Photo

Photo

Monday 27 August 2018

Yang Menyakitkan “ Dimensi Semu Alam Semesta “


Alam semesta ini real wujud Zat Tuhan. Karenanya alam semesta disebut 'alam, kosa kata bahasa Arab dari bentuk noun " 'alāmat " artinya " tanda-tanda ". Berarti 'alam adalah wujud nyata tanda-tanda wujud-Nya.

Anda amati jam, ketika jam sampai di pukul 24.00 yakni titik akhir periodik jam, justru bersama itu jarum jam masuk di pukul 00.00 yakni titik awal periodik jam. Titik awal justru itu titik akhir, berlangsung konstan bersamaan. Demikian pula Anda sampai di puncak akhir 31 Desember pukul 24.00 berarti saat itu Anda sampai di titik awal 1 Januari pukul 00.00. Ini tanda nyata wujud Huwal Awwalu wal Ākhīr ( Maha Awal dan Maha Akhir ) di dalam Zat Tuhan.

Anda perhatikan sidik jari Anda, tidak ada yang sama antara satu orang dengan yang lain. DNA Anda juga demikian. Juga " kepribadian " Anda sebagai identitas diri, tidak ada yang sama. Sekalipun Anda lahir kembar, identitas Anda sendiri-sendiri. Itu berarti Anda selalu di posisi " tidak ada yang menyamai ", ini tanda wujud-Nya sebagai Laisa Kamitslihi Syai-un ( Tidak Ada Sesuatu yang Menyamai-Nya ).

Ada manusia, ada jin, ada hewan, ada tumbuhan, ada malaikat itu hanya wujud satu " makhluk hidup ". Ada samudera, ada benua, ada lautan, ada daratan, ada kutub, ada atmosfir, itu hanya wujud satu " bumi ". Semua terakses " satu ", karena memang alam ini adalah tanda dari wujud nyata Ahad.

Di dimensi material, alam ini hanya wujud materi, karenanya emosi Anda pun banyak mengakses benda materi. Di dimensi ini, tidak masuk akal ketika Anda harus mengakses ikhlas. Ikhlas itu emosi yang murni kepada Tuhan, lah Tuhannya ada di langit, tidak pernah terlihat mata, bagaimana emosi Anda bisa mengakses-Nya…? Yang terlihat sehari-hari materi duit, materi rumah, materi anak, materi baju, maka ke arah itu emosi Anda mengarah. Tuhannya masih di langit, tidak pernah Anda bergumul dengan-Nya, bagaimana ketemu ikhlas….? Begitulah dimensi material.

Di alam dunia ini selalu menganut sistem dualitas; majaz dan haqīqat ( semu dan nyata ). Alam semesta hakikatnya tanda nyata wujud-Nya, sebagaimana sedikit saya urai di atas, namun di dimensi majaz sama sekali tidak ada kenyataan pasti, tidak ada realitas nyata, semua semu. Dulu, bangsa A.S. adalah musuh politik Inggris, karena sebenarnya tanah A.S. adalah tanah jajahan Inggris. Ketika masyarakat Eropa banyak migrasi ke benua A.S. mereka tidak mau lagi berada di bawah kuasa Inggris. Para migran dari Eropa melakukan perlawanan pada kekuasaan Inggris hingga merdeka. Dulu A.S. musuh Inggris, sekarang keduanya sehati serasa. Dulu, Ahmad Dani ngemis-ngemis pembelaan kepada Gus Dur saat diserang FPI pada kasus logo Dewa 19, tapi sekarang Dhani dan FPI jadi sohib dekat. Di masa pemerintahan SBY, PDI-P satu koalisi dengan Partai Gerindra, sekarang keduanya berhadapan. Tidak ada kenyataan pasti di dimensi majaz alam material, semua semu, karenanya disebut alam hudūts ( alam kejadian baru ).

Karena semu, di dimensi majaz yakni dimensi material, Anda tidak bisa memegang apapun dari realitas tersebut. Ketika hati kita memegangnya kuat-kuat, Anda akan mengalami keguncangan tiada berkesudahan, sebab memang tidak bisa dipegang, berubah dan berubah, semu.

