Photo

Photo

Friday 27 December 2019

Ada Ucapan Selamat Natal Di Dalam Al-Quran


Menjelang perayaan Natal, banyak pembahasan mengenai hukum mengucapkan Natal bagi Muslim, ada yang mengharamkan dan ada yang memperbolehkan.

Menurut Quraish Shihab, cendikiawan muslim terkemuka yang juga seorang ahli tafsir mengatakan bahwa mengucapkan selamat Natal boleh saja selama aqidah anda terjaga.

“ Selama aqidah anda tetap terjaga, maka mengucapkan selamat Natal boleh saja, bahkan di dalam al-Quran itu ada selamat Natal, dan yang pertama mengucapkan Natal itu adalah Isa A.S ”, jelas Quraish

“ Di dalam al-Quran dijelaskan, “ Wasalamun ‘alayya yauma wulidtu wa yauma amutu wayauma ubhatsu hayya ”, salam sejahtera bagiku pada hari kelahiranku.

Quraish menambahkan tapi dalam aqidah, kita tetap percaya bahwa Isa AS bukan anak Allah, dia adalah rasul Allah.

“ Sebenarnya problemnya cuma di Asia Tenggara, di Mesir Grand Syeikh al-Azhar juga ucapkan Selamat Natal ”, imbuhnya

Menurut Quraish Shihab, kita bergembira dengan kegembiraan mereka, tetapi tidak menggangu akidah kita, maka mengucapkan Natal bagi muslim itu boleh.

Soal ayat “ Lakum dinukum walidin ” yang sering dijadikan rujukan pengharaman bagi muslim untuk ucapkan selamat Natal, Quraish Shihab menilai itu terlalu sempit karena kita diciptakan berbeda-beda.

“ Saya tidak sependapat yang melarang, terlalu sempit pikirannya. Sekarang begini, mempersatukan segala sesuatu itu mustahil, gunung saja beragam, tumbuh-tumbuhan beragam, manusia beragam, kita bisa jadi punya rambut sama-sama hitam tapi pikiran berbeda. Al-qur’an menggariskan satu prinsip, boleh berkelompok-kelompok tapi jangan berkelahi, jangan berselisih, ” tegas Quraish

Quraish Shihab menghimbau agar kita bisa hidup rukun dan berdampingan karena Allah mau kita berbeda, tapi Allah tidak mau kita bertengkar. Kalau Allah mau kita sama, maka al-Qur’an tidak bisa mengandung penafsiran

======================================

Yang non muslim sehari dengar Adzan 5x, Sebulan 150x, Setahun 1800x. Apakah mereka takut imannya goyah…?

Yang muslim tiap lebaran di kasih THR bosnya yang non muslim, apakah sebalik non muslim minta THR saat merayakan Natal…? Lha… Mereka di jabat tangan nya saja sambil ngucapin “ Selamat Natal ” saja sudah bahagia & merasa di hormati…

Agama tidak mengajarkan ke-egoisan kawan...
Karna sejatinya yang menciptakan perbedaan adalah Allah ta'alla...

Selamat Natal Untuk Saudara Kristiani...

Monday 2 December 2019

Tresno Jalaran Kulino VS Mulyo Jalaran Rekoso


“ Witing  tresno jalaran soko kulino “ sebuah pepatah jawa yang ada di atas, mungkin sudah sering terdengar..

“ Witing Tresno Jalaran Soko Kulino ”, kurang lebih maknanya adalah “ Cinta tumbuh karena terbiasa ”

Sedangkan “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”, maknanya “ Kemulyaan didapat karena berani untuk bersusah payah ”

Bila dipahami maksudnya, dua kalimat tersebut memang hampir mirip. Cinta bisa tumbuh karena terbiasa, terbiasa bertemu, berinteraksi, beraktifitas bersama.. yang tadinya tidak ada perasaan khusus, akhirnya cinta mulai tumbuh seiring dengan waktu, hal ini nggak perlu kita bahas, karena sudah banyak contohnya..

Disini saya ingin mengajak membahas tentang pribahasa kedua, “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”.

Mulyo dalam hal ini bisa berarti banyak hal, tidak hanya berarti kekayaan, kesuksesan, tapi artinya bisa lebih luas.. seluas kata kata sukses itu, dimana setiap orang mempunyai target dan definisi yang berbeda beda tentang kesuksesan.

Sebagai contoh…
Seorang mahasiswa, dia mendefinisikan sukses bagi dia adalah bisa lulus ontime dengan nilai atau IPK diatas 3. Untuk mencapai kesuksesan itu, sudah tentu kita bisa bilang.. “ belajarlah yang rajin, fokus, dan manfaatkan waktu yang ada untuk kepentingan kuliah mu.. jangan kau membuang waktumu untuk hal hal yang tidak berguna ”.

Tapi kenyataannya tidak semudah itu kan….? sebagai yang pernah menjadi mahasiswa saya bisa bilang nggak mudah.. banyak tugas kuliah yang tergolong susah, sedangkan ada banyaknya kegiatan diluar kampus yang sayang dilewatkan.. belum lagi bila kita sudah kenal komunitas / kerja yang sesuai dengan passion kita, atau yang paling berat punya pacar yang ngajaknya happy happy terus..

Jadi contoh tersebut sudah cukup jelas.. kalo seorang mahasiswa mau sukses, lulus ontime dengan IPK terbaik, otomatis dia harus tetap fokus, belajar, mengerjakan tugas, dan melakukan apapun yang dapat meningkatkan prestasinya..

