Photo

Photo

Sunday 29 October 2017

MEMBEDAH MASALAH “ Rahasia Menyelesaikan Hutang Segunung Bag. 2 “

Pupuk kembali keimanan dan perbanyak amal kebaikan.

Setelah memohon ampun, lanjutkan terus dengan kembali beriman dan beramal shaleh ( untuk menebus kesalahan ). Saudara, permohonan ampun sangat terkait dengan perbaikan hidup, perubahan kualitas hidup. Tapi sekedar memohon ampun, jelas tidak cukup.

Ini didasarkan pada surah al Furqân: 70; “( Akan ditambahkan kesusahannya kelak di hari kiamat, dan akan dihinakan ) kecuali orang-orang bertaubat ( yang menghentikan langkah buruknya ), beriman, dan beramal saleh.

Mereka inilah orang-orang yang keburukannya digantikan Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

” Keburukan bagi yang berhutang, kan, tidak bisa bayar hutangnya. Maka, awali dulu dengan permohonan ampun.Tapi sebelum diubah keadaannya, pupuk iman supaya bisa melakukan amal saleh yang bisa mengimbangi keinginan dan masalah kita. Sekarang coba kita perhatikan redaksi ini “kecuali mereka yang bertaubat, beriman dan beramal shaleh…”.

Kenapa di antara kewajiban amal saleh dan taubat, ada kalimat beriman…? Karena perlu iman untuk melakukan amal shaleh. Selain tanpa iman, amal shaleh tidak dianggap, ia pun menjadi dorongan agar kita percaya; dengan kita melakukan amal shaleh, maka keburukan kita akan diubah menjadi kebaikan. Semakin besar kepercayaan kita sama Allah, maka akan semakin besar juga amal kita. Kira-kira begitu, insya Allah.

Dan kenapa juga iman dan amal shaleh harus didahului taubat…..? Karena tanpa bertaubat dulu, iman dan amal shaleh tidak akan bisa “bunyi”, tidak akan punya pengaruh bagi perbaikan hidup. Minta ampun dulu, pupuk keimanan,dan berjuanglah memupuk amal saleh.

Lagipun kata Allah dan Rasul-Nya, kebaikan akan menghapus keburukan.

Kembangkan pikiran positif dan jangan biarkan pikiran negatif bermain.

Jangan biarkan pikiran negatif bermain. Paling tidak hibur diri dengan pikiran-pikiran positif. Ini perlu latihan. Setidaknya coba lihat apa yang masih tersisa di hidup dan kehidupan kita. Kita punya hutang, tapi masih bisa berlari,karena punya kaki. Bagaimana mereka yang tidak punya kaki. Terus lagi misalnya, kita punya hutang besar, dan agak-agak mustahil ga kebayar, tapi kita masih dikasih mata, lumayan. Intinya mengembangkan kepositifan berpikir. Jujur saja, memang kita seringkali dipenjara oleh pemikiran negatif kita sendiri. Kita menganggap kesusahan yang terjadi sudah seperti neraka, dan seakan kita sudah mengalami apa yang dinamakan kiamat.

Berikut ini beberapa contoh Dalam posisi berhutang, kita ketakutan ditagih. Pemikiran negatif :

Padahal kalau dihadapi baik-baik pun orang juga akan baik juga. Dan Kita memenjarakan diri kita dengan biasanya akan ada jalan keluarnya. pemikiran negatif bahwa hutang kita tidak akan mungkin pernah bisa terbayar. Siapa bilang….? Kan ada Allah dengan Segala Keajaiban-Nya…? Jangan menyerah dulu dengan keadaan. Ingat, kondisi negatif pertama kali dibentuk Kita menganggap hidup kita oleh pikiran-pikiran negatif berantakan.

Ini juga sering bermain di dalam pikiran kita. Kita menganggap hidup kita sudah “finish”, sudah berakhir.

Akhirnya kita mati langkah sendiri, hanya mengurung diri di kamar, tanpa mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat. Bila sudah begini, yang sering terjadi adalah kita seperti sedang menghitung hari kematian.

