Photo

Photo

Friday 2 December 2022

22 Wasiat Habib Abdullah Bin Alawi Al-Attas Dalam Mendidik Anak

1. Apabila kalian ingin agar anak² kalian menjadi anak yang cerdas dalam berfikir ( tangkas ), maka lazimkan agar banyak bergerak.

2. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi anak yang sehat maka lazimkan agar bangun akhir malam.

3. Apabila kalian ingin agar mereka bercahaya hatinya dan pemahamannya terbuka, maka lazimkan agar sedikit makan dan rasa lapar.

4. Apabila kalian ingin agar mereka berakhlaq bagus maka lazimkan untuk berteman dengan teman yang bagus serta kalian jaga dari teman² yang jahat.

5. Apabila kalian ingin agar mereka memiliki rasa kasih sayang, maka lazimkan mereka untuk mencari ilmu di selain kampungnya dan carikanlah guru selain kalian.

6. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi anak yang shaleh, maka jangan kalian agungkan urusan dunia di hadapan mereka.

7. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi waliyullah dan selalu dalam hidayah, maka lazimkan mereka untuk makan makanan halal, serta kalian jaga dengan sungguh² dari perkara syubhat.

8. Apabila kalian ingin agar mereka mempunyai sifat dari sifat²nya orang mulia, maka pilihlah baginya ibu dari keluarga yang mulia.

9. Apabila kalian ingin agar mereka menghormati dan memuliakan kalian, maka jangan banyak berkata kasar yang memberatkan mereka dan jangan banyak berkata lembut yang membuat mereka meremehkannya. Akan tetapi berkatalah kepada mereka seperlunya saja.

10. Apabila kalian ingin agar urusan mereka selau dipegang oleh Allah Swt., maka jangan memperbanyak lemah lembut / kasihan kepada mereka. ”

11. Apabila kalian ingin agar mereka selalu beruntung dalam urusan agama dan dunianya, maka wajib untuk kalian selalu ikhlas dalam segala amal dan jauhilah perkara haram dan syubhat.

12. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi pemberani, maka lazimkan kepada mereka untuk dermawan.

13. Apabila kalian ingin agar mereka bebas dari sifat² munafik, maka lazimkan mereka untuk shalat berjamaah di masjid pada awal waktu.

14. Apabila kalian ingin agar mereka selalu khusyuk dan takut kepada Allah Swt., maka lazimkanlah kepada mereka al-Quran di waktu sahur.

15. Apabila kalian ingin agar mereka dijaga dari setiap bencana, maka lazimkan mereka untuk beristighfar di waktu sahur ( sebelum Shubuh ).

16. Apabila kalian ingin agar mereka kaya ( kaya hati ), tercapai segala cita² dan dijaga dari segala bencana, maka lazimkanlah mereka agar selau membaca shalawat kepada Nabi Saw. dengan cara dibaca waktu malam 92 kali dan siang 92 kali, yakni shalawat Thibbil Qulub :

( Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin thibbil quluubi wadawaa-ihaa wanuuril abshoori wadhiyaa-ihaa wa‘aafiyatil abdaani wasyifaa-ihaa wa‘alaa aalihi washohbihi wasallim ).

17. Apabila kalian ingin agar mereka mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal, maka lazimkan mereka membaca 41 kali :

( Yaa Hayyu Yaa Qayyuumu Laa Ilaaha Illa Anta ). Dibaca di antara shalat Qabliyah Shubuh dan shalat Shubuh.

18. Apabila kalian ingin agar mereka panjang umur, maka bersedekahlah untuk mereka, dan ajarkan kepada mereka hal tersebut agar mereka mengerjakannya setelah kalian.

19. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi kuat dan penyabar, maka jauhkan mereka dari kampung halaman untuk menziarahi orang² shaleh yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal untuk mendapatkan keberkahan dari mereka.

20. Apabila kalian ingin agar mereka selalu berprasangka baik kepada orang² pilihan Allah Swt., dan jauh dari berprasangka buruk, maka larang mereka untuk duduk dengan orang-orang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama mereka.

21. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi seorang pemimpin kaum ( orang terpandang ), maka jauhkan mereka dari orang² bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama mereka.

22. Apabila kalian menghendaki mereka menjadi pemuka agama ( tokoh agama dan masyarakat ) maka cegahlah mereka dari pada berkumpul atau bergaul dengan perempuan dan orang tua dan lazimkan bagi mereka berkata benar atau jujur serta tawadhu’  ( merendah ).

Itulah beberapa nasehat al-Habib Abdullah bin Alwi Alatas dalam mendidik anak dan juga untuk kita amalkan agar kita mendapatkan manfaat seperti nasehat tersebut di atas.

 

Gus Dur “ Sang Ulama Sederhana “

Warga Nahdliyin perlu tau sejarah ini, saya kadang nangis baca kisah dan pengorbanan KH. Abdurrahman wahid

Di akhir tahun 1998 Gus Dur rawuh ( dating ) di Wonosobo. Saat itu sedang ramainya era reformasi, beberapa bulan setelah Pak Harto jatuh. Dan ini terjadi beberapa bulan sebelum Gus Dur menjadi orang nomer satu di Negeri ini. Beliau masih menjabat sebagai Ketua PBNU.

Bertempat di Gedung PCNU Wonosobo, Gus Dur mengadakan pertemuan dengan pengurus NU dari Wonosobo, Banjarnegara, Pubalingga, Kebumen, Temanggung dan Magelang. Tentu saja semua Kiai ingin tahu pendapat Gus Dur tentang situasi politik terbaru. Penulis hadir di situ walaupun bukan kiai, dan duduk persis di depan Gus Dur. Penulis lah yang menuntun Gus Dur menaiki Lantai 2 PCNU Wonosobo.

“ Pripun Gus situasi politik terbaru…? ” tanya seorang kiai.

“ Orde Baru tumbang, tapi Negeri ini sakit keras. ” kata Gus Dur.

“ Kok bisa Gus…? ”

“ Ya bisa, wong yang menumbangkan Orde Baru pakainya emosi dan ambisi tanpa perencanaan yang jelas. Setelah tumbang mereka bingung mau apa, sehingga arah reformasi gak genah. Bahkan Negeri ini di ambang kehancuran, di ambang perang saudara. Arah politik Negeri ini sedang menggiring Negeri ini ke pinggir jurang kehancuran dan separatisme. Lihat saja, baru berapa bulan Orde Reformasi berjalan, kita sudah kehilangan propinsi ke-27 kita, yaitu Timor Timur. ” kata Gus Dur.

