1. Hukum sebab akibat
Hukum ini menyatakan bahwa tidak
ada yang terjadi secara kebetulan atau di luar Hukum termasuk hukum sebab
akibat ini.. Setiap tindakan memiliki reaksi atau konsekuensi dan kita " menuai
apa yang telah kita tabur. "
Dalam Islam, sangat” jelas, Allah
sendiri berfirman :
Al Qur'an, Surat Az-Zalzalah,
Ayat 7 dan 8.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Maka barang siapa mengerjakan
kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihatnya (balasan kebaikan juga).
99.Az-Zalzalah : 8
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Dan barang siapa beramal
keburukan seberat zarrah, niscaya dia akan melihatnya (balasan keburukan pula).
Masih banyak ayat lain. Banyak
juga hadits Nabi yang menyatakan ini.
Petuah” orang tua kita pun
demikian. Misalnya di jawa, " ngunduh wohing pekerti ". Indonesianya,
" memanen
amal perbuatan yang dilakukan ". Ada
lagi, " ojo
njiwet lek ora gelem dijiwet ".
Jangan mencubit kalau tidak mau dicubit. Jangan menyakiti kalau tidak ingin
disakiti. Semuanya berpangkal pada sebab akibat. Sebab akan mendorong wujudnya
akibat. Lakukan sebab..! Maka engkau akan menemui akibat. Hindari sebab…! Maka
engkau akan menghindari akibat.
Pelajaran yang bisa kita ambil
adalah, akibat apakah yang ingin kita dapatkan…? Lakukanlah sebabnya…!
Hukum Universal Kedua adalah
Hukum Kompensasi
2. HUKUM KOMPENSASI
Hukum ini menyatakan bahwa
anda mendapatkan hasil sebanding dengan upaya atau kontribusi yang anda
lakukan, titik. Tidak lebih dan tidak kurang. Pas ukurannya dan pas takarannya.
Dengan demikian apa yang telah
anda capai dalam hidup anda saat ini, misalnya dari segi finansial, merupakan
kompensasi atau hasil dari apa yang telah anda lakukan di masa lalu. Jika anda
ingin meningkatkan hasil anda maka anda harus meningkatkan nilai kontribusi
yang anda lakukan.
Penekanannya ada pada ” nilai ”
kontribusi yang dilakukan. Bukan sekedar kontribusi atau upaya yang dilakukan.
Mengapa….?
Hal ini menjawab pertanyaan
mengapa para pemimpin mendapatkan kompensasi ( baca : hasil ) yang jauh lebih
besar dibandingkan dengan orang biasa. Padahal orang biasa melakukan kerja yang
jauh lebih keras dari pada para pemimpin itu. Ini semua berhubungan dengan
”nilai” kontribusi atau upaya yang dilakukan. Semakin besar pengaruh positif
yang timbul dari suatu tindakan maka semakin tinggi nilainya.
Ini menjelaskan mengapa seorang
supervisor mendapat kompensasi lebih besar dari karyawan biasa. Demikian pula
seorang manajer mendapat kompensasi jauh lebih besar daripada supervisor.
Demikian pula seorang pilot
mendapat kompensasi jauh lebih besar dari pramugari atau ground staff. Padahal
bila dihitung jam kerja mereka sama.
Salah cara untuk tahu apakah
" nilai " kontribusi seseorang tinggi atau rendah adalah apa yang
akan terjadi bila orang ini tidak lagi ada atau bekerja. Apakah dengan ia tidak
lagi bekerja akan memberi pengaruh besar pada tempat kerja atau lingkungannya…?
Apakah ia sulit digantikan oleh orang lain…?
Semakin sulit seseorang
digantikan maka semakin tinggi " nilai " kontribusinya. Demikian pula
sebaliknya.
Anda mungkin pernah bertemu atau
bahkan merasa heran mengapa ada orang yang mendapatkan hasil yang sangat
berlimpah, dan ada orang yang tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan.
Apakah Tuhan pilih kasih…? Tidak ! Jawabannya sederhana. Orang yang mendapatkan
hasil berlimpah telah melakukan jauh lebih banyak dari yang seharusnya. Dengan
kata lain mereka menabur sangat banyak benih. Tidak heran jika mereka menuai
lebih banyak hasil.