Deg-degan terus, sementara kita hanya berdiam diri saja. Oleh karenanya, penting sekali mengembangkan pikiran-pikiran positif. Tapi memang, orang-orang salah mah, sudah ketetapan Allah mereka ketakutan dengan kesalahan-kesalahannya apabila ditampakkan Allah ;

“ Kamu lihat orang-orang yang zalim ketakutan dengan keburukan-keburukan yang telah mereka lakukan. Sedang akibat buruk perbuatan buruk biar bagaimanapun juga tetap akan menimpa mereka…” ( asy Syûrâ: 22 ).

Tapi insya Allah, dengan iradah Allah, semua hal yang buruk-buruk segera digantikan dengan yang baikbaik.

Dan ini sekali lagi bisa kita dapatkan dengan memohon petunjuk Allah, ampunan serta rahmat-Nya.

Semoga tulisan ini benar-benar membawa manfaat, bukan hanya buat saudara, tapi juga buat saya dan keluarga.

AWAS….! DAPAT DOSA DALAM MENYEMBELIH HEWAN QURBAN

Padahal qurban adalah ibadah yang agung. Dosa karena membuat takut hewan qurban...
Seperti :
- Mengasah pisau di tempat yang dilihat hewan qurban
- Menyembelih didepan hewan-hewan lain
- Menyeret dan Menguliti di tempat yang terlihat hewan-hewan lain.
Jangan lakukan itu saudaraku...
Jadikanlah ibadah qurban anda sempurna untuk Allah سبحانھ وتعالى dengan cara yang baik sebagaimana yang Allah
سبحانھ وتعالى perintahkan dan Nabi صلى الله عليه وسلم ajarkan

Mari kita simak penjelasannya berikut ini
* Jangan lupa dishare ke seluruh kaum Muslimin baik yg qurban atau tidak, dan terutama bagi tukang jagal dan panitia kurban *

* JANGAN MATIKAN HEWAN KURBANMU DUA KALI…! *

بِسْمِ للهَِّ الرَّحْمَنِ الرَّحِیمِ
,Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma berkata
*مَرَّ رَسُولُ للهَِّ صَلَّى للهَُّ عَلَیْھِ وَسَلَّمَ عَلَى رَجُلٍ وَاضِعٍ رِجْلَھُ عَلَى صَفْحَةِ شَاةٍ، وَھُوَ یَحُدُّ شَفْرَتَھُ، وَھِيَ تَلْحَظُ إِلَیْھِ بِبَصرِھا، قَالَ:أَفَلا قَبْلَ ھَذَا، أَوَ تُرِیدُ أَنْ تُمِیتَھَا مَوْتَتَینِ*
“ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melewati seseorang yang meletakkan kakinya di atas badan samping seekor kambing sambil menajamkan pisaunya, sedang kambing itu melihat ke arah pisau, maka beliau bersabda:
Mengapakah engkau tidak menajamkan pisau sebelum melakukan ini, APAKAH ENGKAU INGIN MEMATIKANNYA DUA KALI…?!” [HR. Ath-Thabrani dalam Al-Kabir dan Al-Ausath, Ash-Shahihah: 24, Shahihut Targhib: 1090]

An-Nawawi rahimahullah berkata,
ویستحب أن لا یحد السكین بحضرة الذبیحة وأن لا یذبح واحدة بحضرة أخرى ولا یجرھا إلى مذبحھا

“ Dan dianjurkan untuk tidak menajamkan pisau di hadapan hewan sembelihan, tidak boleh pula menyembelih seekor hewan di depan yang lainnya, dan tidak boleh menyeretnya ke tempat pemyembelihannya di depan yang lainnya. ” [Syarhu Muslim 13/113]

Beberapa Pelajaran:
1. Kewajiban berbuat baik kepada hewan sembelihan dan membuatnya nyaman sebelum disembelih
2. Tidak boleh menajamkan pisau di hadapan hewan sembelihan
3. Tidak boleh menyembelih atau menyeret seekor hewan ke tempat penyembelihan dan disaksikan oleh hewan yang lain
4. Sifat kasih sayang Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang sangat besar, demikianlah yang harus diteladani oleh umat beliau
5. Keistimewaan dan kesempurnaan ajaran Islam serta ketinggian dan keluhuran akhlak yang dianjurkan dalam Islam.

