" Keberuntungan
" kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak
masuk akal. Karena itulah takdir mereka.
Boleh jadi “
keterlambatanmu “ dari suatu perjalanan adalah “ keselamatanmu “
Boleh jadi “
tertundanya pernikahanmu “ adalah suatu “ keberkahan “
Boleh jadi “
dipecatnya “ engkau dari pekerjaan adalah suatu “ maslahat “
Boleh jadi sampai
sekarang engkau “ belum dikarunia anak “ itu adalah “ kebaikan dalam hidupmu “
Boleh jadi
engkau “ membenci sesuatu “ tapi ternyata itu “ baik untukmu “, karena “ Allah
Maha Mengetahui “ . Sedangkan engkau tidak mengetahui.
Sebab itu, “
jangan engkau merasa gundah “ terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu,
karena “ semuanya sudah atas izin Allah “
Jangan “
banyak mengeluh “ karena hanya akan “ menambah kegelisahan “.
“
Perbanyaklah Alhamdulillah “, itu yang akan “ mendatangkan kebahagiaan “
Terus ucap
alhamdulillah, alhamdulillah,
Alhamdulillah…, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.
“ Selama
kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya
dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis
yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera “
Alhamdulillah….Alhamdulillah….Alhamdulillah….
ucapkan sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.
“ Jangan
selalu melihat ke belakang karena disana ada masa lalu yang menghantui mu “
“ Jangan
selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah
“
*Namun
lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.*
Tidak harus
banyak teman agar engkau menjadi populer, “ singa sang raja hutan lebih sering
berjalan sendirian “ Tapi kawanan domba
selalu bergerombol.
No comments:
Post a Comment