Kiai tersebut sebagaimana biasa, kalau belum mulai bicara. Pak Habibi, kita semua akan merasa kasihan dengan sikap Gus Dur yang datar dan seperti capek sekali dan seperti aras-arasen bicara. Tapi kalau sudah mulai, luar biasa memikat dan ruangan jadi sepi kayak kuburan, tak ada bunyi apapun selain pangendikan Gus Dur.

 

Seorang kiai penasaran dengan calon presiden devinitif pengganti Pak Habibi yang hanya menjabat sementara sampai sidang MPR. Ia bertanya : “ Gus, terus siapa yang paling pas jadi Presiden nanti Gus ? ”

“ Ya saya, hehehe… ” kata Gus Dur datar.

Semua orang kaget dan menyangka Gus Dur guyon seperti biasanya yang memang suka guyon.

“ Yang bisa jadi presiden di masa seperti ini ya hanya saya kalau Indonesia gak pingin hancur. Dan saya sudah dikabari kalau-kalau saya mau jadi presidan walau sebentar hehehe... ” kata Gus Dur mantab.

“ Siapa yang ngabari dan yang nyuruh Gus…? ” tanya seorang kiai.

“ Gak usah tahu. Orang NU tugasnya yakin saja bahwa nanti presidennya pasti dari NU ” kata Gus Dur masih datar seperti guyon.

Orang yang hadir di ruangan itu bingung antara yakin dan tidak yakin mengingat kondisi fisik Gus Dur yang demikian. Ditambah lagi masih ada stok orang yang secara fisik lebih sehat dan berambisi jadi presiden, yaitu Amin Rais dan Megawati. Tapi tidak ada yang berani mengejar pertanyaan tentang presiden RI.

Kemudian Gus Dur menyambung : “ Indonesia dalam masa menuju kehancuran. Separatisme sangat membahayakan. Bukan separatismenya yang membahayakan, tapi yang memback up di belakangnya. Negara-negara Barat ingin Indonesia hancur menjadi Indonesia Serikat, maka mereka melatih para pemberontak, membiayai untuk kemudian meminta merdeka seperti Timor Timur yang dimotori Australia. ”

Sejenak sang Kiai tertegun. Dan sambil membenarkan letak kacamatanya ia melanjutkan : “ Tidak ada orang kita yang sadar bahaya ini. Mereka hanya pada ingin menguasai Negeri ini saja tanpa perduli apakah Negeri ini cerai-berai atau tidak. Maka saya harus jadi presiden, agar bisa memutus mata rantai konspirasi pecah-belah Indonesia. Saya tahu betul mata rantai konspirasi itu. RMS dibantu berapa Negara, Irian Barat siapa yang back up, GAM siapa yang ngojok-ojoki, dan saya dengar beberapa propinsi sudah siap mengajukan memorandum. Ini sangat berbahaya. ”

Kemudiaan ia menarik nafas panjang dan melanjutkan : “ Saya mau jadi presiden. Tetapi peran saya bukan sebagai pemadam api. Saya akan jadi pencegah kebakaran dan bukan pemadam kebakaran. Kalau saya jadi pemadam setelah api membakar Negeri ini, maka pasti sudah banyak korban. Akan makin sulit. Tapi kalau jadi pencegah kebakaran, hampir pasti gak akan ada orang yang menghargainya. Maka, mungkin kalaupun jadi presiden saya gak akan lama, karena mereka akan salah memahami langakah saya. ”

Seakan mengerti raut wajah bingung para kiai yang menyimak, Gus Dur pun kembali selorohkan pemikirannya. “ Jelasnya begini, tak kasih gambaran, ” kata Gus Dur menegaskan setelah melihat semua hadirin tidak mudeng dan agak bingung dengan tamsil Gus Dur.

“ Begini, suara langit mengatakan bahwa sebuah rumah akan terbakar. Ada dua pilihan, kalau mau jadi pahlawan maka biarkan rumah ini terbakar dulu lalu datang membawa pemadam. Maka semua orang akan menganggap kita pahlawan. Tapi sayang sudah terlanjur gosong dan mungkin banyak yang mati, juga rumahnya sudah jadi jelek. Kita jadi pahlawan pemyelamat yang dielu-elukan. ”

Kemudian lanjutnya : “ Kedua, preventif. Suara langit sama, rumah itu mau terbakar. Penyebabnya tentu saja api. Ndilalah jam sekian akan ada orang naruh jerigen bensin di sebuah tempat. Ndilalah angin membawa sampah dan ranggas ke tempat itu. Ndilallah pada jam tertentu akan ada orang lewat situ. Ndilalah dia rokoknya habis pas dekat rumah itu. Ndilalalah dia tangan kanannya yang lega. Terus membuang puntung rokok ke arah kanan dimana ada tumpukan sampah kering. ”

Lalu ia sedikit memajukan duduknya, sambil menukas : “ Lalu ceritanya kalau dirangkai jadi begini; ada orang lewat dekat rumah, lalu membuang puntung rokok, puntung rokok kena angin sehingga menyalakan sampah kering, api di sampah kering membesar lalu menyambar jerigen bensin yang baru tadi ditaruh di situ dan terbakarlah rumah itu. ”

“ Suara langit ini hampir bisa dibilang pasti, tapi semua ada sebab-musabab. Kalau sebab di cegah maka musabab tidak akan terjadi. Kalau seseorang melihat rumah terbakar lalu ambil ember dan air lalu disiram sehingga tidak meluas maka dia akan jadi pahlawan. Tapi kalau seorang yang waskito, yang tahu akan sebab-musabab, dia akan menghadang orang yang mau menaruh jerigen bensin, atau menghadang orang yang merokok agar tidak lewat situ, atau gak buang puntung rokok di situ sehingga sababun kebakaran tidak terjadi. ”

Sejenak semua jamaah mangguk-mangguk. Kemudian Gus Dur melanjutkan : “ Tapi nanti yang terjadi adalah, orang yang membawa jerigen akan marah ketika kita cegah dia naruh jerigen bensin di situ : “ Apa urusan kamu, ini rumahku, bebas dong aku naruh di mana…? ” Pasti itu yang akan dikatakan orang itu. ”

“ Lalu misal ia memilih menghadang orang yang mau buang puntung rokok agar gak usah lewat situ, Kita bilang : “ Mas, tolong jangan lewat sini dan jangan merokok. Karena nanti Panjenengan akan menjadi penyebab kebakaran rumah itu. ”