التوفیق وصلى لله على نبینا محمد وآلھ وصحبھ وسلم

Saturday 21 October 2017

Jangan Sombong

Menjadilah diri sendiri yang lebih baik, buanglah sifat egomu dan iri dengkimu agar tidak menimbulkan rasa benci terhadap orang lain…

Jangan merasa hebat dan benar ( ingat kita manusia biasa tempat sampahe salah ) { setitik" yen eling langsung istighfar wae } ojok merengut ae …

Teruslah mengaca untuk diri sendiri dan lakukanlah perubahan menjadi lebih baik dan menyenangkan orang lain itu pahalane sak gunung ..

Ane saja mengaca terus"an yah pancet ae, kenape muka ane tetep seperti ini yah Alhamdulillah, Disyukuri, Dihargai, Dinikmati..

Wis yoh ngunu wae sangune,  iki wis dienteni konco2 nang warkop..

# Think Positif
# Lakukan Perubahan Yang Lebih Baik
# Saling Asah Saling Asih Saling Asuh
# Saling Menghargai
# Selalu Bahagia
# Spiritual
# Tidak Lupa Dengan Ngopi Malam

ULAMA & ANDROID SMARTPHONE

Ilmunya disimpan didalam HP...
HP nyala, ilmu ikut nyala,
HP rusak, ilmunya juga ikutan rusak..
Inilah fenomena disekitar kita..

Zaman dahulu, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya.
Zaman sekarang, orang mudah mencari ilmu tapi sulit mengamalkannya.

Dahulu, ilmu dikejar, ditulis, dihafal, diamalkan dan diajarkan.
Sekarang, ilmu diunduh, disimpan dan dikoleksi, lalu diperdebatkan.

Dahulu, butuh peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan ilmu.
Sekarang, cukup peras kuota internet sambil duduk manis ditemani secangkir minuman dan snack.

Dahulu, ilmu disimpan di dalam hati, selama hati masih normal, ilmu tetap terjaga.
Sekarang, ilmu disimpan di dalam memori gadget, kalau baterai habis, ilmu tertinggal.

Kalau gadget rusak, hilanglah ilmu.

Dahulu, harus duduk berjam-jam di hadapan guru penuh rasa hormat dan sopan, maka ilmu merasuk bersama keberkahan.
Sekarang, cukup tekan tombol atau layar sambil tidur-tiduran, maka ilmu merasuk bersama kemalasan.


Ya begitulah keadaan kita diakhir zaman ini...

Thursday 19 October 2017

MEMBEDAH MASALAH : Rahasia Menyelesaikan Hutang Segunung

Pikirkan kemampuan Allah, kuasa Allah.

Jangan membatasi diri dengan kemampuan diri. Pikirkan kemampuan Allah, bukan ketidakmampuan diri sendiri. Ini penting, sebab kita sering jadinya putus asa, manakala kita sadar bahwa tidak ada satupun yang kita bisa lakukan untuk menutup hutang. Kalau Kuasa Allah kan tidak berbatas dan tidak bertepi. Beda dengan kuasa kita, langkah  kita, yang ada mentoknya. Yang harus kita lakukan sementara kita tidak punya kemampuan, adalah kita secepatnya kembali kepada Allah, dan meminta Kuasa-Nya hadir di dalam kehidupan kita. Urusan hutang terlalu kecil bagi-Nya.

Kalau Dia sudah berkenan, bukan saja hutang kita akan lunas, tapi juga kehidupan kita akan kembali dibangkitkan oleh Allah, usaha kita kembali dijayakan, rumah tangga kembali diharmoniskan, pekerjaan kembali diberikan, ketenangan kembali dihadirkan.

Dan mampukah Allah…? Pasti mampu. Diapasti mampu. Dan ini pasti, tidak perlu diragukan lagi.

Yakinkan diri bahwa Allah Maha Menolong. Pikirkan Allah itu Maha Menolong. Tinggal sekarang kita berupaya agar pertolongan Allah hadir dalam kehidupan kita, dalam permasalahan kita.

Saudara, yang harus kita kuatirkan dalam setiap usaha kita dalam membayar hutang dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan lain adalah jangan-jangan pertolongan Allah tidak ada. Sebab tidak mungkin yang namanya “susah” tidak mau pergi kalau Allah sudah berkenan menolong. Minimal, ketika permasalahan masih ada, kalau Allah sudah berkenan menolong, Dia akan menghadirkan ketenangan dan kedamaian di hati. Hidup kita tidak tegang, tidak panik. Percaya bahwa Allah bakal menolong.

