Jika diri panjenengan ingin Berbahagia, tidak ada lainnya,
panjenengan harus egois.
Ini serius, jangan pikirkan orang
lain, orang lain itu bukan urusan panjenengan, apalagi bila panjenengan ingin
damai dalam hidup panjenengan.
Lakukan sesuatu yang
menguntungkan diri panjenengan bahkan sangat menguntungkan, Kalau perlu jadilah
manusia yang paling egois yang panjenengan kenal.
Misal ini dulur, panjenengan mau beli,
lalu, jika di pedagang kedua, panjenengan mengetahui bahwa mangga yang
panjenengan beli di pedagang pertama harganya dua kali lipat dan panjenengan
mendapatkan diri panjenengan marah, maka artinya panjenengan merugikan diri
panjenengan sendiri.
Panjenengan terlalu memikirkan
orang yang menipu panjenengan. sebaliknya yang harus panjenengan lakukan adalah
urus dulu hati panjenengan yang terbakar itu, jangan pikir orang lain dulu.
Seperti bila ada orang yang
membakar rumah panjenengan, tidak mungkin kan panjenengan mengejar orangnya
dulu, pasti panjenengan akan mematikan apinya terlebih dahulu bukan…?
Abaikan suara didalam diri
panjenengan yang membuat panjenengan marah, bila panjenengan mendengar suara " aku ditipu
" , aku dibohongi , semoga dia mendapat balasan setimpal ". Segera
rubah sudut pandang panjenengan, kata-kata itu tidak menguntungkan panjenengan
sama sekali.
Susuri lebih dalam bagian hati
panjenengan yang lebih teduh. bila belum berhasil, bantulah dengan pertanyaan
" apa yang bisa kusyukuri dari kejadian ini…? "
Cepat atau lambat panjenengan
akan menemukan suara bijaksana di dalam yang mengatakan bahwa dalam mangga yang
panjenengan beli terkandung begitu banyak berkah, bukan saja kesehatan yang
akan didapat, melainkan juga diri panjenengan telah berkontribusi memberikan
kehidupan yang lebih baik bagi orang lain.
Ketika ada orang mengatakan
" Sinting " pada diri panjenengan, ingatlah bahwa kata makian apapun
dari orang lain tidak pernah mampu menggurat hati kita.
Kita menjadi sakit karena
kata-kata kita sendiri, " aku dilecehkan, aku direndahkan, aku disamakan dengan
orang gila ". jangan beri judul
drama Pertemuan panjenengan dengannya dengan nama " Penghinaan " atau
" Penistaan ".
Ingat, diri panjenengan telah
terlatih oleh lingkungan untuk mengalami kerugian terus menerus, sekarang
jangan ikuti jalan yang selalu membuat panjenengan sedih dan marah.
Kebahagiaan adalah pilihan,
mengapa diri panjenengan memilih penderitaan…? sadari bahwa " menderita "
bukanlah nama Tengah panjenengan.
Tidak perlu mengambil jurusan
Psikologi atau S-2 human behaviour untuk mendapat kejelasan. kita semua secara
instingtif tahu bahwa mereka yang suka mengeluarkan kata kasar pada orang lain
cenderung memiliki ketidakseimbangan dalam batinnya.
Pasti ada sariawan, gigi
berlubang, radang tenggorokan atau luka di lambung pada mereka yang
mengeluarkan aroma tidak sedap dari mulutnya, begitu pula mereka yang berkata
kasar, pasti ada luka menganga dalam batinnya.
SEGERA MAAFKAN DIA, karena
MEMAAFKAN adalah perbuatan yang SANGAT EGOIS.
Orang yang memaki diri panjenengan
mungkin sekali dalam beberapa jam sudah lupa pada apa yang dilakukannya, ia
pasti tidak sadar pada tindakannya.
Mengapa panjenengan masih mau
mengkoleksi dendam berupa kemarahan, kebencian…?
Lepas segera beban-beban itu,
biarkan kebahagiaan yang akan mengisi ruang hati panjenengan sedari tadi masuk.
Kalau mau kaya, menabunglah
rupiah, depositokan dollar, miliki aset berharga, bila ingin bahagia,
koleksilah memori indah, tanam rasa bersyukur, miliki hati yang luas dan punyai
kemampuan untuk berserah.
Saya akan memberikan rahasia apa
yang paling baik panjenengan lakukan pada orang yang panjenengan anggap
menghina atau menyakiti hati panjenengan.
Sebenarnya ini bukan rahasia,
namun karena tindakan ini jarang dilakukan, ia tertumpuk oleh kebiasaan-kebiasaan
yang tidak menguntungkan yang selama ini kita jalankan.
Jika panjenengan berani, sekali
lagi hanya kalau diri panjenengan berani,
Bertemulah dan mintalah maaf pada
orang tersebut, mungkin ia akan merasa menang, merasa hebat, namun kelegaan
akan ada digenggaman panjenengan.
Bila situasinya tidak
memungkinakan untuk menemuinya, saran terbaik adalah berdoalah agar orang
tersebut mendapat limpahan berkah dan hidupnya bahagia.
Orang yang panjenengan benci dan
orang yang panjenengan sayang berada diluar diri panjenengan, namun rasa sayang
dan rasa benci itu ada di dalam diri panjenengan.
Jika panjenengan berdoa untuk
orang yang panjenengan benci, sadarilah sebenarnya yang paling diuntungkan
adalah diri panjenengan sendiri, karena doa panjenengan bagaikan matahari yang
menguapkan rasa benci yang bersarang dalam Hati panjenengan.
Jika panjenengan merasa cukup
egois, silakan share status ini.
Terimakasih,
No comments:
Post a Comment