Mencoba mengambil contoh lain. Seseorang ingin bekerja untuk menghidupi keluarganya.. setelah lebih dari 6 bulan melamar pekerjaan tidak ada satupun yang merekrut dia karena dia hanyalah lulusan S1 dengan nilai paspasan tanpa pengalaman kerja. Akhirnya dia memutuskan untuk berwirausaha untuk membuka warung lesehan karena merasa dia bisa memasak dan masakannya di sukai oleh keluarganya, dengan modal minim, dia membuat warung kecil di dekat rumahnya, perjuangan yang cukup berat, setiap pagi ia harus berbelanja di pasar yang jaraknya lumanyan jauh, menyiapkan semuanya sendiri, sore harinya dia membuka warungnya, memasak, hingga menyajikannya dia lakukan sendiri, begitu terus setiap hari, sampai beberapa bulan tidak ada perkembangan.

Beberapa cibiran dari orang tidak pernah dia perdulikan. Dengan kerja keras, di tahun ke 2 sudah mulai memperlihatkan hasil. Ia mulai mempunyai karyawan yang membantunya, dan beberapa tahun kemudian, ia sukes membuka beberapa warung lesehan di beberapa tempat dengan omset yang cukup besar, 3 – 5 x lebih besar dari teman teman kuliahnya yang bekerja dikantoran.

Dari contoh diatas.. tidak semua keberhasilah datang dengan sekejab mata.. mungkin hanya 1 : 1000 orang yang memulai usaha langsung sukses.. semua membutuhkan waktu dan perjuangan yang tidak mudah.. bahkan sebagai pengusaha di awal kita harus turun tangan mengurus sendiri semuanya..

Jadi, cukup tepat bila pribahasa tadi menjadi sebuah cerminan bagi kita.. “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”, kalau kita mau sukses, haruslah berani untuk bekerja keras dan mengambil resiko.. ada harga yang harus dibayar atas kesuksesan kita, dengan kerja keras dan tentunya pengorbanan....
Salam Sukses

Barokah Mengadakan Maulid Nabi


Sebuah kisah yang terjadi pada masa Sultan Salahuddin berkuasa, dimana setelah Beliau mengumumkan dan memerintahkan agar seluruh kaum muslimin sedunia mengadakan Haflah / perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.

Di negaranya masing-masing pada tahun 580 H, ada seorang saudagar kaya raya yang tinggal sebuah pemukiman penduduk desa / qoryah disuatu lembah. Saudagar ini juga mendengar pengumuman Sang Sultan agar kaum muslimin tiap tanggal 12 Rabiul awal mengadakan acara maulid nabi dengan membaca shalawat nabi dan sejarahnya. Maka saudagar ini sebelum tanggal 12 Rabiul awal pergi ke pasar sendiri dan belanja makanan dalam rangka menjamu tamu saat diadakan peringatan maulid nabi dirumahnya dengan mengundang tetangga kanan kirinya.

Tiap tahun dilakukan seperti itu, saat ditanya pegawainya, kenapa harus kepasar sendiri, kenapa tidak menyuruh pegawainya saja untuk pergi ke pasar belanja,

Saudagar itu menjawab, saya pergi belanja kepasar sendiri, itu saya lakukan demi cinta saya pada nabi Muhammad SAW

Pada suatu saat dia diuji oleh Allah, dagangannya bangkrut, hartanya habis, bahkan untuk makan saja susah.

Dan menjelang tanggal 12 Rabiul awal sebagaimana biasanya dia mengadakan peringatan maulid Nabi dirumahnya, tahun itu dia tidak bisa lagi.

Suatu hari dia kelihatan bersedih dan murung di kamar, rupanya ada hal besar yang dia sedang pikirkan. Melihat wajah yang sedih itu, istrinya menghampirinya dan menenangkan jiwanya sambil berkata : “ Kenapa Kakanda kelihatan murung dan ini tidak biasanya Kakanda bersedih seperti ini, ada apa gerangan yang menjadikan Kakanda bersedih, apakah Kakanda memikirkan harta kita yang habis ini…?

” Saudagar itu menjawab : “ Wahai Adinda istriku tercinta, saya bersedih bukan karena memikirkan harta kita yang habis, juga bukan karena tiap hari kita kekurangan makanan, tetapi saya bersedih karena saya tahun ini tidak bisa mengadakan peringatan maulid nabi di rumah kita, saya bersedih karena tidak bisa mengundang tetangga kanan kiri untuk membacakan shalawat dan sejarah nabi Muhammad saw ”.

Istrinya yang shalehah itu berkata : “ Wahai suamiku, bagaimana pendapat kakanda kalau saya gadaikan diri saya untuk bekerja serabutan atau sebagai pembantu di rumah orang kaya dikampung kita ini, dengan begitu saya akan dapat uang dan uang itu bisa kakanda gunakan untuk mengadakan acara maulid nabi dirumah kita ”.

Suaminya menolak dan berkata : “ Jangan, aku tidak rela kalau engkau yang bekerja, akan tetapi jika anak-anak kita yang bekerja saya setuju ”.

Tiba-tiba anak-anaknya pada datang dan menawarkan diri.

Rupanya anak-anaknya sejak tadi menguping pembicaraan kedua orang tuanya ini.