Usahakan menanamkan keyakinan bahwa Allah itu bakal menolong kita. Dengan begini, kita akan merasa aman.

Sebab sudah ada sandaran. Kita pikirkan, kalau hutang kita ada yang menjamin, bukankah kita bakal tenang?

Pikirkan, bila terhadap penyakit kita, ada yang bilang, ah, penyakit ini sih penyakit biasa, insya Allah bisa sembuh; maka hati kita langsung senang, langsung tenang? Demikianlah, kalau kita menyandarkan diri kita kepada Allah, dan meyakini bahwa Dia Yang Maha Menolong mau menolong kita, sungguh, ketenangan dan kedamaian akan hadir. Insya Allah.

Dan yang tidak kalah pentingnya, jaga sikap, jaga hati, jaga pikiran. Ini kalau kita semua mau ditolong oleh Allah.

Maksudnya, jadikan diri kita pantas ditolong oleh Allah; “Barangsiapa yang bertakwa (memelihara diri) kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangkasangkanya.

Dan barangsiapa yang bertawakkal (menyerahkan diri dan persoalan hidup) kepada Allah, niscaya Dia akan mengurusnya…” (ath Thalâq: 2-3).

"Yaa Ghoniyu Yaa Mughni yaa Fatahu yaa Rozak"


Diamalkan setiap selesai sholat 100 kali.

WADAH SEMUA ILMU

Baiklah saya hari ini akan membagikan ilmu wadahnya semua ilmu yang sudah di ijazahkan oleh guru pagarnusa saya.

Kata guru saya ilmu ini bisa mempercepat menyerap ilmu apapun atas izin allah tentunya dan ilmu ini bisa melindungi dari mara bahaya dan sangat cocok sekali untuk seorang pelajar karena bisa memudahkan untuk memahami pelajaran, terus ilmu ini juga bisa digunakan untuk mengisi ilmu ghaib atau ilmu hikmah.

Dan inilah caranya

1. Baca subhanallah dan di saat membacanya bayangkan dari atas kepala sampai ke dada ( bayangkan tubuh kita / seolah olah melihat tubuh kita )

2. Baca alhamdulillah dan di saat membacanya bayangkan dari dada sampai ke tali pusar perut anda

3. Baca allahuakbar dan di saat membaca bayangkan dari tali pusar perut anda sampai ke ujung kaki

4. Sebagai penutupan dzikir baca'' allah pengeran kulo, nabi muhammad kang nudungi kulo, syeh abdul qodir jailani ngelindungi awak kula"

Dan dzikir di atas di baca terserah kalian yang penting di baca setelah selesai shalat, kalau semakin sering di baca maka wadah ilmunyapun semakin besar

Wednesday 18 October 2017

TAKZIM KEPADA GURU

Bagi seorang murid, takzim (memberikan penghormatan) kepada Guru merupakan kewajiban dan wujud akhlak yang baik. Nabi SAW menganjurkan ummat untuk menghormati ulama dan ini sudah berlangsung sejak lama dan tradisi ini terpelihara tanpa dipermasalahkan oleh seluruh ummat Islam di dunia. Dalam tarekat, takzim sangat di utamakan karena itu merupakan bagian dari Adab dan Adab kedudukannya lebih tinggi dari amalan itu sendiri.

“ Dahulukan adab mu sebelum engkau berdzikir”, demikian Guru memberikan nasehat kepada para muridnya agar senantiasa menjaga akhlak dan tingkah laku terpuji karena itu merupakan ajaran pokok dari Islam. Ketika anda masuk ke dalam mesjid, di sunnatkan melaksanakan sunnat tahiyatul mesjid, sebagai wujud takzim kita kepada mesjid dan wujud takzim kita kepada sang pemilik mesjid yaitu Allah SWT.

Di dalam tarekat dikenal berbagai macam adab; Adab murid kepada guru, Adab murid kepada sesama, Adab melaksanakan suluk, Adab berzikir dan kesemuanya sudah pernah saya uraikan dengan lengkap di dalam buku, “Perjalanan Sufimuda Menemukan Tuhan Dalam Keseharian”.

