Tulisan بكيكج ( Bikikaj ) ini sudah sangat populer di pondok
pesantren salaf, hampir tiap santri mengenal dan menyakini tulisan yang satu
ini sebagai mantra ampuh penangkal rayap. Mereka biasanya menulis di halaman
depan kitab kuning berdasarkan tradisi yang dilakukan para seniornya, meski
tanpa tau apa arti dan dari mana mitos ini berasal…?
Konon mantra بكيكج ( Bikikaj ) berasal dari bahasa
Suryani [1] yang berbunyi كبيكج (Kabikaj) seiring
berjalannya waktu mengalami perubahan bentuk kata (derivasi) dari كبيكج
(Kabikaj) menjadi بكيكج (Bikikaj) dengan memindah Kaf
yang pertama kepada setelah huruf ba. Di daerah lain ada yang menulis أكيكنج
(Akikanij),كنيكج (Kanikaj), Kih كيح (Kih), كيكح (Kikah)
dan lain-lain.
Pertama kali mantra بكيكج
(Bikikaj) ditemukan di salah satu manuskrip yang berasal dari Aceh pada abad ke
19 M, dalam kamus bahasa arab kontemporer karya H.Wehr, Kabikaj merupakan
kombinasi dari bahasa Persia-Indo yang di arabkan (musta’rob).
Dalam kamus bahasa Persia,
Kabikaj artinya raja serangga ada juga yang mengartikan dengan malaikat yang
ditugaskan untuk menjaga serangga. Kabikaj memiliki makna yang sama dengan
Dayekhda (دايخدا) dalam bahasa Suryani, yakni
malaikat yang ditugaskan menjaga serangga.
Sumber lain menyebutkan bahwa, كبيكج
(Kabikaj) merupakan nama dari salah satu jenis tumbuhan yang mengeluarkan bau
yang tidak sedap hingga tak ada satupun serangga yang mendekat. Konon, proses
percetakan pada umumnya menggunakan bahan semisal minyak ikan, kanji, madu dan
putih telur untuk merekatkan perhalaman dan jilid sebuah manuskrip. Bahan-bahan
diatas tentu sangat mengundang serangga seperti rayap untuk menggerogotinya,
dalam rangka mencegah hal tersebut maka dicampurkanlah tumbuhan Kabikaj yang
sudah di tumbuk dalam bahan utama perekat agar serangga seperti rayap enggan
mendekat.
Ada sebuah cerita yang berasal
dari masyarakat Persia dan India menyatakan bahwa kitab yang halaman awal dan
akhirnya ditulisi كبيكج (Kabikaj) sebanyak-banyaknya
maka kitab tersebut pasti aman dari rayap, karena Kabikaj adalah nama malaikat
penjaga rayap sehingga rayap tidak berani mendekat, dari cerita inilah kemudian
muncul mitos Kabikaj mantra pengusir rayap di kalangan pondok pesantren. Mungkin
ini juga yang dalam kaidah fiqhinya disebut dengan “الإشارة تقوم مقام العبارة” {
Isyarat atau simbol merupakan ungkapan kata-kata yang penuh makna yang tersirat
}.
________________
[1] Bahasa Suryani adalah bahasa
yang digunakan oleh bangsa Aram dan digunakan hingga pada masa Masehi.
Sedangkan bangsa Aram sendiri adalah tetesan langsung dari keturunan Nabi Nuh
as yaitu, Aram Bin Sa’am Bin Nuh as. Dan bangsa ini juga menempati suatu Negeri
yang dinamakan dengan negri Aram. Negeri ini kini diketahui meliputi daerah
Syam dan Irak. [Syekh Ahmad Muhammad Ali al-jamal, “al-Qur’an Wa Lughat
al-Suryaniyah”, Majalah Universitas
al-Azhar, 2007, hlm, 15]
Bahasa ini, digunakan luas di
negri Aram dan kemudian menyebar ke negeri-negeri kecil sekitar Asia dan
Armenia, kemudian bahasa ini sampai ke Negeri China dan India. Bahkan bangsa
Yahudi pun pernah mengutamakan bahasa ini dari pada bahasa Ibrani. Dengan
bahasa ini, mereka (Yahudi) mengarang sebagian kitab-kitab mereka. Bahkan,
konon al-Masih sendiri berbicara dengan bahasa ini kepada murid-muridnya.
[Samir Abduh, “ al-Suryan qodiman Wa Haditsan”, hlm, 25].
Catatan:
BILA ADA REFERENSI LAIN, MONGGO
BERBAGI TERIMA KASIH BANYAK
No comments:
Post a Comment