Rasulullah saw bersabda:
Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu sekalian,
sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya.
Imam as-Suhaymi dalam menafsiri hadits di atas mengatakan
bahwa iman seseorang tidak sempurna sehingga ia mencintai untuk setiap saudara,
meskipun kafir, tanpa mengistimewakan kecintaannya kepada seseorang melebihi
orang lain, apa yang dicintai untuk dirinya sendiri, seperti ketaatan dan
kesenangan-kesenangan dunia yang mubah.
Artinya, hendaklah engkau berbuat apa
saja untuk seseorang seperti engkau menyukai seseorang berbuat apa saja
untukmu. Engkau memperlakukan ia dengan perlakuan yang engkau sukai agar ia
memperlakukan engkau. Engkau menasihati dia seperti engkau menasihati dirimu
sendiri. Engkau menghukum ia dengan hukum yang engkau sukai agar ia menghukum
engkau. Engkau tidak membalas perbuatannya yang menyakitimu. Engkau tidak
mengurangi kehormatannya. Jika engkau melihat ia melakukan kebaikan, hendaklah
kebaikannya engkau tampakkan. Namun jika engkau melihat ia melakukan hal jelek,
engkau tutupi.
Rasulullah saw bersabda:
Para penyayang akan disayangi oleh Dzat Yang Maha Penyayang.
Sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya siapa saja yang ada di langit
akan menyayangi kamu.
Diriwayatkan dari Mujahid dan Salman ra dari Nabi Muhammad
saw bahwa sesungguhnya beliau bersabda:
Barangsiapa yang mengutipkan 40 berita ini kepada umatku,
maka ia akan masuk surga dan Allah akan mengumpulkannya bersama para nabi dan
ulama pada hari kiamat! Kami (para sahabat) bertanya: "Wahai Rasulullah,
40 berita yang manakah itu?" Rasulullah saw menjelaskan:
1. Hendaklah engkau beriman kepada Allah, hari kiamat, para
malaikat, kitab-kitab, para nabi, kebangkitan sesudah mati, dan takdir baik dan
buruk dari Allah Ta'ala.
2. Engkau mengakui bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain
Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.
3. Engkau mendirikan salat dengan menyempurnakan wudlu pada
waktunya, dengan menyempurnakan ruku' dan sujudnya.
4. Engkau menunaikan zakat dengan haknya.
5. Engkau berpuasa pada bulan Ramadlan.
6. Engkau pergi haji ke Baitullah jika mampu.
7. Engkau shalat duabelas rakaat sehari semalam. Shalat duabelas
rakaat adalah sunnahku (menurut riwayat Imam an-Nasai, Ummu Habibah, maksudnya
adalah shalat rawatib, yaitu: 4 rakaat sebelum shalat fardlu dhuhur; 2 rakaat
sesudah shalat fardlu dhuhur; 2 rakaat sebelum shalat fardlu asar; 2 rakaat
sesudah shalat fardlu maghrib; dan 2 rakaat sebelum shalat fardlu isyak).
Janganlah engkau tinggalkan shalat witir tiga rakaat.
8. Jangan engkau sekutukan Allah dengan sesuatu.
9. Jangan engkau durhakai kedua orang tuamu.
10. Jangan engkau makan harta anak yatim.
11. Jangan engkau makan harta riba.
12. Jangan engkau minum arak.
13. Jangan engkau bersumpah atas nama Allah dengan dusta.
14. Jangan engkau menjadi saksi palsu terhadap seseorang,
baik kerabat dekat maupun jauh.
15. Jangan engkau berbuat karena menuruti hawa nafsu.
16. Jangan engkau mengghibah saudaramu.
17. Jangan engkau terjatuh dalam perbuatan ghibah dari
belakang maupun dari muka saudaramu.
18. Jangan engkau menuduh zina perempuan yang baik-baik.
19. Jangan engkau mengatakan kepada saudaramu: "Hai
orang yang riya", agar engkau tidak menghapus amalmu sendiri.
20. Jangan engkau bermain dan berbuat sia-sia bersama
orang-orang yang berbuat lalai.
21. Jangan engkau katakan kepada orang yang pendek:
"Hai si pendek", dengan maksud mencelanya.
22. Jangan engkau olok-olok seseorang.
23. Jangan engkau merasa aman dari siksa Allah Ta'ala.
24. Jangan engkau adu domba di antara para saudara.
25. Hendaklah engkau bersyukur pada Allah atas tiap nikmat
yang telah diberikan kepadamu.
26. Hendaklah engkau bersabar pada waktu tertimpa bala' dan
cobaan.
27. Jangan engkau berputus asa terhadap rahmat Allah.
28. Hendaklah engkau mengetahui bahwa musibah yang menimpamu
tidak mungkin dapat terlepas darimu dan bahwa sesuatu yang tidak menimpamu
tidak mungkin dapat mengenai kamu.
29. Jangan engkau cari kemurkaan Allah lantaran mencari
kerelaan makhluk.
30. Jangan engkau pentingkan dunia dari pada akhirat.
31. Jika saudaramu meminta sesuatu yang ada padamu,
janganlah engkau bakhil kepadanya.
32. Bandingkanlah urusan agamamu dengan orang yang di
atasmu, dan dalam urusan duniamu dengan orang yang di bawahmu.
33. Jangan engkau berdusta.
34. Jangan engkau bergaul dengan penguasa.
35. Tinggalkan perkara yang batal dan jangan engkau
mengambilnya.
36. Jika engkau mendengar kebenaran, jangan engkau
sembunyikan.
37. Didiklah keluarga dan anak-anakmu dengan segala sesuatu
bermanfaat bagi mereka di sisi Allah dan dapat mendekatkan didi kepada Allah,
berbuat baiklah kepada tetangga dan jangan putuskan hubungan kerabat dan
famili, tapi sambungkan hubungan dengan mereka.
38. Jangan engkau laknat makhluk Allah Ta'ala.
39. Perbanyaklah membaca: tasbih, tahlil, tahmid, takbir,
dan jangan engkau tinggalkan membaca al-Quran pada setiap keadaan, kecuali jika
kamu sedang junub; jangan engkau tinggalkan salat Jumat, salat berjamaah, dan
salat hari raya.
40. Perhatikanlah segala yang tidak engkau relakan untuk
diucapkan dan dilakukan kepadamu, maka jangan engkau relakan untuk dilakukan
kepada seseorang dan jangan engkau lakukan.
Sahabat Salman ra bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah
pahala dari 40 berita ini?" Rasulullah saw bersabda: "Demi Dzat yang
telah mengutusku sebagai nabi dengan hak, sungguh Allah Ta'ala akan
mengumpulkan dia pada hari kiamat bersama para nabi dan para ulama. Dan
Barangsiapa yang mempelajari 40 berita ini dan mengajarkannya yang lain,
niscaya hal itu lebih baik dari pada ia diberi dunia dan isinya.