Beruntung sekali kita dijadikan
ummat Nabi Muhammad SAW. Nabi yang Rouuf, Nabi yang Rohiim. Nabi yang punya
misi rahmatan lil 'alamin. Nabi yang punya prinsip " Buat Mudah jangan
buat sulit..! ".
" Gembirakan jangan kau takut-takuti
".
" Dekati…! Jangan buat lari…!
".
" Yassiru wa laa Tu'assiruu…!
",
" Bassyiru wa laa tundziru…!
"
Tak bisa dibayangkan jika Nabinya
adalah golongan yang punya kebiasaan unik tapi sangat tidak menarik, yaitu
MEMBID'AH - BID'AHKAN, menyesat-nyesatkan bahkan mengkafir-kafirkan saudaranya
sendiri.
Coba lihatlah bagaimana
Rosululloh SAW memberikan contoh dalam menyikapi hal-hal baru yang tidak beliau
ajarkan secara khusus.
Semua ini, hal-hal baru ini
terjadi di zaman Rasululloh SAW. Antara lain :
Pertama ;
Bilal bin Robah setiap kali
hadats beliau langsung bersuci. Bilal juga selalu sholat dua roka'at setiap
selesai wudlu dan sehabis adzan. Hal ini beliau lakukan berdasarkan pemikiran
beliau sendiri, inisiatifnya sendiri. Tidak ada petunjuk khusus dari Rosululloh
SAW.
Lalu bagaimanakah respon
Rosululloh SAW…? apakah Rosululloh berkata : " Hai Bilal engkau telah
membuat kreasi sendiri dalam ibadah. Engkau telah berbuat BID'AH…! Engkau telah
SESAT…! Nerakalah tempatmu…! ". Apakah Rosululloh SAW berkata seperti itu….?
Sama sekali TIDAK, bahkan
Rosululloh SAW memuji Bilal, " Engkau mendahuluiku ke surga wahai Bilal…!
"
Diriwayatkan oleh Atturmudzi di
dalam sunan, al-Hakim dalam al-Mustadrok, al-Bayhaqi dalam Syu'abul iman ).
Kedua ;
Dalam sebuah kisah yang penuh
dengan patriotisme, Khubaib bin Adi al-Anshori melakukan sholat dua rokaat
sebelum dibunuh oleh orang-orang qurays, hingga akhirnya kematian syahid
menjemputnya ditiang salib.
Sholat yang dilakukan oleh
Khubaib bin Adi ini kemudian menjadi tradisi yang dilakukan oleh para sahabat
yang dengan tabah menerima kematian oleh kekejaman orang-orang kafir. ( silahkan
lihat al-mu'jamul kabir atthabrani, juga diriwayatkan al-Bukhori dan Ahmad )
Sholat dua roka'at yang dilakukan
oleh Khubaib muncul dari inisiatifnya sendiri, karena beliau beranggapan sholat
adalah ibadah yang paling utama dan mulia. Beliau ingin akhir hayatnya ditutup
dengan sholat.
Rasululloh SAW tidak pernah
memberi petunjuk khusus mengenai hal itu, misalnya Rasululloh SAW memerintahkan
" Sholatlah dua roka'at sebelum engkau di bunuh oleh orang-orang kafir…!
"
Tidak....! Nabi SAW tidak
mengajarkannya. Lalu apakah Rasululloh SAW kemudian berkata seperti perkataan
orang WAHABI..... Apakah Nabi SAW menyesatkan Khubaib sebagaimana wahabi menyesatkan
saudaranya sendiri…!
Apakah setelah Nabi mengetahui
apa yang dilakukan oleh Khubaib kemudian beliau berkata " Khubaib telah
sesat, ia telah berbuat bid'ah…! ", tidak….! Sekali lagi Tidak....!
Beruntung sekali Khubaib Bin Adi,
Ketiga ;
Salah seorang sahabat anshor yang
menjadi imam di masjid Quba', setiap kali selesai membaca surat al-fatihah
beliau pasti membaca surat al-ikhlas, baru kemudian beliau membaca surat yang
lain.
Jadi surat apapun yang ia baca
dalam sholat pasti didahului dengan membaca surat al-ikhlas. Hingga berita ini
sampai kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertanya kepada sahabat yang
menjadi imam itu, " Apa yang mencegahmu memenuhi permintaan teman-temanmu…?,
apa yang mendorongmu membaca surat al-ikhlas itu setiap raka'at….? "
Sahabat itu menjawab, " Sungguh
aku mencintai surat itu ".
