Post a Comment