Maka berangkatlah keluarga ini kerumah orang kaya yang ada dikampung itu dan menawarkan salah satu anaknya untuk bekerja selama satu tahun dengan syarat uang gajinya diberikan didepan. Orang kaya itu setuju dan meminta anaknya yang paling besar uantuk bekerja di rumahnya selama satu tahun dengan gaji 10 Dinar.

Selanjutnya uang itu dibawah ke pasar dan belanja makanan, buah-buahan, gandum dan lain-lain. Setelah dirumah bahan makanan itu dimasak dan pada tanggal 12 Rabiul Awal, dia mengundang tetangga kanan kiri agar hadir di rumahnya untuk membacakan shalawat nabi bersama-sama sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Rupanya tetangganya itu tidak ada yang mau datang, ada yang alasan giginya sakit, ada yang beralasan ada keperluan lain, intinya tidak ada orang yang mau datang sejak dia jatuh miskin ini.

Maka bertambah sedihlah hati si saudagar yang dulunya kaya ini. Dia pergi ke kampung sebelah juga tidak ada yang mau.

Tapi pada saat dia berada ditengah jalan diluar kampung, dia bertemu dengan sekelompok orang bersurban putih-putih dan diantaranya ada salah seorang bersurban hijau.

Saudagar ini langsung menawari agar mereka sudi mampir ke rumahnya untuk membacakan shalawat bersama-sama. Sekelompok musafir ini bersedia, bahkan sambil berjalan menuju rumahnya saudagar itu mereka bershalawat pada nabi SAW.

Sesampainya di rumah, saudagar ini mengeluarkan hidangan untuk disuguhkan. Setelah dipersilahkan untuk mencicipinya, para musafir hanya membuka tutupnya saja tapi tidak ada satupun yang memakannya, lalu ditutup kembali.

Setelah beberapa saat para musafir ini minta ijin untuk pergi melanjutkan perjalanannya dan tinggal seorang. Betapa kagetnya saudagar ini saat melihat para musafir itu berjalan beberapa langkah tiba-tiba hilang.

Maka salah seorang musafir yang tinggal berkata : “ Saudagar…! Ketahuilah kenapa mereka tidak mau makan hidanganmu…? Karena kami ini adalah malaikat yang mendapat perintah Allah untuk menemuimu, sedangkan ada diantara kami yang berpakaian hijau itu adalah Rasulullah SAW ”.

Setelah berkata begitu malaikat itu juga mohon diri dan tiba-tiba hilang dari pandangan mata.

Hati keluarga ini benar-benar tegang melihat kejadian ini dan betapa terkejutnya lagi setelah saudagar ini membuka tutup hidangan yang disiapkan untuk tamu tadi, karena buah-buahan, kue-kue dan makanan yang lain berubah menjadi emas murni yang mahal harganya.

Semua orang di keluarga ini menangis dan sujud syukur atas pemberian Allah ini.

Maka menyebarlah berita ini ke seantero negeri, bahkan Sultan Salahuddin sendiri sempat meninjau ke rumahnya dan memerintahkan sebagian pasukannya untuk ikut menjaga harta saudagar ini

Selanjutnya dijualah sebagian kecil dari emasnya itu dan uangnya dipergunakan untuk menebus anaknya yang digadaikan dengan mempekerjakan selama satu tahun tadi.

Rupanya orang kaya yang mempekerjakan anaknya itu tahu akan berita yang dialami saudagar ini, maka anaknya itu dikembalikan begitu saja tanpa minta uang sepeserpun sebagai ganti ruginya.

Subahanallah, semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua, yang rindu akan hadirnya Rasulullah SAW disisi kita.

Istimewanya Sholawat Nabi


Dijelaskan dalam sebuh hadis nabi bahwa Nabi saw Bersabda: " Allah swt telah menciptakan malaikat dengan memiliki sayap. Sebuah sayap di belahan Timur, dan sayap yang satunya lagi berada di belahan dunia bagian barat. Kepalanya berada di bawah Arasy, sementara kakinya menginjak di bumi yang ke tujuh ( Bumi yang paling bawah ). Ia memiliki bulu-bulu sebanyak jumlah bilangan mahluk Allah swt. Apabila ada orang laki-laki dan perempuan dari umatku yang membaca shalawat kepada Ku, maka Allah swt. Memerintahkan kepada malaikat itu agar menyelam kedalam lautan cahaya di bawah Arasy. Kemudian ia keluar dari dalam lautan cahaya itu sambil mengibbas-ngibaskan sayapnya. Maka meneteslah percikan-percikan air cahaya dari setiap bulunya. Allah swt menjadikan dari setiap itu sebagai malaikat yang beristigfar ( memohonkan ampun ) baginya ( Orang yang membaca Shalawat tersebut ) sampai hari kiamat. " ( kitab Mukasyafatul qulub Bab. 1. Al Khauf )

Nabi Muhammad -shollallohu 'alaihi wa sallam- bersabda :
" ( Tingkat kedekatan ) kenal ku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku "

Imam Al-Ghazali meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam.

Lalu pada suatu malam ia bermimpi melihat Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam yang tidak mau menoleh kepadanya, ia pun lalu bertanya ; “ Ya Rasulallah, apakah engkau marah kepadaku…? ” Beliau menjawab, “ Tidak...”

Dia pun bertanya lagi, “ Lalu sebab apakah engkau tidak memandang kepadaku…? ”
Beliau menjawab, “ Karena aku tidak mengenalmu...”