Apa kata dia : “ Dasar orang gila, apa hubungannya aku merokok dengan rumah terbakar ? Lagian mana rumah terbakar ? ! Ada-ada saja orang gila ini. Minggir ! saya mau lewat. ”

Kini makin jelas arah pembicaraannya dan semua yang hadir makin khusyuk menyimak. “ Nah, ini peran yang harus diambil NU saat ini. Suara langit sudah jelas, Negeri ini atau rumah ini akan terbakar dan harus dicegah penyebabnya. Tapi resikonya kita tidak akan popular, tapi rumah itu selamat. Tak ada selain NU yang berpikir ke sana. Mereka lebih memilih : “ Biar saja rumah terbakar asal aku jadi penguasanya, biar rumah besar itu tinggal sedikit asal nanti aku jadi pahlawan maka masyarakat akan memilihku jadi presiden. ”

“ Poro Kiai ingkang kinormatan. ” kata Gus Dur kemudian. “ Kita yang akan jadi presiden, itu kata suara langit. Kita gak usah mikir bagaimana caranya. Percaya saja, titik. Dan tugas kita adalah mencegah orang buang puntung rokok dan mencegah orang yang kan menaruh bensin. Padahal itu banyak sekali dan ada di banyak negara. Dan pekerjaan itu secara dzahir sangat tidak popular, seperti ndingini kerso. Tapi harus kita ambil. Waktu yang singkat dalam masa itu nanti, kita gak akan ngurusi dalam Negeri. ”

“ Kita harus memutus mata rantai pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka di Swiss, kita harus temui Hasan Tiro. Tak cukup Hasan Tiro, presiden dan pimpinan-pimpinan negara yang simpati padanya harus didekati. Butuh waktu lama, ” lanjut Gus Dur.

“ Belum lagi separatis RMS ( Republik Maluku Sarani ) yang bermarkas di Belanda, harus ada loby ke negara itu agar tak mendukung RMS. Juga negara lain yang punya kepentingan di Maluku, ” kata Gus Dur kemudian.

“ Juga separatis Irian Barat Papua Merdeka, yang saya tahu binaan Amerika. Saya tahu anggota senat yang jadi penyokong Papua Merdeka, mereka membiayai gerakan separatis itu. Asal tahu saja, yang menyerang warga Amerika dan Australia di sana adalah desain mereka sendiri. ”

Kemudian Gus Dur menarik nafas berat, sebelum melanjutkan perkataan berikutnya. “ Ini yang paling sulit, karena pusatnya di Israel. Maka, selain Amerika saya harus masuk Israel juga. Padahal waktu saya sangat singkat. Jadi mohon para kiai dan santri banyak istighatsah nanti agar tugas kita ini bisa tercapai. Jangan tangisi apapun yang terjadi nanti, karena kita memilih jadi pencegah yang tidak populer. Yang dalam Negeri akan diantemi sana-sini. ”

Sekonyong beliau berdiri, lalu menegaskan perkataan terakhirnya : “ NKRI bagi NU adalah Harga Mati…! ”

“ Saya harus pamit karena saya ditunggu pertemuan dengan para pendeta di Jakarta, untuk membicarakan masa depan negara ini. Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...” tutup Gus Dur.

 

Tanpa memperpanjang dialog, Gus Dur langsung pamit. Kita bubar dengan benak yang campur-aduk, antara percaya dan tidak percaya dengan visi Gus Dur. Antara realitas dan idealitas, bahwa Gus Dur dengan sangat tegas di hadapan banyak kiai bahwa dialah yang akan jadi presiden. Terngiang-ngiang di telinga kami dengan seribu tanda tanya.

Menghitung peta politik, rasanya gak mungkin. Yang terkuat saat itu adalah PDIP yang punya calon mencorong Megawati putri presiden pertama RI yang menemukan momentnya. Kedua, masih ada Partai Golkar yang juga Akbar Tanjung siap jadi presiden. Di kelompok Islam modern ada Amien Rais yang juga layak jadi presiden, dan dia dianggap sebagian orang sebagai pelopor Reformasi.

Maka kami hanya berpikir bahwa, rasional gak rasional, percoyo gak percoyo ya percoyo aja apa yang disampaikan Gus Dur tadi. Juga tentang tamsil rumah tebakar tadi. Sebagian besar hadirin agak bingung walau mantuk-mantuk karena gak melihat korelasinya NU dengan jaringan luar negeri.

Sekitar 3 bulan kemudian, Subhanallah… safari ke luar ternyata Gus Dur benar benar jadi Presiden. Dan Gus Dur juga benar-benar bersafari ke luar negeri seakan maniak plesiran. Semua negara yang disebutkan di PCNU Wonosobo itu benar-benar dikunjungi. Dan reaksi dalam negeri juga persis dugaan Gus Dur saat itu bahwa Gus Dur dianggap foya-foya, menghamburkan duit negara untuk plesiran. Yang dalam jangka waktu beberapa bulan sampai 170 kali lawatan. Luar biasa dengan fisik yang ( maaf ) begitu, demi untuk sebuah keutuhan NKRI.

Pernah suatu ketika Gus Dur lawatan ke Paris ( kalau kami tahu maksudnya kenapa ke Paris ). Dalam negeri, para pengamat politik dan politikus mengatakan kalau Gus Dur memakai aji mumpung. Mumpung jadi presiden pelesiran menikmati tempat-tempat indah dunia dengan fasilitas negara.

Apa jawab Gus Dur : “ Biar saja, wong namanya wong ora mudeng atau ora seneng. Bagaimana bisa dibilang plesiran wong di Paris dan di Jakarta sama saja, gelap gak lihat apa-apa, koq dibilang plesiran. Biar saja, gitu aja koq repot…! ”

Masih sangat teringat bahwa pengamat politik yang paling miring mengomentrai lawatan Gus Dur sampai masa Gus Dur lengser adalah Alfian Andi Malarangeng, mantan Menpora. Tentu warga NU gak akan lupa sakit hatinya mendengar ulasan dia. Sekarang terimalah balasan dari Tuhan.

Satu-satunya pengamat politik yang fair melihat sikap Gus Dur, ini sekaligus sebagai apresiasi kami warga NU, adalah Hermawan Sulistyo, atau sering dipanggil Mas Kiki. terimakasih Mas Kiki.

