Fakta
sejarah, dimasa khulafaur rasyidin yang notabene berada dalam masa salaf yaitu
masa terbaik dalam Islam, mertua nabi yaitu Umar Bin Khottob ra yang juga
merupakan khalifah kedua, harus meninggal di ujung belati.
Menantu
nabi yang bergelar Dzun Nurain yang memperistri dua putri nabi, yaitu Utsman bin Affan ra yang menjadi
khalifah ketiga, harus mati oleh pukulan pedang para pemberontak.
Menantu
nabi yang lain yang juga sepupu nabi yang menjadi khalifah ke - 4 yaitu Ali bin
Abi Thalib juga harus meninggal di ujung belati orang yang menentangnya.
Cucu
beliau yang sempat menjadi Khalifah ke - 5 yaitu Al Hasan, meninggal di racun.
Cucu
yang lain yaitu Al Husain beserta anak”nya dan anak” Al Hasan alias cicit”
nabi, harus gugur di padang Karbala, ketika dalam perjalanan menuju Kufah, yang sedianya akan di baiat penduduk Kufah
sebagai khalifah.
Kita
tidak tahu, apakah budaya saling bunuh itu memang karena kerasnya pertentangan
perebutan kekuasaan khalifah, atau memang sudah menjadi karakter orang Arab di masa itu dalam menyelesaikan sebuah
permasalahan.
Di
akhir masa khulafaur Rasyidin jumlah populasinya sekitar 40 juta jiwa, dan
terlihat betapa banyak konflik yang timbul.
Kini,
dimasa ini.... jumlah umat Islam mencapai 1,7 milyar jiwa. Dengan berbagai
latar belakang bangsa, budaya dan bahasa.
Di
masa ini rasanya belum ada manusia sekelas Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali,
dalam hal keislaman dan keimanan.
Rasanya
belum ada seorang pemimpin muslim yang mampu mempersatukan umat Islam yang
mempunyai kapasitas dan kapabilitas seorang khalifah sekelas khulafaur
Rasyidin. Apalagi dengan jumlah populasi yang jauh lebih besar dari masa itu.
Mungkin
bentuk negara nation dan sistem pemerintahan demokrasi saat ini adalah sistem
terbaik yang dikehendaki Allah yang hadir di jaman ini.
Memaksa
kembali ke sistem lama, ibarat menyeret mundur kehidupan umat Islam belasan
abad ke belakang. Apalagi belum adanya seorang pemimpin muslim yang bisa
diterima total di seluruh dunia Islam.
Mari
Berpikir Waras
No comments:
Post a Comment