Photo

Photo

Saturday, 6 September 2025

Kesalahan Mendidik Anak


Ada seorang ayah yang begitu menyayangi anaknya.


Namun sayang, kasih sayangnya salah arah.


Setiap kali anaknya berbuat nakal-memukul teman, membolos sekolah, mencuri uang receh, sering BERBOHONG, -ayah itu selalu berkata, "Namanya juga anak-anak, nanti juga sadar sendiri." Bahkan ketika guru menegur, ia justru balik marah, merasa anaknya yang benar.


Waktu terus berjalan...


Anak itu tumbuh tanpa pernah mengenal kata disiplin.


la terbiasa merasa benar, terbiasa dilindungi meski jelas salah. Dan benar saja, kebiasaan kecil itu berkembang menjadi kebiasaan besar.


Dari mencuri receh, berlanjut mencuri sepeda motor. Dari kebohongan kecil, berlanjut pada penipuan yang merugikan banyak orang.


Sampai suatu hari, ayah itu duduk di ruang pengadilan, bukan lagi sebagai pelindung anak yang manja, tetapi sebagai orang tua yang harus membayar pengacara demi membela anaknya yang kini menjadi terdakwa.


Air matanya jatuh bukan karena marah pada anaknya, melainkan karena sadar: kesalahannya sendiri lah yang membentuk masa depan kelam itu.


Kasih sayang yang sejati bukanlah membiarkan anak bebas melakukan apa pun.


Kasih sayang sejati adalah berani menegur, berani  mendisiplinkan, berani membuat mereka menang sebentar agar tidak menangis selamanya.


Disiplin bukanlah penyiksaan anak.


Disiplin adalah pagar agar mereka tidak jatuh ke jurang.


Dan pagar itu harus dibangun sejak kecil, sebelum semuanya terlambat.




No comments:

Post a Comment

Jangan Dekat Putra Kiai. Salaman Saja Kalau Bertemu

Nasehat Ibu Waktu kami mondok dulu, ibu berpesan: “Jangan dekat putra kiai. Salaman saja kalau bertemu. Kamu orangnya tidak bisaan.”  Saya t...