" Bang…, Presiden lu tuh
bisnis kalajengking… ! "
Tulis seseorang sambil ketawa di
status dan diikuti beberapa orang lain yang juga tertawa mengejek.
Kalajengking… ? Ada apa ya kok
tiba-tiba bicara kalajengking… ?
Iseng saya googling maksudnya
orang itu. Ketemu deh. Oh ini toh, Presiden ngomong tentang racun kalajengking
yang harganya bisa mencapai hampir 150 miliar per liter. Dan dia becanda, " kalau mau
kaya, ternak kalajengking aja..." dan
candaan itu disambut ketawa pejabat yang hadir.
Lha, apa yang aneh… ? Kok diejek
pernyataan Jokowi… ?
Menurut penelitian memang racun
kalajengking mahal sekali, karena untuk mendapatkannya sangat susah. Dari satu
kalajengking saja hanya bisa dapat 0,5 mil racun. Jadi untuk satu liter racun
dibutuhkan 2 ribu kalajengking. Wajar toh kalau harganya mahal. Dan menurut
penelitian lagi, komoditas termahal di dunia adalah racun King Kobra.
Tapi bukan itu sebenarnya yang
ingin disampaikan Jokowi. Meski ia becanda, ada pesan serius yang ingin ia
sampaikan yaitu berfikir " Out of The Box " atau keluar kotak.
Dalam bisnis kita cenderung hanya
mengikuti tren apa yang sedang terjadi, sehingga apa yang kita lakukan sama
sekali menjadi tidak berarti. Kita akan kalah secara produksi dan finansial.
Itulah sebab kenapa kita akhirnya
impor cangkul, misalnya. Karena harga cangkul impor di China jauh lebih murah
daripada kita produksi sendiri. Dan konsumen pasti memilih harga yang murah.
Itu masalah…
Nah, daripada sibuk teriak”
masalah cangkul, lebih baik berfikir apa yang bisa kita ekspor ke China…? Ini
yang disebut membangun demand, atau permintaan. Kita punya banyak potensi yang
bisa kita ekspor karena negeri kita kaya akan hasil alam.
Gak percaya kalau kita kaya…?
Kita ini bahkan hasil TAIK pun kita ekspor.
Contoh kopi luwak. Itu kan taik
sebenarnya. Kopi luwak disebut sebagai kopi termahal di dunia. Dan karena itu,
Gayo Aceh wilayah penghasil kopi, mendapat milyaran rupiah dari hasil taiknya
luwak. Berani ngejek kopi dari taik luwak…?
Lalu apa yang aneh dari bisnis
racun kalajengking…?
Jokowi hanya ingin membuka
pemikiran banyak orang untuk melihat banyak sisi jika ingin sukses. Jokowi
sudah membuktikan bagaimana ia sukses dengan memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia seperti kayu. Jadilah wiraswasta, jangan hanya berfikir jadi pekerja.
Kalau ia bicara bagaimana menjadi
kaya di depan pejabat publik, ia sebenarnya memberi nasihat, " kayalah
dari hasil keringat bukan kaya dari uang rakyat…"
Saya jadi mesem-mesem sendiri
untuk mereka yang mengejek pernyataan Jokowi. Mereka sulit memahami sebuah
visi. Mungkin beban hidup sudah terlalu tinggi karena cicilan honda CBR yang
berat sedangkan gaji pas-pasan.
Sayapun jadi kepikiran untuk
memproduksi micin hasil home industry. Banyak konsumen di negeri ini yang butuh
asupan delusional tingkat tinggi. Mereka bermimpi kerja ringan gaji selangit. Habis itu nambah
istri tiga lagi dan jalan” keluar negeri. Saya pasti kaya karena
permintaan tinggi..
Kalau sudah sukses, saya juga
ingin buka perusahaan tenaga kerja. Khusus memasok figuran ke industri film
Hollywood. Mereka pasti butuh banyak figuran untuk film Resident Evil, khusus
main sebagai zombie.
Coba saya bayangkan dulu sambil
seruput kopi...
No comments:
Post a Comment