Laki-laki itu bertanya, “ Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu…?

Alasan laki-laki tersebut bertanya kepada Nabi, karena ia meyakini pendapat para ulama yang meriwayatkan bahwa : " Sesungguhnya engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya…? ”

Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam menjawab, “ Mereka ( Para Ulama ) benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat aku dengan shalawat. Padahal kenalku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku "

Terbangunlah laki-laki itu dan ia pun menazarkan dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam, setiap hari sebanyak 100 kali. Dia selalu melakukan itu, hingga dia melihat Rasululah shollallohu 'alaihi wa sallam lagi dalam mimpinya.

Dalam mimpinya tersebut Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda :
“ Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu…".

Hal itu terjadi karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam dengan memperbanyak shalawat kepada beliau…

" Maka barangsiapa yang ingin dikenali oleh Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam, hendaklah ia memperbanyak bacaan sholawatnya.. Maka, Shollu ‘Alan Nabiyyil Musthafa.." ( Kitab Mukasyafatul Qulub, bab IX, hal 55 - Al Ghazali RA. )

Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin wa anzilhu al maq'ada al muqarraba indaka yaumal qiamah

Apapun Yang Ada Di Dalam Pikiranmu Lah Yang Akan Keluar


Jika Anda memegang secangkir kopi, tiba-tiba ada yang lewat dan menabrakmu atau tidak sengaja menyentuh lengan mu, dan hal itu membuatmu menumpahkan kopi dimana-mana.

Pertanyaan : Kenapa Anda menumpahkan kopi…?
Jawaban : Tentu saja karena ada yang menabrakku.

Jawaban itu : SALAH..

Anda menumpahkan kopi karena cangkirmu berisi kopi.
Seandainya cangkirmu berisi teh, maka Anda akan menumpahkan teh.
Apapun yang ada di dalam cangkir, itulah yang akan tumpah keluar.

Cangkir itu ibarat pikiran.
Ketika keadaan tidak baik datang menabrakmu dan mengguncangmu, apapun yang ada di dalam pikiranmu lah yang akan keluar.

Pertanyaannya sekarang : Apakah yang ada di dalam cangkirmu…?
Ketika ada sesuatu yang mengguncang hidupmu, apa yang akan kamu tumpahkan…?

Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, atau kemarahan, kepahitan, makian bahkan kutukan yang keluar dari pikiran dan mulutmu.

Kamu sendiri yang tentukan

Isilah cangkirmu dengan rasa damai dan syukur

Ketika sesuatu yang tidak baik menabrak dan mengguncangmu maka kedamaian dan kesyukuran lah yang akan tumpah keluar dari pikiranmu.

Jadilah pribadi yang dipenuhi kedamaian dan kesyukuran.
Bukan lagi menjadi pribadi yang selalu menyalahkan orang lain atau faktor lain yang tidak baik.

Tapi perbaiki apa yang seharusnya ada di dalammu.

Ingatlah apapun yang mengguncangmu bukan faktor dari luar yang menentukan hari-harimu tapi responmu dan reaksimulah yang menentukan.

Friday 15 November 2019

Bahaya Menyampaikan Ayat Al-Quran atau Hadis Sepotong-Sepotong


Ngaji Gus Baha'..

Dalam salah satu pengajiannya, Gus Baha' pernah menjelaskan mengenai bahaya dari mengutip suatu ayat, hadis maupun perkataan ulama secara sepotong-potong.

" Memang semenjak dunia medsos, dengan tanda kutip sudah kecelakaan. Mengutip perkataan tokoh atau apa hanya sepotong-potong, ” katanya.

Gus Baha menjelaskan mengenai fenomena banyaknya orang yamg menyampaikan sesuatu tidak secara utuh atau lengkap, dengan argumen mengikuti hadis nabi yang berbunyi, " Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat…”

Jika ditelaah, dalam kitab Sahih al-Bukhari, hadis ini masih terdapat lanjutannya...

Selain itu, hadis itu dalam kitab Imam al-Bukhari tidak dimasukkan dalam bab dakwah, tetapi malah dalam bab mengenai sesuatu yang diucapkan dari Bani Israel. Jadi, salah besar apabila hadis tersebut dijadikan dalil untuk berdakwah dengan modal ilmu yang minim.

Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan maksud hadis itu dalam kitab Fathul Bari bahwa hadis itu bermaksud agar para sahabat yang mendengarkan ayat yang diturunkan pada Rasulullah saw segera menyampaikannya pada sahabat lain. Sebab tidak semua sahabat dalam satu tempat saat suatu ayat turun.

“ Al-quran, kalau waqafnya salah, ya bahaya, misalnya begini, ada orang waqaf ( berhenti membaca ayat ) sembarangan di depan orang yang paham bahasa Arab, ” lanjut Gus Baha'

Gus Baha mengutip surat al-Baqarah ayat 26 : “ Sesungguhnya Allah tidak malu ( segan ) untuk membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih dari itu ”.

Misalkan saja, ada seseorang yang membaca ayat ini dengan membaca waqaf pada lafaz " la yastahyi…" Gus Baha mengatakan bahwa tentu ayat ini akan punya arti yang bahaya, yaitu Allah swt tidak mempunyai rasa malu.

“ Di Al-quran itu, ada waqaf yang haram, yaitu waqaf yang merusak makna, ” terang Gus Baha

Jadi ( maksud ) ballighu ‘anni walau ayat itu bukan ayat Al-quran yang potongan, akan tetapi ayat yang muhkamah,” tutur Gus Baha.

