Siapa Ahlul Bait ﷺ ….?
Secara ringkasnya Ahlul Bait itu
ada beberapa Maqam nya :
1. Ahli Bait Fi Maqomi Du’ai : ( Kullu
Mukmin Asiyan )
2. Ahli Bait Fi Maqomi Hamdi Wa
Madhi Wa Thana’i : (Kullu Mukimin Taqiy)
3. Ahli Bait Fi Maqomi Zakat Wa
Sodaqoh : ( Ikhtilaf 4 Mazhab )
- Imam Syafie : (Bani Hasyim
& Bani Muttolib)
- Imam Malik : (Bani Hasyim saja)
- Imam Hanbali : (Bani Muttolib
saja)
- Imam Hanafi : (Keluarga
Sayyidina Ali, Ja’far, ‘Uqail, Abbas & Harits)
Adapun yang bernasab kepada Nabi ﷺ semata -
mata belum pantas di panggil ahli bait fi maqomil madhi wa Thana’i sehinggalah
beliau benar benar mencontohi datuknya yakni nabi Muhammad ﷺ , jika
mereka tidak mencontohi nabi ﷺ mereka hanya pantas di sebut dzuriyyah saja
bukan ahli bait fi maqomil madhi wa thana’i
.
Ahli bait pada maqam puji imma
dalam Quran atau Hadis ialah kullu mukminin taqiyyan : mukmin taqwa
وفي رواية أخري قال رسول الله صلي الله عليه و سلم إنَّ أهلَ بيتي هؤلاءِ يرَونَ أنَّهم أولَى بي وليسَ كذلِكَ إنَّ أوليائي منكمُ المتَّقونَ ، مَن كانوا وحَيثُ كانوا ، اللَّهمَّ إنِّي لا أُحِلُّ لهم فَسادَ ما أصلحتُ ، وأيمُ اللَّهِ لتُكفأنَّ أمَّتي عَن دينِها كما تُكفأنَّ الإناءُ في البَطحاءِ
قال رسول الله صلىالله عليه وسلم: ان اهل بيتي هؤﻻء يرون انهم اولى الناس بي وان اولى الناس بي المتقون من كانوا وحيث كانوا
" Sesungguhnya ahlul baitku
beranggapan bahwa mereka lebih utama "berhak" nya manusia atasku.
Sesungguhnya lebih utamanya manusia atasku ialah orang orang yang bertakwa. siapapun
dan darimanapun mereka ". [ HR. Ahmad, ibnu hibban, Thobroni, Al baihaqi ]
Ringkas kesimpulannya nisbah
antara ahli bait & dzuriyyah itu adalah umum khusus min wajhin :
“ Tiap-tiap ahli bait belum tentu
dzuriyyah & tiap-tiap dzuriyyah belum tentu ahli bait “
Masa saya di mesir, ada beberapa
habib datang untuk berdiskusi dengan saya soal nasab & soal ahli bait &
soal kafa’ah syarifah dalam bab munakahat , akhirnya pulang begitu saja .
Anak Nabi Nuh A.S , Allah firman
dalam quran : innahu laisa min ahlik , innahu amalun ghoiru soleh إنه ليس من أهلك إنه عمل غير صالح .
Sebaliknya salman al farisi ,
bilal bin rabah & lain lain lagi sohabat , nabi ﷺ pernah
bersabda “bilal min ahli baiti , salman min ahli baiti” .
Berhentilah membanggakan nasab
Belajarlah tentang 'adab dan
akhlak
ومن افتخر على النّاس بنسبه وآبائه ذهبت بركتهم عنه
الكتاب إسعاد الرفيق
المؤلّف الشيخ محمد بن سالم بن سعيد بابصيل الشافعى
Dan barang siapa yang
membanggakan nasab (silsilah) dan (kemuliaan) leluhurnya namun memandang rendah
kepada orang lainnya, maka (sesungguhnya) dia akan kehilangan barokah (madad)
dari para leluhurnya
( Kitab Is'adur Rofiq Karya
Syaikh Muhammad Bin Salim Bin Sa'id Babshil )
وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Dan barangsiapa yang lamban
(dalam memperbanyak) amalnya maka nasabnya tidak bisa mengejar ( ketertinggalannya
) ( HR. Imam Muslim )
أربع من أمّتي من أمر الجاهليّة لايتركونها :
الفخر بالأحساب
والطّعن فى الأنساب
والإستسقاء بالنّجوم
والنّياحة
Ada 4 kebiasaan pada umat Ku (yang
berasal) dari kebiasaan jahiliyyah (namun) mereka tidak meninggalkannya :
- Bangga pada keturunan (ta'ashub)
- Mencela kerabat
- Meminta hujan dengan
(perantara) bintang
- Meratapi kematian (dengan
berlebihan)
( HR. Imam Muslim )
ليس شخص نبيل بل بسبب دينه
ثم لا تتخلى عن تقوى بسبب الاعتماد على نشار من أصل صاف
لأن الإسلام قد رفع درجة سيدنا سلمان الفارسي الذي هو شخص عادي
وتواضع أبو لهب
الذي ينشأ من سلالة النبيلة
Tidaklah seseorang itu mulia
melainkan karena agamanya maka janganlah engkau meninggalkan ketakwaan karena
mengandalkan nasab keturunan semata
Sebab Islam telah meninggikan
derajat sayyidina salman al farisi ra yang merupakan orang biasa dan
merendahkan (menghinakan) abu lahab yang (jestru) berasal dari keturunan
(orang) mulia.
لا تنخدع بالتفاخر بالنصاب
كل من يقول أو يعتقد أن ترك الطاعة وارتكاب الفجور لن يؤذي الإنسان بسبب كلماته النبيلة أو بسبب مجد أسلافه يعني أنه كذب على الله وعلى المسلمين
Janganlah engkau tertipu dengan
mengandalkan nasab
Barangsiapa yang mengatakan (berpendapat)
atau menyangka bahwa meninggalkan ketaatan (ibadah) dan berbuat maksiat itu
tidak akan merugikan seseorang karena nasabnya yang mulia atau karena kemuliaan
dari para leluhurnya (maka) berarti ia telah berdusta kepada allah dan kepada
(segenap) kaum muslimin.
( Imam Abdullah Bin Alwi Alhaddad
dalam Kitab Al Fushul Al Ilmiyah )
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment