Photo

Photo

Monday 20 August 2018

Hukum Alam Dan Kehidupan


1. Hukum sebab akibat

Hukum ini menyatakan bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan atau di luar Hukum termasuk hukum sebab akibat ini.. Setiap tindakan memiliki reaksi atau konsekuensi dan kita " menuai apa yang telah kita tabur. "

Dalam Islam, sangat” jelas, Allah sendiri berfirman :

Al Qur'an, Surat Az-Zalzalah, Ayat 7 dan 8.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihatnya (balasan kebaikan juga).

99.Az-Zalzalah : 8

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Dan barang siapa beramal keburukan seberat zarrah, niscaya dia akan melihatnya (balasan keburukan pula).

Masih banyak ayat lain. Banyak juga hadits Nabi yang menyatakan ini.

Petuah” orang tua kita pun demikian. Misalnya di jawa, " ngunduh wohing pekerti ". Indonesianya, " memanen amal perbuatan yang dilakukan ". Ada lagi, " ojo njiwet lek ora gelem dijiwet ". Jangan mencubit kalau tidak mau dicubit. Jangan menyakiti kalau tidak ingin disakiti. Semuanya berpangkal pada sebab akibat. Sebab akan mendorong wujudnya akibat. Lakukan sebab..! Maka engkau akan menemui akibat. Hindari sebab…! Maka engkau akan menghindari akibat.

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah, akibat apakah yang ingin kita dapatkan…? Lakukanlah sebabnya…!

Hukum Universal Kedua adalah Hukum Kompensasi

2. HUKUM KOMPENSASI

Hukum ini  menyatakan bahwa anda mendapatkan hasil sebanding dengan upaya atau kontribusi yang anda lakukan, titik. Tidak lebih dan tidak kurang. Pas ukurannya dan pas takarannya.

Dengan demikian apa yang telah anda capai dalam hidup anda saat ini, misalnya dari segi finansial, merupakan kompensasi atau hasil dari apa yang telah anda lakukan di masa lalu. Jika anda ingin meningkatkan hasil anda maka anda harus meningkatkan nilai kontribusi yang anda lakukan.

Penekanannya ada pada ” nilai ” kontribusi yang dilakukan. Bukan sekedar kontribusi atau upaya yang dilakukan.

Mengapa….?

Hal ini menjawab pertanyaan mengapa para pemimpin mendapatkan kompensasi ( baca : hasil ) yang jauh lebih besar dibandingkan dengan orang biasa. Padahal orang biasa melakukan kerja yang jauh lebih keras dari pada para pemimpin itu. Ini semua berhubungan dengan ”nilai” kontribusi atau upaya yang dilakukan. Semakin besar pengaruh positif yang timbul dari suatu tindakan maka semakin tinggi nilainya.

Ini menjelaskan mengapa seorang supervisor mendapat kompensasi lebih besar dari karyawan biasa. Demikian pula seorang manajer mendapat kompensasi jauh lebih besar daripada supervisor.

Demikian pula seorang pilot mendapat kompensasi jauh lebih besar dari pramugari atau ground staff. Padahal bila dihitung jam kerja mereka sama.

Salah cara untuk tahu apakah " nilai " kontribusi seseorang tinggi atau rendah adalah apa yang akan terjadi bila orang ini tidak lagi ada atau bekerja. Apakah dengan ia tidak lagi bekerja akan memberi pengaruh besar pada tempat kerja atau lingkungannya…? Apakah ia sulit digantikan oleh orang lain…?

Semakin sulit seseorang digantikan maka semakin tinggi " nilai " kontribusinya. Demikian pula sebaliknya.

Anda mungkin pernah bertemu atau bahkan merasa heran mengapa ada orang yang mendapatkan hasil yang sangat berlimpah, dan ada orang yang tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Apakah Tuhan pilih kasih…? Tidak ! Jawabannya sederhana. Orang yang mendapatkan hasil berlimpah telah melakukan jauh lebih banyak dari yang seharusnya. Dengan kata lain mereka menabur sangat banyak benih. Tidak heran jika mereka menuai lebih banyak hasil.