Apa yang disampaikan oleh Gus Baha memang benar apa adanya. Penjelasan atau penafsiran suatu ayat Al quran maupun hadis tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang dengan modal ayat yang sepotong-sepotong

Menjaga Keluhuran Adat Istiadat, Seni Dan Budaya Jawa


Jika menurutmu tidak bermanfaat, jangan disebarluaskan

Dulu mereka berpikir, saya di anggap berlebihan dalam menjaga keluhuran adat istiadat, seni dan budaya jawa. namun berjalannya waktu justru kini mereka sadar, bahwa selama ini mereka terlalu berlebihan memuja bangsa lain sehingga lupa asal usulnya.

Pesan saya :
Ojo wedi di ino
Ojo seneng di alem
Ora penting di anggep apik
Sing penting dadi wong becik

( jangan takut dihina, jangan senang dipuji, tidak penting di anggap baik, yang penting jadi orang baik )

Kowe kabeh sedulurku

Jika Mobil Mogok Di Perlintasan Kereta Api, Tekan Klakson Untuk Nyalakan Mesin


Ini penjelasannya…

Jika mobil anda mogok diperlintasan Kereta Api, apa yang akan kamu lakukan…? Yang pasti kamu akan panik dan mencoba menstarter mobil anda untuk menghidupkannya kembali. Namun, rata-rata usaha tersebut tidaklah berhasil dan sia-sia. Nah, kali ini kita akan belajar dari pengalaman seseorang yang dishare melalui jejaring sosial. Mudah-mudahan bermanfaat.

Barusan jam 7 pagi tadi, saya berangkat kerja seperti biasa menuju ke arah roxy melewati kolong jembatan yang baru dan juga rel perlintasan kereta api. Ketika mobil saya sedang pas diatas rel kereta api, tiba-tiba saja mesin mobil saya mati, dan pada pas itu juga sayup sayup terdengar bunyi tut… tut… tut… tut… tut…

Ternyata ada kereta api yang akan lewat. Saya tengok ke kanan, kereta sudah kelihatan, namun masih jauh.

Saya pun teringat kejadian 2 tahun lalu, saat om dan tante saya terjebak di atas rel kereta api di Surabaya

Mobil mereka tiba-tiba berhenti mendadak, tidak bisa dihidupkan. Mereka panik dan refleks saja om saya tekan klakson mobil berkali-kali dan waktu om saya coba starter lagi eh… mesin mobil hidup lagi dan saat itu kereta api udah benar-benar mendekat, semua orang di sekitar sudah pada berteriak, “ keluar… keluar... keluar… !! ” . Akhirnya selamat…!

Berdasarkan pengalaman tersebut, saya pun juga ikut mencoba membunyikan klakson, Saya bunyikan klakson terus. Eh… tiba-tiba tape mobil saya menyala. Dan mobil saya pun berhasil distarter. Antara percaya dan tidak, saya juga masih heran kok bisa ya nyala sendiri…?

Karena penasaran, saya pun mencari tau…

Mengapa mesin kendaraan bisa mati mendadak ketika melintasi rel kereta api…? Dan kenapa bisa hidup kembali setelah membunyikan klakson…? ini penjelasan ilmiahnya…?

Ternyata rel kereta api dapat menghantarkan listrik dan magnet yang sangat tinggi akibat gesekan yang terus menerus, dan medan magnet itu bisa tersimpan selama 3 jam, bayangkan kalau kereta berlalu lalang setiap 5 / 1 menit, berapa medan magnet yang di simpan rel itu…? dan akibatnya yaitu membuat mesin mobil atau sepeda motor bisa mati mendadak, jika kita terlalu lama di atas rel / medan magnet itu.

Akan tetapi itu bisa diatasi dengan bunyi yang tinggi seperti klakson dan ternyata memang berhasil memutuskan rangkaian listrik dan medan magnet di sekitarnya.

Teman-teman tolong SHARE info ini ya… karena banyak ditemui kecelakaan kereta api vs mobil / motor karena kendaraan mati mendadak di tengah rel Kereta Api.

Semoga Bermanfaat.

Bayangno Mas, Renungan Go Wong Lanang


Jalukan ku rak muluk²
Dadi bojoku ora harus alim, lugu, gak neko²
Mabuk oleh,
Judi karepmu,
Wedokan hakmu,
Aku grayangi awak ku dewe
Aku ora nuntut ndue bojo sempurna.. 
Setia alhamdulilah..
Jujur syukur,
Ngapusi hak mu.. 
Apik yo bojoku
Elek yo bojoku
Keno tak dandani ayo, rak keno tetep tak enteni..

Kabeh butuh waktu.. 
Merubah sifat wong ora semudah nyanyi pok ame ame belalang kupu kupu...

Yen galak ku
Omonganku
Amuk an ku
Ancamanku
Sindiranku
Dan kelucuan anak anak ora mampu merubah khilafan bojoku..
Cuma siji sing iso tak lakoni
" tak dongakno sak sadare "

Aku ora wedi di tinggal ngliyo...
Sing tak wedeni cuma siji.... 

Ketika bojoku lagi mabuk utowo sedang dalam maksiat bersama teman teman nya... 
Lagi enak enak e jogetan neng club atau lagi janjian karo PSK misale.. 