Dinalar, dari celah mana Anda berkesempatan mem-bully Mario Teguh. Sosok santun, energik, penuh bijak, penuh cinta, lembut, romantis dan spiritualis. Bicara politik tidak pernah, bicara SARA tidak pernah, apalagi mengfitnah ( kecuali kasus dengan Ibu Aryani, mantan istrinya, yang masih wallāhu a'lām ). Tapi pada akhirnya semesta berkonspirasi menghujatnya, Anda pun mungkin ada yang turut serta menghujatnya. Kenapa bisa jadi pusat bully-an, padahal dia sedemikian santun…? Karena hatinya sedang " memegang sesuatu yang semu ". Sangat menyakitkan…?

Dimensi semu alam semesta adalah pusat kekeruhan, pusat konflik, pusat keguncangan, hati manapun yang memegangnya erat, dia akan mengalami kegaduhan. Sesopan apapun diri Anda, ketika hati Anda memegang semunya alam ini, hidup Anda menjadi penuh keguncangan. Anda diam begitu anteng, tiba-tiba dibenci orang, Anda begitu profesional memberi nasehat di mimbar khutbah, tiba-tiba dihujat orang. Sangat menyakitkan…?

Ibn Athaillah dalam Al-Hikām mengatakan,

لاَتَسْتَغْرِبْ وُقُوْعَ الاَكْدَارِ مَا دُمْتَ فىِ هَذِهِ الدَّارِ فَإِنَّهَا ماَ اَبْرَزَتْ إِلاََّماَهُوَ مُسْتَحِقٌ وَصْفِهَا وَوَاجِبُ نَعْتِهَا

Artinya : " Janganlah Anda heran terjadinya kekeruhan di dunia ini, karena sesungguhnya dunia tidaklah menampakan suatu kekeruhan melainkan itu sifat dan karakter yang hak dan melekat pada dunia. "

Anda renungkan, berapa sih gengsinya dari imam Tahlilan malam Jumat di RT….? Menghafal Tahlilan, sehari selesai, ilmiah tidak, dapat gaji tidak. Tetapi banyak ustadz mengalami konflik dengan sesama ustadz gara-gara rebutan imam Tahlilan. Berapa sih gengsinya jadi imam shalat maktubah di masjid…? Belajar shalat, tiga hari selesai. Tidak ilmiah, tidak ada bayaran. Tapi berapa banyak pemuka agama yang konflik dengan sesama pemuka agama lantaran rebutan imamah masjid. Itu semua lantaran hati mereka memegang erat alam semu. Sangat menyakitkan….?

Coba Anda amati, bagaimana kisruh di gedung DPR ketika para anggota dewan berebut posisi politik...? Bagaimana lelahnya hati Anda menyaksikan kisruh politik saat musim kampanye Pemilu…? Bagaimana sesaknya dada Anda ketika mengamati kisruh politik Q.S. Al-Māidah : 51 Semua keruh. Menyakitkan.

Lalu bagaimana ketika hati Anda memegangnya kuat-kuat…? Sakit hati tak berperi, itu yang pasti akan Anda rasakan. Baru sedang memercayai FPI, tiba-tiba di facebook Anda melihat petisi minta tanda tangan " bubarkan FPI ", baru sedang memercayai Ahok, tiba-tiba unjuk rasa besar-besaran terjadi menuntut penjarakan Ahok. Menyakitkan…?

Karakter asli dunia adalah kekeruhan, jika hati Anda memegangnya kuat-kuat, niscaya Anda terbakar hangus.

Lalu apa yang bisa Anda pegang di dunia ini…? Peganglah dimensi haqīqat-nya dunia. Di atas dijelaskan, alam esensinya adalah tanda dari wujud nyata Tuhan. Hanya wujud Tuhan yang nyata di alam materi ini, di Dalam-Nya tidak ada kisruh, tidak ada perubahan, tidak ada yang tidak pasti, semua di Dalam-Nya wujud nyata.

Bila di atas saya singgung, kepribadian Anda dengan bawaan sidik jari dan DNA adalah sesuatu yang laisa kamitslihi syai-un ( sesuatu yang tidak ada yang menyamai ), maka memasuki dimensi haqīqat adalah memasuki karakter diri. Di dalam karakter lah wujud nyata alam semesta.

Semua di sekeliling Anda semu, semua majaz, yang tersisa kekal hanya karakter. Karakterlah yang nanti akan terus ditanyakan hingga ke penghujung masa yang tak bertepi, karakter pula yang akan menghadapi hisāb.

Di alam ini semua keruh karena semua semu, semua keruh berakhir menyakitkan, tinggal satu yang wujud ada, yang nyata real-nya yaitu sesuatu yang laisa kamitslihi syai-un.

Karakter. Karakter. Karakter.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...