3. Hukum Pengendalian
Hukum Pengendalian mengatakan,
jika Anda membiarkan pihak lain yang mengendalikan Anda, maka akan muncul
stress dan tekanan tekanan lain yang bisa menimbulkan penyakit. Karena itu, di
banyak negara muncul pahlawan pahlawan kemerdekaan yang tidak ingin negaranya
dikendalikan pihak lain. Tetapi sangat disayangkan, hanya sedikit orang yang
bersedia mati untuk dirinya, agar dirinya tidak dikendalikan orang lain. Jauh
lebih banyak orang yang justru berusaha mengikatkan dirinya pada sesuatu supaya
mereka bisa mendapatkan nafkah yang cukup. Ada yang mengikatkan dirinya pada
boss atau majikan ( karyawan ), ada juga yang mengikatkan dirinya pada klien
atau pelanggan ( profesional dan pengusaha kecil ). Kedua ya sama stressnya.
Kemudian mereka protes mengapa hidup penuh stress dan mudah terkena penyakit…?
Mereka yang mengerti hukum ini
akan berusaha sekuat tenaga agar kita sendiri dan bukan orang lain yang
memegang kendali atas kehidupan kita sendiri. Caranya ya dengan berjuang supaya
FREEDOM atau merdeka secara keuangan dan merdeka secara waktu. Mereka yang bisa
mencapai tingkat kehidupan seperti ini biasanya menjadi awet muda dan tidak mudah
terkena penyakit.
4. Hukum Kepercayaan
Hukum Kepercayaan
mengatakan bahwa apapun yang anda percayai dengan sungguh-sungguh dan
melibatkan emosi akan menjadi kenyataan anda. Dalam bahasa Inggris dikatakan, “
You will see it when you believe it ”.
Kepercayaan anda mengendalikan
realita anda. Mengapa…? Karena anda akan konsisten bertindak sejalan dengan
kepercayaan anda. Kita dapat melihat kepercayaan seseorang hanya dengan melihat
apa yang mereka lakukan. Tindakan merupakan perwujudan dari kepercayaan.
Hukum ini berlaku dua arah.
Pertama, kepercayaan menentukan tindakan yang kita lakukan. Sebaliknya, dengan
secara sadar mengendalikan setiap tindakan kita, maka kita dapat secara tidak
langsung membentuk dan mengendalikan kepercayaan kita. Dengan selalu melakukan
tindakan yang sejalan dengan kepercayaan yang ingin anda kembangkan, maka anda
akhirnya pasti akan mampu membangun kepercayaan itu, sama halnya dengan anda
melatih otot anda dengan mengangkat barbel.
Misalnya anda percaya bahwa anda
ditakdirkan untuk menjadi seorang pembicara publik yang berhasil, dan anda
berjalan, bersikap, berbicara, dan bertindak layaknya seorang pembicara publik
yang sukses, setiap hari, maka cepat atau lambat anda akan mengembangkan
mind-set sebagai seorang pembicara publik andal. Dan bila anda mulai
mengembangkan mind-set ini, anda akan mendapatkan hasil yang konsisten dengan
mind-set anda. Akhirnya, kepercayaan anda akan menjadi kenyataan.
Kepercayaan anda memberi anda
suatu bentuk pandang terowongan ( tunnel vision ). Hal ini membuat anda
mengabaikan informasi, yang masuk, yang tidak konsisten dengan apa yang anda
putuskan untuk anda percayai. Anda tidak selalu mempercayai apa yang anda lihat
tetapi anda melihat apa yang anda percayai.
Misalkan jika anda mutlak percaya
bahwa anda pasti sukses besar dalam kehidupan, maka tidak peduli apapun yang
terjadi, anda akan terus maju ke arah tujuan anda. Tidak ada apapun yang dapat
menghentikan anda.
Sebaliknya jika anda percaya
bahwa sukses hanyalah soal kemujuran atau kebetulan saja maka anda akan dengan
mudah menjadi patah semangat dan kecewa setiap kali segala hal tidak berjalan
sesuai dengan keinginan anda. Jadi kepercayaan menetapkan anda untuk sukses
maupun gagal.
