حَدَّثَنَا أَحْمَدُ، نَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ النَّيْسَابُورِيُّ، نَا الْحَسَنُ بْنُ عِيسَى، عَنِ ابْنِ الْمُبَارَكِ، عَنْ دَاوُدَ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، قَالَ: " رَكِبَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ، فَأَخَذَ ابْنَ عَبَّاسٍ بِرِكَابِهِ، فَقَالَ لَهُ: لا تَفْعَلْ يَا ابْنَ عَمِّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: هَكَذَا أُمِرْنَا أَنْ نَفْعَلَ بِعُلَمَائِنَا، فَقَالَ زَيْدٌ: أَرِنِي يَدَكَ، فَأَخْرَجَ يَدَهُ، فَقَبَّلَهَا زَيْدٌ، وَقَالَ: هَكَذَا أُمِرْنَا أَنْ نَفْعَلَ بِأَهْلِ بَيْتِ نَبِيِّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ
Ada sebuah kisah yang luarbiasa,
tentang saling menghormati antara shahabat Nabi SAW sbb ;
Sayyidina ‘Abdullah ibn ‘Abbas RA
pergi ke Sayyidina Zaid ibn Tsabit RA, lalu dengan cepat Ibn ‘Abbas RA memegang
tempat pijakan kaki dari pelana hewan tunggangan Zaid RA ( untuk menghormatinya
), Zaid RA keberatan,
Maka kata Ibn Abbas RA : " Demikianlah
kami diperintahkan menghormati para Ulama kami…! "
Lalu Zaid RA berkata : " Ulurkan
tanganmu itu…! " Lalu saat diulurkan iapun segera mencium tangan Ibn
‘Abbas RA, Ibn Abbas RA menolak,
Tapi kata Zaid RA : “ Dan seperti
inilah juga kami diperintahkan memuliakan Ahlul Bait Nabi kami..!"
Atsar yang indah ini diriwayatkan
oleh Al-Hafizh Abu Bakar ibnul Muqri' dalam bab Taqbil al-Yad; juga oleh Abu
Bakr Ad-Dinawariy dlm Al-Mujalasah wa Jawahirul-‘Ilm, IV / 146-147 no. 1314
& dihasankan oleh Masyhur Hasan Salman dlm takhrij-nya atas kitab tersebut
Al Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam
kitabnya Al Adab Al Mufrad bhw shahabat ‘Ali ibn Abi Thalib RA telah mencium
tangan Al 'Abbas ibn ‘Abdul Muththalib RA & kedua kakinya, padahal ‘Ali RA
lebih tinggi derajatnya dari pada Al 'Abbas RA. Namun karna Al 'Abbas RA adalah
pamannya sendiri & seorang yang shaleh maka dia mencium tangan & kedua
kakinya tersebut. ( Lihat Al Adab Al Mufrad, h. 328 )
Telah menceritakan pada kami
Muhammad bin ‘Aliy Ash-Shaigh : Telah menceritakan pada kami Sa’id (bin
Manshur) : Telah menceritakan kepada kami Sufyan ( bin ‘Uyainah ), dari Malik
bin Mighwal, dari Thalhah RA : " Bahwasannya ia mencium tangan Khaitsamah
RA." Malik berkata : “Dan Thalhah lalu mencium ( juga ) tanganku.” [ Diriwayatkan
oleh Ibnul-‘Arabiy dlm Al-Qubal, no. 6; shahih haditsnya ]
Al-Imam Muslim rahimahuLLAAHu
Ta'ala 'anhu juga mencium tangannya Al-Imam Al-Bukhari rahimahuLLAAHu Ta'ala
'anhu. Al-Imam Muslim pun berkata kepadanya:
وَلَوْ أَذِنْتَ لِيْ لَقَبَّلْتُ رِجْلَكَ.“
Seandainya engkau mengizinkan
niscaya aku akan cium pula telapak kakimu.” [ Lih. At-Taqyid Li Ma’rifah
as-Sunan Wa Al-Masanid, hal. 33 ]
Berkata Al Imam An Nawawi Asy
Syafi'i rahimahuLLAAH sbb ; “ Mencium tangan seorang di karna kan kezuhudan, keshalihan,
ilmu yang dimiliki, kemuliaannya, penjagaannya, atau yang lainnya dari perkara”
agama tidaklah dibenci, bahkan disukai.
Namun apabila hal itu dilakukan karna
faktor kekayaan, kekuasaan, atau kedudukannya dimata manusia, maka hal itu
sangat dibenci.
Dan berkata Abu Sa’iid Al-Mutawalliy
soal mencium tangan karna dunia : ‘Tidak diperbolehkan.” [ Fathul-Bari', Ibnu Hajar, XI / 57 ]
Maka lihatlah contoh saling
memuliakan sesama muslim di abad ini & sampai bagaimana cara mencium nya
dicontoh kan.
Bagaimana Guru Mulia kita Al Habib
Umar bin Hafizh.. Yang beliau merupakan Ahlul Bait, ulama, & guru mulia..
Tapi beliau memuliakan semua orang beriman dengan mencium tangan mereka
satu-persatu tanpa sungkan.. MasyaALLAH..
Bisakah kita memuliakan orang
lain lebih” orang tua / guru / dzuriyat Rasulullah seperti itu….?
No comments:
Post a Comment