Lalu Nabi SAW berkata, " Apa
yang kau cintai akan membawamu ke surge ". ( lihat fathul Bari al-Hafidh
ibnu Hajar dalam bab al-jam'u baina suratain fir rok'ati )
Masya Allah ... inilah Nabi kita.
Lihatlah…! Apakah Nabi langsung
melotot sambil teriak, " SESAT KAU….! “, " BID'AH KAU…! ",
" Engkau telah membuat hal-hal baru dalam agama, engkau melakukan sesuatu
yang tidak aku contohkan, yang tidak aku ajarkan…! "
Tidak…. sekali lagi Tidak… bahkan
Nabi SAW berkata, " Apa yang kau cintai akan membawamu ke surge ".
Keempat ;
Qotadah bin Nu'man, sebagaimana
diceritakan al-Hafidh ibn Hajar, setiap malam beliau menghabiskan malamnya
dengan mengulang-ulang surat al-ikhlas di dalam sholat hingga masuk waktu
subuh.
Hal ini kemudian dilaporkan
kepada Nabi. Dan bagaimanakah tangapan Nabi…? Apakah Nabi akan merespon seperti
ANDA…?. Apakah Nabi mengatakan " jika itu baik pasti aku lebih dulu mengerjakannya…."
Apakah Nabi berkata, " Engkau
melakukan ibadah tanpa contoh dariku….! Ibadahmu sia-sia….! , Bid'ah Kau….! ,
Sesat kau…..! .
TIDAK….! sekali lagi TIDAK…!.
Malah sebaliknya Rasulullah SAW
dengan lembut dan motivasi yang tinggi beliau berkata " Demi Dzat yang
jiwaku berada dalam genggamannya, surat al-Ikhlash itu sebanding dengan
sepertiga al-Qur'an ".
Beruntung sekali sahabat Qotadah
bin Nu'man
Kelima ;
Yang ini bahkan hingga sekarang
kita lakukan dan dilakukan oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Tak terkecuali orang Wahabi yang hobi membid'ahkan.
Sebelum peristiwa ini terjadi,
ketika para sahabat ketinggalan jama'ah, mereka akan bertanya sudah raka'at
keberapakah Nabi…?, kemudian mereka akan takbir dan melakukan gerakan-gerakan
yang tertinggal hingga ketika sudah sama gerakan dan raka'atnya baru mereka
mengikuti gerakan imam. Sehingga jama'ah terlihat kurang teratur.
Ada yang masih berdiri, ada yang
masih ruku', ada yang sujud, dan lain sebagainya. Hingga suatu hari datanglah
Mu'adz bin Jabal yang terlambat jama'ah.
( diriwayatkan oleh imam Ahmad
dan Abu Dawud )
Mu'adz bin jabal langsung
mengikuti gerakan Nabi, dan setelah salam beliau menambah raka'at yang
tertinggal. Hal ini ia lakukan semata-mata karena kecintaannya pada Rasulullah
SAW. Beliau tidak mau ketinggalan lebih banyak lagi, beliau ingin gerakannya
sama dengan gerakan imam dalam hal ini Rasulullah SAW.
Lalu bagaimanakah Rasulullah SAW
menyikapi tindakan Mu'adz bin Jabal tersebut, yang sama sekali belum pernah diajarkan
oleh Rasulullah SAW. Bahkan berbeda dengan sahabat-sahabat yang lain. Apakah
Nabi SAW mengatakan seperti perkataan Wahabi, " Engkau melakukan ibadah
menurut kreasimu sendiri…!
Ibadahmu sia-sia….!
Bid'ah Kau….!
Sesat kau….!
TIDAK….! sekali lagi TIDAK….!
Bahkan Rasulullah SAW kemudian
berkata, " sesungguhnya Mu'adz telah membuat satu jalan ( cara ) baru
untuk kalian, lakukanlah seperti yang dilakukan oleh Mu'adz…! " .
Dan sampai sekarang kita
melakukan apa yang dilakukan oleh Mu'adz bin Jabal.
Alhamdulillah….
Beruntung sekali Mu'adz Bin Jabal
karena disetiap gerakan yang dilakukan oleh makmum masbuq mulai saat itu hingga
hari qiyamat, Mu'adz bin Jabal mendapat bagian pahalanya, karena ia lah yang
memulai cara yang baik itu.
Sebenarnya masih banyak sekali
ibadah” yang tidak di ajarkan sama Nabi.. tapi tidak menyimpang dari Ajaran
Nabi...
Wallahu a'lam
No comments:
Post a Comment