Ajal datang menjemput...
Seketika tanpa diberi waktu tobat.. 
Lalu bagaimana nasibnya di alam kubur nanti…? 

Aku bayangno betapa ngerinya mangkat numpak mobil mulih mulih di mot ambulance... 

Iki kanggo  wong lanang.. Untuk bahan renungan.. 
Bayangno pas mabuk jantungmu ngancing gagal napas mati...
Anak iseh cilik²...
Bojo iseh enom
Mati mlebu neroko.. 

Mulane wong wedok iku di Desain judas cerewet hobi nyindir dan di rancang kuat atine kuat ragane karna tugase SABAR menghadapi apapun masalahnya... 

Wong wedok iku rak pengen bojone gene gene
Pengene yo sehat panjang umur selamet... 
Wong wedok nglarang bojone ngrokok, nglarang bojone mendem, yo tujuane ben sing lanang ora gelis modar... 
Di tinggal wong sing di cintai iku sakit rasane..
Ditinggal selingkuh wae loro, opo meneh ditinggal mati...

Ketauilah para bapak bapak kejudasan istrimu semata mata ben koe ora cepet turu ning kuburan...

Dan waspadalah bapak bapak nek koe hobi mabuk nyabu ngrokok medok atau lain nya, bojomu biasa wae ora misoi ora ngandani mungkin bojomu wis siap kok tinggal modar

Trus golek liyane…

Koe modar bojomu dadi rondo koe mlebu neroko bojomu tambah ayu di pek wong liyo, bayangnoooo...

Tidak Usah Seperti NU


Tak Usahlah berkeinginan untuk memiliki kefahaman matang terhadap Al-Qur'an dan Al-Hadist seperti yang dimiliki oleh Prof.Dr.Muhammad Quraish Shihab, MA, karena kau hanya akan dituduh sebagai penganut Syiah.

Tak Usahlah Bercita-cita memiliki keluasan ilmu dan kelembutan tutur kata seperti yang dimiliki oleh KH.MUSTOFA BISRI, karena kau hanya akan dicap sebagai kaum liberal.

Tak Usahlah berangan-angan untuk memiliki keluasan ilmu Balaghah, dan Mantiq seperti DR. KH.Said Aqil Siradj, karena kau hanya akan dituduh antek Syiah, Liberal, dan Sekuler

Tak Usahlah meminta kepada Tuhan agar kau dijadikan orang yang ma'rifat seperti anugerah yang diperoleh KH.Abdurrahman Wahid, karena kau hanya akan dicap sebagai manusia sesat dan antek yahudi.

Tak Usahlah bersikap toleransi terhadap kaum minoritas bila ilmu engkau belum bisa memahami sikap pancasilais seorang DR. KH Nuril Arifin Husein, MBA  ( Gus Nuril ), sebab engkau akan dicap Kiyai Pendeta.

Tak usahlah engkau pandai dan hebat soal fiqih hadist seperti KH Sahal Mahfudz, salah satu sesepuh NU dan ulama sepuh no 1 di MUI, karena engkau akan di tuduh liberal dan melindungi syiah.

Tak usahlah kau belajar berfikir kritis menanggapi dogma-dogma agama dan giat menyerukan sains seperti Dawkins dan Hawking, karena kau hanya akan dicap sebagai Atheist.

Bertakbirlah sekencang-kencangnya di sepanjang kerumunan, maka kau akan dianggap sebagai kekasih Tuhan.

Berjubahlah dan bersopanlah dalam berbusana, monopolilah surga, dan tuduhlah kafir kepada sesama, maka kau akan dianggap sebagai ahli agama.

KH Marzuki Mustamar

Jangan Menyakiti Pemeluk Agama Lain


Ngaji Gus Baha'

Dulu, kata Gus Baha, saking semangatnya beragama, banyak dari Sahabat Nabi SAW menghina berhala Uza. Dapat serangan dari orang Islam, orang musyrik balik menyerang.

“ Tuhan kalian juga ‘jancuk’, ” teriak orang musyrik.

Karena umat waktu itu kisruh, saling menghina, yang muslim menghina orang musrik dan yang musyrik juga tak mau kalah menghina. Akhirnya Allah memerintahkan kepada Muhammad agar umatnya jangan saling menghina.

" Hai Muhammad, umatmu jangan menghina keyaknian lain. Nanti mereka menghina saya. Saya korbannya. ” Begitu dalam bahasa Gus Baha.

Dari kekisruhan itu turunlah ayat Alquran yang artinya : “ Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan…”

“ Jadi, jika kamu ingin agar Islam tidak disakiti, maka kamu jangan sakiti agama lain. Ini bagian dari mencintai Islam. Tidak menghina agama lain, hormat pada agama lain bukan karena ikrar. Tidak. Itu agar Islam tidak dihina. Ini bagian dari mencintai Islam, ” begitu kira-kira yang diutarakan oleh Gus Baha dalam satu kesempatan di Pesantren Lirboyo belum lama ini.

Shalawat Yang Tak Akan Sirna Pahalanya


Abul Hasan al-Bakri, Abu 'Umarah bin Zaid al-Madini dan Muhammad bin Ishaq al-Mathlabi meriwayatkan,

Suatu hari ketika Rasulullah berada di masjid, tiba-tiba seorang lelaki bercadar datang menemui beliau. Lelaki itu membuka cadar yang menutupi wajahnya dan berkata dengan fasih, " Salam sejahtera untukmu duhai manusia yang memiliki kemuliaan yang menjulang tinggi dan tak tertandingi…."

