" Ranking 1 Bukan Kunci
Sukses ", ini Cara Deteksi Kecerdasan Anak yang Tepat
Mungkin anda selama ini melihat
kecerdasan anak berdasarkan ranking, tapi taukah selama ini anda salah, ada
ilmu dan tips yang tepat mendeteksi kecerdasan anak lewat nilai rapor yang ada
perhitungannya.
Kami membagikan ilmunya untuk
para orang tua, supaya bisa melihat potensi yang dimiliki anak anda.
Pasti annda juga sering melihat
rapor anak seusai pembagian, tapi kadang hanya melihatnya saja, atau jika dapat
ranking ya sudah dibiarkan saja.
Padahal mengetahui kemampuan,
kecerdasaan, potensi anak sangat penting juga, karena bisa dikembangkan dan
didukung agar lebih maju dan lebih sukses nantinya.
Ini ilmu yang sangat berguna dan
bermanfaat bagi anda yang ingin mejadikan anaknya sukses nanti.
Akhir bulan Desember dan Juni
adalah penerimaan raport buat para putra-putri kita.
Saya ikut bahagia di hari yang
penuh ceria ini , dan ijinkan saya berbagi tips buat bapak ibu semua.
Tips berikut barangkali memiliki
sudut pandang yang mungkin berbeda. Namun jika perspektifnya sama, alhamdu lillah.
Yang utama semoga bermanfaat
untuk kita semua.
Raport adalah Progress Report
Pembelajaran laporan perkembangan ananda selama satu semester dalam menempuh
seperangkat materi pelajaran dan BUKAN hasil akhir
Oleh karenanya saat menerima
raport lakukan hal” berikut :
1. Tutup raport terlebih dulu…!
Tanyakan kepada ananda Pelajaran apa yang ia sukai dan siapakah guru yang ia
sukai.
Ini akan berpengaruh terhadap
nilai di dalam raport.
Belajar adalah hasil kerja mental
emosional ( EQ ) yang kemudian mengarahkan kemampuan kognitif nya ( IQ ) untuk
meresponnya untuk memperoleh nilai” belajar.
2. Buka raport. Fokus kepada
nilai TERTINGGI yang ada di raport.
Coba cek adakah signifikansi dengan
pelajaran yang diminati anak dan guru nya yang dia sukai.
Sekali lagi
FOKUS lah kepada NILAI TERTINGGI
karena disitulah KELEBIHAN ananda. Itulah Anugerah terindah dari Tuhan Alloh yang
diberikan. Terima dan Syukuri…!
Berikan senyuman dan ucapan dengan
kalimat yang berisi pujian, apresiasi dan penghargaan dengan tulus kepada
ananda atas prestasinya.
3. Perhatikan nilai nilai yang
tertinggi dan nilai nilai pelajaran yang rendah.
Perhatikan pembagian secara
sederhana untuk memudahkan memetakan Oka ( otak kanan ) dan Oki ( otak kiri )
Kelompok pelajaran otak kiri ( matematika,
IPA / sains, fisika, kimia, biologi, teknik dll )
Otak Kanan ( bahasa, seni, IPS,
dll )
Jika Ananda dominannya di Oki
maka arahkan nantinya ke jurusan sesuai bidang Otak kiri. Demikian sebaliknya.
Raport Ini juga bermanfaat untuk
deteksi kecerdasan sekaligus penjurusan…!!!
Jangan sekali kali memaksakan
anak yang dominan di pelajaran otak kanan, misalnya, untuk kuliah / sekolah
menengah di jurusan golongan otak kiri semisal Matematika, IPA , kedokteran,
teknik dll .
Selain kasihan kepada anak,
karena menjadi beban, juga kecerdasan anak memang bukan disitu, akhirnya
hasilnya / prestasiny menjadi kurang maksimal.
4. Tanyakan kepada ananda, nilai
pelajaran apa yang rendah, mengapa bisa terjadi dan bagaimana solusinya untuk
selanjutnya…!