Para Wali menempati derajat tinggi disisi Allah SWT bukan karena ibadahnya, akan tetapi kareka akhlak dan ketakziman-Nya. Coba baca riwayat Syekh Abdul Qadir Jailani yang diangkat menjadi seorang Wali karena tidur didepan pintu rumah Gurunya sepanjang malam disebabkan dia segan untuk membangunkan gurunya, begitu juga Sunan Kalijaga menjadi wali dikarenakan kepatuhan dia mengkhidmat dalam menjaga amanah guru berupa sebuah tongkat.

Secara ilmiah aliran listrik mengalir dari positif kepada negatif bukan sebaliknya dan air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Hukum universal mengatur hal demikian dengan teratur, inilah yang kita sebut dengan sunatullah. Begitu juga dengan karunia Allah SWT akan mengalir dari tempat Maha Tinggi ke hati hamba-Nya yang mau merendahkan diri, bukan sebaliknya.

Jika Allah SWT kita dekati dengan kesombongan, baik kesombongan hati maupun kesombongan zahir, maka secara otomatis akan tertolak. Iblis terusir dari surga bukan karena dia berbuat maksiat, bukan pula malas ibadah akan tetapi karena di hatinya bersemayam rasa sombong, dengan kesombongan itu pula dia terlempar dari rahmat Allah SWT. Iblis enggan bertakzim kepada Adam, walaupun itu perintah dari Allah SWT

Atas kejadian Iblis dimasa lalu inilah, setiap Nabi di utus kedunia tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW untuk mengingatkan kembali manusia agar selalu berakhlak baik, memiliki rasa rendah hati, agar karunia Ilahi selalu berada dalam hatinya.

Mari kita senantiasa menjaga akhlak kepada Guru, menjaga ketakziman kita agar memperoleh keberkahan dari ilmu yang kita dapatkan. Guru pernah berkata, “Bola tenis jika dibanting kebawah akan memantul ke atas dengan tinggi, sementara telur jika dibanting akan pecah, tidak pernah naik ke atas, jadilah kau seperti bola tenis jangan seperti telur”.

Bantingkan dirimu dengan serendah-rendahnya dihadapan Sang Maha Tinggi, niscaya Dia akan mengangkat derajatmu ke tempat tinggi. Karena Dia hanya menerima unsur yang berasal dari diriNya sendiri, maka lenyapkan dirimu agar engkau bisa fana bersama-Nya sebagaimana firman Allah kepada Musa, “Tinggalkan dirimu datanglah kepada-Ku”.

Belajarlah dengan baik takzim secara zahir, berupa gerakan badan yang mengarah kepada penghormatan agar engkau nanti bisa paham takzim secara bathin, takzim lebih tinggi lagi nilainya. Takzim bathin ini berada di dalam hati, tempat cahaya Ilahi bersemayam, dari sanalah segalanya berasal. Menutup tulisan ini saya mengutip Sabda Rasulullah SAW, “Abu Bakar mengungguli kalian bukan karena banyaknya shalat dan banyaknya puasa, tapi karena sesuatu yang bersemayam di hatinya.” (HR at-Tirmidzi ) .

Membakar KEMENYAN

Sekedar informasi, Jika belum tau sanad"nya dan belum mengerti sejarah...
Ojo kakean omong n dlohom...


Membakar kemenyan ketika berdzikir, membaca Alqur'an, berada di majlis ilmu maka wangi-wangian (tathayyub) hukumya Sunnah berdasarkan senangnya Kanjeng Nabi Muhammad Saw pada sesuatu yang harum dan Kanjeng Nabi senang dengan wewangian.

Beliau Kanjeng Nabi Saw sering memakainya dan mendorong para sahabat untuk menggunnakanya.
( Lihat dalam kitab Bulghat ath-Thullab halaman 53-54 ).

