Photo

Photo

Monday, 2 December 2019

Tresno Jalaran Kulino VS Mulyo Jalaran Rekoso


“ Witing  tresno jalaran soko kulino “ sebuah pepatah jawa yang ada di atas, mungkin sudah sering terdengar..

“ Witing Tresno Jalaran Soko Kulino ”, kurang lebih maknanya adalah “ Cinta tumbuh karena terbiasa ”

Sedangkan “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”, maknanya “ Kemulyaan didapat karena berani untuk bersusah payah ”

Bila dipahami maksudnya, dua kalimat tersebut memang hampir mirip. Cinta bisa tumbuh karena terbiasa, terbiasa bertemu, berinteraksi, beraktifitas bersama.. yang tadinya tidak ada perasaan khusus, akhirnya cinta mulai tumbuh seiring dengan waktu, hal ini nggak perlu kita bahas, karena sudah banyak contohnya..

Disini saya ingin mengajak membahas tentang pribahasa kedua, “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”.

Mulyo dalam hal ini bisa berarti banyak hal, tidak hanya berarti kekayaan, kesuksesan, tapi artinya bisa lebih luas.. seluas kata kata sukses itu, dimana setiap orang mempunyai target dan definisi yang berbeda beda tentang kesuksesan.

Sebagai contoh…
Seorang mahasiswa, dia mendefinisikan sukses bagi dia adalah bisa lulus ontime dengan nilai atau IPK diatas 3. Untuk mencapai kesuksesan itu, sudah tentu kita bisa bilang.. “ belajarlah yang rajin, fokus, dan manfaatkan waktu yang ada untuk kepentingan kuliah mu.. jangan kau membuang waktumu untuk hal hal yang tidak berguna ”.

Tapi kenyataannya tidak semudah itu kan….? sebagai yang pernah menjadi mahasiswa saya bisa bilang nggak mudah.. banyak tugas kuliah yang tergolong susah, sedangkan ada banyaknya kegiatan diluar kampus yang sayang dilewatkan.. belum lagi bila kita sudah kenal komunitas / kerja yang sesuai dengan passion kita, atau yang paling berat punya pacar yang ngajaknya happy happy terus..

Jadi contoh tersebut sudah cukup jelas.. kalo seorang mahasiswa mau sukses, lulus ontime dengan IPK terbaik, otomatis dia harus tetap fokus, belajar, mengerjakan tugas, dan melakukan apapun yang dapat meningkatkan prestasinya..

Mencoba mengambil contoh lain. Seseorang ingin bekerja untuk menghidupi keluarganya.. setelah lebih dari 6 bulan melamar pekerjaan tidak ada satupun yang merekrut dia karena dia hanyalah lulusan S1 dengan nilai paspasan tanpa pengalaman kerja. Akhirnya dia memutuskan untuk berwirausaha untuk membuka warung lesehan karena merasa dia bisa memasak dan masakannya di sukai oleh keluarganya, dengan modal minim, dia membuat warung kecil di dekat rumahnya, perjuangan yang cukup berat, setiap pagi ia harus berbelanja di pasar yang jaraknya lumanyan jauh, menyiapkan semuanya sendiri, sore harinya dia membuka warungnya, memasak, hingga menyajikannya dia lakukan sendiri, begitu terus setiap hari, sampai beberapa bulan tidak ada perkembangan.

Beberapa cibiran dari orang tidak pernah dia perdulikan. Dengan kerja keras, di tahun ke 2 sudah mulai memperlihatkan hasil. Ia mulai mempunyai karyawan yang membantunya, dan beberapa tahun kemudian, ia sukes membuka beberapa warung lesehan di beberapa tempat dengan omset yang cukup besar, 3 – 5 x lebih besar dari teman teman kuliahnya yang bekerja dikantoran.

Dari contoh diatas.. tidak semua keberhasilah datang dengan sekejab mata.. mungkin hanya 1 : 1000 orang yang memulai usaha langsung sukses.. semua membutuhkan waktu dan perjuangan yang tidak mudah.. bahkan sebagai pengusaha di awal kita harus turun tangan mengurus sendiri semuanya..

Jadi, cukup tepat bila pribahasa tadi menjadi sebuah cerminan bagi kita.. “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”, kalau kita mau sukses, haruslah berani untuk bekerja keras dan mengambil resiko.. ada harga yang harus dibayar atas kesuksesan kita, dengan kerja keras dan tentunya pengorbanan....
Salam Sukses

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4493 - 4495

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4493-4495 “Perdana Menteri Yu, apa yang harus kita lakukan?” McKinney sedikit ragu-ragu saat ini. Jika pertarunga...