Sampean kalau menganggap kenal
presiden penting,
Kenal pejabat penting,
Kenal orang kaya penting,
Punya duit banyak penting dan
lain-lain tapi ndak pernah merasa kalau sujud kepada Allah itu penting.
Hati-hati sampean kelak kalau
dihisab di mahsyar bisa habis sampean. .
Bagaimana kalau kemudian Allah
bilang pas sampean dihisab, " Sana pergi ke sesuatu yang kamu anggap
penting. Minta ke dia. Habis sampean..."
Kira-kira begitu dawuh Gus Baha.
Ulama besar yang sering ngaji di
musalla kecil.
Menjadi syirik itu tak harus dengan menyembah selain Allah atau
menganggap ada yang setara dengan Allah.
Merasa ada sesuatu yang lebih penting dari sujud kepada Gusti Allah
pun bisa membahayakan status manusia saat di akhirat nanti. .
Jadi kalau bisa waktu meninggal,
status seseorang dalam keadaan sujud kepada Allah atau statusnya sebagai orang
yang menunggu waktu sujud wajib alias menunggu waktu salat lima waktu.
Jangan sampai meninggal dalam
keadaan statusnya sebagai yang berharap punya uang banyak, berharap punya rumah
mewah atau status orang yang berharap pada hal-hal duniawi lain. Orang jangan
sembrono.
Malaikat akan mencatat status
terakhir orang yang meninggal.
Dalam keadaan mengabdi kepada
Allah atau dalam keadaan memikirkan hal duniawi. .
Jadi hidup yang keren itu hidup
yang pola pikirnya menunggu waktu ibadah sambil melakukan kemanfaatan. Bukan
hidup menunggu mapan.
" Malaikat nanti mencatat si
fulan meninggal dalam keadaan menunggu salat Duhur. Kan keren.
Bukan si Fulan meninggal dalam
keadaan menunggu mapan. Ingin punya mobil mewah ndak kesampaian. “
Urip ( hidup ) kok kepingin mapan
itu loh laopo ( ngapain ).
Apa ndak kuatir mati dalam
keadaan begitu…?
Pada tahap ini banyak umat ndak
lolos 'ujian' di padang mahsyar.
Mumpung belum, jangan sembrono
kalau hidup. Harus banyak ngaji.
No comments:
Post a Comment