مسئلة ج: اخراق البخور عند ذكر لله ونحوه كقراءة القرأن ومجلس العلم لھ اصل فى السنة من حیث ان النبى صلى لله علیھ وسلم یحب الریح الطیب الحسن ویحب
الطیب ویستعملھا كثیرا
بلغة الطلاب ص ٥٣

" Membakar dupa atau kemenyan ketika berdzikir pada Allah dan sebagainya seperti membaca al-Qur'an atau di majlis-majlis ilmu, mempunyai dasar dalil dari al-Hadits yaitu dilihat dari sudut pandang bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Saw menyukai bau wangi dan menyukai minyak wangi dan beliau pun sering memakainya."
(Bulghat ath-Thullab halaman 53-54).
قال بعض أصحابنا ویستحب أن یبخر عند المیت من حین یموت لانھ ربما ظھر منھ شئ فیغلبھ رائحة البخور

" Sahabat-sahabat kita ( dari Imam Syafi’I ) berkata: Sesungguhnya disunnahkan membakar dupa di dekat mayyit karena terkadang ada sesuatu yang muncul maka bau kemenyan tersebut bisa mengalahkan / menghalanginya. ”
(Al-Majmu' Syarh Muhadzdzab juz 5 halaman 160)

Sedikit tambahan dari saya pada awalnya kemenyan itu dibuat sebagai pengharum ruangan tapi ada sebagian orang yang merasa paling benar dan paling pintar mengharamkan menyan,

ok akan saya jelaskan menyan itu haram apabila dipergunakan buat mengundang setan, sebagai persembahan buat jin atau setan dengan tujuan dan maksud tertentu jadi "syirik itu bukan terletak pada bendanya tapi terletak pada apa yang engkau pikirkan tentangnya" meskipun engkau membakar 1 ton kemenyan tapi dengan tujuan sebagai pengharum ruangan dan bukan untuk maksud" tertentu maka diperbolehkan


Salam Rahayu

SELAMAT DATANG, PARA PENGUSAHA BARU...

Barusan datang kiriman batik dari seorang teman yang berjualan batik "slimfit" di facebook..

Saya pesan tadi malam, sore tadi sudah datang. Cepat, murah dan - Alhamdulillah - sesuai ukuran.

Batik yang dijualnya seharga 165 ribu rupiah per potong itu, saya yakin di toko dijual dengan harga 400-500 ribu.

Jelas lebih mahal, karena di toko banyak biaya-biaya tidak kelihatan seperti ongkos sewa toko, ongkos pegawai dan lain-lain.

Jadi ingat ketika seorang teman - dengan lesu - ngobrol di warkop. Dia bercerita tentang perusahaan tempat dia bekerja yang sudah mulai mengurangi pegawainya. Dan dia - cepat atau lambat - pasti akan mendapat giliran.

"Pensiun dini aja.. " Kata saya.

Dia juga bermaksud begitu, karena ditawari uang jumlah lumayan jika mau pensiun dini. Tapi dia gak tau apa yang harus dilakukannya dengan uang pesangon itu. 
Pertama, dia tidak pernah wiraswasta jadi takut akan kegagalan.

Kedua, dia tidak tahu harus wiraswasta apa.

Maunya sih dia ikut MLM yang menawarkan passive income dengan impian ke LN pake kapal pesiar dan mobil terbaru kalau sudah berhasil nantinya.

Saya ketawa aja. Banyak memang orang yang berbisnis karena ingin kaya, bukan karena dia ingin menyalurkan passionnya.

Karena tujuannya kaya, dia akhirnya terjebak dengan janji-janji surga. Pada akhirnya, banyak orang menangis di kemudian hari karena bukannya kaya, uangnya habis dan ia malah terjebak hutang karena ingin instan. Dan ini seperti pola khas mantan karyawan yang tidak biasa berusaha sendiri.

Banyak orang salah memaknai bisnis di awalnya. Dia hanya memikirkan berapa untung yang dia dapat nantinya, bukan seberapa kuat dia bertahan di bisnis itu.

Bahwa bisnis itu harus untung, itu benar. Tetapi bisnis juga ada faktor ruginya, ini yang jarang dilihat karena sudah buta dengan keuntungan di depan mata. Karena itu di dalam bisnis ada pepatah yang tidak terkatakan, "mereka yang kuat bertahan, dia yang menang".

Bisnis itu bukan lomba lari sprint 100 meter yang mengandalkan kecepatan. Bisnis itu adalah marathon, yang membutuhkan nafas yang panjang.