3. Hukum Pengendalian

Hukum Pengendalian mengatakan, jika Anda membiarkan pihak lain yang mengendalikan Anda, maka akan muncul stress dan tekanan tekanan lain yang bisa menimbulkan penyakit. Karena itu, di banyak negara muncul pahlawan pahlawan kemerdekaan yang tidak ingin negaranya dikendalikan pihak lain. Tetapi sangat disayangkan, hanya sedikit orang yang bersedia mati untuk dirinya, agar dirinya tidak dikendalikan orang lain. Jauh lebih banyak orang yang justru berusaha mengikatkan dirinya pada sesuatu supaya mereka bisa mendapatkan nafkah yang cukup. Ada yang mengikatkan dirinya pada boss atau majikan ( karyawan ), ada juga yang mengikatkan dirinya pada klien atau pelanggan ( profesional dan pengusaha kecil ). Kedua ya sama stressnya. Kemudian mereka protes mengapa hidup penuh stress dan mudah terkena penyakit…?

Mereka yang mengerti hukum ini akan berusaha sekuat tenaga agar kita sendiri dan bukan orang lain yang memegang kendali atas kehidupan kita sendiri. Caranya ya dengan berjuang supaya FREEDOM atau merdeka secara keuangan dan merdeka secara waktu. Mereka yang bisa mencapai tingkat kehidupan seperti ini biasanya menjadi awet muda dan tidak mudah terkena penyakit.


4. Hukum Kepercayaan

Hukum Kepercayaan mengatakan bahwa apapun yang anda percayai dengan sungguh-sungguh dan melibatkan emosi akan menjadi kenyataan anda. Dalam bahasa Inggris dikatakan, “ You will see it when you believe it ”.

Kepercayaan anda mengendalikan realita anda. Mengapa…? Karena anda akan konsisten bertindak sejalan dengan kepercayaan anda. Kita dapat melihat kepercayaan seseorang hanya dengan melihat apa yang mereka lakukan. Tindakan merupakan perwujudan dari kepercayaan.

Hukum ini berlaku dua arah. Pertama, kepercayaan menentukan tindakan yang kita lakukan. Sebaliknya, dengan secara sadar mengendalikan setiap tindakan kita, maka kita dapat secara tidak langsung membentuk dan mengendalikan kepercayaan kita. Dengan selalu melakukan tindakan yang sejalan dengan kepercayaan yang ingin anda kembangkan, maka anda akhirnya pasti akan mampu membangun kepercayaan itu, sama halnya dengan anda melatih otot anda dengan mengangkat barbel.

Misalnya anda percaya bahwa anda ditakdirkan untuk menjadi seorang pembicara publik yang berhasil, dan anda berjalan, bersikap, berbicara, dan bertindak layaknya seorang pembicara publik yang sukses, setiap hari, maka cepat atau lambat anda akan mengembangkan mind-set sebagai seorang pembicara publik andal. Dan bila anda mulai mengembangkan mind-set ini, anda akan mendapatkan hasil yang konsisten dengan mind-set anda. Akhirnya, kepercayaan anda akan menjadi kenyataan.

Kepercayaan anda memberi anda suatu bentuk pandang terowongan ( tunnel vision ). Hal ini membuat anda mengabaikan informasi, yang masuk, yang tidak konsisten dengan apa yang anda putuskan untuk anda percayai. Anda tidak selalu mempercayai apa yang anda lihat tetapi anda melihat apa yang anda percayai.

Misalkan jika anda mutlak percaya bahwa anda pasti sukses besar dalam kehidupan, maka tidak peduli apapun yang terjadi, anda akan terus maju ke arah tujuan anda. Tidak ada apapun yang dapat menghentikan anda.

Sebaliknya jika anda percaya bahwa sukses hanyalah soal kemujuran atau kebetulan saja maka anda akan dengan mudah menjadi patah semangat dan kecewa setiap kali segala hal tidak berjalan sesuai dengan keinginan anda. Jadi kepercayaan menetapkan anda untuk sukses maupun gagal.