Kembali ke topik. Ternyata orang yang paling mengenal sepak terjang Gus Dur adalah justru dari luar Islam sendiri. Kristen, Tionghoa, Hindu, Budha dll. mereka tahu apa yang akan dilakukan Gus Dur untuk NKRI ini. Negeri ini tetap utuh minus Timor Timur karena jasa Gus Dur. Beliau tanpa memikirkan kesehatan diri, tanpa memikirkan popularitas, berkejaran dengan sang waktu untuk mencegah kebakaran rumah besar Indonesia.

Dengan resiko dimusuhi dalam negeri, dihujat oleh separatis Islam dan golongan Islam lainnya, Gus Dur tidak perduli apapun demi NKRI tetap utuh. Diturunkan dari kursi presiden juga gak masalah bagi beliau walau dengan tuduhan yang dibuat-buat. Silakan dikroscek data ini. Lihat kembali keadaan beberapa tahun silam era reformasi baru berjalan, beliau sama sekali gak butuh gelar “ Pahlawan "

Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan meneladaninya.

Lahul fatehah...

Budak Angon

Kenapa di akhir zaman nabi Isa akan di bangkitkan lagi…?

Karena dia di tugaskan untuk mengangon / menggembalakan manusia" yang mengikuti sifat binatang, nafsu binatang, akhlak binatang, yang masih berkeliaran, berebut kebenaran tetapi belum sampai pada yang maha benar, berebut pepesan kosong yang menumpahkan darah, saling hujat, saling hina, saling bermusuhan.

Lalu dimana sifat” manusia makhluk paling sempurna dan mulia nya...? jika dari zaman kezaman selalu mengulang" kesalahan" yang sama...?

Dia menggembalakan..

Dia menunjukan jalan kebenaran

Dia menunjukan jalan kedamaian

Dia menunjukan jalan keselamatan hidup di dunia dan akhirat

Dia menunjukan jalan menuju kandang ( tempat asal ) Rabb dzat maha suci, Rabb semesta alam...

Renungkan, tafakuri... bercermin diri… iqro’ diri agar sadar diri...

Yang tidak faham kaga’ usah koar" hina dan membully...

Suka menghina jelas tanda nya diri mu masih hina di hadapanTuhan Mu

Pola Pikir

Jangan MUDAH memvonis PENIPU pada seseorang PARANORMAL

Yang sudah MEMBANTU memberikan LAYANAN JASA-nya pada anda

Hanya dikarenakan KEINGINAN anda BELUM TERWUJUD ( tercapai ).

Apakah anda juga akan menganggap DOKTER udah MENIPU anda

Mana kala si DOKTER itu BELUM BISA MENYEMBUHKAN PENYAKIT anda dengan OBAT yang udah DIBERIKAN-nya pada anda...?

Jangan MEMBIASAKAN DIRI berpola piker seperti BALITA...

Yang LAYAK & PANTAS disebut PENIPU itu adalah PARANORMAL yang suka

MEMBLOKIR PASIEN saat sudah MENDAPATKAN DUIT-nya ( tanpa sedikitpun memberikan layanan jasanya ).

Salam MENEMBUS BATAS TANPA BATAS.

Rumah sakit dan dokter lebih banyak…xxxx…. Sakit ghaib non medis disanggupi di obati terus. Padahal di cek darah dan organ tubuhnya normal. Akhirnya pasien meninggal dengan bayar mahal. Ini fenomena jaman sekarang.

Pada intinya jangan saling menyalahkan, semua ada pada bidangnya masing”, sebagai orang cuma bisa berusaha dan berdo'a.

Tuesday 1 November 2022

Bukan Benci Tapi Sudah Kecil Hati


Kita kalau sudah tersinggung dengan kata-kata orang, jangankan untuk menyapa memandang wajahnya pun rasanya malas.

Itu Bukan benci tapi sudah kecil hati.

Orang yang biasa merendahkan kita, biarkanlah mereka.....

Tidak perlu kita merasa tersinggung, apalagi merasa sedih.

Yang penting kita tetap yakin dan tidak merasa rendah diri.

Jika kita dinilai baik ya Syukurr, dinilai tidak baikpun tidak apa, itu terserah mereka.

Semua yang hadir dalam hidup kita memiliki peranan masing².

Entah mereka memberi kita kebahagian atau memberi kepedihan.

Dalam berbagai hal tidak semua orang akan menyokong, menyukai atau pun membantu. Ada yang sudah dibantu tapi merasa tidak Dibantu, yang menghina tanpa sebab tanpa kita ketahui. Inilah hidup, kita tidak boleh memaksa semua orang agar menyukai kita.

Kita tidak mampu menutup mulut orang lain untuk tidak berkata buruk.

Yang mampu kita lakukan adalah menutup kedua telinga dari perkataan yang menyakiti Hati.

Memaksa diri agar disukai semua orang itu sangatlah melelahkan.

Maka, jadilah diri sendiri walaupun tak banyak yang menyukai, hingga kita menemukan yang menyukai kini dan nanti tanpa tapi.

Jauhi orang yang membuat kita kecewa. Berhenti berusaha menyenangkan orang yang tidak pernah menghargai kita.

Semakin kita menjauhi mereka yang meracuni jiwa, kita akan hidup jauh lebih sehat.

Belajar Dari Ratu Japara " Ratu Kalinyamat "

Kita tidak boleh gegabah, kemudian mendadak menjadi generasi yang mudah kebakaran jenggot…! Mendahulukan emosi, menanggalkan nalar sehat dan terkesan arogan. Artinya jika tidak paham detailnya suatu permasalahan, pilihlah diam. Berpikirlah dahulu sebelum bertindak…! Itu karakter generasi beradat pun beradab. Kudu ngerti empan papan panggonan…!

Ini yang perlu diperhatikan…! Bahwa " Anak Jawa "  itu mewarisi kepribadian yang santun, ramah dan bersahaja sebagaimana karakter Leluhurnya. Bukan berarti tidak berani melawan saat diperlukan semena-mena. Hanya saja, perlawanan terhadap kezaliman perlu disertakan kecerdasan, kecerdikan dan tepat sasaran. Tolong catat dan beri garis tebal…! Aja nerajang angger, nungkak ngidak tanpa ngerti wewaler.

Belajarlah dari Sang Ratu Japara, namanya Ratu Kalinyamat. Sosok " Wanita Jawa " yang semasa hidupnya di benci, namun bersama itu pula ditakuti dan dikagumi musuh-musuhnya. Bukan tokoh kaleng-kaleng…!

