Photo

Photo

Friday 15 September 2017

Urgensi Khilafah Dalam Ranah Politik Islam

Urgensi khilafah dalam ranah politik Islam sebagai simbol pemersatu kaum Muslimin dan lambang kejayaan umat Islam di masa silam memang benar. Para ulama telah memaparkan pentingnya khilafah serta segala hal yang terkait dengannya dalam kitab-kitab mereka. Tetapi lebih penting dari itu, harus dijelaskan pula bahwa khilafah bukan termasuk rukun iman dan bukan pula rukun Islam. Hujjatul Islam al-Ghazali berkata:“Kajian tentang imamah (khilafah) bukan termasuk hal yang penting. Ia juga bukan termasuk bagian studi ilmu rasional, akan tetapi termasuk bagian dari ilmu fikih ( ijtihad ulama ). Kemudian masalah imamah berpotensi melahirkan sikap fanatik.

Orang yang menghindar dari menyelami soal imamah lebih selamat dari pada yang menyelaminya, meskipun ia menyelaminya dengan benar, dan apalagi ketika salah dalam menyelaminya”.(al-Iqtishad fi al-I’tiqad, (Beirut: al- Hikmah, 1994), hal. 200, (edisi Muwaffaq Fauzi al-Jabr).

Fatwa al-Azhar juga menegaskan bahwa : “ Sistem khilafah, imarah, pemerintahan, presiden republik dan lainnya adalah sekedar sebuah istilah, bukan termasuk nama dalam agama dan bukan hukum agama ” ( Fatawa al-Azhar 7 / 359 )

Sabda Rasulullah bukanlah sekedar ucapan yang berdasarkan nafsu, melainkan berdasakan wahyu kepadanya ( al- Najm: 3-4 ), dalam masalah Khilafah Rasulullah telah membatasinya dengan masa, tidak berlaku untuk selamanya.

Rasulullah Saw bersabda:“al-Khilafatu fi ummatii tsalaatsuna sanatan, tsumma mulkun ba’da dzalika”. Artinya: “Usia khilafah dalam umatku adalah 30 tahun, kemudian setelah itu adalah sistem kerajaan ” ( HR Ahmad No 21978 dan Turmudzi No 2226, ia mengatakan : ‘ Hadis ini hasan ’ ) Kebenaran hadis ini telah diteliti oleh ahli hadis al-Hafidz as-Suyuthi, beliau mengatakan : “ Masa Abu Bakar menjadi Khalifah adalah 2 tahun, 3 bulan dan 10 hari. Umar adalah 10 tahun, 6 bulan dan 8 hari. Utsman adalah 11 tahun, 11 bulan dan 9 hari. Aliadalah 4 tahun, 9 bulan dan 7 hari ”
( Tuhfat al-Ahwadzi Syarah Sahih Turmudzi 6 / 8 ). Jika digenapkan maka telah sesuai dengan hitungan Rasullah, yaitu sekitar 30 tahun

Point utama kejayaan Islam bukan karena khilafah, kalaupun karena khilafah itu tidak lepas dari kehebatan personal dan pribadi para Khulafa’ ar-Rasyidin yang banyak dipuji oleh Rasulullah dalam hadis-hadis sahih. Namun secara umum Rasulullah memberi penjelasan yang indah : “ Inna shalaaha awwali hadzihi al-ummati bi az-zahaadati wa alyaqiini wa halaakuhaa bi al-bukhli wa al-amali”.

Artinya:“Sungguh kejayaan generasi awal umat ini adalah dengan sifat zuhud ( tidak cinta dunia ) dan keyakinan. Dan kehancuran generasi akhir umatku adalah dengan kikir dan angan-angan panjang ” ( HR Ahmad dalam az-Zuhd, Thabrani dan Baihaqi dari Amr bin Syuaib )


Mengenang kembali dan bernostalgia tentang kejayaan Islam di masa Khalifah hanyalah semakin membuat mimpi yang tak berkesudahan. Sebab di samping pentingnya membuat sebuah sistem, ada hal yang jauh lebih penting, yaitu membentuk kesalehan individu, komunitas dan akhirnya akan terbangun kesalehan sosial, sebagaimana Rasulullah Saw telah berhasil menjadikan sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali sebagai pemimpin yang luar biasa hebatnya sebagai pengganti Rasulullah Saw. Sementara dari segi dalil, mendirikan khilafah yang dikumandangkan saat ini bukanlah berdasarkan dalil yang pasti dan akurat, melainkan berdasarkan asumsi yang justru bertolak belakang dengan pendapat mayoritas ulama. Maka tepatkah mendirikan ‘sesuatu yang besar’ yang didasarkan pada pondasi agama yang rapuh

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...