Kepercayaan yang paling berbahaya, yang lebih berbahaya dari penyakit AIDS atau Kanker adalah self-limiting belief atau kepercayaan yang bersifat melemahkan diri kita. Kepercayaan ini sangat berbahaya dan mematikan, secara mental dan emosional. Orang yang “mengidap” penyakit self-limiting belief biasanya tidak sadar bila terkena penyakit gawat ini. Lalu apa itu self-limiting belief…? Ini adalah kepercayaan yang berdasar pada keraguan dan rasa takut.

Kepercayaan ini menghalangi anda mencapai keberhasilan. Kepercayaan ini berisi pemikiran negatip mengenai diri anda yang mengatakan bahwa anda tidak cakap, tidak kreatif, penampilan anda buruk, anda tidak punya kelebihan, anda orang bodoh, dan tidak berenergi. Setiap kali anda meragukan kemampuan anda maka anda memberikan energi pada kepercayaan itu. Semakin sering anda mengulangi perilaku buruk, akibat dari kepercayaan yang salah, maka semakin kuat kepercayaan negatip itu.

Hampir semua kepercayaan yang membatasi diri kita sama sekali tidak benar. Kepercayaan ini terbentuk berdasarkan informasi negatif yang anda masukkan ke dalam hati dan anda menerima hal ini sebagai sesuatu yang benar. Begitu anda menerima kepercayaan itu sebagai sesuatu yang benar, maka kepercayaan anda akan menjadi realita anda.

Untuk mengatasi hal ini anda harus menantang dan mempertanyakan kebenaran kepercayaan anda. Anda perlu memeriksa sumber dan keabsahan kepercayaan anda.

Untuk berkembang kita perlu bersikap kritis bahkan terhadap kepercayaan kita yang paling dalam. Kita perlu berani bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana saya tahu dan yakin bila kepercayaan ini adalah benar…? Bagaimana bila ternyata kepercayaan ini salah dan sangat merugikan hidup saya…? "

5. Hukum Konsentrasi 

Hukum Konsentrasi menyatakan bahwa semakin anda memikirkan sesuatu maka semakin besar kapasitas dan energi mental yang anda curahkan pada hal itu. Semakin kuat pikiran itu, maka semakin kuat pengaruhnya terhadap perilaku anda.

Kekuatan hukum ini ibarat pedang bermata dua, bisa membantu anda dan bisa menghancurkan hidup anda. Jika anda terus berpikir mengenai goal anda, maka pikiran ini akan mendominasi semua pemikiran, ucapan, dan tindakan anda. Semakin anda memikirkan tujuan anda, maka semakin kuat pikiran itu dan semakin fokus anda untuk mencapainya. Semakin sering anda memikirkannya maka semakin termotivasi anda untu mencapainya.

Sebaliknya, bila anda,  secara sadar atau tidak,  selalu memikirkan hal yang tidak anda inginkan, maka pemikiran ini akan mendominasi semua pikiran, ucapan, perbuatan, dan tindakan anda sehingga akhirnya apa yang tidak anda inginkan akan menjadi kenyataan bagi anda.      

Sering kali dalam sesi diskusi atau konsultasi, saya menanyakan pertanyaan, ” Apa yang ingin anda capai dalam hidup…? ”. Jawabannya beragam. Namun ada satu hal yang konsisten. Mereka yang hidupnya biasa-biasa atau malah serba kekurangan, biasanya memberikan jawaban, ” Saya tidak mau hidup susah. Saya sudah cukup menderita. Saya tidak ingin dipandang rendah oleh orang lain. Saya sudah capek hidup miskin ”. Sebaliknya, orang sukses atau yang mempunyai prestasi tinggi akan menjawab, ” Saya ingin mengembangkan usaha saya ke kota lain. Saya ingin meningkatkan penghasilan saya tiga kali lipat dalam tahun ini. Saya ingin membawa keluarga saya ke New Zealand pada akhir tahun ini ”. Anda bisa lihat bedanya…?

