Photo

Photo

Tuesday 3 April 2018

BEDANYA ORANG DEKAT SUMBER REZEKI & ORANG JAUH “ Rahasia Pembagian Berkat "


Oleh: Muhammad Itsna Hambali

Bismillahirrahmanirrahim.

Suatu ketika, beberapa hari yang lalu kira2 habis maghrib, saya mengikuti acara 7 hari meninggalnya tetangga.

Acara diisi dengan membaca bersama-sama surat alfatihah, surat Al ikhlas, tahlilan dan doa. Saya sendiri kebagian memimpin tahlilan.

Sehabis doa, ini yang paling ditunggu, hehehe, sedekah dari yang punya rumah. Nasi gule ditambah sate kambing. Masyaallah sedapnya. Ingat itu jadi pengen nambah lagi. He he.

Dilanjutkan bagi-bagi nasi berkat buat oleh-oleh yang di rumah. Sip dah.

Saat pembagian "berkat" itu, saya melihat, bagaimana orang yang duduknya paling di dalam, paling dekat dengan "sumber berkat", harus menjadi perantara dulu buat yang di luar. Atau yang tempatnya jauh.

Baru berkatnya semakin mendekat. Dan paling akhir baru dia mendapatkan pembagian itu.

Saya pikir, ini menggambarkan sebagian pola rezeki dari Allah.

Terkadang, orang-orang yang terdekat dengan sumber rezeki ( ALLAH SWT ), justru paling terakhir dapatnya rezeki.

Itu bukan tanpa tujuan. Tapi Allah menghendaki agar orang itu menjadi perantara dulu bagi rezeki-rezeki orang yang lain. Yakni orang-orang yang masih jauh dari sumber rezeki.

Toh, orang yang terdekat sudah melihat langsung berkatnya. Dia yakin 100 persen akan kebagian. Dia sudah melihat pertama kali. Juga sudah membaunya pertama kali. Jadi, sebenarnya dia sudah "mencicipi"nya terlebih dulu. Meski baru baunya saja. Dia membagi lebih dulu. Maka dia yakin akan bagian berkatnya itu.

Semakin cepat dia mengantarkan berkat kepada yang lain. Semakin cepat pula berkat bagiannya akan sampai kepadanya.

Demikianlah. Orang yang dekat dengan Allah sudah melihat lebih dulu bagiannya. Maka dia sudah bahagia dengan kepastian itu.

Yang dilakukannya ingin segera menjadi perantara rezeki bagi yang lain. Agar rezeki dirinya sendiri segera menghampirinya.

Kalau begitu kan lebih beruntung yang jauh dari sumber rezeki…? Bukan begitu. Begini lho.

Orang yang jauh hanya mendapatkan bagian rezekinya saja. Tidak ada bonus-bonus yang lain.

Orang yang dekat mendapatkan banyak hal sebelum mendapatkan rezekinya. Juga, pada saatnya, pasti mendapatkan rezekinya. Ditambah lagi bonus-bonus yang lain saat sudah mendapatkannya.

Kuncinya orang dekat Allah itu sabar dan syukur. Ada juga yang lain. Tapi 2 itu saja yang paling nampak dalam prakteknya. Soal hati sih bisa ditambah ikhlas, ridho, dll.

Silahkan ditambah sendiri ya.

Sebelum mendapatkan rezekinya sendiri yang berlimpah, orang dekat, sudah berbagi. Dengan berbagi itu dia sudah bahagia. Dan jatah makan sehari-harinya sudah pasti datang. Begitu keyakinannya. Begitu pula yang terjadi.

Burung yang tak punya akal setiap hari dapat makanannya. Pun mereka tidak pernah punya simpanan. Burung burung makan hari demi hari. Mereka bisa, kita yang mengaku manusia tidak…? Ah yang bener aja, hehehe….

Saat menjalani proses menuju keberlimpahan itu mereka lalui dengan kesyukuran. Mengapa…? Sebab orang yang dekat Allah itu yakin akan firman dan janji-Nya. Bahwa jika mereka bersyukur, Allah akan menambah-nambah nikmat-Nya. Bahwa sesudah kesukaran pasti ada kemudahan. Bahkan dua kali kemudahan.

Mereka menempa diri dengan ilmu dan kerja keras yang terus dibarengi dengan iman dan amal-amal sholeh. Juga doa dan tawakkal kepada Allah. Kalau begitu bukankah ini keuntungan yang luar biasa…?

Dan, pada saat keberlimpahan itu datang. Dan PASTI DATANG. Mereka menjadi ahli syukur yang terbaik.

Salam silaturahmi yang hangat dari saya, Muhammad Itsna Hambali

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...