Photo

Photo

Tuesday, 1 October 2019

Ijinkan Santri Jelata Berbicara


Maaf Tuan-tuan yang terhormat, apakah Tuan-tuan tidak memiliki gedung, rumah atau minimal ruang sederhana sehingga Tuan-tuan dapat bertemu kemudian saling berbicara dari hati kehati tentang kesalahpahaman yang mengundang perselisihan…?

Sehingga tidak lagi menggunakan Facebook, You Tube dan Instagram saat Tuan-tuan yang kami junjung tinggi keberadaannya ini hendak mengkritik, menegur, menyalahkan atau mencemooh terhadap sesama Tuan yang sederajat pangkatnya serta keilmuannya. Atau mungkin Tuan bisa mencari cara yang lebih terhormat barangkali…?

Maaf Yang Mulia….!!! Tuan-tuan yang memiliki banyak kepentingan terhadap bangsa dan selalu tidak bosan mengeluarkan slogan demi Negara bahkan demi kebenaran Agama ini sebenarnya mengerti tidak….? Berapa tahun sudah dunia Facebook, You Tube dan Instagram dibuat gaduh, runyam dan semrawut lantaran Tuan-tuan yang terhormat mengkritisi sesama Tuan namun tidak pada tempatnya. Sehingga musuh-musuh bangsa ini dengan mudah dan murahnya memanfaatkan kalimat, kata hingga narasi Tuan-tuan yang terhormat demi kepentingan mengadu domba anak bangsa. Apakah Tuan memang sengaja agar kami di adu domba….?

Saya rasa Tuan tidak sejahat itu, tapi saat ini yang terjadi sedemikian rupa wahai Tuan-tuan Yang Mulia. Kami lelah mengadopsi informasi, melihat tontonan, membaca tulisan, mengkonsumsi berita dusta, hingga menemukan kalimat-kalimat provokatif yang sebenarnya Tuan jauh lebih tahu bagaimana dampak buruknya….! Lihat dan simak Tuan-tuan yang Terhormat….!!! Huruf-huruf arogan, suara-suara lantang dan perilaku amoral di dunia maya semakin hari semakin menggelapkan nurani anak Bangsa. Sungguh ironis…!!! Apakah Tuan tega….?

Inikah yang dimaksud demi kepentingan Bangsa yang Tuan gaungkan….? Inikah perihal demi kebenaran Agama yang Tuan ajarkan….? Ini yang mana lagi jika akhirnya semua keadaan makin runyam dan semua rakyat gagap harus berpihak atau menyalahkan siapa….?

Tuan-tuan Yang Mulia….!!! Bila menilik kembali sejarah terjadinya Sumpah Pemuda kala itu, pada dasarnya disebabkan karena tokoh-tokoh Intelektual Bangsa pada masa itu berkenan saling bertemu kemudian saling berbicara demi atas nama persatuan dan kesatuan Bangsa. Sehingga beliau-beliau berhasil membuat ikrar Sumpah Pemuda yang kita kenang hingga detik ini. Lantas pertanyaannya, sesibuk apakah Tuan-tuan ini sehingga bertahun-tahun tidak punya waktu untuk saling bertemu dan berbicara sebagaimana dulu para pendahulu Tuan hendak membangun Bangsa ini agar utuh, terhormat dan terbebas dari praktik-praktil adu domba….? Bisakah bahasa sederhana ini Tuan-tuan pahami….?

Bukankah darah-darah ber-DNA Nusantara itu pada dasarnya secara biologis teraliri genetika kesatria. Jika demikian tentu kami yakin bahwasanya Tuan-tuan yang terhormat memiliki potensi yang sangat besar sehingga mampu menyelesaikan semua permasalahan bangsa dan umat secara kesatria pula. Semoga…..!!!

Santri Jelata

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4484 - 4492

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4484-4492 Dave chen menebas dengan pedang, Sun tua langsung terguncang dan terbang keluar hingga satu kilometer, ...