Nabi kemudian mendudukkan lelaki tersebut di antara beliau dan Abu Bakar radhiyallahu 'anhu. Abu Bakar memandangi lelaki tersebut kemudian berkata kepada Rasulullah , " Duhai Rasulullah, mengapa engkau meletakkannya di antara aku dan engkau sedangkan aku mengetahui bahwa di muka bumi ini tidak ada seseorang yang engkau cintai melebihi diriku…? "

Rasulullah kemudian bersabda, " Duhai Abu Bakar, Jibril memberitahuku bahwa lelaki ini suka bershalawat kepadaku dengan sebuah shalawat yang belum pernah dibaca oleh siapapun sebelumnya..."

Sayyidina Abu Bakar pun lantas berkata, " Duhai Rasulullah ajarkanlah kepadaku shalawat yang ia baca agar aku dapat bershalawat kepadamu dengannya…."

Rasulullah kemudian menyebutkan shalawat tersebut :

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد في الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ، وَفِي الْمَلأِ الأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الْدِّينِ.

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala a-li sayyidina muhammadin fil awwalina wal a-khirin, wa fil mala-il a'la ila yaumiddîn

Abu Bakar kemudian bertanya, " Duhai Rasulullah, apakah balasan yang akan diperoleh seseorang yang membaca shalawat ini…? "

Rasulullah menjawab, " Duhai Abu Bakar, engkau telah menanyakan sesuatu yang aku tidak mampu menghitungnya. Seandainya lautan menjadi tinta, pepohonan menjadi pena dan para malaikat menjadi juru tulis. Maka lautan akan kering, pepohonan akan habis sedangkan para malaikat belum selesai mencatat pahala shalawat ini..."

Hadits ini diriwayatkan oleh Abul Faraj dalam Al-Muthrib.

Agenda Menghancurkan Indonesia


Kalau ada warga bangsa yang percaya, bahwa  khilafah itu adalah upaya untuk memperjuangkan syariat Islam secara kaffah, maka ia adalah bagian dari korban proxy war.

Khilafah yang dicitakan para penganutnya sebagai sistem pemerintahan global di bawah seorang Imam,  atau khalifah, atau seorang amirul mukminin yang adil, sesungguhnya tidak memiliki dasar teologis dan praxis yang kuat.

Para ahli tafsir terkemuka berpendirian dengan tegas, bahwa tidak ada satu ayat pun di Al-Qur'an yang mewajibkan bagi umat Islam untuk mendirikan sistem pemerintahan atas dasar khilafah.

Sekiranya ditemukan  2 terma  khalifahfatu fil Ardy dalam dua ayat di Al-Qur'an, hal itu lebih dimaksudkan sebagai perintah kenabian dari Allah SWT.

Dalam dunia praxis kekinian,  tidak ada satu negara islam di muka bumi ini yang mempraktekkan konsep khilafah dalam sistem kenegaraan dan pemerintahannya, termasuk di negeri di  Timur Tengah.

Kebanyakan negeri-negeri di gurun pasir menganut sistem monarchi, dengan raja sebagai kepala negara dan pemerintahan, seperti Arab Saudi dan Yordania.

Sebagian yang lain menganut sistem demokrasi-presidential, di mana kepala negara dan pemerintahan  dipimpin seorang presiden, seperti Mesir, Iran, dan Irak.

Lantas... mengapa khilafah terus menguat...? bahkan bisa menghancurkan kedaulatan sebuah negara....?

Di sinilah Khilafah didisain sebagai strategi proyek politik global, dengan tujuan utama penguasaan sumberdaya.

Siapa pemain utamanya....?

Bisa berbentuk strong state atau korporasi multi nasional, bahkan bisa kedua-duanya.

Dulu di era kolonialisme, untuk menguasai dan mengambil alih sumberdaya sebuah negara, negeri adidaya perlu aneksasi wilayah dengan mengerahkan pasukan dan  alat tempur dalam jumlah besar, dan karenanya perlu biaya besar.

Kini di era revolusi industri dan post truth,  aneksasi dipandang tidak lagi efektif.

Melalui Proxy War, penguasa negeri adidaya dari jauh mengendalikan  peperangan  dengan lebih dulu mencipta pion-pion politik radikalis dan sparatis dalam sebuah negara yang diincar sumber daya nya.

Melalui soft-operation, para pion politik radikalis dan sparatis ini dibiayai dan dipersenjatai dengan tingkat militansi kelompok yang tinggi.  

Pada saat yang tepat, biasanya lewat momentum Pemilu,  digunakan untuk melawan dan menggulingkan Pemerintah yang sah. 

Saat yang sama melalui operasi fire house of falsehood',  sesama anak bangsa dibikin saling curiga, saling tidak percaya, saling membenci, bahkan saling menghabisi atas nama tegaknya negara khilafah.

Proyek politik global ini berhasil gemilang di negeri gurun pasir, melalui radikalis HT, IM, dan ISIS, menyusul keberhasilan di negeri Asia Selatan lewat pion-politik radikalis Al-Qaidah.

Di Afghanistan dan Pakistan, hingga kini terus perang saudara seolah tidak pernah tahu kapan berakhir.

Baik di negara Timur Tengah maupun Asia Selatan, kini yang tersisa adalah puing-puing kehancuran peradaban manusia.