Kepercayaan yang paling
berbahaya, yang lebih berbahaya dari penyakit AIDS atau Kanker adalah
self-limiting belief atau kepercayaan yang bersifat melemahkan diri kita.
Kepercayaan ini sangat berbahaya dan mematikan, secara mental dan emosional.
Orang yang “mengidap” penyakit self-limiting belief biasanya tidak sadar bila
terkena penyakit gawat ini. Lalu apa itu self-limiting belief…? Ini adalah
kepercayaan yang berdasar pada keraguan dan rasa takut.
Kepercayaan ini menghalangi anda
mencapai keberhasilan. Kepercayaan ini berisi pemikiran negatip mengenai diri
anda yang mengatakan bahwa anda tidak cakap, tidak kreatif, penampilan anda
buruk, anda tidak punya kelebihan, anda orang bodoh, dan tidak berenergi.
Setiap kali anda meragukan kemampuan anda maka anda memberikan energi pada
kepercayaan itu. Semakin sering anda mengulangi perilaku buruk, akibat dari
kepercayaan yang salah, maka semakin kuat kepercayaan negatip itu.
Hampir semua kepercayaan yang
membatasi diri kita sama sekali tidak benar. Kepercayaan ini terbentuk
berdasarkan informasi negatif yang anda masukkan ke dalam hati dan anda
menerima hal ini sebagai sesuatu yang benar. Begitu anda menerima kepercayaan
itu sebagai sesuatu yang benar, maka kepercayaan anda akan menjadi realita
anda.
Untuk mengatasi hal ini anda
harus menantang dan mempertanyakan kebenaran kepercayaan anda. Anda perlu
memeriksa sumber dan keabsahan kepercayaan anda.
Untuk berkembang kita perlu
bersikap kritis bahkan terhadap kepercayaan kita yang paling dalam. Kita perlu
berani bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana saya tahu dan yakin bila
kepercayaan ini adalah benar…? Bagaimana bila ternyata kepercayaan ini salah
dan sangat merugikan hidup saya…? "
5. Hukum Konsentrasi
Hukum Konsentrasi menyatakan
bahwa semakin anda memikirkan sesuatu maka semakin besar kapasitas dan energi
mental yang anda curahkan pada hal itu. Semakin kuat pikiran itu, maka semakin
kuat pengaruhnya terhadap perilaku anda.
Kekuatan hukum ini ibarat pedang
bermata dua, bisa membantu anda dan bisa menghancurkan hidup anda. Jika anda
terus berpikir mengenai goal anda, maka pikiran ini akan mendominasi semua
pemikiran, ucapan, dan tindakan anda. Semakin anda memikirkan tujuan anda, maka
semakin kuat pikiran itu dan semakin fokus anda untuk mencapainya. Semakin
sering anda memikirkannya maka semakin termotivasi anda untu mencapainya.
Sebaliknya, bila
anda, secara sadar atau tidak, selalu memikirkan hal yang
tidak anda inginkan, maka pemikiran ini akan mendominasi semua pikiran, ucapan,
perbuatan, dan tindakan anda sehingga akhirnya apa yang tidak anda inginkan
akan menjadi kenyataan bagi anda.
Sering kali dalam sesi diskusi
atau konsultasi, saya menanyakan pertanyaan, ” Apa yang ingin anda capai dalam
hidup…? ”. Jawabannya beragam. Namun ada satu hal yang konsisten. Mereka yang
hidupnya biasa-biasa atau malah serba kekurangan, biasanya memberikan jawaban,
” Saya tidak mau hidup susah. Saya sudah cukup menderita. Saya tidak ingin
dipandang rendah oleh orang lain. Saya sudah capek hidup miskin ”. Sebaliknya,
orang sukses atau yang mempunyai prestasi tinggi akan menjawab, ” Saya ingin
mengembangkan usaha saya ke kota lain. Saya ingin meningkatkan penghasilan saya
tiga kali lipat dalam tahun ini. Saya ingin membawa keluarga saya ke New
Zealand pada akhir tahun ini ”. Anda bisa lihat bedanya…?
