Di dalam thariqah ada yang disebut Talqinudz Dzikr, yakni pendiktean kalimat dzikir La ilaaha
illallah dengan lisan ( diucapkan ) dan atau pendiktean Ismudz-Dzat lafadh
Allah secara bathiniyah dari seorang Guru Mursyid kepada muridnya. Dalam
pelaksanaan dzikir thariqah, seseorang harus mempunyai sanad ( ikatan ) yang
muttasil ( bersambung ) dari guru mursyidnya yang terus bersambung sampai
kepada Rasulullah SAW.
Penisbatan ( pengakuan adanya hubungan ) seorang murid dengan
guru mursyidnya hanya bisa terjadi melalui talqin dan ta’lim ( belajar ) dari
seorang guru yang telah memperoleh izin untuk memberikan ijazah yang sah yang
bersandar sampai kepada Guru Mursyid Shohibut Thariqoh, yang terus bersambung
sampai kepada Rasulullah SAW. Karena dzikir tidak akan memberikan faedah yang sempurna
kecuali melalui talqin dan izin dari seorang guru mursyid. Bahkan mayoritas
ulama thariqoh menjadikan talqin dzikir ini sebagai salah satu syarat dalam
berthariqoh. Karena sirr ( rahasia ) dalam thariqoh sesungguhnya adalah
keterikatan antara satu hati dengan hati yang lainnya sampai kepada Rasulullah
SAW, yang bersambung sampai ke hadirat Yang Maha Haqq, Allah Azza wa jalla.
Dan seseorang yang telah memperoleh talqin dzikir yang juga
lazim disebut dengan bai’at dari seorang guru mursyid, berarti dia telah masuk
silsilahnya para kekasih Allah yang agung. Jadi jika seseorang berbai’at Thariqoh
berarti dia telah berusaha untuk turut menjalankan perkara yang telah
dijalankan oleh mereka.
Perumpamaan orang yang berdzikir yang telah ditalqin / dibai’at
oleh guru mursyid itu seperti lingkaran rantai yang saling bergandengan hingga
induknya, yaitu Rasulullah SAW. Jadi kalau induknya ditarik maka semua lingkaran
yang terangkai akan ikut tertarik kemanapun arah tarikannya itu. Dan silsilah
para wali sampai kepada Rasulullah SAW itu bagaikan sebuah rangkaian
lingkaran-lingkaran anak rantai yang saling berhubungan.
Berbeda dengan orang yang berdzikir yang belum bertalqin / berbai’at
kepada seorang guru mursyid, ibarat anak rantai yang terlepas dari
rangkaiannya. Seumpama induk rantai itu ditarik, maka ia tidak akan ikut tertarik.
Maka kita semua perlu bersyukur karena telah diberi ghirah (semangat) dan kemauan
untuk berbai’at kepada seorang guru mursyid. Tinggal kewajiban kita untuk beristiqomah
menjalaninya serta senantiasa menjaga dan menjalankan syari’at dengan
sungguh-sungguh. Dan hendaknya juga dapat istiqomah didalam murabithah ( merekatkan
hubungan ) dengan guru mursyid kita masing-masing.
Salah satu syarat ber-thariqah, adalah bai’at dari seorang
Mursyid yang sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah SAW, yang mana
mursyid tersebut telah memiliki empat syarat Thariqah sbb :
1. Sanad-nya silsilahnya muktabaroh, artinya tidak putus shahih
sampai kepada Baginda Nabi SAW.Ath-Thoriqotil-Baidlo’ yakni Thoriqoh yang
bersih yang muttasil sanadnya sampai Rosulillah SAW
2. Bay’at, melalui guru mursyid yang memilki otoritas dari
guru mursyidnya sambung menyambung sampai kepada Baginda Nabi SAW.
3. tidak didapat melalui mimpi.
4. adanya khirqah atau ilbas yang dimiliki oleh Mursyid
tersebut, ( ini yang sangat kuat menunjukkan otoritasnya ) karena ia memiliki
khirqah yang maknanya sesuatu peninggalan dari Baginda Nabi SAW atau dari Imam
Thariqahnya, yang diberikan secara turun menurun dari setiap guru mursyid
terdahulu sampai kepada sang mursyid guru kita sekarang tersebut yang mana
bukti otentik khirqah / ilbas tersebut diketahui oleh banyak saksinya. Missal Abah
Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, memilki banyak khirqah, jubah dan
kain dari Rasulullah SAW, jubah dari ke-empat Sahabat Abu Bakar-Umar-Utsman-Ali.ra
juga yang saya ketahui beliau memiliki selendang dari Sayidi Syekh Abu Bakar
bin Salim, tasbih dari Mawlana Sunan Ampel, potongan kiswah kain Ka’bah dsb.
Mawlana Syaikh Nazim dan Mawlana Syaikh Hisyam memilki rambut
Rasulullah SAW, Mawlana Syaikh Nazim juga memilki koin dari Kanjeng Syaikh
Abdul Qodir al-Jailani.rhm al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh memiliki kain
sorban Kanjeng Nabi SAW. Al-Habib as-Sayid Muhammad bin Alwy al-Maliki memilki
kain sorban, transkrip surat serta tanda tangan Baginda Nabi SAW, memiliki
tanda tangan hadist dari Sahabat Rasul SAW, kain kiswah Kabah, cincin. dll
Semoga bermanfaat, dan tidak menjadi kebimbangan lagi.
No comments:
Post a Comment