Photo

Photo

Thursday, 27 June 2019

Bikikaj بكيكج, Mantra Penangkal Rayap Yang Tak Pernah Terungkap


Tulisan بكيكج  ( Bikikaj ) ini sudah sangat populer di pondok pesantren salaf, hampir tiap santri mengenal dan menyakini tulisan yang satu ini sebagai mantra ampuh penangkal rayap. Mereka biasanya menulis di halaman depan kitab kuning berdasarkan tradisi yang dilakukan para seniornya, meski tanpa tau apa arti dan dari mana mitos ini berasal…?

Konon mantra  بكيكج ( Bikikaj ) berasal dari bahasa Suryani [1] yang berbunyi كبيكج (Kabikaj) seiring berjalannya waktu mengalami perubahan bentuk kata (derivasi) dari كبيكج (Kabikaj) menjadi بكيكج (Bikikaj) dengan memindah Kaf yang pertama kepada setelah huruf ba. Di daerah lain ada yang menulis أكيكنج (Akikanij),كنيكج (Kanikaj), Kih كيح (Kih), كيكح (Kikah) dan lain-lain.

Pertama kali mantra بكيكج (Bikikaj) ditemukan di salah satu manuskrip yang berasal dari Aceh pada abad ke 19 M, dalam kamus bahasa arab kontemporer karya H.Wehr, Kabikaj merupakan kombinasi dari bahasa Persia-Indo yang di arabkan (musta’rob).

Dalam kamus bahasa Persia, Kabikaj artinya raja serangga ada juga yang mengartikan dengan malaikat yang ditugaskan untuk menjaga serangga. Kabikaj memiliki makna yang sama dengan Dayekhda (دايخدا) dalam bahasa Suryani, yakni malaikat yang ditugaskan menjaga serangga.

Sumber lain menyebutkan bahwa, كبيكج (Kabikaj) merupakan nama dari salah satu jenis tumbuhan yang mengeluarkan bau yang tidak sedap hingga tak ada satupun serangga yang mendekat. Konon, proses percetakan pada umumnya menggunakan bahan semisal minyak ikan, kanji, madu dan putih telur untuk merekatkan perhalaman dan jilid sebuah manuskrip. Bahan-bahan diatas tentu sangat mengundang serangga seperti rayap untuk menggerogotinya, dalam rangka mencegah hal tersebut maka dicampurkanlah tumbuhan Kabikaj yang sudah di tumbuk dalam bahan utama perekat agar serangga seperti rayap enggan mendekat.

Ada sebuah cerita yang berasal dari masyarakat Persia dan India menyatakan bahwa kitab yang halaman awal dan akhirnya ditulisi كبيكج (Kabikaj) sebanyak-banyaknya maka kitab tersebut pasti aman dari rayap, karena Kabikaj adalah nama malaikat penjaga rayap sehingga rayap tidak berani mendekat, dari cerita inilah kemudian muncul mitos Kabikaj mantra pengusir rayap di kalangan pondok pesantren. Mungkin ini juga yang dalam kaidah fiqhinya disebut dengan “الإشارة تقوم مقام العبارة” { Isyarat atau simbol merupakan ungkapan kata-kata yang penuh makna yang tersirat }.
________________

[1] Bahasa Suryani adalah bahasa yang digunakan oleh bangsa Aram dan digunakan hingga pada masa Masehi. Sedangkan bangsa Aram sendiri adalah tetesan langsung dari keturunan Nabi Nuh as yaitu, Aram Bin Sa’am Bin Nuh as. Dan bangsa ini juga menempati suatu Negeri yang dinamakan dengan negri Aram. Negeri ini kini diketahui meliputi daerah Syam dan Irak. [Syekh Ahmad Muhammad Ali al-jamal, “al-Qur’an Wa Lughat al-Suryaniyah”,  Majalah Universitas al-Azhar, 2007, hlm, 15]

Bahasa ini, digunakan luas di negri Aram dan kemudian menyebar ke negeri-negeri kecil sekitar Asia dan Armenia, kemudian bahasa ini sampai ke Negeri China dan India. Bahkan bangsa Yahudi pun pernah mengutamakan bahasa ini dari pada bahasa Ibrani. Dengan bahasa ini, mereka (Yahudi) mengarang sebagian kitab-kitab mereka. Bahkan, konon al-Masih sendiri berbicara dengan bahasa ini kepada murid-muridnya. [Samir Abduh, “ al-Suryan qodiman Wa Haditsan”, hlm, 25].

Catatan:

BILA ADA REFERENSI LAIN, MONGGO BERBAGI TERIMA KASIH BANYAK

No comments:

Post a Comment

Bill Gates Jelaskan Mengapa Anaknya Tidak Bisa Menikah Dengan Orang Miskin

Sambil nunggu update terbaru yang masih tertutup formasi ilusi  --------- "Beberapa tahun yang lalu saya menghadiri konferensi di Ameri...