Bahwasannya… Ratu Kalinyamat sebelum memborbardir Portugis dan antek-anteknya di beberapa titik Samodra, tidak dengan tangan kosong. Beliau butuh waktu kurang lebih selama sewindu untuk mempersiapkan segala hal keperluan demi sebuah perlawanan. Setidaknya saat mengumumkan perang…! Sudah terbekali ratusan " Jung " ( kapal besar ) pun belasan ribu Perwira berani mati. Ini yang perlu dimengerti…!

Ratu Kalinyamat tidak terlahir sebagai " Wanita Jawa " yang bengis dan kejam. Namun bila kebengisan dan kekejaman mengancam kehidupan sesama " Anak Nusantara " cukup satu kata : Lawan…!

Namun ingat…! Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, Ratu Kalinyamat melawan tidak dengan kekonyolan. Namun perlawanan yang dibekali kecerdasan dan kecerdikan agar tepat sasaran. Yekti prawira birawa datan nate katalumpit jurit lan kawicaksanan.

Demi Tuhan….! Jangan buru-buru marah….! Bukankah pemarah itu gampang dibodohi dan di adu domba. Adalah sebuah prahara jika kita tidak segera menyadarinya…! Sabar sak wentara.

" Kilah Pandulu Siring Taka, Ratma Nidi Nora Swara. "

Tajam Memandang Isi Kepala, Meringkus Cepat Tanpa Suara.

 

Semoga hidup kita senantiasa berlimpah ruah berkah dan penuh suka cita.

  

Tradisi Wiwitan “ Kenduri di sawah Sebelum panen “

Wiwitan adalah ritual tradisional Jawa sebagai wujud ungkapan rasa terima kasih dan rasa syukur kepada Tuhan yme atas berkat bumi sebagai sedulur sikep dan Dewi Sri ( dewi padi ) yang telah menumbuhkan padi yang di tanam sebelum panen.

Disebut sebagai “ wiwitan “ karena arti “ wiwit “ adalah “ mulai “, jadi memulai memotong padi sebelum panen di selenggarakan.

Yang di sebut bumi adalah sedulur sikep bagi orang Jawa karena bumi di anggap sebagai saudara manusia yang harus di hormati dan di jaga kelestariannya untuk kehidupan.

Dalam tradisi Jawa, konsep meminta kepada sedulur sikep tidak ada atau tidak sopan, kepada sedulur sikep kita harus memberi sekaligus menerima, bukan meminta.

Jika hormat kita berkurang kepada bumi, atau kita tidak menjaga kelestarian alam, maka bumi akan memberi balasan dengan situasi yang buruk yang di sebut pagebluk, di tandai dengan hasil panen yang buruk, kekeringan, cuaca tak menentu, dll.

Sebuah budi pekerti dan nilai-nilai yang luhur dari akar tradisi Jawa dan saya yakin berbagai tradisi Nusantara mempunyai nilai-nilai Luhur yang sama dalam hal ini, jauh sebelum manusia modern tergopoh-gopoh dengan istilah go-green di abad milennium ini.

Konon tradisi wiwitan ini sudah ada sejak sebelum agama-agama masuk ke tanah Jawa dan orang Jawa kuno hanya mengenal animisme, tapi itulah tradisi yang di lakukan sebagai usaha menjaga kelestrian keseimbangan alam yang pasti petani Jawa kini semakin jarang melakukan upacara wiwitan karena berbagai alasan.

Ahirnya banyak juga yang hasil pertanianya juga tidak seperti dahulu...

Apapun itu sebenarnya " wiwitan " sejatinya kaya akan makna dan disamping mengajarkan budi pekerti dan nilai-nilai kearifan lokal yang sangat luar biasa arti dan makna nya jika kita mendalaminya.

Maka dari itu lestarikanlah budaya adat leluhur supaya alam ini juga tetap lestari sebagai bentuk syurga nyata dalam dunia ini.

 

Rahayu…

Keris Jawa

Beberapa alasan mengapa keris jawa selalu di letakkan di belakang

Banyak yang bilang Keris Jawa sebagai pertahanan diri, ada juga yang bilang Keris Jawa sebagai bentuk Kesaktian & Keperkasaan, bahkan ada perkataan negatif yang bilang Keris Jawa ditaruh dibelakang karena untuk menikam dari belakang dibalik keramah tamahannya.

Berbagai argumen dan pendapat muncul pada benda Pusaka ini, agar tidak salah faham, mari simak ulasan berikut :

1. Keris adalah sebagai benda Pusaka

Sebenarnya, keris bukan termasuk dalam kategori senjata melainkan pusaka. Namun bagaimana pun pusaka tersebut bisa berbahaya kalau kepepet. Mungkin karena memang sifat dasarnya orang Jawa yang pemalu dan rendah hati, maka mereka enggan untuk terlalu menonjolkan dirinya.

2. Keris sebagai simbol Kesaktian & Keperkasaan

Dalam tradisi Jawa, keris merupakan salah satu dari lima benda yang harus dimiliki oleh orang Jawa Kuno. Keris yang merupakan simbol kesaktian dan keperkasaan ini berdampingan dengan empat benda lainnya yaitu :

Turangga ( kuda )

Griya ( Rumah )

Garwa ( Istri )

Kukila ( Burung ).

Namun bagi orang Jawa, pantang untuk menunjukkan kesaktiannya. Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan untuk membawa keris di belakang tubuh. Selain itu meletakkan keris di belakang tubuh menghilangkan sikap ancaman pada siapapun.

Ada legenda yang mengatakan bahwa jika ada seseorang yang membawa keris di depan, artinya orang tersebut sudah siap mati dalam membela apa yang dipercaya dan dimiliki.

Contohnya seperti Pangeran Diponegoro yang senantiasa menaruh kerisnya di depan dalam menghadapi Belanda. Hal tersebut memang menandakan bahwa Pangeran Diponegoro bermaksud menjatuhkan Belanda tersebut.

3. Ditaruh Dibelakang karena faktor kenyamanan

Keris diletakkan di belakang juga karena faktor kenyamanan. Kenyamanan yang dimaksud adalah dalam rangka mbebek atau jalan jongkok terhadap raja. Dulunya, para prajurit memang wajib menghadap raja dengan sikap mbebek ini. Supaya lebih mudah maka keris diletakkan di belakang agar prosesi mbebek tidak terganggu. Selain itu, meletakkan keris di belakang juga sebagai simbol kepatuhan terhadap raja. Kalau keris sudah diletakkan di depan, itu artinya memberontak kepada raja.