Orang gagal adalah orang yang selalu memikirkan apa yang tidak mereka inginkan. Sesuai dengan hukum Konsentrasi, semakin mereka fokus pada hal yang tidak inginkan, justru semakin kuat pikiran mereka memikirkan hal itu. Dan akhirnya mereka mendapatkan apa yang tidak mereka inginkan. Sebaliknya orang sukses selalu memikirkan hal yang mereka inginkan. Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Untuk dapat menggunakan hukum Konsentrasi dengan maksimal, anda harus menuliskan apa yang anda inginkan, kemudian secara konsisten memikirkan hal itu, membicarakannya, bertindak, dan bertumbuh dan berkembang menjadi orang yang layak untuk mendapatkan keberhasilan itu.

6. Hukum  Daya  Tarik

Hukum  Daya Tarik mengatakan bahwa anda adalah sebuah magnet hidup yang menarik ke dalam hidup anda orang-orang atau situasi yang serasi dengan pemikiran dominan anda. Semakin banyak emosi yang anda kaitkan dengan suatu pemikiran, semakin besar tingkat getaran dan daya pancarnya dan semakin cepat anda akan menarik orang dan situasi yang serasi dengan pemikiran tersebut.

Pikiran anda menciptakan suatu medan energi yang bergetar pada kecepatan yang ditentukan oleh tingkat intensitas emosi yang menyertai pemikiran tersebut. Semakin anda bergairah, atau merasa takut, semakin  cepat pemikiran anda memancar dari diri anda dan menarik orang-orang dan situasi yang serupa kembali ke kehidupan anda.

Saat anda  positip dan optimis mengenai diri anda, maka pikiran anda memancarkan gelombang yang akan menarik orang, kejadian, situasi, sumber daya, pelanggan, atau apa saja yang sejalan dengan frekwensi itu. Demikian juga sebaliknya. Bila pemikiran anda yang dominan adalah yang negatip, maka anda akan menarik semua hal yang negatip ke dalam hidup anda.

7. Hukum  Kesesuaian

Hukum Kesesuaian mengatakan , " Dunia di luar diri anda merupakan cerminan dari dunia di dalam diri anda ". Hukum ini menyatakan  bahwa anda bisa mengetahui apa yang terjadi di dalam diri anda dengan melihat kepada apa yang terjadi di sekeliling anda. 

Goethe berkata : " Orang harus menjadi sesuatu supaya bisa melakukan sesuatu. " Maksudnya yaitu anda harus menjadi orang yang berbeda di dalam diri anda sebelum anda melihat hasil yang berbeda di luar anda. 

Dunia luar anda merupakan cermin yang memantulkan kembali siapa diri anda, dalam setiap aspek kehidupan anda. Cerminan ini tidak menggambarkan siapa anda ingin menjadi, atau siapa yang anda pura-pura menjadi. Namun apa yang muncul dalam cermin diri itu adalah siapa diri anda yang sesungguhnya pada saat ini.

Lalu bagaimana cara untuk mengetahui dunia di dalam diri kita..? Mudah. Coba perhatikan sikap anda terhadap orang lain dan lingkungan anda. Sikap orang lain atau lingkungan terhadap diri anda adalah cerminan dari sikap anda terhadap mereka. Jika anda bersikap baik dan menghargai diri anda, maka anda akan melakukan yang sama terhadap orang lain. Jadi, cara orang lain memperlakukan diri anda sebenarnya merupakan cerminan dari apa yang anda pikirkan mengenai diri anda dan apa yang anda pikirkan mengenai lingkungan anda. Siapa kawan atau teman bergaul anda menggambarkan siapa diri anda sebenarnya. Jika anda bergaul dengan orang yang mempunyai nilai dan prinsip hidup yang baik maka hal ini berarti anda juga orang baik. Jika anda bergaul dengan orang yang tidak baik maka diri anda juga tidak baik. Ada satu pepatah yang sangat bagus yang berbunyi, “Birds of the same feather flock together” atau “Burung yang warna bulunya sama akan berkumpul bersama-sama”.