Orang gagal adalah orang yang
selalu memikirkan apa yang tidak mereka inginkan. Sesuai dengan hukum
Konsentrasi, semakin mereka fokus pada hal yang tidak inginkan, justru semakin
kuat pikiran mereka memikirkan hal itu. Dan akhirnya mereka mendapatkan apa
yang tidak mereka inginkan. Sebaliknya orang sukses selalu memikirkan hal
yang mereka inginkan. Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Untuk dapat menggunakan hukum
Konsentrasi dengan maksimal, anda harus menuliskan apa yang anda inginkan,
kemudian secara konsisten memikirkan hal itu, membicarakannya, bertindak, dan
bertumbuh dan berkembang menjadi orang yang layak untuk mendapatkan
keberhasilan itu.
6. Hukum Daya Tarik
Hukum Daya Tarik
mengatakan bahwa anda adalah sebuah magnet hidup yang menarik ke dalam hidup
anda orang-orang atau situasi yang serasi dengan pemikiran dominan anda.
Semakin banyak emosi yang anda kaitkan dengan suatu pemikiran, semakin besar
tingkat getaran dan daya pancarnya dan semakin cepat anda akan menarik orang
dan situasi yang serasi dengan pemikiran tersebut.
Pikiran anda menciptakan suatu
medan energi yang bergetar pada kecepatan yang ditentukan oleh tingkat
intensitas emosi yang menyertai pemikiran tersebut. Semakin anda
bergairah, atau merasa takut, semakin cepat pemikiran anda memancar dari
diri anda dan menarik orang-orang dan situasi yang serupa kembali ke kehidupan
anda.
Saat anda positip dan
optimis mengenai diri anda, maka pikiran anda memancarkan gelombang yang akan
menarik orang, kejadian, situasi, sumber daya, pelanggan, atau apa saja yang
sejalan dengan frekwensi itu. Demikian juga sebaliknya. Bila pemikiran anda
yang dominan adalah yang negatip, maka anda akan menarik semua hal yang negatip
ke dalam hidup anda.
7. Hukum Kesesuaian
Hukum Kesesuaian mengatakan ,
" Dunia di luar diri anda merupakan cerminan dari dunia di dalam diri anda
". Hukum ini menyatakan bahwa anda bisa mengetahui apa yang
terjadi di dalam diri anda dengan melihat kepada apa yang terjadi di sekeliling
anda.
Goethe berkata : " Orang
harus menjadi sesuatu supaya bisa melakukan sesuatu. "
Maksudnya yaitu anda harus menjadi orang yang berbeda di dalam diri anda
sebelum anda melihat hasil yang berbeda di luar anda.
Dunia luar anda merupakan cermin
yang memantulkan kembali siapa diri anda, dalam setiap aspek kehidupan anda.
Cerminan ini tidak menggambarkan siapa anda ingin menjadi, atau siapa yang anda
pura-pura menjadi. Namun apa yang muncul dalam cermin diri itu adalah siapa
diri anda yang sesungguhnya pada saat ini.
Lalu bagaimana cara untuk mengetahui
dunia di dalam diri kita..? Mudah. Coba perhatikan sikap anda terhadap orang
lain dan lingkungan anda. Sikap orang lain atau lingkungan terhadap diri anda
adalah cerminan dari sikap anda terhadap mereka. Jika anda bersikap baik dan
menghargai diri anda, maka anda akan melakukan yang sama terhadap orang lain.
Jadi, cara orang lain memperlakukan diri anda sebenarnya merupakan cerminan
dari apa yang anda pikirkan mengenai diri anda dan apa yang anda pikirkan
mengenai lingkungan anda. Siapa kawan atau teman bergaul anda menggambarkan
siapa diri anda sebenarnya. Jika anda bergaul dengan orang yang mempunyai nilai
dan prinsip hidup yang baik maka hal ini berarti anda juga orang
baik. Jika anda bergaul dengan orang yang tidak baik maka diri anda juga
tidak baik. Ada satu pepatah yang sangat bagus yang berbunyi, “Birds of the
same feather flock together” atau “Burung yang warna bulunya sama akan
berkumpul bersama-sama”.
" I would rather live in a
world where my life is surrounded by mystery than live in a world so small
that my mind could comprehend it "
8. Hukum Pertumbuhan
Hukum Pertumbuhan mengatakan
bahwa apapun yang kita tabur, akan mengalami pertumbuhan seiring dengan waktu.