Lalu saya mengajarkan dia untuk membuat sebuah brand sendiri. Saya ajak dia untuk mengenal potensi dirinya sendiri dulu. Karena dia selama ini dia punya jaringan pengusaha kaos, saya bilang supaya dia membuat kaos dengan brand yang spesifik.

Cukup menggaji seorang desainer untuk membuat gambar2 yang bagus, kemudian pasarkan melalui online, melalui facebook dan media sosial lainnya.

Dia tertarik dan mulai melakukan ide yang saya tawarkan. Saya dengar dia bahagia dengan apa yang dia lakukan.

Bahagia, bukan kaya. Karena sesuatu yang dikerjakan dengan rasa senang, pasti memunculkan kebahagiaan.

Kekayaan itu dampak nantinya..

Pergeseran budaya belanja dari konvensional ke online adalah peluang emas bagi yang bisa memanfaatkannya.

Teknologi itu ditunggangi, jika tidak kita yang dimakannya..

Semoga teman saya sukses dalam kesenangannya. Dan saya ingin kembali nongkrong di warkop dengan secangkir kopi panas bersamanya..

Seruput...

HUKUM WASILAH ( TAWASSUL )

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Al-Wasilah ( اَلْوَسِیْلَةُ ) secara bahasa ( etimologi ) berarti segala hal yang dapat menyampaikan serta dapat mendekatkan kepada sesuatu. Bentuk jamaknya adalah [1] wasaa-il ( .(وَسَائِلٌ

Al-Fairuz Abadi mengatakan tentang makna “ وَسَّلَ إِلَى للهِ تَوْسِیْلاً ”: “Yaitu ia mengamalkan suatu amalan yang dengannya ia dapat mendekatkan diri kepada Allah, sebagai perantara.” [2]

Selain itu wasilah juga mempunyai makna yang lainnya, yaitu kedudukan di sisi raja, derajat dan kedekatan. [3]

Wasilah secara syar’i (terminologi) yaitu yang diperintahkan di dalam Al-Qur-an adalah segala hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu berupa amal ketaatan yang disyari’atkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
یَا أَیُّھَا الَّذِینَ آمَنُوا اتَّقُوا للهََّ وَابْتَغُوا إِلَیْھِ الْوَسِیلَةَ وَجَاھِدُوا فِي سَبِیلِھِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” [Al-Maa-idah: 35]

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu berkata: “Makna wasilah dalam ayat tersebut adalah peribadahan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah (al-Qurbah).” Demikian pula yang diriwayatkan dari Mujahid, Abu Wa’il, al-Hasan, Abdullah bin Katsir, as-Suddi, Ibnu Zaid dan yang lainnya. Qatadah berkata tentang makna ayat tersebut:
.تَقَرَّبُوْا إِلَیْھِ بِطَاعَتِھِ وَالْعَمَلِ بِمَا یُرْضِیْھِ
Mendekatlah kepada Allah dengan mentaati-Nya dan mengerjakan amalan yang diridhai-Nya.” [4]

Adapun tawassul (mendekatkan diri kepada Allah dengan cara tertentu) ada tiga macam:

1. Masyru’, disyariatkan yaitu tawassul kepada Allah Azza wa Jalla dengan Asma’ dan Sifat-Nya dengan amal shalih yang dikerjakannya atau melalui do’a orang shalih yang masih hidup.

2. Bid’ah, yaitu mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla dengan cara yang tidak disebutkan dalam syari’at, seperti tawassul dengan pribadi para Nabi dan orang-orang shalih, dengan kedudukan mereka, kehormatan mereka, dan sebagainya.

3. Syirik, bila menjadikan orang-orang yang sudah meninggal sebagai perantara dalam ibadah, termasuk berdo’a kepada mereka, meminta hajat dan memohon pertolongan kepada mereka.[5]

Footnote

[1]. Lihat an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits wal Atsar (V/185) oleh Majduddin Abu Sa’adat al-Mubarak Muhammad al- Jazry yang terkenal dengan Ibnul Atsir (wafat th. 606 H) rahimahullah

[2]. Qaamuusul Muhiith (III/634), cet. Daarul Kutub Ilmiyah.

[3]. Lihat Tawassul Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu (hal. 10), oleh Syaikh al-Albani, cet. Ad-Daarus Salafiyah, th. 1405 H.