Ini sekaligus berguna bagi
penguatan fondasi jiwa dan mental anak.
Melatih anak agar ia menerima
diri apa adanya. Memaafkan diri dan ikhlas atas kekurangan kita sebagai hamba
Alloh yang lemah, kurang, sehingga memotivasi diri untuk memperbaiki.
Kecerdasan spiritual ( SQ ) dan
keimanan yang kokoh dibangun dengan melihat diri bahwa manusia memiliki sekian
banyak KELEBIHAN sekaligus KELEMAHANNYA...!
Maka latihlah ananda untuk
belajar menerima diri apa adanya.
5. Jangan sekali kali MEMBANDING
BANDINGKAN dengan anak lain…! Karena anak anda adalah unik, berbeda dan HANYA
SATU DI DUNIA tidak ada duanya.
Alloh sudah memberi Fitrah
terbaik… ! bakat, minat, kecerdasan,
modalitas belajar dan potensi yang khas yang berbeda dengan anak lain.
So….. Jangan dibandingkan….!!!
Karena putra putri Anda Tidak ada bandinganya.
Tulisan berikut ini juga layak
untuk diperhatikan :
1. BERHENTILAH anda memamerkan
ranking puta-putri anda…!
Yang TERPENTING dari Pendidikan
itu BUKAN ranking.
Hakekat dari pendidikan itu
adalah menjadikan anak anda :
• mencintai aktivitas membaca
untuk mencari pengetahuan
• bisa berpikir logis
• tahu nilai” benar & salah
• mampu mengembangkan bakatnya,
dan
• punya semangat juang untuk
mewujudkan apa yang dia inginkan secara disiplin & konsisten.
2. BERHENTILAH anda menjadikan
ranking putra-putri sebagai kunci dari keberhasilan… !
Ketika kita menjadikan ranking
sebagai bukti keberhasilan pada anak kita, dampak terbesar adalah pada titik
itulah kita berfokus. Kenyataannya TIDAK ….!!
• Saat anak anda mencintai
membaca maka mereka menguasai banyak pengetahuan, tidak peduli apakah mereka
punya ranking baik atau buruk.
• Saat anak anda bisa bepikir
logis maka mereka akan mampu membangun visi dan impian mereka. Visi dan impian
mereka itu tidak bisa dinilai per semester atau per tingkat / kelas untuk
diperbandingkan antara anak satu dengan anak lainnya.
• Saat anak anda tahu mana nilai
yang benar dan mana yang salah maka mereka akan punya integritas
• Saat mereka mengenal bakat
mereka yang sesungguhnya maka mereka akan mampu menghasilkan karya dan dedikasi
yang terbaik
• Saat anak anda punya semangat
juang maka itulah kunci sejatinya kesuksesan hidup.
Dan ini semua tidak bisa
diranking.
Jika anda fokus pada ranking maka
anda akan kehilangan nilai-nilai yang hakiki dalam pendidikan.
Kalau anda harus kompromi dengan
sistem pendidikan sekolah maka “ kompromi
” anda adalah, usahakan anak anda SELALU naik kelas dan bergairah menjalani
aktivitas sekolahnya.
Terakhir,
Maknai nilai raport anak anda
HANYA sebagai SALAH SATU indikator untuk tahu mana titik lemahnya, mana titik
unggul ...
Semoga dengan raport’an yang
bapak ibu terima, semakin memotivasi untuk tumbuh kembangnya potensi dan kecerdasan
serta bakat minat ananda….!
Raport’an bukan Raport Amal Baik
dan Buruk Hari Akhir, bukan….!!!
Buku Raport ananda bukan catatan
amal baik dan buruk hari akhir nanti, yang tidak bisa diperbaiki.
Raport bukan hasil akhir, ia
adalah catatan hasil belajar ananda yang masih bisa dievaluasi dan diperbaiki
No comments:
Post a Comment