4. Keris Dibelakang Karna Faktor Kesopanan

Alasan lainnya adalah faktor kesopanan. Orang Jawa memang terkenal dengan sikap sopan dan santunnya seantero nusantara. Hal tersebut juga berpengaruh dengan cara orang Jawa membawa senjata. Keris memang sengaja diletakkan di belakang tubuh agar senjata tersebut tidak terlihat oleh lawan bicara. Tentu saja dengan menunjukkan senjata di depan orang lain, sama saja melakukan tindakan intimidatif dan dianggap sebagai mengurangi rasa hormat terhadap lawan bicara tersebut.

Rahayu…

Nama Nama Jawa

Nama² Legendaris Jawa yang Terancam Punah

Kakek nenek buyut kita dulu, mungkin masih memakai nama Jawa yang kental dan khas. Generasi setelahnya, mulai jarang, banyak campuran dengan nama berbau “ negeri “ asing.

Sebelum benar² kita tak mampu mengingatnya, ada baiknya kita segarkan kembali ingatan kita, bahwa nama² berikut adalah nama² leluhur Jawa, di masa lalu. Tak ada lagi nama bayi yang lahir dengan nama berikut ( mohon di tambahkan jika kurang ).

 

Nama berawalan Su-

Suparno, Sumarni, Suyoto, Sugeng, Susilo, Sulastri, Sulasmi, Supangat, Sundari, Sungatmo, Sujiati, Sumiati, Sumarsono, Sumarno, Sumiah, Sunari, Sumini, Sumari, Suminah dan lainnya

 

Nama berawalan Nga-

Ngatemi, Ngadiran, Ngatminah, Ngasiran, Ngatmo, Ngadirin, Ngatiman, Ngatmono, Ngatirah, Ngadimin, Ngadiya dan lainnya

 

Nama berawalan Pa-

Painem, Paijo, Pademi, Pairan, Pairin, Patemi, Patemo, Pariman, Parimin, Pateman, Paijem, Paimo, Parno, Paijo, Paimin dan lainnya

 

Nama berawalan Wa-

Wagirin, Wagiran, Wadi, Wagimo, Watmi, Wateman, Wagimin, Wajiati, Warmo, Wagiyo, Wagiman, Wagini dan lainnya

 

Nama berawalan Ju-

Jumiran, Jumirah, Juminten, Juminten, Jumiati, Jumiah, Jumangin dan lainnya

 

Nama berawalan Sa-

Sarmi, Satemo, Sakiran, Sakirin, Samiati, Sariwati, Sariyan, Sateman dan lainnya

 

Nama berawalan Ka-

Kadirin, Kadiran, Katminah, Katemi, Kasiati, Kasiah, Katminah, Katmijo, Karno, Kasno dan lainnya

 

Nama berawalan Mu-

Mukidi, Muntamah, Mujiati, Mujiatun, Mulyono, Mujono, Mujiasih, Muji, murni dan lainnya

 

Nama berawalan Po-

Poniman, Ponimin, Ponijan, Poniran, Ponidi, ponirah, podrono dan lainnya

 

Nama berawalan Tu-

Tukirin, Tukinem, Tukijan, Tumirah, Tukiran, Tugiman, Tugimin dan lainnya

 

Sekarang lebih banyak menggunakan nama nama arab ataupun nama asing lainya..

Ayuuk Lestarikan adat budaya dan Nama Nusantara..

 

Rahayu..

Meneladani Kesabaran Istri Gus Baha'

Isteri Gus Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha' adalah " Ning " dari keluarga pesantren Sidogiri.

Saat pernikahan Beliau, Gus Baha' memilih untuk " naik bis ekonomi " dari pandangan ( Kragan, Rembang, Jateng ) menuju rumah mertuanya di Sidogiri.

Setelah mempersunting Neng Sidogiri tadi, Gus Baha' hidup di Yogya, ngontrak rumah di sana. Di sana, bukan berarti Gus Baha' hidup enak. Beliau hidup pas-pasan. Bahkan, tak jarang telat bayar kontrakan karena tidak punya uang.

Gus Baha' itu bukan Kyai kacangan. Keilmuannya diakui oleh ulama-ulama Indonesia, bahkan oleh Syaikhina Maimoen Zubair.

Beliau ketua Tim Lajnah Mushaf UII,  yang anggotanya terdiri dari profesor dan doktor, padahal, Gus Baha' tidak memiliki gelar satupun.

Dan bersamaan dengan itu, beliau hidup sangat sederhana... Ngebis ke sana ke mari, bahkan saat ke madura kemarin, Beliau tidak purun untuk dijemput dengan mobil, mau ngojek saja dawuhnya...

Ah, Allah... Saya malu... Ulama bukan, tapi maunya macam-macam.

Dalam hati, saya berfikir : " Ah, betapa sabarnya isteri Gus Baha '. Padahal Beliau keluarga Sidogiri, tapi mau diajak hidup susah seperti itu "

Tapi saya tidak kaget, karena di daerah saya, banyak juga keluarga-keluarga sidogiri yang hijrah ke sana, tempat-tempat terpencil dan pedalaman, berdakwah dan hidup sangat sederhana.

Tapi saya mikir… Wajar saja isteri Gus Baha' bahagia di ajak hidup susah, la wong suaminya seperti Gus Baha'.

Tidak pernah marah sama isteri, mengerti akan isteri, mengayomi keluarga dengan baik, menjadi penyejuk bagi keluarganya, perbuatan dan ucapannya semuanya dengan ilmu, tidak asal-asalan...

Lah, saya…? Entahlah...

Hidup itu bagaikan daun yang hanyut di sungai. Daun itu adalah kita, dan sungai adalah takdir. Jangan banyak harap, karena harap kita tidak akan merubah takdir.

Semakin banyak harap dan angan, hidup semakin sumpek, takut kehilangan, takut gak kesampaian, takut keduluan orang, takut ini, takut itu.

 

Ah, Jalani saja...

Belajar Dari Bob Marley

Bob Marley, pernah ditanya " Apakah ada wanita yang sempuna…? "

Dia menjawab " Siapa yang peduli dengan kesempurnaan…? "

Bulanpun tak sempurna, penuh dengan kawah

Laut itu luar biasa indah, tetapi asin dan gelap di kedalaman

Langit selalu tidak terbatas, tapi sering mendung

Jadi, semua yang indah tidak sempurna itu " istimewa "

Oleh karena itu, setiap wanita bisa jadi " special " bagi seseorang

Berhenti menjadi " sempurna ", tetapi berusaha untuk bebas dan hidup, melakukan apa yang kamu cintai, bukan ingin mengesankan orang lain “


Monday 3 October 2022

Fenomena Yang Banyak Terjadi Masa Kini

Gue begadang ngelembur,

Elo begadang nongkrong.