[4]. Tafsiir Ibni Jarir ath-Thabari (IV/567), set. Daarul Kutub al-‘Ilmiyyah dan Tafsiir Ibni Katsiir (II/60), cet. Daarus Salaam.

[5]. Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah fil ‘Aqiidah (hal. 15-17).


Saturday 14 October 2017

Alkisah Debat Sunni Vs Wahhabi di Warung Kopi

Pada suatu hari di sebuah warung kopi seorang Wahhabi secara kebetulan duduk satu meja dengan seorang Sunni, ketika pisang goreng disajikan oleh si pelayan warung si Sunni mengambil pisang goreng tersebut, sebelum menyantap makanan si Sunni berkata: “Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin, Allahumma Hadza Minka Wa Min Rasulika Shallallahu Alaihi Wa Sallam” ( Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Ya Allah Tuhan kami, makanan ini merupakan anugrah dari-Mu dan dari Rasulullah ).

Mendengar ucapan si Sunni tersebut si Wahhabi berkata dengan nada keras: “Heiy Sunniy! apa ngga salah itu ucapan….? Kalimat itu mengandung kemusyrikan, ente telah jadikan sekutu bagi Allah !!!

Si Sunni menjawab dengan santai: “ Ya akhi, kalo ngomong jangan seenak jidat gitu achhh..! Dimana letak kemusyrikkannya?

Si Wahhabi berkata:” Itu tadi ente sebut “pisang goreng yang ente makan merupakan anugrah dari Allah dan Rasulullah. ”

Si Sunni menjawab: “ Bukankah dalam ayat al-Qur’an Allah Taala berfirman:

مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِھِمْ وَھَمُّوا بِمَا لَمْ یَنَالُوا وَمَا نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاھُمُ للهَُّ وَرَسُولُھُ مِنْ فَضْلِھِ فَإِنْ یَتُوبُوا یَكُ خَیْرًا لَھُمْ وَإِنْ یَتَوَلَّوْا 􀍿 یَحْلِفُونَ بِا َِّ
. یُعَذِّبْھُمُ للهَُّ عَذَابًا أَلِیمًا فِي الدُّنْیَا وَالْآَخِرَةِ وَمَا لَھُمْ فِي الْأَرْضِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِیرٍ

Artinya: Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam, dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan di akhirat; dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi. (surat at-Taubah ayat: 74).

Pada ayat lain Allah Taala berfirman:

وَلَوْ أَنَّھُمْ رَضُوا مَا آَتَاھُمُ للهَُّ وَرَسُولُھُ وَقَالُوا حَسْبُنَا للهَُّ سَیُؤْتِینَا للهَُّ مِنْ فَضْلِھِ وَرَسُولُھُ إِنَّا إِلَى للهَِّ رَاغِبُونَ

Artinya: “Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka). (surat at-Taubah ayat: 59)

Si Wahhabi langsung menyangkal: “Demi Allah, karunia itu terjadi di zaman Rasulullah saat beliau masih hidup. Kalau sekarang Rasulullah sudah meninggal, jadi mengatakan karunia dari Rasulullah sudah dikategorikan syirik.

Si Sunni menjawab:” kalau begitu maksud ente, berarti seseorang dibolehkan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang hidup, tidak boleh dengan yang sudah meninggal ?? Wahh..ente udah bener-bener linglung, kalau sesuatu disebut syirik itu tetap syirik, dengan sesuatu apapun baik dengan yang masih hidup atau yang sudah meninggal!!

Mendengar ucapan Si Sunni, mendadak muka kusem si Wahhabi berubah pucat pasi. Entah di sengaja atau tidak Si Wahhabi ngeloyor dengan cepatnya pergi tanpa membayar kopi dan tiga goreng tempe yang di makannya.

Melihat si Wahhabi ngeloyor, si Sunni berkata : ” Woiy…. ente mau kemana ? ”

Si Wahhabi menjawab tanpa menoleh sedikitpun ke si Sunni : ” Ane ada urusan mendadak, takut ketinggalan pesawat…!!! ”


”Hehehe…alasannya kayak F**** waktu debat dibatam dengan Ust I*****. Dasar Wahhabi edan, emangnya dibandara cuma ada satu pesawat dan cuma sekali jadwal penerbangannya….??!”

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...