Inilah yang menyebabkan orang orang di kuadran kanan yaitu pengusaha bersistem
itu mendapatkan penghasilan yang sangat besar sehingga seolah olah tidak
seimbang dengan apa yg mereka kerjakan. Apapun yang mereka kerjakan, biasanya
tidak segera mendapatkan hasil. Mereka mendirikan pabrik dan mengeluarkan uang,
kemudian merekrut pegawai juga masih mengeluarkan uang. Setelah ada hasilnya
pun, hasilnya tidak langsung dinikmati melainkan diputar lagi.
Begitu juga di dunia bisnis lain,
seperti face book, alibaba, tokopedia dan sebagainya. Pada awalnya mereka
melayani, memberi memberi dan memberi. Atau dengan kata lain menanam dan
menanam selama beberapa tahun. Barulah kemudian mereka menikmati hasil dengan
sesuatu yg sudah ditumbuhkan alam sehingga hasilnya berlipat ganda.
Para pelaku bisnis networking yg
benar, kegiatannya hanya memberi memberi dan memberi di awal. Mereka belanja
produknya, kemudian menunjukkan konsep bisnisnya ke orang lain. Mereka ditolak,
ditolak dan ditolak tanpa mendapat hasil. Tetapi jika mereka terus saja
melakukan sampai berhasil, maka akan menerima hasilnya berlipat lipat sehingga
bisa memiliki kehidupan yang luar biasa. Sebaliknya mereka yg langsung menerima
uang setelah mengerjakan sesuatu, misalnya pegawai, pengusaha kecil, pelaku MLM
atau networking kuadran kiri, money game dsb, biasanya tidak banyak yang
diperoleh di masa depan. Semua sudah diperoleh sekarang dan juga digunakan
sekarang.
9. Hukum Pengisian
Hukum Pengisian Ini adalah hukum
alam terakhir yang akan saya bahas. Hukum Pengisian mengatakan bahwa Apapun
yang nampak kosong, alam semesta akan mengisinya.
Sewaktu anak bungsu saya masih
kecil, pernah dia mengatakan ingin memiliki baju baju baru. Ketika saya lihat
almarinya, penuh dengan baju dan tas sekolah. Kemudian saya katakan bahwa baju
baru akan mudah masuk jika almarinya dikosongkan. Baju baju yang sudah tidak
dipakai, berikan saja kepada orang lain. Nanti baju dan tas baru akan
mengisinya. Besoknya, dia pulang sekolah dengan beberapa teman dan adik mereka
yang masih pakai seragam sekolah. Setelah cukup lama di kamar anak saya, mereka
pulang menenteng beberapa tas kresek besar berisi baju bekas dan beberapa tas
sekolah milik anak saya.
Benar saja, tidak sampai
seminggu, anak perempuan saya itu melapor bahwa dia mendapat baju baru dari
bude nya, embahnya meskipun mereka tidak tahu bahwa anak saya habis “cuci
gudang”.
Sejak itu, acara cuci gudang
sering dilakukan anak saya.
Jika Anda merasa rejeki Anda kok
sulit masuk. Siapa tahu ada penghalangnya, yaitu barang barang bekas yang
sebenarnya sudah tidak Anda butuhkan. Tetapi karena sifat pelit atau ngeman
Anda, itu tetap memenuhi almari dan gudang Anda. Lepaskan mereka dan aliran
rejeki Anda akan lancar kembali.
Hukum ini juga bisa dimanfaatkan
untuk mendapatkan hal hal lain. Jika Anda ingin jodoh, maka tunjukkan bahwa
Anda sudah siap berbagi. Kosongkan separo almari pakaian Anda untuk diisi “ bajunya
” nantinya. Belilah ranjang besar untuk menyiapkan bagi dia. Jika ranjang besar
itu selalu kosong karena Anda menempatinya sendiri, maka Tuhan melalui hukum
alam pengisian, akan mengisi sisi ranjang yang kosong itu dengan tubuh pasangan
yang Anda inginkan.
Begitu juga jika menginginkan
mobil, ya buatlah garasinya supaya mobil bisa masuk ke garasi yang masih kosong
itu.
Semoga bermanfaat ya.
No comments:
Post a Comment