Photo

Photo

Wednesday 6 December 2017

KUMELUN : Tata Cara Membakar Kemenyan

“ Niyat ingsun ngobong dupo, kukuse dumugi angkoso, kang anggondo arum pinongko tali rasaningsun manembah dumateng Gusti Kang Akaryo Jagad. ”

Terjemahan bebas : Aku berniat membakar dupa, asapnya yang membubung ke angkasa, berasa harum sebagai tali yang mengikat rasaku untuk menyembah kepada Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta

Pertama-tama, siapkan sebuah wadah yang tahan api. Wadah bisa terbuat dari logam, tembikar, atau keramik.

Untuk mencegah agar wadah pembakaran tidak terlalu panas, wadah dapat diisi dengan abu atau pasir putih. Selanjutnya tentu menambahkan arang panas. Untuk arangnya, terdapat arang khusus yang tidak berbau dan tidak berasap. Arang jenis ini dapat dibeli di toko-toko yang menjual oud dan bukhoor.

Satu poin penting disini adalah arang harus terbakar seluruhnya hingga warnanya merah menyala dan menghasilkan lapisan abu sebelum digunakan untuk membakar kemenyan.

Jika arang belum terbakar seluruhnya, bisa dipastikan bara apinya akan cepat sekali padam. Terutama jika kemudian ditambahkan kemenyan di atasnya, bisa jadi bara apinya akan langsung padam seketika.

Setelah arang panas disimpan di wadah pembakaran, sudah saatnya untuk menambahkan kemenyan. Butiran resin kemenyan dapat langsung ditambahkan di atas arang atau ditumbuk dahulu. Untuk memudahkan penakaran, disarankan untuk menumbuk kemenyan terlebih dahulu. Selanjutnya jika kemenyan ditabur langsung di atas arang, maka akan dihasilkan asap yang tebal dan bau yang menyengat. Hal ini disebabkan oleh resin yang langsung terbakar saat menyentuh bara api. Untuk menghindari hal ini, kemenyan dapat ditaruh di samping arang, atau menaruh alumunium foil di atas arang lalu menaruh kemenyan di atas lapisan alumunium foil ini. Dengan kedua cara ini, minyak atsiri yang terkandung di dalam kemenyan akan menguap secara perlahan tanpa terlalu banyak membakar resin sehingga aromanya akan lebih segar.

Cara lain untuk menikmati aroma kemenyan tanpa menggunakan arang adalah dengan oil burner yang biasa digunakan untuk memanaskan minyak atsiri (essential oil). Bentuknya menyerupai tungku dengan ruang kecil untuk menaruh lilin. Dengan cara ini, kita cukup menyalakan lilin dan menabur serbuk kemenyan di bagian atas burner.

Kekurangannya, kemenyan tidak bisa dipanaskan terlalu lama karena lilinnya akan cepat mencair. Nyala api lilin juga akan membentuk jelaga yang jika tidak dibersihkan dapat mengotori meja dan lantai. Selain itu sisa resin yang tidak menguap akan mengeras dan membentuk lapisan yang harus dibersihkan.


Meskipun begitu, memanaskan kemenyan dengan oil burner menghasilkan aroma yang jernih dan konsisten. Itulah sebabnya saya lebih menyukai cara ini, meskipun membersihkan sisa resin dan jelaganya agak repot.

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...