" I would rather live in a world where my life is surrounded by mystery than live in a world so small that my mind could comprehend it "

8. Hukum Pertumbuhan

Hukum Pertumbuhan mengatakan bahwa apapun yang kita tabur, akan mengalami pertumbuhan seiring dengan waktu. Inilah yang menyebabkan orang orang di kuadran kanan yaitu pengusaha bersistem itu mendapatkan penghasilan yang sangat besar sehingga seolah olah tidak seimbang dengan apa yg mereka kerjakan. Apapun yang mereka kerjakan, biasanya tidak segera mendapatkan hasil. Mereka mendirikan pabrik dan mengeluarkan uang, kemudian merekrut pegawai juga masih mengeluarkan uang. Setelah ada hasilnya pun, hasilnya tidak langsung dinikmati melainkan diputar lagi.

Begitu juga di dunia bisnis lain, seperti face book, alibaba, tokopedia dan sebagainya. Pada awalnya mereka melayani, memberi memberi dan memberi. Atau dengan kata lain menanam dan menanam selama beberapa tahun. Barulah kemudian mereka menikmati hasil dengan sesuatu yg sudah ditumbuhkan alam sehingga hasilnya berlipat ganda.

Para pelaku bisnis networking yg benar, kegiatannya hanya memberi memberi dan memberi di awal. Mereka belanja produknya, kemudian menunjukkan konsep bisnisnya ke orang lain. Mereka ditolak, ditolak dan ditolak tanpa mendapat hasil. Tetapi jika mereka terus saja melakukan sampai berhasil, maka akan menerima hasilnya berlipat lipat sehingga bisa memiliki kehidupan yang luar biasa. Sebaliknya mereka yg langsung menerima uang setelah mengerjakan sesuatu, misalnya pegawai, pengusaha kecil, pelaku MLM atau networking kuadran kiri, money game dsb, biasanya tidak banyak yang diperoleh di masa depan. Semua sudah diperoleh sekarang dan juga digunakan sekarang.

9. Hukum Pengisian

Hukum Pengisian Ini adalah hukum alam terakhir yang akan saya bahas. Hukum Pengisian mengatakan bahwa Apapun yang nampak kosong, alam semesta akan mengisinya.

Sewaktu anak bungsu saya masih kecil, pernah dia mengatakan ingin memiliki baju baju baru. Ketika saya lihat almarinya, penuh dengan baju dan tas sekolah. Kemudian saya katakan bahwa baju baru akan mudah masuk jika almarinya dikosongkan. Baju baju yang sudah tidak dipakai, berikan saja kepada orang lain. Nanti baju dan tas baru akan mengisinya. Besoknya, dia pulang sekolah dengan beberapa teman dan adik mereka yang masih pakai seragam sekolah. Setelah cukup lama di kamar anak saya, mereka pulang menenteng beberapa tas kresek besar berisi baju bekas dan beberapa tas sekolah milik anak saya.

Benar saja, tidak sampai seminggu, anak perempuan saya itu melapor bahwa dia mendapat baju baru dari bude nya, embahnya meskipun mereka tidak tahu bahwa anak saya habis “cuci gudang”.

Sejak itu, acara cuci gudang sering dilakukan anak saya.

Jika Anda merasa rejeki Anda kok sulit masuk. Siapa tahu ada penghalangnya, yaitu barang barang bekas yang sebenarnya sudah tidak Anda butuhkan. Tetapi karena sifat pelit atau ngeman Anda, itu tetap memenuhi almari dan gudang Anda. Lepaskan mereka dan aliran rejeki Anda akan lancar kembali.

Hukum ini juga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan hal hal lain. Jika Anda ingin jodoh, maka tunjukkan bahwa Anda sudah siap berbagi. Kosongkan separo almari pakaian Anda untuk diisi “ bajunya ” nantinya. Belilah ranjang besar untuk menyiapkan bagi dia. Jika ranjang besar itu selalu kosong karena Anda menempatinya sendiri, maka Tuhan melalui hukum alam pengisian, akan mengisi sisi ranjang yang kosong itu dengan tubuh pasangan yang Anda inginkan.

Begitu juga jika menginginkan mobil, ya buatlah garasinya supaya mobil bisa masuk ke garasi yang masih kosong itu.

Semoga bermanfaat ya.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...