Sahabat
yang paling mulia di antara mereka secara mutlak berdasarkan ijma’ ahlus sunnah
adalah Abu Bakar As-Siddiq r.a. kemudian Umar r.a., lalu menurut pendapat
mayoritas ahlus sunnah Usman r.a. kemudian Ali, lalu sepuluh sahabat lainnya
(yang dijamin masuk surga), ahlu badr, ahlu uhud, kemudian, ahlu bai’atir
ridhwan.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka sahabat-sahabat Nabi saw. yang paling mulia adalah
sebagai berikut.
Pertama:
Abu Bakar As-Shiddiq r.a. Beliau adalah sahabat yang pertama kali masuk Islam
dari kalangan laki-laki sekaligus menjadi khalifah yang pertama menggantikan
Rasulullah saw. Beliau sahabat yang dekat sekali dengan Rasulullah saw. yang
kemudian menjadi mertua Rasulullah saw. yang menikah dengan ‘Aisyah r.a.
putrinya.
Kedua:
Umar bin Al-Khattab r.a. Beliau adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar
As-Shiddiq yang dikenal sangat pemberani sehingga diberi julukan Al-Faruq (sang
pembeda antara yang benar dan salah). Beliau juga merupakan mertua Rasulullah
saw. yang menikah dengan putrinya bernama Hafshah.
Ketiga:
Usman bin ‘Affan r.a. Beliau adalah sahabat yang menjadi khalifah ketiga.
Beliau memiliki julukan Dzun Nurain atau orang yang memiliki dua cahaya
disebabkan karena beliau menikahi dua putri Rasulullah saw. Ruqayyah dan Ummu
Kultsum
Keempat:
Ali bin Abi Thalib r.a. Beliau adalah sahabat yang menjadi khalifah keempat.
Beliau merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak.
Selain menjadi keponakan Rasulullah saw., beliau juga adalah menantu Rasulullah
saw. yang menikah dengan Fatimah r.a.
Kelima:
Sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Mereka adalah Sa’ad bin Abi Waqqash,
Sa’id bin Zaid, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin ‘Awwam, Abdurrahman bin
‘Auf, dan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Sementara empat lainnya adalah empat
sahabat yang telah tersebut di atas; al-khulafaur ar-rasyidun.
Keenam:
Sahabat-sahabat yang ikut perang Badar di tahun 2 H. Mereka berjumlah 313
sahabat yang dapat memenangkan peperangan melawan kaum musyrikin yang berjumlah
lebih banyak dari mereka melalui bantuan tentara malaikat dari Allah swt.
Sekitar empat belas sahabat terbunuh dalam perang Badar.
Ketujuh: Sahabat-Sahabat yang ikut perang Uhud di tahun 3 H. Di antara sahabat muhajirin yang gugur saat perang Uhud adalah sahabat Hamzah bin Abdul Muthallib dan Mush’ab bin Umair. Adapun salah satu sahabat yang gugur dari kalangan Anshar adalah Hanzhalah bin Abu ‘Amir , ‘Amr ibn Al-Jamuh dan anaknya yang bernama Khallad bin ‘Amr serta saudara laki-laki istrinya, yaitu orang tua Jabir bin Abdullah.
Kedelapan:
Sahabat-sahabat yang ikut bai’atur ridhwan. Di tahun keenam hijriyah Rasulullah
saw. mengajak orang-orang untuk berbaiat kepadanya dengan menyatakan kesediaan
mereka berperang, lalu mereka berbaiat kepada Rasulullah saw. di bawah sebuah
pohon yang terdapat di tempat tersebut. Selanjutnya pohon tersebut dinamakan
syajaratur ridhwan (pohon tempat kaum muslimin mengucapkan baiatnya untuk rela
berkorban demi agama). Pohon itu pada masa khalifah Umar ditebang disebabkan
banyak orang yang menyalahgunakan tempat tersebut.
No comments:
Post a Comment