Ketika
mengamati sosok seorang ulama atau auliya, akan menemukan berbagai hal, baik
itu perbuatan atau kebiasaan yang tentunya sangat menarik, unik, mengagumkan
dan sejuk dipandang, meskipun terkadang kebiasaan dan perbuatan tersebut
terlihat agak asing atau bahkan mungkin jarang sekali dilakukan oleh semua
orang, seperti umpamanya, tidak pernah tidur malam, perpakaian selalu rapi,
berpenampilan acak acakan, berbicaranya cepat dan lantang, jarang makan, tahan
lapar dan lain sebagainya.
Begitu pula,
ketika kita mengamati kebiasan dan prilaku yang biasa dilakukan oleh guru besar
kita Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan, ternyata
beliau juga seorang ulama yang memiliki kebiasan dan prilaku yang unik,
mengagumkan dan sedap dipandang. Diantaranya adalah bahwa beliau merupakan
sosok ulama yang selalu minum kopi, berkalung tasbih dan gemar menziarahi makam
para auliya.
Pada awal
mula, kami menganggap bahwa ketiga hal tersebut merupakan suatu yang lumrah dan
sebuah. kebiasaan yang biasa dilakukan oleh semua orang, khususnya kaum pria.
Namun kami
terkejut ketika membaca beberapa refrensi yang menceritakan tentang berbagai
sejarah, petuah dan prilaku para auliya, seperti kitab yang berjudul
"Fuyudhatir rabbaniyah" karya Allamah Alhabib Zein bin Semith
Madinah, Tadzkirinnuas, karya Alallamah Alimam Al quthub Al habib Ahmad bin
Hasan Alatas Huraidhah dan lain-lain, ternyata ketiga hal itu, yakni kebiasaan
yang biasa dilakukan oleh guru besar kita Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali
bin Yahya itu memiliki arti yang dalam dan rahasia yang sangat luar biasa, hal
itu sebagaimana diungkapkan oleh Seorang guru besar Thoriqah Alawiyah dari
negeri Huraidhah Yaman Alallamah Alimam Al quthub Al habib Ahmad bin Hasan
Alatas, beliau mengambil dari gurunya Alallamah Alimam Al quthub Al habib
Abubakar bin Abdullah bin Thalib Alatas, beliau memperoleh dari gurunya
Alallamah Alimam Alquthub Alhabib Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi.
Suatu ketika
Alallamah Alimam Al quthub Al habib as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi
berjumpa dengan baginda Nabi Muhammad Saw dalam keadaan terjaga.
Beliau
berkata kepada Nabi Saw.: “Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu
secara langsung tanpa perantara.
Maka baginda Nabi Muhammad Saw bersabda: “Aku akan memberimu tiga buah hadits;
Pertama, selama bau
biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula
malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untuknya.
.ما دامت رائحة قھوة البن في فم الإنسان تستغفر لھ الملائكة
Kedua, barangsiapa yang
membawa atau menggenakan tasbih, baik itu untuk digunakan berdzikir atau tidak,
maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang banyak berdzikir,.
.من اتخذ سبحة لیذكر لله بھا كتب من الذاكرین لله كثیرا إن ذكر بھا أو لم یذكر
Ketiga, barangsiapa yang
duduk bersama waliyullah, baik yang masih hidup atau yang sudah wafat, maka
pahalanya seperti orang yang beribadah kepada Allah di ujung dunia dengan penuh
hidmat dan khusu' hingga tubuhnya hancur, karena ketabahan dan kesabarannya. .
تعالى حي أو میت فكأنما عبد لله في زوایا الأرض حتى تقطع إربا إربا. انتھى من وقف بین یدي ولي
Wallahu
A'lam.
Dari
berbagai sumber.
santrie abah
luthfi.
Copas Habib
Muhdor Ahmad