 

Gue ngirit” biar bisa nabung,

Elo pesta sana sini terus ngutang.

 

Gue berangkat kerja,

Elo nge-game.

 

Gue meeting untuk tender proyek,

Elo berantem online.

 

Gue ikut berbagai training dan seminar untuk mendevelop diri,

Elo membual di warung kopi.

 

Gue mencari terobosan dan solusi atas problem” gue,

Elo mencari kambing hitam atas semua masalah loe.

 

Gue jungkir balik kerja dobel, untuk ngumpulin modal membangun bisnis,

Elo  “ healang healing “ entah pakai duit siapa.

 

Ketika akhirnya gue sukses,

Elo ngatain gue ga’ peka karena ga’ membantu kehidupan loe.

 

Lah…. kan lucu yaa...


=========


Ini bukan status untuk menyindir siapapun.

Aku cuma menyodorkan fenomena yang banyak terjadi di kota besar, kota kecil, gunung, pantai, tengah perkebunan, pinggir hutan, maupun tepi danau…

 

 

Apapun Postingannya, Selalu Ada Komen

Posting jalan-jalan...

Jalan” melulu kaya banyak duit  aja....

Padahal asli nya ga’ punya apa”.....

 

Posting foto sama keluarga....

Pamer aja kerjaan nya mentang” hidupnya bahagia... norak banget sih....

 

Posting keberhasilan....

Alahhhh... sombong.... riya’ banget....

 

Posting hobby.....

Ngabisin duit aja kerjaannya.... pantesan aja ga’ punya apa” hobby nya foya”...

 

Posting ngajak ibadah.....

Halah.... so alim banget gayanya.....

Minta banget di puji manusia....

 

Gak posting apa”.....

Kemana yah dia.... ko ga’ ada posting apa”... ?

Ko ga’ update status...? apa sudah bangkrut atau lagi cuti ya....

 

Kadang hidup kita ini harus seperti KENTUT.....

 

Biarlah kita merasakan nikmat dan nyamannya saat kentut itu keluar baik berbunyi ataupun tidak....

Dah biarkanlah mereka menikmati bau nya .......

 

Karena apa...?

Karena baik pun maksud kita, akan buruk pada penilaian orang lain yang hatinya memang penuh kebencian dan hasut

 

Permisi mau kentut duluuuu.....

Hahaha…..

 

Karena pada dasarnya penilaian tergantung pola pikirnya sendiri di bawa ke positif atau negatif ....

Dan sering kali yang terjadi bisa menilai orang lain tapi tidak mampu menilai dirinya sendiri....

 

Biarkan orang menikmati hidupnya masing-masing

Yang penting tidak mengusik kehidupan kita......

 

Bukan begitu.....?

Kebahagiaan Sesungguhnya

Ini ada kata² lama dari " Bob Sadino " yang masih relevan sampai hari ini, sebagai renungan kita :

Keluargaku...

Di saat kita memakai jam tangan seharga Rp 500.000,-  atau Rp 50.000.000,-, kedua jam itu menunjukkan waktu yang sama.

Ketika kita mengayuh sepeda seharga 100 juta ataupun 1 juta... tetap mengeluarkan keringat yang sama...

Ketika kita membawa tas atau dompet seharga Rp 500.000,-  atau Rp 5.000.000,-, keduanya sama² dapat membantumu membawa sebagian barang / uang.

Waktu kita tinggal di rumah seluas 50 m² atau 5.000 m², kesepian yang kita alami tetaplah sama.

Ketika kita terbang dengan first class atau ekonomi class, maka saat pesawat terbang jatuh maka kita pun ikut jatuh.

Keluargaku...

Kebahagiaan sejati bukan datang dari harta duniawi.

Jadi ketika kita memiliki pasangan, anak, saudara, teman dekat, teman baru dan lama... Lalu kita ngobrol, bercanda, tertawa, bernyanyi, bercerita tentang berbagai hal, berbagi suka dan duka, itulah kebahagiaan sesungguhnya.

 

Hal penting yang patut di renungkan dalam hidup :

1. Jangan mendidik anak mu untuk terobsesi menjadi kaya. Didiklah mereka menjadi bahagia. Sehingga saat mereka tumbuh dewasa mereka menilai segala sesuatu bukan dari harganya.

2. Kata² yang terbaik di Inggris :

" Makan makananmu sebagai obat. Jika tidak, kamu akan makan obat²an sebagai makanan "

3. Seseorang yang mencintaimu tidak akan pernah meninggalkanmu karena walaupun ada 100 alasan untuk menyerah, dia akan menemukan 1 alasan untuk bertahan.

4. Banyak sekali perbedaan antara " manusia & menjadi manusia " hanya yang bijak yang mengerti tentang itu.

5. Hidup itu antara " B " birth ( lahir ) dan " D " death ( mati ), diantara nya adalah ada " C " choice ( piliha n) hidup yang kita jalani, keberhasilannya ditentukan oleh setiap pilihan kita.

Jika kamu mau berjalan cepat, Jalanlah sendirian. Tetapi Jika kamu ingin berjalan jauh, jalanlah bersama sama.

Ada 6 dokter terbaik,

1. Keluarga

2. Istirahat

3. Olah raga

4. Makan yang sehat

5. Teman

6. Tertawa

Nikmati hidup dan tetap bersandar pada Allah yang punya kehidupan.


Semoga bermanfaat

Belajar Dari Bambu Dan Toge

Kebanyakan orang” kalau buka usaha / bisnis maunya cepat” sukses, alias sukses instan

Padahal orang” yang sudah duluan sukses mengatakan bahwa " Sukses itu butuh proses "

Tau tumbuhan toge kan….?

Dalam beberapa hari bisa tumbuh dan bisa menghasilkan, tapi toge itu rapuh..

Jangankan dihembus angin kencang, dipegang dikit saja bisa patah..

 

Di dalam usaha baiknya kita mengambil perumpamaan pohon BAMBU

Bambu ditanam gak bakalan langsung tinggi, bambu lebih mengutamakan menancapkan akar kedalam tanah, butuh waktu sampai 3 tahun supaya akarnya kokoh, setelah itu perlahan” akan tumbuh, tumbuh semakin tinggi.