Atas nama membela khilafah yang hanya utopi itu, jutaan nyawa manusia telah melayang, sementara jutaan anak dan ibu-ibu  menjadi pengungsi dan gelandangan.

Kini di Indonesia, setelah sumber minyak timur tengah dan asia selatan dikuasai dan dikuras habis oleh negara adi daya, kini Proxy War sedang beroperasi masif di Indonesia.

Pola nya hampir sama,  Radikalis dan Sparatis dididik, dibiayai, dan dipersenjatai.

Saat yang sama melakukan persetubuhan politik, dengan kelompok politik dalam negeri yang haus kekuasaan.

Gagal lewat momentum politik Pemilu 2019, karena Jokowi yang menang,  kini upaya menggulung habis Indonesia terus dicoba dengan mengoperasikan dua kekuatan sekaligus, yakni radikalis dan  sparatis.

Radikalis terus bergerak masif dengan isu khilafah, sementara kelompok sparatis  bergerak untuk isu referendum Papua merdeka.

Keduanya  dikesankan tidak berhubungan satu sama lain, dan  seolah-olah berdiri sendiri.

Tapi sebenarnya, keduanya dimanegeri oleh kekuatan yang sama dengan target politik yang sama pula, JOKOWI GAGAL DI PERIODE KEDUA, dan Indonesia menjadi luluh lantak seperti negeri di Timur Tengah.

Pertanyaanya, berhasilkah proxy war di Indonesia....? 

Jawabannya adalah, Selama TNI, Polri, dan Rakyat Nusantara masih bersatu padu untuk tegakkan NKRI, untuk tegakkan Pancasila dan UUD 1945, maka selama itu pula operasi proxy war pasti akan  gagal, dan sebaliknya.

Proxy War boleh berhasil di Asia Selatan dan Timur Tengah, karena di negera-negara tersebut tidak memiliki Pancasila.

Karena di negera-negara tersebut, justru militer nya yang terpecah-belah dan haus kekuasan, tapi tidak di Indonesia.

Jadi sekali lagi, tidak di Indonesia.

Demi keutuhan dan kejayaan negeri,  bersatulah TNI-Polri.

Gulung musuh-musuhmu, dengan kekuatan juang dan patriotmu.

Rahayu

“ Carilah Ulama Yang Benar Anakku , Yang Hidup Dan Ibadahnya Tidak Mengharapkan Surga “


Dikisahkan ada seorang Pemuda Ahli Maksiat yang mencari cari Ulama untuk jadikan Gurunya.

Sang Pemuda mencari Ulama sebab ibunya sebelum wafat berwasiat “ Carilah Ulama Yang Benar anakku yang hidupnya tidak mengharapkan Syurga tetapi takut akan Neraka “.

Sang Pemuda mulai mencari Ulama yang dimaksudkan ibunya dan bertemulah Sang Pemuda dengan Ulama Alim dan bertanya, " Wahai Ulama Alim apakah engkau hidup dan beribadah karena Syurga…? ", " Ya betul wahai Anak Muda, hidup ini hanyalah pilihan antara Syurga dan Neraka." Jawab Ulama Alim itu. " Terima kasih jawabannya wahai Ulama Alim…! " Jawab Sang Pemuda yang sangat simple.

Sang Pemuda berfikir ini bukan Ulama yang dimaksudkan ibuku.

Suatu saat Sang Pemuda bertemu lagi dengan Ulama Alim dan bertanya, " Wahai Ulama Alim apakah engkau hidup dan beribadah kerana Syurga…? "

" Ya betul wahai Anak Muda, hidupku hanya tertuju kepada Syurga kerana Syurga adalah tempat yang dijanjikan Allah untuk orang yang taat dan aku berani mati untuk Syurga…." Jawab Ulama Alim itu.

" Terima kasih jawabannya wahai Ulama Alim…! " Jawab Sang Pemuda yang sangat simple.

Lagi Sang Pemuda berfikir ini bukan Ulama yang dimaksudkan ibuku.

Sang pemuda terus mencari cari Ulama yang dimaksudkan ibunya tetapi tidak berjumpa juga.

Suatu masa, Sang Pemuda memberanikan diri untuk menemui Imam Al Ghazali r.a, Sang Sufi yang sangat tersohor namanya.

Sang pemuda bertemu dengan Sang Sufi dan bertanya kepada Imam Al Ghazali, " Wahai Hujjatul apakah engkau beribadah kerana Syurga…? "

Imam Al Ghazali tersenyum lalu menjawab dengan lembut.

 " Ketahuilah Anak Muda, Syurga hanyalah ciptaanNya, bukan Maha Pencipta dan jika aku beribadah kerana Syurga nescaya aku adalah yang menduakan Allah SWT..."

" Jadi kerana apakah engkau beribadah wahai Hujjatul….? "

" Aku beribadah semata mata kerana CINTA ku kepada Tuhanku…" Jawab Sang Hujjatul.

Sang pemuda menangis seraya berseru, " Ibu, aku sudah bertemu Ulama yang engkau maksudkan..."

Maka terdengarlah suara ghaib, " Ikutilah dia wahai anakku. Sesungguhnya dia adalah Ulama Sejati yang hidup dan ibadahnya tidak berharap Syurga seperti halnya Para Sahabat..."

Berkata imam alghazali dalam kita nya Bidayah “ Lari engkau dari ulama Shu' seperti larinya engkau Dari kejaran Harimau…”

Wallahu alam

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...