Dan setinggi apapun bambu, angin kencang tidak akan membuat bambu patah ataupun roboh,

Coba saja tebang semua batangnya, bambu tidak akan punah, karena akarnya yang akan membuat tunas baru.

Begitu juga dengan usaha...

Harus dimulai dan di lalui proses demi proses....

 

Nikmati… Jalani… hadapi… kerja keras dan cerdas

Suatu saat akan kokoh

Ingat " Gak ada hasil yang mengkhianati usaha "

Charlie Chaplin “ Pendidikan Terbaik Adalah Tindakan, Bukan Kata² “

Charlie Chaplin, komedian paling terkenal tempo dulu, pernah bercerita :

Waktu masih kecil, aku diajak oleh ayahku untuk nonton pertunjukan sirkus.

Sebelum masuk, kami antri di depan loket untuk membeli karcis.

Antrian cukup panjang, dan di depan kami ada satu keluarga ikut antri. Bapak, ibu, dan 4 anak.

Anak-anak itu tampak bahagia; dari pakaian yang mereka kenakan, dapat dipastikan bahwa mereka bukan orang kaya, pakaiannya sangat sederhana, meski tidak dekil.

Tiba giliran mereka harus membayar karcis. Sang bapak merogoh kantong celana, dan tampak kebingungan, uangnya tidak cukup untuk membayar 6 lembar karcis.

Dia sedih dan murung, kemudian segera minggir dari antrian.

Ayahku melihatnya, dan langsung merogoh uang 20 dolar dari sakunya.

Ayahku langsung menjatuhkan uang itu di samping bapak empat anak tersebut.

Ayahku menepuk pundaknya, dan berkata, " Pak, uang anda jatuh…."

Bapak itu menoleh, memandang ayahku, dan dia sadar bahwa ayahku mau membantunya supaya bisa beli 6 karcis.

Matanya sembab, bibirnya tersenyum, dan dia ambil uang 20 dolar itu sambil berterimakasih.

Ayahku pun tersenyum, lantas mundur menghampiri aku.

Aku lihat bapak itu segera beli karcis untuk keluarganya; mereka tampak sangat bahagia.

Ayahku lantas mengajak aku pulang, kami tidak jadi nonton pertunjukan sirkus.

Ternyata, uang ayahku hanya 20 dolar, dan sudah diberikan kepada keluarga tadi.

Dalam hidupku, itulah pemandangan yang paling menakjubkan.

Pemandangan yang jauh lebih indah dibanding pertunjukan apapun di muka bumi ini.

Sejak saat itu aku meyakini, bahwa pendidikan terbaik adalah tindakan, bukan kata-kata.

It's not about how much money you give. It's about how much love you put in your give.

Friday 2 September 2022

Ibadah Paling Menjengkelkan Setan


" Sudahlah, Saya itu punya sanad muttasil sampai Rosululloh. Ibadah paaaaling menjengkelkan Setan itu satu : Senengnya Orang Mukmin…! "

 

" Loh, itu kalau orang Mukmin seneng, Itu tuntas Setan…!

" Setan sampai nangis menabur-naburi wajahnya dengan tanah, kalau tahu orang Mukmin seneng…! "

" Karena kalau orang Mukmin seneng itu, tidak menggugat Pengeran Kalau tidak menggugat Pengeran, itu khasnya orang Mukmin sejati…! "

 - Gus Baha -

 

NU Sudah Lengkap Dan Komplit


Mau tanya Fiqh….? NU punya KH. Afifuddin Muhajir, pakar Ushul Fiqh, beliau pimpinan Pon-Pes Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo - Situbondo.

Dan masih banyak lagi ulama NU ahli fiqih lainnya baik dari kalangan Kiai sepuh maupun Kiai Muda

 

Mau tanya Tasawuf…? NU punya Habib Luthfi Bin Yahya & Gus Mus dan bahkan kini Habib lutfhi menjadi pemimpin forum sufi se-dunia.

Dan masih banyak lagi ulama NU ahli tasawuf baik dari kalangan Kiai sepuh maupun Kiai Muda.

 

Mau tanya Hukum…? NU punya Gus Nadir beliau dosen Hukum tetap di Monash University Australia.

Dan masih banyak lagi ulama NU ahli hukum baik dari kalangan Kiai sepuh maupun Kiai Muda.

 

Mau Tanya Sejarah….? NU punya Gus Muwafiq dengan pemahaman sejarah yang sangat luas.

Dan masih banyak lagi ulama NU ahli sejarah baik dari kalangan Kiai sepuh maupun Kiai Muda

 

Mau tanya Thoriqot…? NU punya Mursyid muda Sayyid Seif Alwi dan beliau masih keturunan Syekh Syarif Hidayatullah / Sunan Gunung Jati.

Dan masih banyak lagi ulama NU ahli Thoriqot baik dari kalangan Kiai sepuh maupun Kiai Muda

 

Mau tanya Tafsir….? NU punya Gus Baha kedalaman ilmu beliau tentang tafsir tidak diragukan lagi, bahkan para doktor, profesor dan Ulama dunia sampai kagum dengan kyai sederhana ini, sampai-sampai para cendekiawan itu bertanya pada beliau " gus, njenengan bacaannya banyak kok masih NU…? " pertanyaan itu seakan-akan orang-orang NU itu bodoh, gus baha lanjut menjawab S3 di kampusmu itu kayak ngaji anak-anak Tsanawiyah / SMP di pondokku.

Dan masih banyak lagi ulama NU ahli tafsir baik dari kalangan Kiai sepuh maupun Kiai Muda.

 

Mau tanya kehidupan berumah tangga, akhlak dan tingkah laku bersosial dengan sesame…? NU punya Gus Miftah, beliau kyai muda yang masih aktif berdakwah di lokalisasi dan diskotik SARKEM, dan sempat bikin heboh akhir-akhir ini karena beliau telah meng-islamkan artis papan atas indonesia host talkshow terkenal hitam-putih  Deddy corbuzier.

Dan masih banyak lagi ulama ahli akhlak dan sosial baik dari kalangan Kiai sepuh maupun Kiai Muda

 

Dan tentunya beliau-beliau ramah & santun dalam setiap dakwahnya, apalagi yang muda-muda seperti Gus Miftah, Gus Muwafik, Gus Nadir, dengan pembawaan yang  lucu dan romantis yang mebuat BAPER setiap pendengarnya..

 

Percayalah beliau-beliau lebih kompeten dari ustadz-ustadz hijrah youtube-mu atau penggagas gerakan khilafah londoniyah itu…!!.

 

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد

 

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...